Meski sudah berusaha berhemat sehemat mungkin selama di Kuala Lumpur, tetap saja kami sering kecolongan dari niat awal. Yang paling sering kecolongan itu saya terutama diurusan makan-memakan, sedangkan Bang Thunis, karena sudah sering hidup menderita di negeri orang, beliau sudah terbiasa dengan yang namanya hemat soal makanan. Ceritanya begini, setelah makan roti canai saya menyimpulkan…
Traveling
Roti Canai dan Teh Tarik, Kuliner Hemat di Kuala Lumpur
Plesiran ke suatu tempat tentu belun lengkap kalau tidak menyantap kuliner daerah tersebut. Begitu juga dengan saya dan suami, ke Kuala Lumpur belum komplit kalau belum makan hidangan khas negeri yang memiliki lambang harimau ini. Namun, sebelum memutuskan untuk mencicipi kuliner di Kuala Lumpur, ada satu hal yang harus saya dan Bang Thunis ingat dan…
Hari Raya Deepavali dan Pengemis di Malaysia
Aroma tanah setelah hujan dan asap dupa menyatu di pagi itu. Saya dan suami kurang menyukai aroma dupa tetapi sangat senang menghirup bau tanah basah. Kuala Lumpur yang kami kunjungi selama tiga hari ini selalu diguyur hujan selepas dzuhur. Kilat dan halilintar seakan hendak memangkas gedung pencakar langit yang bertebaran di sana. Air dari langit…
Plesiran Tanpa Tujuan di Kuala Lumpur
Sebelum matahari menyingsing, mata saya sudah tidak mampu lagi terpejam. Azan subuh belum pun terdengar, tetapi saya langsung bergegas ke kamar mandi untuk menyiramkan air ke tubuh dan mangambil wudhu. Hostel tempat kami bermalam masih sunyi dan senyap, belum ada tanda-tanda kehidupan dimulai. Saya sengaja buru-buru mandi karena jika telat para traveler yang semuanya berkulit…
Dari Aceh ke Malaysia Naik Air Asia
Yeay! Akhirnya saya dan suami jalan-jalan lagi. Kali ini tujuan traveling kami adalah Kuala Lumpur. Yup, kami hendak bertamasya ke negeri Jiran yang jarak tempuhnya hanya satu jam dari Banda Aceh. Tentunya dengan menumpang maskapai kebanggaan encik dan makcik di sana; Air Asia (AA). Kebetulan saat suami sedang mencari tiket untuk kepulangannya ke Berlin, AA…