• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kuliner / Hati-hati Makan Di Kuala Lumpur!

November 21, 2013

Hati-hati Makan Di Kuala Lumpur!

Meski sudah berusaha berhemat sehemat mungkin selama di Kuala Lumpur, tetap saja kami sering kecolongan dari niat awal. Yang paling sering kecolongan itu saya terutama diurusan makan-memakan, sedangkan Bang Thunis, karena sudah sering hidup menderita di negeri orang, beliau sudah terbiasa dengan yang namanya hemat soal makanan.

Ceritanya begini, setelah makan roti canai saya menyimpulkan bahwa perut saya terlalu besar dan sepotong roti canai tidaklah cukup memenuhi organ pencernaan saya. Lambung saya itu Aceh banget! Belum makan namanya kalau belum masuk nasi. Jadi, pada hari berikutnya, masih di Restoran Anuja, saya memutuskan untuk makan nasi saja. Awalnya kepingin makan nasi lemak, tapi karena datangnya kesiangan nasi lemak sudah habis. Akhirnya, saya pun memilih nasi campur seperti suami saya.

kar2

Dengan sigapnya, saya menuju rak tempat diletakkan beragam lauk pauk. Ada ikan gulai, ayam goreng, petai sambal balado, terong sambal, sup, dan lain-lain. Ketika melihat aneka makanan itu, saya berpikir, “waah, di KL ada juga warung nasi kayak di Indonesia. Semua lauk bisa dipilih sendiri. Asyiik.”

Saya pun mengambil piring dan meminta pelayan di sana menaruh nasi. Saya lalu masuk menuju ke depan rak dan memilih sendiri menu yang hendak saya cicipi. Tapi tiba-tiba pelayan keturunan India itu mengambil sendok yang hendak saya raih.

“Akak nak ikan apa?”

Saya pun menunjuk gulai ikan bandeng. Pelayan laki-laki itu meletakkan ikan yang ukurannya tidak lagi utuh. Dalam pikiran saya, harga ikan pasti lebih murah dari ayam. Jadi biar hemat saya makan ikan.

“Cukup satu?” tanyanya.

“Tambahlah lagi yang kecil. Itu kan sudah terpotong setengah,” ucapku.

kar3

Pelayan itu pun mengikuti.

Setelah menambahkan ikan, saya juga sesendok petai cina dan beberapa potong terong. Lalu kembali ke tempat duduk. Bang Thunis hanya memesan nasi dan ayam goreng.

Ahaa… hari ini saya makan lezat dengan harga miring. Ada ikan, kuah, dan petai cina sambal balado.

Baru saja saya ingin mengunyah suapan pertama, seorang pelayan perempuan datang dan mencatat menu apa saja yang ada dipiring saya.

Nasi : 2 ringgit

Ikan 2 potong : 10 ringgit

Petai : 3 ringgit

Hampir saja saya memuntahkan kembali nasi yang mulai masuk ke tenggorokan. Masa nasi plus ikan  saya harganya 15 ringgit? Terus petainya juga dihitung? Sedangkan nasi campur pakai ayam Bang Thunis hanya seharga 6,5 ringgit.

Asli, nafsu makan saya yang sebelumnya menggebu-gebu lenyap seketika. Nasi dan ikan dipiring saya yang sebelumnya terlihat sangat nikmat kini berubah menjadi hambar. Masa hanya makan segini saja saya harus membayar 45 ribu rupiah?

kar4

Kejadian yang sama juga kembali menimpa saya ketika makan di Food Corner yang ada di bandara LCCT. Saat itu saya terlalu bergembira karena menemukan masakan Padang di sana. Jadi, saya pun memesan nasi putih seharga 2 ringgit dan telur mata sapi yang juga 2 ringgit. Karena melihat tumisan kol dan sambal balado, saya pun meminta pelayan di sana untuk menambahkan sayur dan sambal tersebut. Dan, seperti yang sudah bisa ditebak, harga yang perkiraan saya sebelumnya hanya 4 ringgit naik menjadi 6 ringgit. Kol tumis dan sambal balado masing-masing 1 ringgit! Ah, beda banget ya dengan rumah makan Padang yang ada di Indonesia, kita cukup membayar nasi dan lauknya saja, sedangkan sayur dan kuah ambil saja sesuka hati dan sebanyak kita mau.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kuliner, Life Story, Malaysia, Traveling Tagged With: campur, kuliner, malaysia, nasi

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. cutisyana says

    November 21, 2013 at 9:57 PM

    Hahahaha! karikaturnya kak lucu.. monyong2 gitu 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 21, 2013 at 10:00 PM

      Hehehheehhe..sebel banget cut

      Reply
  2. Makmur Dimila says

    November 22, 2013 at 2:01 AM

    Haha, lucu pengalamannya, lucu pula karakter pinknya. 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 22, 2013 at 7:23 AM

      Yang cowoknya kurang ya makmur? Ga bisa kakak buat yang cowok

      Reply
      • Makmur Dimila says

        November 26, 2013 at 9:00 AM

        Karakter cowoknya cenderung ke gaya Japanese, kayak kartun Jepang lah.. Hehe. Bisa.. coba lagi, lama2 akan dapat khasnya.

        Reply
        • Liza Fathia says

          November 26, 2013 at 9:52 AM

          Iya sih dek. Soalnya kakak dapatnya dari searching.juga

          Reply
  3. Perempuan Keumala says

    November 22, 2013 at 10:19 AM

    hahahaha …pengalaman ibu dokter ini lucu apalagi gambar yang bawah
    waktu menenangga kemarin saya malah makan cuma 3 ringgit sudah pakai ikan goreng dan sayur. makannya di rest area 😉

    Reply
  4. Mama Obito says

    November 22, 2013 at 12:29 PM

    Ngga ada yang gratis ya..kecuali di Indonesia..xixixixi…lucu deh ceritanya…

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 22, 2013 at 6:05 PM

      Iya mbak, semua bayar

      Reply
  5. Lidya says

    November 22, 2013 at 1:35 PM

    perempuan banget ya mbak gak rela makan segitu bayar mahal 🙂 kalau makanannya neak gak terlalu kesal yang paling kesal makanannya gak enak tapi mahal

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 22, 2013 at 6:01 PM

      Iya mbak lyd, setiap belanja sesuatu pasti kita maunya yang murah ya. Murah dan enak

      Reply
  6. Liza Fathia says

    November 22, 2013 at 6:00 PM

    Iya aslan. Pingiiinnya semua dicicip

    Reply
  7. Liza Fathia says

    November 22, 2013 at 6:46 PM

    Nggak tau kak, tapi Kayaknya ga deh

    Reply
  8. Moersalijn says

    November 22, 2013 at 8:14 PM

    Jadi bang Thunis itu udah terbiasa hidup merana di negara orang ya? kesian sangat dia ya…

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 22, 2013 at 9:19 PM

      Iyaaa, Kasian kasian… Mau kenalan ga sama suami saya?

      Reply
  9. daripada says

    November 24, 2013 at 6:31 AM

    what a great posting about malysia

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 24, 2013 at 7:57 AM

      Thank you

      Reply
  10. Darma Wati says

    November 30, 2013 at 8:32 PM

    Saya juga punya pengalaman yang sama

    Reply
  11. Sudirman says

    November 30, 2013 at 8:34 PM

    Harus hati hati kayaknya, bisa bahaya

    Reply
  12. momtraveler says

    May 8, 2014 at 12:30 PM

    hahahaha…. emak2 selalu begini ya kayanya 😛

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d