• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Sie Reuboh, Kuliner Aceh Besar yang Harus Dicoba 

September 12, 2016

Sie Reuboh, Kuliner Aceh Besar yang Harus Dicoba 

 

Resep Sie Reuboh Aceh Besar

 Sie Reuboh Aceh Besar

Menjadi istri dari pemuda Aceh Besar membuatku mau tidak mau harus mempelajari dan mengikuti beragam adat istiadat serta budaya di sana. Begitu pula dengan makanan kabupaten yang disebut juga dengan Aceh Rayeuk itu, suka tidak suka, saya pasti pernah mencicipinya. Dan, Alhamdulillah tidak ada kuliner Aceh Besar yang tidak saya suka. Semuanya dengan gampang masuk ke dalam mulut dan diterima dengan baik oleh perut. Termasuk sie reuboh, daging yang direbus dengan bumbu yang khas ini.

Sebenarnya sudah lama saya mengetahui sie reuboh ini. Selain kari kambing atau yang disebut kuah rayeuk oleh orang Aceh Besar, daging rebus ini juga termasuk ke dalam daftar makanan yang dibanggakan oleh masyarakat yang tinggal di Seulimum sampai Lhoong ini. Namun, sebelum menikah, belum pernah sekalipun saya mencicipi sie reuboh ini. Di Pidie, kampung halaman saya, ada juga sebenarnya sie reuboh. Tapi daging rebus ala Pidie adalah murni daging yang direbus, kalau pun ditambahkan bumbu, bukan bumbu ala orang Aceh Besar.

Olahan sie reuboh  ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan daging rebus biasa. Resep sie reuboh Aceh Besar ini adalah daging has yang telah dipotong-potong sesuai selera dilumuri garam, air jeruk perut, kunyit, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan lengkuas. Jangan lupa tambahkan air untuk merebus. Tidak ada rempah-rempah dalam sie reuboh, berbeda dengan masakan Aceh lainnya. Dan yang membuat sie reuboh Aceh Besar berbeda adalah ketika memasak daging yang telah dicampuri beragam bumbu, jangan lupa tambahkan air cuka yang terbuat dari nira atau enau. Cuka enau inilah yang menambah cita rasa sie reuboh.

A photo posted by Liza Fathia (@lizafathia) on Sep 10, 2016 at 6:49pm PDT

Wadah untuk memasak sie reuboh Aceh Besar juga khusus, begitu jelas nyanyak, ibu mertua saya. Periuk yang terbuat dari tanah adalah pilihan untuk mematangkan daging tersebut. Media kayu juga menjadi pilihan untuk memasak. Rasa sie reuboh yang dimasak dengan bara api dari kayu lebih alot dan lebih terasa bumbu serta cukanya dibandingkan dengan menggunakan kompor gas.

Jika ditelusuri kembali sejarah sie reuboh, ternyata olahan daging ini berperan penting dalam perjuangan para pahlawan Aceh dalam memerangi kaphe Belanda. Konon, selain keumamah (ikan tongkol yang diawetkan secara tradisional), sie reuboh juga menjadi lauk yang dibawa oleh para syuhada ke medan perang sebagai bekal makanan. Karena proses memasaknya yang sedemikian rupa membuat sie reuboh bisa bertahan berhari-hari.

Sie reuboh yang telah masak bisa langsung dikonsumsi atau diolah lagi menjadi beragam menu lainnya. Seperti dipeuleumak alias dimasak dengan santan, ditumis dengan bawang, cabai, dan tomat, atau digoreng hingga garing. Soal rasa, pastinya jawara.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh, Traveling Tagged With: Resep sie Reuboh Aceh Besar, sie reuboh, sie reuboh aceh besar, sie reuboh aceh rayeuk

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. rusydinat says

    September 15, 2016 at 11:30 AM

    sie reuboh, baru tau makanan ini 😀
    indonesia kaya akan kuliner emang hihi

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2016 at 4:52 PM

      iya mbak rusy, ayo ke aceh

      Reply
  2. Rach Alida Bahaweres says

    September 15, 2016 at 11:34 AM

    Mba Liza, masak di media kayu memang menimbulkan masakan yang khas ya mba. Lebih enaak

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2016 at 4:56 PM

      iya, lebih wangi dan nikmat

      Reply
  3. Rotun DF says

    September 15, 2016 at 12:54 PM

    Ya Allah, mbayangim masaknya pake kayu dan pake periuk aja udah kebayang pasti enak Kak. Aku kuliner Aceh taunya Mie aceh doang, wkwkwk…

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2016 at 4:56 PM

      banyak banget kuliner aceh mbak rotun. ayo ayo icip satu satu

      Reply
  4. Molly says

    September 15, 2016 at 3:04 PM

    Wah masaknya pake kayu… aroma masakannya khas ini. Sebagai orang Aceh, aku belakangan jarang icip masakan Aceh, mba. Soalnya semua serba bersantan gitu. Sesekali ya dimakan juga :).

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2016 at 4:55 PM

      kak molly orang Aceh jg? ayo pulang kampung kak dan meet up kita. kalo sie reuboh ini ga pake santan

      Reply
  5. Ety Abdoel says

    September 15, 2016 at 4:34 PM

    Baru tahu kuliner ini Mba Liza. Ya ampun, tahunya mie aceh doang, hiks.
    Btw, cara baca sie reuboh gimana ya?

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2016 at 4:55 PM

      waduh, harus bertatap muka langsung untuk ngajarinnya mbak ety 🙂

      Reply
    • Susindra says

      September 15, 2016 at 4:56 PM

      Dimasak di kayu, prosesnya lama. Tak heran jika awet berhari2 ya Mbak. Pengen nyicip

      Reply
      • Liza Fathia says

        September 15, 2016 at 4:57 PM

        iya mbak susi, masak pakai kayu

        Reply
  6. Catatan Kecil Arien says

    September 16, 2016 at 12:37 AM

    Hmm.. paduan bumbu, kendil dan dimasak dengan kayu pasti hasilnya lezatos 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:24 AM

      bener, lezatos sekalos mba

      Reply
  7. Yudy Ananda says

    September 16, 2016 at 12:47 AM

    hmmm mantap kali memandang menunya 🙂 jadi pingin ke Aceh

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:23 AM

      ayo ke aceh kak yudi

      Reply
  8. Hastira says

    September 16, 2016 at 2:38 AM

    belum nyoba, cuma kalau aku perhatikan kuliner dari sumatera baisanya kaya rempah2

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:23 AM

      bener banget mbak tira

      Reply
  9. Nchie Hanie says

    September 16, 2016 at 6:28 AM

    aku baru tau Lizaa…
    tapi hampir sama kaya kare yaa

    ahh yummy dah sama nasi anget.

    Reply
  10. Nchie Hanie says

    September 16, 2016 at 6:29 AM

    baru tahu aku lizaaaa…
    kalo di sunda tuh semacam karee yaaa, kalo pake santan.

    Ahh yummy apalagi pake nasi anget..

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:22 AM

      semacM karee tapi ga bersantan kak. trs dipake cuka biAr asam

      Reply
  11. helenamantra says

    September 16, 2016 at 6:43 AM

    Awet kayak rendang gitu ya. Bisa dibuat stok supaya ga tiap hari masak.

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:22 AM

      iya, bener banget mbak helena

      Reply
  12. cputriarty says

    September 16, 2016 at 7:14 AM

    Wow benar-benar haarus detail dan cermat dari persiapan masak hingga dagingnya menjadi nikmat disantap.Kuliner aceh satu ini sungguh luar biasaaaah☺

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:21 AM

      iya mbak, harus sabar saat memasak

      Reply
  13. noe says

    September 16, 2016 at 8:38 AM

    Aduh jd pingin je aceh lg. Awal th ke sana aku gk kulineran. Huhuu

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2016 at 11:21 AM

      ayo kak noe, ntar pas ke aceh kita ketemuan yaaa

      Reply
  14. Ratna Dewi says

    September 16, 2016 at 11:49 AM

    Awalnya ini kukira macam rendang atau sayur daging sapi kalau di Jawa, ternyata beda ya. Ada tambahan air cuka yang terbuat dari nira atau enau. Hmm, jadi penasaran nyobain rasanya deh.

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 17, 2016 at 11:35 AM

      beda mbak ratna. rasanya asam-asam dan pedas gitu

      Reply
  15. Cut Inong Mutia says

    September 16, 2016 at 1:17 PM

    Wah, kalo aku karena Ayah dan Bundaku sama sama dari Aceh Besar (Seulimum dan Keunaloi) sie reuboh ini udah jadi makanan tiap hari, Liza 🙂 Selalu ada stok sie reuboh di rumah, tapi biasa disimpan di kulkas dan gak dihidangin tiap hari sih…Kadang juga sie reuboh ini juga dibikin daging tumis gitu 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 17, 2016 at 11:35 AM

      sama kak inong, btw dirimu enggak pulang2 ke seulimum?

      Reply
      • Cut Inong Mutia says

        September 28, 2016 at 4:27 PM

        Bulan Maret kemarin ada pulang ke Seulimum, Liza 🙂 Nganter Nyakwa sekaligus jenguk Nenek. Tapi sayangnya cuma 3 hari di sana…Jadi gak bisa kemana mana 🙁

        Reply
  16. gbackpack says

    September 16, 2016 at 9:43 PM

    sie reuboh beda dengan kuah beulanging y?

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 17, 2016 at 11:34 AM

      beda mas, kalo kuah beulangong itu kari kambing

      Reply
  17. April Hamsa says

    September 16, 2016 at 10:46 PM

    Periuknya bikin nambah sedep rasanya ya mbak? 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 17, 2016 at 11:34 AM

      iya mbak april, kalo makan sie reuboh pingin nambah terus makannya

      Reply
  18. bundashidqi lia says

    September 17, 2016 at 6:08 AM

    saya krg tau masakan Aceh, ternyata unik2 ya namanya. Indonesia kaya juga dg kulinernya

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 17, 2016 at 11:33 AM

      iya mbak lia, unik2 sekali dan mbak lia harus ke aceh untuk nyicip langsung

      Reply
  19. Ihan Sunrise says

    September 18, 2016 at 8:26 AM

    sampai ke Banda, bibi yang orang Aceh Besar ada masak sie reuboh hahaha…. makan besar makan besar… 😀

    Reply
  20. Afifah Mazaya says

    September 19, 2016 at 6:25 AM

    Indonesia kaya kuliner banget, ya, Mbak. Sei reuboh ini kayaknya menarik tapi kayaknya juga sulit ditemui kalau bukan masak sendiri, ya.

    Reply
  21. Adis takdos says

    September 21, 2016 at 12:38 PM

    waaah enak! jadi laperrrr

    Adis takdos
    travel comedy blogger

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 21, 2016 at 1:01 PM

      iya mas, enak banget masakan aceh besar ini

      Reply
  22. Lombok Wander says

    September 27, 2016 at 3:42 PM

    Mantapp amat makannya..
    Bikin ngiler sore sore..

    Reply
  23. oRiN says

    September 28, 2016 at 5:23 PM

    huaaa… belum pernah ke Aceh. Pengen banget sih dari dulu juga. Kalo aku ke Aceh, mau dimasakin ini sama Bu Dokter… hehe

    Reply
  24. Sandra Nova says

    January 11, 2017 at 1:16 PM

    wah, cuka dari niranya itu yg sulit dicari kalau di Jakarta 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 12, 2017 at 4:30 PM

      iya mbak, ini khasnya

      Reply
  25. Tukang Jalan Jajan says

    January 16, 2017 at 12:37 PM

    Gurih, asem, pedas dan manis di padu dengan daging yang lembut. dimasak dengan periuk dan kayu. pasti kombinasi yang membuat rasanya semakin menyenangkan. laper banget nih!

    Reply
  26. Chacha says

    June 26, 2018 at 7:08 PM

    Leupah that mangat nyan

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d