Kapan kamu pertama sekali menonton konser? Pertanyaan tersebut melayang di pikiranku dan membawaku kembali bernostalgia pada masa-masa indah ketika usiaku masih belia. Saat memutar kembali kenangan akan momen menonton konser pertama sekali dalam hidup yang telah saya lakoni selama 30 tahun ini, saya pun tersenyum sendiri.
Pertama sekali saya menonton konser secara langsung adalah ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, kalau tidak salah ingat, waktu itu saya kelas tiga atau kelas empat SD, sekitar tahun 1995. Saat konflik Aceh belum memanas dan kehidupan malam di kampungku belum mencekam.
Baca juga: Konflik Aceh, Kemelut dan Air Mata
Konser pertama yang saya saksikan itu adalah konsernya Dayu AG. Generasi 90an pasti kenal dengan penyanyi dangdut berambut kriting dan memiliki senyuman yang manis ini. Lagunya yang paling saya hafal waktu itu berjudul Tabah. Dan sampai saat ini beberapa lirik lagu tersebut masih melekat diingatan. Hehehe.
Ikutan nyanyi yuk…
merah telah aku merahkan, putih telah aku putihkan
sadar memang aku sadar
tapi malah engkau memaksa kita memang harus berpisah
mungkin ini sudah takdir dari illahi
sirnakanlah duka nestapa
dan tabahkanlah hati hamba ini Tuhan
Toss buat kamu yang masih ingat lagu ini 🙂
Beberapa hari sebelum konser digelar, panitia acara sudah menyebarkan informasi ini lewat poster-poster yang ditempelkan di pintu toko, di tiang listrik, dan di berbagai tempat yang kira-kira dibaca oleh orang. Tidak hanya itu, dengan menggunakan mobil pick-up, mereka berkeliling kampung dan mengumumkan dengan pengeras suara.
“Kaum Mak dan Kaum Ayah yang berbahagia. Jangan lupa saksikan konser dangdut dari artis ibu kota kita Dayu AG yang akan dilaksanakan di lapangan depan kantor camat,” ucap mereka dengan pelantang dan diikuti dengan lagu Tabahnya Dayu AG.
Saya dan teman-teman dengan sabar menunggu mobil itu melewati kampung kami lalu berlarian mengejar mobil tersebut tanpa jelas maksudnya.
Pada sore hari sebelum konser berlangsung, sang artis diarak dulu dengan mobil pick-up ke desa-desa terdekat dengan lokasi konser. Kebetulan, lokasi berlangsungnya konser berbatasan langsung dengan desa saya sehingga artis ibu kota tersebut ikut menyamperi kami.
Waktu itu Dayu AG duduk di atas sebuah kursi dan mengenakan kacamata hitam. Dia dengan senyum manisnya melambaikan tangan kepada kami yang sejak beberapa jam sebelumnya sudah menunggu ia lewat. Ketika melihatnya, saya dan teman-teman bahagia sekali. Kalau dikenang sekarang, rasanya sangat memalukan. Bayangin aja anak-anak SD hobinya dangdutan. Hahaha.
Malam hari, konser pun digelar. Warga yang ingin menyaksikan konser harus membeli tiket masuk konser di pintu masuk. Kalau ada kenalan yang menjual tiket, maka mereka bisa masuk tanpa harus membeli tiket. Beli tiket atau tidak bukan suatu masalah bagi kami yang paling penting malam itu kami bisa menonton konser dangdut. Semua warga kampung saya tumpah ruah di lapangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua pun ikut menyaksikan konser dari artis ibukota itu. Meriah sekali.
Itulah live concert pertama yang saya tonton. Kesannya sangat mendalam dan teringat sampai saat ini.
Sebenarnya apa sih menariknya menonton konser secara langsung? Kalau bagi saya, bisa melihat artis favorit secara langsung menampilkan karya seninya adalah alasan terbesar saya menonton live concert. Walaupun di lokasi konser nantinya saya hanya bisa berdiri di barisan paling belakang, di balik kerumunan orang-orang, dan hanya bisa melihat sang idol dari kejauhan tapi bagi saya itu sudah cukup.
Lain dulu, lain sekarang. Kalau dulu saya nontonnya konser dangdutan di kampung halaman, sekarang saya lebih menyukai festival-festival band indie atau internasional yang genre musiknya bukan dangdut. Tapi jangan salah, saya juga suka menonton konser penyanyi lokal Aceh seperti Bergek, Rafli, atau group band Apache. Sayangnya, karena saya tinggal nun jauh di pesisir barat Aceh, konser-konser tersebut hanya bisa saya saksikan lewat televisi.
Baca juga: Apa sih Arti Lagu Boh Hate Bergek?
Jujur, saya kepingin banget nonton konser atau festival secara langsung seperti WTF 2018. Yup, pasti akan sangat menyenangkan jika bisa menyaksikan festival musik, seni, mode, dan makanan yang dirangkul menjadi satu dalam We the Fest. Untuk pembelian tiket wtf 2018 sendiri pun tidak perlu pakai ribet lagi, bisa beli secara online seperti di Tokopedia. Semoga aja kesempatan untuk menyaksikan perhelatan akbar yang diselenggarakan oleh Ismaya Live ini. Amiin.
Well, begitulah kesan pertama sekali saya menonton konser. Kesan yang menjadi memori yang indah saat dikenang. Bagaimana dengan sahabat sekalian? Kapan pertama sekali kalian menonton konser secara langsung?
arifadlillah says
Konser Dewa 19 pas masa konflik di Lhokseumawe
Mudrikah stories says
Aku pertama kali nonton konser pas kuliah dibekasi, nonton nidji. Dan pas itu tas aku ada yg nyilet, untungnya bukan hp yg ilang, tp bedak.
dian Farida Ismyama says
Wow serius SD nonton dangdut? Hehe. Aku pertama kali kayaknya nonton konser artis cilik Meisi apa ya.desek-desekkan gitu
Marfa says
Saya belum pernah nonton konser juga ternyata, nggak terlalu suka keramaian sih suka tiba-tiba di tengah2 bosen dan kejebak, itu bukan konser sih kaya acara kecil2an gitu hihihi. Tapi pengin tetep nonton beberapa konser band favorit sih
cuapguru says
Wah seru banget nonton konser masa kecil ya mbk. Tapi aku lebih suka pertualangan alam dan main masak-masakan aja waktu masih kecil..hehehe..
April Hamsa says
Pernah gak yaaa… hmmm, kalau konser pas pensi di sekolah/ kampus diitung gak? Hahaha.
Tapi seringnya malah gak nonton band/ penyanyi melainkan paduan suara haha.
Kalau konser2 yang konser beneran kyke blm 😀
zefy says
Aku pertama ikut nonton konser tuh waktu ada acara di kampus, asli trauma mbak. Rame, panas, ngep kalau bisa ga mau lagi lihat konser
Anita Makarame says
Di samping rumah sering dipakai buat konser kak. Maklum dekat terminal lama yang skrg disewakan buat acara2. Tapi ya gitu kalau ga dangdut, acara band2 anak.muda yg cadas gt. Ribut bgt…
William Giovanni says
Kalau nonton konser secara langsung sekitar dua tahun lalu, itu pun karena ada undangan acara suatu produk hp. Bisa sampai tengah malam di rumah jika diikuti sampai selesai, tak kuat menahan kantuk jika konser hingga larit malam.
Ruli retno says
Konser pertama yg aku tonton sheila on 7 tp itu pas SMA. Pas kecil.. Umm..sepertinya artis2 dangdut saja yg dtg ke kampungku untuk pemilu. Dan bener kata mba liza. Sensasi nonton langsung itu beda dan membekas ya
Tomi Purba says
duh komentarku masuk gak yaa? setelah di post trus hilang soalnya
Saya pertama nonton konser tahun 2006 mba di Stadion Yogyakarta. Waktu itu bintang tamunya ARi Lasso – Ahmad Dani sama Peterpan
ruziana says
konser artis ?
belum pernah hahaha
ada sih pernah dpt tiket gratis..tp sy ga nonton
sy ga kuat berdesakan
suka lemas
tp kemarin nonton semacam pertunjukan jazz tp agak privat
ga rame…asyik jg
lendyagasshi says
Rasanya…emmm, gak pernah nonton konser.
Hiiks~~
Dulu jaman SMA kan ada semacam prom-nite gituu…daaan…aku pasti ga dibolehin sama Ibu dan Bapak.
Baru sekarang aku mensyukuri hal tersebut.
Barakallahu fiikum Ibu, Bapak.
novaviolita says
Seumur hidup gak pernah nonton konser..hahahaha, tapi kalo di tayangkan di tv nonton pernah…
Eh tapi pas SD pernah..ada artis ibukota yang diundang..n aku nonton…
Tukang Jalan Jajan says
Inget banget… 2001 nonton konser SO7 dilapangan bola. Ya Allah… Gue berasa jadul amat yak. Salah kostum pake sendal dan keinjek injek
Jiah says
Aku lupa kapan nonton dangdutan, hahaha
Tp dr dulu krg terlalu suka sama acara dangdutan. Soundnya kan kenceng dan aku gak tahan. Kalau nonton band paling indie. Kalau band terkenal malah jarang. Takut kegencet karena aku pendek
Diah Kusumastuti says
Yah aku belum pernah nonton live konser, Mbak Fathia.. hiks. Liatnya ya di tivi aja. Padahal dulu pernah lho rumah saya deket banget sama GOR. Waktu itu ada konser Ari Lasso dan pengen banget nonton, tapi gak boleh sama bapak 🙁
Akhirnya cuma dengerin suara Ari yang membahana dari dalem kamar. Huhuhu.
*curcol
Nurul Fitri Fatkhani says
Kalau ditanya kapan pertama kali nonton konser? Jawaban saya,belum pernaah! Hihihi.
Iya, Kak Liza, saya tipe yang males nonton konser, berdesak-desakan dan hanya lihat artisnya dari jauh, malesin ?