Jika ada pepatah yang mengatakan rumahku istanaku, maka blog ini adalah istana kedua bagi saya. Ya, dengan ngeblog seolah saya menemukan kebahagiaan lain yang tidak saya dapatkan di rumah nyata. Di sini, di rumah digital ini, saya bertemu banyak teman, mendapat banyak ilmu dan pelajaran tentang hidup, dan memudahkan saya mencapai cita-cita.
Saya sudah mengenal blog sejak duduk di bangku SMA, kalau tidak salah sekitar tahun 2003. Saat itu teman sekelas saya mengajari saya chatting di aplikasi MiRC. Di sana, saya bertemu dengan seorang teman yang entah dimana ia sekarang. Heri namanya, seorang bapak yang baik hati, warga Indonesia yang kala itu tinggal di Brunei Darussalam. Dari dia saya tahu tentang blog. Tapi, saya yang masih newbie, begitu istilah untuk pendatang baru, tidak tahu cara membukanya lagi. Karena akses internet yang terbatas, saya pun meninggalkan blog tersebut dan tidak pernah chatting lagi dengan beliau.
Namun, ketika masuk kuliah, hobi menulis saya semakin menjadi, kegemaran yang sebenarnya telah ada sejak saya duduk di bangku SD. Saya mulai menulis untuk koran lokal di Aceh yang honornya lumayan untuk menambah uang jajan. Tapi, mengirim tulisan ke media cetak butuh waktu tunggu yang terkadang membuat saya tidak sabaran. Walhasil, karena akses internet yang semakin mudah, saya pun kembali membuat blog. Waktu itu saya menyadari bahwa blog adalah media yang tepat bagi saya untuk menyalurkan hobi dan berbagi.
Betapa tidak, di blog yang tidak lain adalah media saya sendiri, saya bisa menulis, memposting, dan membagikan tulisan saya kepada siapapun yang ingin membacanya. Tanpa harus menunggu kapan tulisan itu akan terbit atau malah ditolak. Karena di blog, saya menjadi penulis, editor, redaktur, pimred, bahkan pemimpin perusahaan itu sendiri. Jadi, saya bebas mau menulis apapun yang ingin saya tulis. Tapi, karena blog adalah media online yang dibaca tidak hanya oleh saya saja, maka aturan pun berlaku. Jika ingin berbagi, berbagilah yang baik. Jika ingin menulis dan membagikannya ke ranah publik, maka tulis dan bagikanlah yang baik pula. Jangan sampai tulisan saya menimbulkan mudharat bagi orang lain.
Kegemaran saya ngeblog semakin menjadi ketika saya mendapatkan hadiah modem dari lomba blog “Ayo Menulis Untuk Aceh”. Itu adalah kontes pertama yang saya ikuti via blog dan menjadi jawara utama. Tidak hanya modem, saya juga mendapatkan akses internet gratis selama dua tahun. Sejak adanya modem tersebut, saya tidak hanya bisa ngeblog tetapi juga bisa mengurangi beban orang tua. Buku kuliah di kedokteran yang harganya selangit bisa saya siasati dengan mendownload ebook yang tersedia gratis di ranah maya. Saya juga bisa mencari berbagai referensi dari jurnal online, dan berkomunikasi dengan teman-teman sejawat sampai akhirnya saya bisa lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Keaktivan saya di dunia maya ternyata mendapat cibiran dari beberapa orang. “Wah, aktif kali promosi diri di internet ya,” itulah kata-kata sindiran yang sampai saat ini masih melekat di ingatan. Maklum, waktu itu pengguna internet masih sedikit di negara kita. Orang-orang masih menganggap internet itu tabu dan belum banyak yang terhipnotis oleh facebook dan beragam media sosial lainnya. Jadi, saya menganggap cibiran itu hanya angin lalu.
Kembali pada aktivitas blogging, awal-awal ngeblog, saya tidak tahu kalau ada istilah komentar di sana. Dan betapa terkejutnya saya ketika tulisan yang saya posting ada yang mengomentarinya. Senangnya bukan main karena tulisan tersebut ternyata ada yang baca. Mulailah saat itu, saya pun ikut-ikutan berkomentar. Mengomentari setiap tulisan teman-teman tanpa pandang bulu. Pokoknya setiap mendapat link blog baru, saya komentari. Ada juga istilah tukaran link, pertamax dan keduax, ah jadi kangen saat-saat indah itu. Waktu itu saya juga tidak paham dengan istilah blog komersil, iklan, yang saya tahu blog adalah media online tempat menulis dan berbagi.
Ketika menjalani kepaniteraan klinik alias koas di rumah sakit, aktivitas ngeblog saya berkurang. Mulai dari pagi, siang, dan malam saya harus bertugas di RS. Eits, jangan salah. Meskipun demikian, saya tetap menulis. Hanya saja tidak sempat blogwalking seperti sebelumnya. Itu terjadi hampir dua tahun. Setelah itu, saya melihat banyaknya perubahan di dunia maya ini. Blogger-blogger baru semakin banyak, ada istilah-istilah asing bermunculan. Asing karena memang saya menjadi bagian orang-orang yang kudet. Saya mendapatkan istilah blogger seleb untuk mereka yang terkenal karena ngeblog, blogger matre, lalu istilah haters, kasta, dll. Wah, ternyata ngeblog ngga hanya sekadar menulis dan berbagi lagi ya. Tapi banyak juga perubahan positif dari ngeblog itu sendiri seperti semakin banyaknya komunitas-komunitas blogger, lomba blog, dan peluang mendapatkan penghasilan dari blog.
Ohya, dari dulu dan sampai sekarang, saya hobi sekali gonta-ganti template blog. Entah kenapa. Nah, pas tampilannya hancur dan tulisan hilang, saya jadi histeris sendiri 🙂 Ujung-ujungnya balik lagi ke template semula. Padahal, berjam-jam bahkan berhari- hari saya mencoba memadupadankan template baru sehingga elok dipandang. Ah, curcol. Forget it! Maklum, saya kepingin blog yang merupakan rumah kedua saya itu bisa menarik para tamu untuk bersilaturahmi. Namun, saya sadar, apalah arti sebuah rumah yang bagus kalau isinya amburadul. Lebih baik rumahnya sederhana tetapi isinya membahana.
Well, tepat di Hari Blogger Nasional ini, meski tanpa acara gathering seperti Pesta Blogger dan beragam kenduri lainnya, saya ingin mengingatkan diri saya sendiri pada tujuan awal saya ngeblog; Menulis untuk menyalurkan hobi dan berbagi. Karena ingin berbagi, maka saya harus menulis dengan baik, yang bermanfaat, dan tidak menimbulkan mudharat untuk pembaca.
Selamat Hari Blogger Nasional #HappyBloggerDay
Cut Intan Evtia Nurina says
waah keren x ceritanya kak, semoga suatu saat saya jg bs terus ngeblog dgn baik seperti kakak ^_^
Liza Fathia says
Semangat cut
Azhar Ilyas says
Selamat Hari blogger national, teruslah berkarya dan buat dunia terwarnai dengan karya-karya kita semua …
Liza Fathia says
Amiin…
Indah Juli says
Dirimu mengenal blog tahun 2003 dan itu saat masih SMA? Huhuhuhu, muda banget ya dirimu, beda jauh denganku 🙁
Benar, Liza, blog itu adalah rumah kedua, istana kedua, dan harus selalu kita percantik agar banyak tamu yang datang, karena bisa membawa rejeki 🙂
Liza Fathia says
Iya mak, tp baru punya blog pas kuliah. Selamat hari blogger
dafhy says
Wow sudah lama banget ya ngeblognya mbak. Salut dengan semangatnya untuk tetap menulis. Btw selamat hari blogger nasional 🙂
Liza Fathia says
Lumayan mas
Rinrin Irma says
ahaha… mak, soal promosi… aku sampai dikira ikut mlm sama tetangga… kebetulan tetanggaku temenan di fb dan sering banget liat aku promosiin link blog… tapi gak apa-apa.. yang ikut mlm kan biasanya banyak uang ^_^
happy blogging mak Liza… semoga sehat selalu 🙂
Liza Fathia says
Biarkan mereka ya mak, kita mah jalan terus aja. Happy blogging
evrinasp says
waduh ada yg mencibir juga yak klo promosi link hehe, ah sy mah cueks aja mak, gak ganggu ini tho. maklum narsis githu. selamat hari blogger nasional mak
Liza Fathia says
Iya, dibilang eksis banget d Dumai. Duh sakitnya tuh disini
Liza Fathia says
Liza juga senang bgt bs kenal teteh. Kapan ya bs ketemuan, udh lama bgt cm say hai di dumay
Dessy says
Tolong d share bahwa iklan lowongan kerja untuk pt. sumber barito coal yg mengatas nama kan hrd nya mulyar samsi utk di palangkaraya di semua situs iklan lowongan krja itu bohong, pt. sumber barito coal yang asli tidak membuka lowongan, sudah banyak korban dengan modus diterima serta di harapkan hadir pada tgl yg telah ditentukan dalam balasan email lamaran tersebut utk mengikuti training kerja di perusahaan pt. sumber barito coal , tp hrd tersebut samakin lama semakin memaksa untuk meminta ongkos atau biaya mobilisasi ke palangkaraya melalui agen travelnya sendiri, tidak boleh melaui agen tiket atau travel pilihan qta sendiri, serta biaya makan dan hotel di palangkaraya selama training tersebut di laksanakan, dengan alasan sebelum waktu training akan di reimbest atau d ganti kembali.. Tapi setelah saya cek ke salah satu maskapai yang telah dia bookingkan tiket utk saya ke palangkaraya ternyata hanya book doang alias belum di lunasi ke pihak maskapai tersebut..
Dan ternyata nama perusahaan yang dia pakai sebagai motor penipuannya adalah tempat dimana ayah saya bekerja di peruasahaan tersebut alias pt. sumber barito coal namun office nya pun di jakarta, bukan di palangkaraya, dan banyak yg tertipu bahkan hampir beberapa orang yg ingin menuntut ke perusahaan yg asli di jakarta..
Setelah saya selidiki ternyata orang itu hrd. Mulyar samsi tinggal di surabaya bukan di palangkaraya..
Sudah banyak terpampang iklan pt. sumber barito coal di semua situs lowongan pekerjaan.. Namun palsu..
Tks
anza says
artikelnya berkualitas dan inspiratif saya sangat suka dengan tulisan mbak
menarik, enak bacanya dan bermanfaat
saya penggemar mbak salam kenal and salam sukses
konveksi seragam jaket kaos says
blog memang top..i like it