• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kesehatan / Fakta tentang Efek Samping Ganja dan Penyalahgunaan Ganja

January 18, 2016

Fakta tentang Efek Samping Ganja dan Penyalahgunaan Ganja

Siapa sih yang tidak mengenal ganja? Apa saja efek samping ganja? Beberapa waktu lalu ada beberapa pihak yang begitu bersemangat memperjuangkan agar ganja dilegalkan di negara kita. Namun perjuangan mereka bertepuk sebelah tangan. Pemerintah tetap bersikeras bahwa ganja termasuk barang illegal. Pemakai dan pengedar marijuana dimasukkan dalam pelaku tindak kriminal.

efek samping ganja

Credit photo: Google image

Tidak dipungkiri, ganja yang dikenal dapat merusak otak juga memiliki berbagai manfaat. Di Aceh, misalnya. Masyarakat di daerah penghasil ganja terbaik di dunia ini sering menggunakan biji ganja untuk melunakkan daging dan penambah cita rasa. Begitu pula dengan pemahaman bahwa Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Tapi yang menjadi permasalahan adalah tindakan penyalahgunaan ganja yang kerap terjadi di negara ini. Ganja yang seharusnya bermanfaat menjadi mudharat bagi tubuh.

Dalam postingan saya sebelumnya tentang Ganja Bisa Bikin Gila, banyak komentar yang pro dan kontra. Yang pro sependapat dengan saya bahwa ganja memang menyebabkan seseorang hilang akal sehatnya. Jika tidak percaya, sila kunjungi rumah sakit jiwa terdekat. Atau jika Anda berdomisili di Aceh, boleh datang ke RSJ Aceh dan tanyakan pada penderita gangguan jiwa, apa yang menyebabkan mereka harus menjadi penghuni rumah sakit tersebut? Jangan terkejut jika kebanyakan para pasien laki-laki menjawab karena ketika sehat dulu mereka mengonsumsi ganja.

Baca juga: Efek Samping Ganja dan penyalahgunaannya: Gangguan Jiwa

Sebenarnya apa yang ditakutkan dengan penyalahgunaan ganja ini? Apakah ganja menyebabkan adiksi atau ketagihan seperti jenis narkoba lainnya? Sulit menjawab pertanyaan ini karena masih didapatkan bias. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Leslie L. Iverson, seorang professor farmakologi dari Universitas Cambridge, Inggris melaporkan bahwa setelah melakukan penelitian beberapa dekade didaptkan hasil; sekitar 10-30 % pemakai ganja regular (terus menerus) mengalami ketergantungan, 9% mengalami adiksi/ketagihan yang serius, dan sebagaian besar yang pernah mencoba-coba menghisap ganja tidak mengalami ketagihan.

Dibandingkan dengan beberapa zat yang lain, marijuana ataupun ganja tidak menimbulkan adiksi seperti yang ditimbulkan rokok, heroin, kokain, dan alkohol. Diperkirakan sebanyak 32% perokok mengalami kecanduan, kecanduan juga dialami oleh 23% pemakai heroin, 17% pemakai kokain, dan 15% adiksi dialami oleh peminum alkohol. Malah di sini terlihat jelas bahwa rokok lebih menyebabkan adiksi dibandingkan ganja.

Lalu kenapa ganja tetap dipermasalahkan? Kenapa tidak dilegalkan saja? Maka jawabannya adalah kerusakan otak yang ditimbulkan oleh pemakai ganja lebih berbahaya dibandingkan dengan perokok biasa. Mungkin ini tidak terjadi pada mereka yang hanya sekadar coba-coba menghisap ganja. Tapi kenyataannya, tidak sedikit orang di negara kita yang menghisap ganja secara terus menerus. Pemakaian ganja dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kecanduan. Seringnya, itu dialami oleh mereka yang mulai menghisap ganja sejak remaja. Dan akibat adiksi, jika terjadi withdrawal alias berhenti memakai ganja, maka orang tersebut akan mengalami sindrom withdrawl yang sama dengan efek yang ditimbulkan nikotin. Hal inilah yang menyebabkan seseorang sulit untuk lepas dari ganja. Mereka yang mencoba berhenti berganja akan mengalami gejala sulit tidur, cemas, dan emosional.

Bagaimanakah efek samping ganja terhadap otak dan sistem saraf?

Zat psikoaktif utama yang terdapat pada ganja adalah delta-9-tetrahydrocannabinol, atau THC. Saat ganja dihisap, maka dengan cepat THC akan masuk ke dalam paru-paru lalu ke aliran darah. Oleh darah, THC lalu dialirkan ke otak dan mengalami penyerapan. Kecepatan penyerapan THC akan lebih lambat jika ganja/marijuana tersebut ditelan bersama makanan atau minuman.

Di dalam otak, THC akan berikatan dengan cannabinoid, sebuah reseptor yang terdapat pada otak (CB1 dan CB2). THC kemudian mengaktifkan reseptor ini meskipun tidak sesempurna seperti yang dilakukan endocannabinoid (zat kimia dalam tubuh yang mengaktifkan cannabinoid). Akibat dari aktifasi cannanbinoid ini adalah seseorang dapat mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan pada jangka waktu tertentu. Dan ini lah yang mendasari efek yang ditimbulkan oleh ganja.

Tingginya kadar cannabinoid reseptor pada otak dapat mempengaruhi mood, daya ingat, kemampuan berpikir, konsetrasi, dan persepsi. Namun, penggunaan ganja jangka panjang dapat menyebabkan overaktivitas sistem endocannabinoid yang dapat menyebabkan efek negatif seperti terjadinya gangguan persepsi dan halusinasi, gangguan koordinasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, dan dapat mengganggu proses belajar dan daya ingat.

Adakah hubungan antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa?

Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian telah difokuskan pada hubungan antara pemakaian ganja dengan gangguan jiwa. Apakah penggunaan ganja benar-benar menyebabkan penyakit jiwa? Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa terdapatnya hubungan antara penggunaan ganja dengan psikosis atau gangguan jiwa. Sebagai contoh, serangkaian penelitian prospektif yang diikuti oleh sekelompok orang dari waktu ke waktu menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan ganja dengan perkembangan gangguan jiwa pada tahapan berikutnya.

Penggunaan ganja juga dapat memperburuk kondisi pasien yang menderita skizofrenia dan dapat menghasilkan reaksi psikotik singkat pada beberapa pemakai saat berhenti menggunakannya. Jumlah ganja yang digunakan, usia saat pertama sekali menghisap ganja, dan kerentanan genetik dapat mempengaruhi hubungan antara ganja dengan gangguan jiwa. Dalam sebuah penelitian didapatkan adanya peningkatan resiko terjadinya gangguan jiwa pada orang dewasa yang telah menggunakan ganja sejak remaja dan pada mereka yang memiliki gen spesifik dalam tubuh yang merangsang catechol-O-methyltransferase (COMT), enzim yang mendegradasi neurotransmiter dopamin dan norepinefrin. Kedua neurotransmitter ini sangat berperan pada gangguan prilaku dan gangguan psikiatrik (jiwa)

Setelah mengetahui berbagai fakta ini, masihkah Anda ingin agar ganja dilegalkan?

Sebenarnya masih banyak efek samping lain yang ditimbulkan oleh ganja. Namun tidak mungkin dipaparkan sekaligus di blog ini. Jika ada kesempatan, saya akan mencoba menuliskannya kembali berdasarkan berbagai referensi yang telah saya baca. Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa mengunjungi situs national drug abuse di www.drugabuse.gov Banyak sekali informasi tentang penyalahgunaan zat dan obat-obatan di sana.[]

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kesehatan, Opini Tagged With: dampak negatif ganja, dampak positif ganja, efek samping ganja, ganja, halusinasi setelah hisap ganja, kecanduan ganja

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Ahmad says

    February 13, 2017 at 1:00 PM

    ehm… ganja kalau udah di salahgunakan bisa berbahaya … 🙂

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d