• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Ceuraceu, Air Terjun Tersembunyi di Hutan Abdya

August 11, 2015

Ceuraceu, Air Terjun Tersembunyi di Hutan Abdya

Bingung mau berpelisiran kemana pada hari Minggu, Dodo (24 tahun) akhirnya berinisiatif untuk berpetualang ke hutan Krueng Batee yang terletak di Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya). Konon, menurut cerita teman-temannya, di dalam hutan tersebut terdapat Air Terjun Ceuraceu yang sangat indah. Oleh karena itu, pukul sembilan pagi, dengan menggunakan sepeda motor, Dodo dan beberapa orang temannya langsung tancap gas menuju Krueng Batee.

Jarak Blang Pidie, ibu kota Kabupaten Abdya, ke Desa Krueng Batee dapat ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan roda dua. Namun, untuk tiba ke air terjun Ceuraceu, mereka harus melewati hutan yang penuh dengan tanjakan dan turunan. Tidak hanya itu, di dalam perjalanan, bujang asli Abdya ini dan juga teman-temannya harus melewati sungai dan perkebunan pala milik warga.

“Waktu berjalan harus hati-hati. Jangan sampai kena pohon jelatang. Gatal kali kalau sempat kena daunnya,” ingat Dodo. Hampir saja ia terkena daun yang berbisa itu karena tidak hati-hati.

Objek Wisata Air Terjun Ceuraceu Krueng Batee Aceh Barat Daya

Objek Wisata Air Terjun Ceuraceu Krueng Batee Aceh Barat Daya

Perjalanan menuju Ceuraceu lumayan melelahkan. Namun, bagi mereka yang suka berpetualang, suasana alam dan kondisi jalan untuk tiba ke air terjun ini sunggguh sangat menantang. Hampir satu jam waktu yang Dodo habiskan untuk tiba ke Ceuraceu. Akan tetapi, perjalanan yang melelahkan tersebut langsung terobati saat gemericik air sungai dan gemuruh air yang terjun dari puncak bukit mulai terdengar.

image

Air Terjun Ceuraceu, Abdya

“Rasa lelah langsung hilang waktu melihat air terjun Ceuraceu,” ungkap Dodo yang mengaku lumayan ngos-ngosan saat mencapai air terjun yang terletak di dalam hutan ini.

“Airnya yang jernih, hawa yang sejuk, suasana hutan yang nyaman,…” Dodo tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata keindahan air terjun Ceuraceu.

image

Air Terjun Ceuraceu, Abdya

Akhirnya, setelah 1km lebih berjalan, Dodo menemukan air terjun tingkat pertama. Air terjun ini tidak begitu tinggi, hanya sekitar 3 meter.Tentu saja, Dodo dan teman-teman tidak ingin melewatkan diri untuk mandi-mandi dan berfoto. Eits, perjalanan mereka belum usai. Setelah membasahi badan sebentar, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

image

Air Terjun Ceuraceu

Baru sebentar berjalan, akar-akar pohon yang bergelantungan dan air sungai jernih di bawahnya menghipnotis para pemuda Abdya ini untuk segera menceburkan diri ke dalam air sambil berpegangan pada lentisel itu. Setelah berpose indah di depan akar gantung, mereka kembali mendaki.

image

Akar Gantung di Air Terjun Ceurace, Abdya

Setelah berjalan sejauh 50 meter, mereka kembali menemukan air terjun yang tingginya sekitar 5 meter. Di tingkat berikutnya, ada lagi air terjun yang tidak kalah menarik. Ketika melihat masih ada air terjun yang lebih tinggi di tingkatan berikutnya, Dodo kembali mendaki ke tingkat ke empat.

Voila! Ada air terjun lagi di tingkat ke empat dan itu adalah air terjun terakhir dan tertinggi di hutan ini.

image

Tingkat tertinggi Air Terju. Ceuraceu, Abdya

Setelah memanjakan diri dengan panorama alam yang indah dan eksotik serta membasahi tubuh dengan air terjun Ceuraceu, akhirnya Dodo dan teman-temannya pun kembali ke peraduan masing-masing.

image

“Sayangnya, air terjun Ceuraceu ini tidak dibuka untuk umum,” jelas Dodo. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, para warga yang hendak bertamasya ke air terjun Ceuraceu harus meminta izin terlebih dahulu pada tokoh masyarakat setempat.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh, Feature, Traveling

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. gustyanita pratiwi says

    August 12, 2015 at 12:10 PM

    Wah jd pengen ke sana
    Aceh punya wisata seindahnini ternyata
    #baru tau

    Reply
  2. Lidya says

    August 12, 2015 at 3:16 PM

    aman ya mbak kalau berada dibawa air terjun?

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 12, 2015 at 3:51 PM

      Insyaallah aman mbak

      Reply
  3. pipit says

    August 12, 2015 at 4:27 PM

    kalau gak dibuka untuk umum, kok bisa main ke air terjun ini mbak?
    kapan yaaa.. .bisa main ke Aceh… pastinya banyak tempat wisata yang bagus-bagus di sana 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 12, 2015 at 4:28 PM

      Harus minta izin dulu mbak, baru bisa

      Reply
  4. Rahmat says

    August 13, 2015 at 12:50 AM

    Baca cerita kak liza, jadi ingin berpetualang lagi ke sana

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 13, 2015 at 8:05 AM

      Rahmat pernah kesana juga? Mantap2

      Reply
      • Rahmat says

        August 13, 2015 at 9:03 PM

        Pernah dulu kak waktu masih pake seragam putih abu abu 😀

        Reply
        • Liza Fathia says

          August 13, 2015 at 9:53 PM

          Rata2 ke sana waktu sMA ya? Kk tanya ke kawan yang kerja di RS teungku peukan juga gitu

          Reply
  5. astutianamudjonos says

    January 19, 2017 at 10:56 AM

    Saya salah satu orang yang suka tadabur alam dengan obyek pegunungan dan air terjun.
    Punya keinginan juga tuk jadi traveler blogger walau saat ini blognya msh gado- gado.
    Rasanya jadi ingin berbagi dengan air tetjun yang ada di pulau jawa

    Reply

Trackbacks

  1. Teungku Peukan, Pahlawan dan Ulama Abdya | Seuramoe Liza says:
    November 18, 2016 at 12:07 PM

    […] Baca juga : Ceuraceu, Air Terjun yang Tersembunyi di Hutan Abdya […]

    Reply
  2. Wisata Aceh Selatan: Air Terjun Ie Dingin Samadua | Seuramoe Liza says:
    January 17, 2017 at 5:00 PM

    […] Baca juga: Ceuraceu Air Terjun Tersembunyi di Aceh Barat Daya […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d