Saat menapaki jejak kaki di seputaran jalan Peunayong, Banda Aceh, saya merasakan nuansa yang berbeda di sana. Deretan bangunan toko dan rumah membuat alam bawah sadar seakan-akan berada di negara Cina. Bangunan tua perpaduan antara arsitektur Cina dan Belanda dari abad ke 19 menjadi penanda bahwa Peunayong telah lama ada. Gampong Cina (Pecinan, red), masyarakat kota Banda Aceh melabelkannya. Kota tua yang…
travelling
Mengintip Bangunan Berarsitektur Cina – Belanda di Peunayong
Jalan-jalan ke Peunayong, Banda Aceh maka kita tidak hanya dimanjakan oleh sayur-mayur dan buah-buahan segar yang dijual di pasar tradisionalnya. Di sana kita bisa juga melihat keharmonisan hidup antara masyarakat Aceh dengan etnis Tiong Hoa. Ya, Peunayong adalah Pecinan-nya Banda Aceh. Selain menikmati pasar dan interaksi antar etnis, kita juga bisa melihat toko-tokotua yang catnya…
Menikmati Matahari Tenggelam di TPI Lampulo
Awalnya saya dan Bang Thunis hanya ingin menghabiskan senja sambil berjalan-jalan di seputaran kota Banda Aceh. Pantai Ulee Lheu dan Syiah Kuala sudah sering kami singgahi. Menikmati pesona pantai sambil menyantap jagung rebus atau bakar sungguh aduhai ditambah lagi dengan menyeruput air kelapa muda. Sore itu, haluan kami masih sama, ke arah Pantai Syiah Kuala,…
Pantai Lhok Mee, Keindahan Pasir Putih dan Pohon dalam Air
Siang itu, matahari sangat kompak diajak kompromi. Cahayanya terang namun tidak membakar. Tepat sekali menjadikan waktu tersebut untuk melanglang buana. Hari itu adalah hari Meugang Idul Adha bagi masyarakat Aceh. Setelah memasak daging rendang yang kami beli di pasar Peunayong, saya dan Bang Thunis memutuskan untuk menyantap masakan Meugang itu di tepi pantai. Pantai Lhok…