Dari berbagai keterangan, kondisi yang amat memprihatinkan ini bisa terjadi karena berbagai hal. Di antaranya ada keterlibatan oknum-oknum instansi kehutanan, aparat keamanan, bahkan oknum-oknum lembaga legislatif di samping masyarakat itu sendiri. Euforia reformasi juga ikut mendorong makin maraknya aksi-aksi penebangan liar.
Sebagian masyarakat yang sama sekali tidak mengerti dan memahami fungsi hutan menganggap hutan boleh dirambah dan diambil kayunya karena anugerah Tuhan. Akan tetapi, aksi-aksi perambahan yang dilakukan masyarakat bukan semata karena ketidaktahuan akan pentingnya fungsi hutan. Cukong-cukong kayu atau pengusaha nakal yang menyalahgunakan hak pengusahaan hutan (HPH) diduga berdiri di belakang aksi masyarakat tersebut.
Perlu kita sadari bahwa kerusakan hutan merupakan bagian dari kerusakan republik ini. Sektor kehutanan menghadapi masalah yang sangat kompleks akibat tekanan luar biasa, terutama di era reformasi ini. Lemahnya upaya penegakan hukum, praktik illegal logging yang merajalela, kebakaran hutan dan lahan, klaim atas kawasan hutan, penyelundupan kayu, aktivitas pertambangan, perambahan dan konversi kawasan hutan ke areal penggunaan lain serta review rencana tata ruang yang tidak memenuhi kaidah yang berlaku merupakan penyebab dari semakin terdegradasinya kawasan hutan.
mawi wijna says
Klo mau jujur Kak, sebenarnya eksistensi manusia itu sudah merusak alam kok. Lha untuk menunjang kehidupannya, manusia kan mengkonsumsi sumber daya alam toh? Jadi, pelan-pelan pasti alam ya rusak. Apalagi klo populasi manusianya banyak, ya semakin cepat rusaknya.
Solusinya ya manusia harus berusaha untuk menjauh dari alam. Tapi apa ya bisa? Silakan Kak Liza renungkan. 😀
abah shofi says
Optimis mba, insya allah kedepannya indonesia akan lebih baik 🙂
Nur Susianti says
Jadi teringat masa di SD dulu, di buku pelajaran yang menyebutkan indonesia sebagai zamrud khatulistiwa. Semoga kini Indonesia bisa tetap sebagai zamrud..
hariyanto wijoyo says
selalu begitu..iming-iming sesaat..yang kebanyakan hanya masalah fulus…namun efeknya merusak hutan, menjadi masalah klasik…yang entah kenapa tak pernah terselesaikan dengan baik…
keep happy blogging always…salam dari makassar – banjarbaru 🙂
Lembaga Kebencanaan says
Oknum penguasa (kapitalis) kelihatannya memang tidak terlalu peduli dengan dampak bencana yang ditimbulkan demi kepentingan ekonomi
dampaknya masyarakat yang terkena imbas bencana