Caraku Membasmi Jerawat

Siapa sih yang tidak menginginkan wajah bersih, halus, bercahaya, dan tanpa noda? Jangankan wanita, kaum Adam pun pasti pingin memiliki kulit wajah seperti artis di tivi. Bening dan merona.

Kenapa sih kulit wajah yang bersih itu diinginkan banyak orang? Mulai dari anak-anak sampai nenek-nenek. Kalau si anak apalagi sedang masa puber, maka bentol-bentol berwarna pink tersenyum dengan riang di wajahnya. Lain halnya pada nenek-nenek, keriput di sana-sini semakin mempertegas usia senjanya. Jangan kira si anak dan si nenek ini duduk diam manis saja. Ada sih yang cuek bebek. Tapi kebanyakan mereka langsung mencari solusi. Buktinya sangat banyak krem anti jerawat dan anti aging yang ditawarkan di televisi. Ada krem malam, krem pagi, dan krem siang. Terus ada juga pencuci wajah dengan beragam komposisi. Ada pemutih yang bikin wajah bening, putih, dan merona. Ada krem racikan dokter. Ada ini dan ada itu. Banyaaak pokoknya. Tujuannya satu, membuat wajah semakin enak dipandang. Walau seringnya bukan malah enak dipandang, tapi jadi aneh karena kulit wajahnya berbeda dengan kulit bagian tubuh yang lain. Muka putih tapi kok leher tangan dan kakinya hitam, ya?

Well, sekarang saya tidak ingin berkomentar dengan krem pemutih wajah yang dijual di pasaran atau yang sering diiklankan di tivi. Saya ingin menulis tentang jerawat. Ya benjolan kecil, merah, gatal, nyeri dan bernanah ini telah menggangguku bertahun-tahun. Saat duduk di bangku SMP, wajah putih, mulus, dan bening meronaku dirampasnya. Dan itu terjadi sampai sekarang. Bayangkan, dari aku berstatus ABG labil alias ababil sampai menjadi istri, tetap aja si Miss J itu hilang timbul di pipiku.

Eits… Saya juga menjadi korban iklan produk antiacne yang ditayangkan di televisi. Juga korban saran dari mereka yang jualan obat anti jerawat. Hasilnya? Aku tetap berjerawat. Sudah beberapa kali aku bolak balik ke dokter kulit dan diberikan sabun dan krem. Hilang memang jerawatnya, tapi timbul lagi kalau obatnya sudah habis.

Si jerawat ini semakin sering muncul kalau aku memakai bedak padat. Pingin dong sekali-sekali pake bedak padat. Saya pun memilih bedak padat yang tidak menyumbat pori dan enggak bikin komedoan. Walhasil, pori-pori saya yang besar akibat bekas jerawat kembali tersumbat. Jadilah komedo. Ada komedo putih juga ada komedo hitam alias blackheat. Komedo? Kayak komodo aja ya?

Seringnya tangan saya juga usil. Suka sekali memegang wajah meski dalam keadaan kotor. Suka memegangi jerawat yang meradang. Suka mengeluarkan isi komedo. Walhasil si Miss J kembali bersemi dan meraja lela.

Terus kapan saya bisa say good bye to the acne? Bisa saja. Percuma dong saya kuliah di kedokteran bertahun-tahun terus kerja dan mengedukasi masyarakat agar hidup sehat kalau saya sendiri tidak care pada diri saya. Yup. Solusinya adalah change my habits. Tangan saya enggak boleh kegatalan pegang-pegang wajah apalagi belum dicuci. Enggak boleh menceti jerawat dan mengeluarkan komedo. Harus sering bersihkan wajah. Dan tidak boleh menggunakan bedak padat. Ya, meski wajah bening, putih meronaku tidak bisa kudapatkan lagi, tapi semoga jerawat ini tidak bermunculan lagi.