Pukulan gendang dan gong bersatu padu menghasilkan irama musik yang meriah. Dengan lenturnya, sepasang singa menari sambil berlenggak-lenggok ke sana ke mari. Ketika gendang semakin kuat dipalukan, singa tersebut pun semakin centil saja bergerak dan menunjukkan kehebatannya bermain akrobat. Kedua singa itu lalu naik ke atas tiang setinggi 2 meter. Mereka berdiri, berputar, dan melompat ke tiang lain di depannya. Singa itu seakan ingin memamerkan kemampuannya mengatur keseimbangan. Para penonton pun tak henti-hentinya berseru kagum akan atraksi yang ditampilkan sambil bertepuk tangan.
Lion Dance alias Barongsai ala Selangor Malaysia #RentakSelangor #SmartSelangor #DiscoverSelangor #GayaTravel #SamuraiWiFi #TheKabin #rentakselangorcontest
Itulah tarian singa atau lion dance, salah satu kesenian khas masyarakat China yang ada di Selangor, Malaysia. Tarian ini dimainkan oleh 8 orang yang memiliki tugas masing-masing. Empat diantara mereka memakai kostum singa dan 4 lainnya memukul gendang dan gong. Satu singa dimainkan oleh dua orang, satu orang di depan, menjadi kepala dan kaki depan singa dan satu lagi di belakang, menjadi bokong dan kaki belakang.
Saya yakin, pergelaran tarian singa yang juga dikenal dengan barongsai ini sudah tidak asing lagi bagi teman-teman semua. Setiap perayaan hari besar warga Tiong Hoa, atraksi tarian singa menjadi tontonan yang sangat sayang jika dilewatkan.
Namun, tahukah teman bagaimana proses kreatif pembuatan singa tersebut sehingga menghasilkan lion dance dengan rupa singa yang bermacam-macam? Nah, pada tulisan kali ini saya ingin menceritakan tentang kisah di balik atraksi tarian singa. Kisah tentang Master Siow dan Ruei, para maestro yang menciptakan singa-singa tersebut.
Kepala Singa Terbuat dari Rotan Indonesia
Siang itu, bus yang saya dan seluruh peserta Rentak Selangor tumpangi berhenti di sebuah kompleks pertokoan yang terletak di Subang Bestari, Subang, Selangor. Lokasi tersebut tampak sepi dan hampir semua toko di lorong tersebut tertutup. Hanya ada beberapa yang terbuka sebagian, termasuk toko tiga tingkat yang kami singgahi.
Baca juga: Rentak Selangor: Ketika Kesenian Jawa dan Malaysia Bersatu
Alat-Alat Tarian Singa Wan Seng Hang Trading, begitu nama toko yang kami datangi. Seperti namanya, bangunan dua lantai tersebut adalah tempat pembuatan alat-alat untuk lion dance. Dari luar sudah tampak sebuah gendang besar dan kerangka kepala singa.
Seorang laki-laki paro baya menyambut kedatangan kami. Wajahnya menyerupai biksu pada film Cina yang sering saya tonton, kepalanya nyaris botak dengan jenggot di dagunya berwarna putih dan panjang. Saat itu, ia mengenakan jersey lengan pendek berwarna kuning dan di punggungnya tertulis nama Master Siow.
Mungkin itu namanya, tebakku. Dan tebakanku tidak meleset. Ketika memperkenalkan diri, ia mengatakan kalau ia bernama Siow.
Sudah 30 tahun lebih Siow menjadi pengrajin beragam peralatan tarian singa. Keahlian yang dipelajarinya secara otodidak dari yang gambar-gambar yang ada. Dengan tangan dinginnya ia bisa menyulap rotan dan bambu menjadi kepala yang menyerupai singa.
Tahukah teman, ternyata rotan yang menjadi bahan dasar pembuatan kepala singa itu didatangkan hutan Indonesia. Alangkah bangganya diri ini ketika mendengar pernyataan tersebut. Dari negeri ambo, Mak!
“Belajar sendiri, tidak ada guru,” begitu jawabnya ketika saya menanyakan darimana ia mendapatkan keahlian tersebut.
Proses Pembuatan Singa
Setelah mendengar penjelasan Master Siow, saya pun menelusuri bagian dalam toko tersebut. Di sana saya bisa melihat lebih dekat proses pembuatan singa yang digunakan untuk lion dance.
“Bagaimana proses pembuatan singa ini,” tanyaku kepada seorang laki-laki dengan rambut dikucir kuda. Saat itu ia sedang serius menekuni pekerjaannya. Cat air beraneka warna tersusun rapi di sampingnya. Dengan menggunakan kuas, ia melukis dengan hati-hati bagian telinga singa.
“Proses pembuatan ornamen singa ini terdiri dari beberapa tahapan. Pertama kita buat kerangka dari rotan, kemudian painting, coloring, pasang bulu, aksesoris, dan body,” jelas Ruei, nama lelaki berusia 40 tahun itu. Ia mengakui sudah 20 tahun lebih membuat singa untuk lion dance ini.
“Butuh waktu 2 sampai 3 hari untuk menghasilkan satu singa,” tambahnya.
Sambil menyaksikan Ruei melukis kepala singa, mata sayapun berkelana ke setiap sudut toko. Dindingnya penuh dengan peralatan untuk pertunjukan tarian singa. Ada kepala singa yang masih berbentuk kerangka, ada yang baru diwarnai, ada yang belum memiliki mata, dan ada juga yang sudah lengkap dengan aksesoris dan bulu-bulunya.
Baca juga: Nuansa Mistis Tarian Kuda Kepang di Hj Dorani Homestay
Menurut penjelasan Ruei, aksesoris terdiri dari kain sutra dan manik-manik. Sedangkan bulu terbuat dari benang wol.
Ada yang menarik dengan bentuk singa yang digunakan saat atraksi tariang singa ini. Ternyata bentuk singa itu berbeda-beda tergantung darimana ia berasal. Singa yang berasal dari Cina Selatan memiliki tanduk sedangkan singa dari Cina Utara tidak bertanduk.
Setelah memperhatikan dengan seksama, saya menyimpulkan bahwa singa yang terdapat di Selangor adalah singa dari Cina Selatan.
Para pekerja di tempat itu terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Saya pun berjalan ke belakang, hendak melihat pajangan lain yang ada di sana. Ups, hampir saja saya menginjak seekor anjing yang sedang terlelap di atas lantai. Syukurnya anjing berbulu coklat itu tidak terusik dengan sedikit pijakan oleh kaki saya.
Puas melihat proses pembuatan singa, saya dan teman-teman lainnya menuju ke depan. Di sana,Master Siow menunjukkan kebolehannya memukul gendang berukuran besar. Ia terbuat dari kulit sapi yang diekspor dari negeri Cina. Konon, gendang itulah yang digunakan untuk mengiringi tarian singa.
Cara menabuh gendang tersebut pun tidak boleh sembarangan. Ada tempo-tempo tertentu yang harus diikuti dan ada bagian-bagian tertentu dari gendang tersebut yang dipukuli.
“Kalau tidak bisa, awak pukul pakai rotan ni,” canda Master Siow sambil menunjukkan sepotong rotan berkuran jempol orang dewasa.
Setelah mengenalkan peralatan tarian singa, Master Siow pun menceritakan bahwa lion dance ini sangat diminati oleh masyarakat Selangor. Banyak sekali warga yang ingin mempelajari tarian ini. Namun, layaknya seleksi alam, ada yang bertahan lama dan terus belajar, ada juga yang hanya sementara saja.
Seperti Liwwpuisan, gadis manis berusia 15 tahun yang begitu ramah menyapa saya di toko tersebut. Ia sudah 3 tahun menjadi penari tarian singa. Ia mengakui menari adalah salah satu hobi yang sulit ia tinggalkan.
Demikian juga dengan Sang. Lelaki 40 itu sudah 17 tahun menarikan lion dance. Kini, setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis ia mengajari generasi muda yang ingin menjadi penari tarian singa.
“Tidak ada batasan untuk belajar tarian ini. Semua boleh belajar, tidak ada batasan usia. Kita mulai belajar malam hari pukul 07.30 sampai 09. Kalau serius, sebulan sudah pandai,” ungkapnya.
Menurut Sang, tarian singa ini banyak diminati oleh semua kalangan karena ia bukanlah simbol sebuah agama melainkan hanya permainan dan penampilan biasa saja. Jadi tidak ada batasan siapa saja yang boleh bermain
Bagi Sang dan penari lainnya, yang paling menyenangkan saat bermain tarian singa adalah ketika melihat penonton senang dan bertepuk tangan dengan penampilan mereka.()Liza Fathia
Noe says
Klo di Indonesia mah disebutnya barong sai ya mbaa. Aku juga suka nontonnya, lincah bgt gerakannya. Ngga jatoh gitu pdhl di tiang2 tinggi
Liza Fathia says
iya bener banget mbak noe. tapi bukannya barong sai itu naga ya?
Liza Fathia says
eh, iya, sama aja dengan barongsai rupanya
mysukmana says
terampil dan menarik, tarian macam barongsai selalu menjadi perhatian tersendiri klo sedang tampil..cuma blm pernah berkunjung ke pengrajinnya yg kek gini bu liza
bloggergunung says
Kira in tarian singa itu seperti apa. Kalau di daerah saya anak2 menyebutnya barongsay. Hahaha. Seru ya kalau lihat atraksinya.
Salam
Okti Li
jubah muslim says
kearifan lokal masih nuansa melayu nih pastinya
winnymarlina says
ulet juga pengrajin membuat kepala singanya itu ya
novaviolita says
Ko rada mirip kayak barongsai cina ya…. beda nama…
emang kesenian malaisia kadang banyak miripnya… dg yang lain.. 🙂
Kaya kasus reog ponorogo..
inspiringi.d says
Aku kalau lihat barongsai sukannya atraksi-atraksi yang menegangkan 🙂
inspiringi.d says
kalau lihat barongsai aku sukannya gerakan-gerakannya yang lincah 🙂
Nurul Fitri Fatkhani says
Saya lihat barongsai dari dekat waktu Kirab Budaya Cap Gomeh di Bandung. Pesertanya dari seluruh Indonesia dengan kepala singa yang bermacam-macam bentuknya.
Seneng lihat penarinya, lincah sekali ya…
Nurul Fitri Fatkhani says
Proses pembuatan kepala singa, harus dilakukan oleh orang-orang yang sabar, ulet dan punya daya kreasi yang tinggi. Lihat saja, hasilnya bagus-bagus!!
Rach Alida Bahaweres says
Aku baru tau nih kalau ada tarian singa ini, mba. Lengkap sekali ulasannya termasuk proses pembuatannya 🙂
lendyagasshi says
Belum pernah lihat barongsai secara langsung.
Tapi ini menarik sekali karena kita selain belajar culture, seni dan perpaduannya yang indah.
Btw,
Di Malay ada daerah bernama Subang juga yaa, mba Liza.
Sama kaya Jawa Barat.
Helena says
Master Siow hebat ya, konsisten melestarikan budaya Tarian Singa.
Btw fotonya pake kamera apa si? Cakeeep
sumbercenel says
Saya pernah lihat pentas di madiun, persis barongsai nya. Namun di sini yang ngalitih orang-orang cina.
April Hamsa says
Itu sama dengan barongsai kah mbak? ATau beda gerakan?
Wah rotan Indonesia diapakai, krn kuat kali ya?
TFS mbak 😀
Liza Fathia says
sama mbak april. rotan indonesia yang dipakai karena negara kita salah satu penghasil rotan mbak
silvia says
suka banget dengan tarian barongsai sangat menghibur
dhonnies says
wah jadi ikut bangga klo salah satu bahan pembuatannya dari Indonesia. brarti cuma beda nama aja ya sm barongsai. tak kirain lion dance yang gimana gitu. 😀
Olive B says
seru ya lihat atraksi ini, apalagi bisa melihat langsung cara bikin kostumnya
Amanda Desty says
Wah keren jugaa ya rotannya berasal dari hutan Indonesia.
Barongsai tuh keren ya. Unik gitu. Seneng nontonnya kalau pas perayaan Imlek.
Rhoshandhayani KT says
ooo ternyata dari rotan ya..
aku kira terbuat dari… hmm.. apa ya… dari ituloh, kerangkanya terbuat dari kayu atau bambu, terus ditambahin pake koran bekas yang dibasahi (lupa nama istilahnya), hehe…
ealah ternyata dari rotan, hehehe
Rinrin Rinjaniah says
Aku suka nonton barongsai beraksi. Keren tapi, waktu kecil aku takut sama barongsai. Waahhh ,langsung berkunjung ke tempat pembuatannya yah.. keren keren
Tukang Jalan Jajan says
oalah…. jadi namanya tarian singa ya kak. ngga disebut barongsai juga ternyata. butuh ketelitian dan waktu yang cukup lama supaya hasilnya nyaman dilihat dan nyaman digunakan untuk pertunjukan nanti
dianravi82 says
Seru banget bisa mengenal pembuatan singa ini ya. Kita nyebutnya Barongsai di sana Tarian Singa. Beda nama tapi serupa ya.
syafiimuhammad687 says
Wah Enak nih kak Liza ke Malaysia ngeliput beberapa acara disana…
Ribet juga ya ternyata bikin singa barongsai. Tapi ya emang keliatan sih itu rumit banget. Prosesnya juga lumayan lama sih ya. 1 singa bisa sampe 3 hari. Tapi Kalo hasilnya kekgitu sih ya pasti puas ya yang bikin dan yg maininnya. Hehe
dweedy ananta says
Keponakanku takut banget dengan barongsai ini, sepertinya karena suaranya yang “berisik” sih.
Seru banget ya mbak ke pabrik kerajinan seperti ini~
mudrikahsiti says
Kalo ada pertunjukan barongsay aku juga suka lihat, senang lihat orang yg ikut mempertahankan budaya nenek moyang.
Yesi Intasari says
Kalo lagi ada pertunjukan barongsai di sini juga rsme mba apalgi tiap imlek pasti aja ada hehe.. emang keren ya, dan warisan budaya itu wajib dilestarikan juga
Noni Rosliyani says
waow, kerennn… karya Indonesia bisa mendunia lewat seni barongsai.
Noni Rosliyani says
Waowww… keren ya. Karya anak Indonesia bisa mendunia lewat seni barongsai.
Ira duniabiza says
Ternyata ada banyak filosofi ya mba di balik tarian singa alias barongsai..bahkan bentuknya pun menunjukkan identutasnya, ternyata rotannya dari indonesia asyikkk…
Aniwei mba liza asyik banget ya jalan2nya. Banyak dapat insight budaya dan tradisi dari selamgor. Suka..
Ajen says
Wah beda yah.. kalau setahu aku barong sai itu nagaa di Malay ternyata singa..
Budaya tiap temoat beda emang..
Bagus tariannnyaaa..
Enaknya Mbak Liza yang jalan2
SITI FATIMAH AHMAD says
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Liza….
Saya juga suka melihat tarian Singa apabila tibanya musim perayaan Tahun Baru China. Di tempat saya, kumpulan pemain tarian Singa akan datang ke rumah-rumah atau kedai untuk memberi khidmat dengan bayaran sebelum persembahan tarian singa diadakan. memang asyik sekali. Jika melihat pemain yang handal, akan lebih menakjubkan dengan aksi akrobatik mereka. Untung sekali, mba bisa melihat pembuatannya dengan lebih dekat. Pengalaman itu amat berharga sekali. Perkongsian ini pasti bermanfaat buat yang belum tahu tentang cara membuat kepala singa itu termasuk saya.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 🙂
Agung Betariko says
Kalo ditempatku tarian singa itu, anak yang sunat trus naik di atas boneka singa.. 😀
Syuhada Ali says
jadi bedanya sama barongsai cuma bentuknya aja ya mba. Kalau barongsai naga, kalau ini singa. Tapi apa latar belakangnya sama-sama dari Cina. Kok kayaknya mirip banget, ya?
zakky says
ini kan kayak kesenian barongsai. coba ada videonya bisa tau gimana model tariannya 🙂
Anak Dagang says
Di tempat saya belum pernah nemu pentas kaya gini mba.
Erwin Pratama says
Terlihat mirip seperti barongsai Indonesia ya?