• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Diet Diary / (Day 3) Saya Memiliki Kelebihan (Berat Badan) Alias Obesitas

January 3, 2021

(Day 3) Saya Memiliki Kelebihan (Berat Badan) Alias Obesitas

Senang sekali rasanya kalau kita memiliki kelebihan. Terutama kelebihan di segi yang positif, yang enggak hanya bermanfaat untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Tapi lain ceritanya jika kelebihan yang dimiliki adalah kelebihan berat badan alias obesitas.

wp 16096937048555543159437737661758

Mungkin banyak yang bilang, enggak apa-apa gemuk, yang penting sehat, yang penting bahagia. Kalau dulu, saya bakal senang dibilang begitu. Tapi sekarang, masih senang sih tapi ada tapinya. Sepertinya saya harus menguji lagi kesetiakawanan si yang bilang itu.

Daftar Isi

  • Obesitas tidaklah Sehat
  • Apa itu Obesitas?
  • Apa sih Penyebab Obesitas?
  • Serius kamu obesitas, Liz?
  • Yuk Hitung Berat Badan Ideal. Awas! Jangan-jangan Kamu Obesitas Juga
  • Makan Apa Aja Hari ini?

Obesitas tidaklah Sehat

Yakin kamu kalau gemuk itu sehat? Salah satu faktor resiko penyakit metabolik itu adalah kegemukan atau obesitas, lho. Yakin bakalan bahagia kalau tubuh kamu yang gemuk itu menyebabkan kamu susah gerak, sakit dari bokong sampai paha, sakit tumit, sakit lutut?

obesitas

Saat berat saya 72 kg

Itulah yang saya rasakan selama ini. Akibat obesitas yang saya alami, saya sakit dan tidak bahagia. Mungkin karena faktor usia yang masih muda, saya belum mengalami penyakit metabolik seperti hipertensi, Diabetes, atau Hiperlipidemia. Naudzubillah. Namun, saya sudah merasakan betapa susah sekali kalau bergerak. Salah pakai legging, langsung lecet di selangkangan, lutut dan tumit juga sering nyut nyutan. Ini sudah enggak sehat.

Banyak teman-teman yang enggak percaya kalau berat badan saya sudah berada pada level kegemukan alias obesitas.

Serius kamu obese, Liz? Kayaknya badan kamu bagus-bagus aja. Komentar yang sebenarnya menyesatkan ini sering banget saya dengar dari orang terdekat. Entah mereka memang ga tahu kalau saya memiliki kelebihan berat badan atau sekadar menyenangkan kawan.

Ngapain diet-diet segala. Badan kamu udah bagus tahu. Bohay gini banyak perempuan yang kepingin lho, biar suaminya tambah hepi. Komentar seperti ini juga banyak. Sayangnya suami saya enggak suka lho kalau istrinya terlalu bohay.

Well, kenapa saya mengatakan kalau saya mengalami obesitas? Sebelum saya bercuap-cuap panjang kali lebar, yuk kita samakan persepsi dulu tentang obesitas.

Yuk baca #dietdiary saya lainnya (Day 2) Godaan Terberat Saat Menjalankan Diet

Apa itu Obesitas?

Apakah obesitas itu kegemukan atau berat badan berlebih? Menurut WHO, obesitas itu adalah penumpukan massa lemak berlebihan pada tubuh seseorang. Perut yang membuncit, lengan yang menggelambir, pipi yang makin chubby, dagu yang lipatannya udah 2, leher yang udah enggak kelihatan lagi, bokong yang membesar, itu karena ditumpuk oleh lemaaak semuanya.

penyebab obesitas

Apa sih Penyebab Obesitas?

Kenapa saya, kamu, kamu, dan kamu (saya enggak mau sendirian obese, kalian juga harus ikutan, wkwkwk) bisa mengalami obesitas?

Untuk bisa beraktifitas, tentu kita butuh energi kan. Nah, energi ini kita dapatkan dari makanan dan minuman. Kandungan makanan dan minuman yang kita konsumsi itu ada karbohidrat, protein, lemak atau dikenal dengan macronutrient alias nutrisi makro. Nah, semua nutrisi makro ini akan dioecah sedemikian rupa menjadi gula yang nantinya diubah menjadi energi. Energi inilah yang kita gunakan untuk beraktifitas dan untuk metabolisme tubuh.

Kalau energi yang masuk lebih banyak dari pada yang dibutuhkan, maka si gula-gula (glukosa) tadi akan disimpan sebagai cadangan dalam bentuk gula otot (glikogen otot) dan gula hati (glikogen hepar). Tapi, kalau masih berlebih juga, maka akan diubah dalam bentuk lain yaitu trigliserida yang disimpan pada kantung lemak. Semakin banyak energi yang enggak terpakai, maka semakin banyak pula cadangan lemak yang tersimpan. Ujung-ujungnya menjadi overweight, kalau semakin bertumpuk lagi si lemak itu, akhirnya jadi obesitas. Kayak saya. huhuhu

image editor output image 1299930483 16096927493666960888843507284979
Obesitas terjadi ketika asupan kalori lebih banyak dari pada yang dipakai

Serius kamu obesitas, Liz?

Tapi kok enggak kelihatan? Pertanyaan ini sering banget diajukan oleh teman-teman saya. Iya memang, kalau lihat dari kepala sampai ke perut, tubuh saya terlihat ideal-ideal aja. Kalau pakai baju masih bisa ukuran M tapi bagian lengan dibesarin dikit. Tapi turun ke pinggang sampai seterusnya, barulah terlihat penumpukan lemak yang sangat berlebihan.

obesitas
Foto saya hari ini. Enggak kelihatan kan kalau saya obesitas? Berat saya saat ini adalah 67kg, lho. Tinggi masih sama 156 cm (emangnya tinggi bisa bertambah??? Hehe)

Jadi, obesitas terbagi lagi dalam dua tipe yaitu android dan genoid. (Kayak tipe smartphone aja ya). Kalau android itu badannya kayak buah apel gitu. Penumpukan lemaknya di bagian leher, lengan, dan perut. Sedangkan genoid, itu kayak buah pear. Lemaknya numpuk di pinggul, paha dan betis.

obesitas

Ada dua jenis obesita yaitu Apple dan Pear

Tipe obesitas, Android (seperti buah apel) dan Genoid (seperti buah pear)

Enggak percaya kalau saya obese? Yuk ukur indeks masa tubuh (IMT). Atau jangan-jangan kamu obese juga gaes?

Yuk Hitung Berat Badan Ideal. Awas! Jangan-jangan Kamu Obesitas Juga

Punya badan obesitas kok ngajak-ngajak si mpok Liza. wkwkwk. Soalnya seru sih kalau punya teman yang senasib. Jadi lebih semangat untum menurunkan berat badan menjadi ideal.

Untuk mengetahui apakah seseorang masih memiliki berat badan yang ideal atau sudah mengalami obesitas, kita bisa melakukan pengukuran IMT (indeks massa tubuh).

Pengukuran berat badan dilakukan pada pagi hari saat bangun tidur dan belum makan-minum. Sebaiknya juga kita sudah BAB dan BAK. Saya paling suka nih kalau ukur berat badan setelah BAB, langsung bergeser ke kiri. Walau cuma beberapa ons saja sih, tapi tetap bikin happy.

IMT dihitung dengan rumus berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi badan dikuadratkan (dalam meter). IMT 18,5-22,9 kg/m2 dikategorikan sebagai normoweight. Jika hasil perhitungan menunjukkan 23,0-24,9 kg/m2 artinya sudah mengalami kelebihan berat badan (overweight), atau obesitas bila nilainya mencapai 25,0 kg/m2 atau bahkan lebih.

Sudah cek belum berapa IMT kamu? Kalau masih bingung, cari aja kalkulator BMI di mesin google, nanti bisa langsung kamu masukkan berat badan dan tinggi badan kamu. Auto keluar deh IMT kamu masuk dalam kategori apa.

Kalau saya, masuk dalam kategori obesitas tipe 1 dengan jenis genoid. Nah, yang bikin nyesek itu, kalau obese tipe genoid ini agak susah ngecilinnya kalau enggak olahraga khusus. Tapi harus tetap semangat lah ya. Ga ada yang ga mungkin. Yang penting selalu berdoa dan berusaha.

Makan Apa Aja Hari ini?

Ohya hari ini saya sarapan oatmeal 35gram dan susu UHT 100ml. Terus jam 10-11 makan jambu biji yang dicocol pakai sambal terong belanda plus gula, garam dan cabe. Siang dapat undangan ke rumah ustazah yang mengajari Naqiya mengaji. Alhamdulillah udah enggak kalap lagi. Sore ngemil buah semangka dan mangga, dan malam makan nutrijel yogurt 2 potong dan buah. Air putih tetap minimal 8 gelas atau 2 liter. Kalau workout, hari ini cuma stretching 8 menit dan jalan kaki 30 menit. Tapi sorry, semuanya lupa terfoto.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Diet Diary, Kesehatan Tagged With: Berat badan ideal tinggi 156 cm, cek obesitas, cerita orang yang obesitas, Diet ala Liza, diet seimbang, obesitas, obesitas asia fasifik, obesitas who

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. hijriah.my.id says

    January 7, 2021 at 9:14 AM

    Diet rendah karbo sepertinya banyak yg berhasil

    Reply
  2. Nurul Sufitri says

    January 11, 2021 at 1:55 PM

    Kalau aku sebenarnya ga obesitas, paling ada lemak di bagian perut hahaha biasaaaa emak2 kalo udah melahirkan dan kurang olahraga gitu katanya. Cuma aku lagi berusaha supaya berat badanku 60 kg aja, tapi ini masih 62. Enak kalau lebih ringan. AKu mencoba makan sayur2an dan buah2an lebih intens biar kenyang duluan trus low carbo hehehe 😀

    Reply
  3. Nia Nurdiansyah says

    January 11, 2021 at 5:07 PM

    Ini yg kemaren sempet diunggah di IG itu ya Mbaa.. .klo kita ngitungnya berdasarkan BMI memang klo Dr tinggi badan jadinya termasuk obese ya Mba. .. Sering jadi ngga ngeh krn kdg kita udah ngerasa nyaman dgn kondisi yg Ada. .. Semoga bisa mulai diet sehat Dan dpt BB yg diinginkan ya Mbaa

    Reply
  4. Nchie Hanie says

    January 11, 2021 at 5:58 PM

    Hahhaaa, aku tipe genoid Lizz kalo lagi badan menggemuk, ini juga udah agak engap mencapi 60 kg, cuzz mulai kencengin lagi dengan olah raga.
    Iya, yaa sering banget kata2 di awal paragraf familiar banget, aku suka senyum2 aja. Mereka yang denial dengan kelebihan BB, itu pilihannya. Udah tahu kan mana yang sehat dan engga.
    Hanya orang2 yang paham saja kalo obesitas memang berbahaya, suka deh sama pengakuan dirimu Bu Dokter. sehat selalu yaaa, semangat mengejar BB yang proposional.

    Reply
  5. Andiyani Achmad says

    January 11, 2021 at 10:49 PM

    aku obesitas, i admit it, banyak yang ngenye atau ngatain langsung lewat basa basi tentang kegemukan aku, terutama sih orang dekat, kayak keluarga ataupun teman, but it’s okay. Banyak juga yang semangatin aku buat hidup sehat. Which is good, namun aku pernah diet ketat malah bikin saluran pencernaan jadi gak baik, karena itu aku memulai diet yang bikin nyaman gak ada target berapa bulan harus turun berat badan, lakukan dengan nyaman, perlahan benahi semua pola makan, pola tidur dan gaya hidup.

    Reply
  6. Jalan-Jalan KeNai says

    January 11, 2021 at 11:33 PM

    Saya jadi ikutan ngitung dan hasilnya 23,3. Memang sejak abis Lebaran lumayan agak banyak naik berat badannya. Mulai berantakan pola makan dan masih mager banget olahraga.

    Reply
  7. fainun24 says

    January 12, 2021 at 8:12 AM

    Saya sempat ngecek BMI dan sudah mendekati angka batas normal atas….Duh, langsung deh usaha ngerutinin olahraga…Buat saya yang sulit dikontrol adalah makan…Apalagi kalau ke kantor masih banyak godaan jajannya.

    Tapi kalau melihat 2 tipe yang dijelaskan, sepertinya lebih ke genoid

    Reply
  8. Jiah says

    January 12, 2021 at 10:11 AM

    Aku gemuk, semoga gak mengarah ke obesitas. Ini udah gak nimbang lagi dan timbangan BB memang belum punya. Masih berusaha mengatur pola hidup biar lebih sehat

    Reply
  9. Rachmanita Adindarara says

    January 12, 2021 at 4:21 PM

    sebenarnya kita harus tetap semangat walaupun bentuk badan kita dan kita harus tetap mencintai diri kita sendiri juga yang penting jaga kesehatan dan tetap berolahraga

    Reply
  10. Rach Alida says

    January 12, 2021 at 4:54 PM

    Aku tuh karena nggak tinggi ya jadi kalau badan berasa lebih gemuk gitu kenapa bawaanya badan jadi agak berat ya. Hahah. Skarang lagi berusaha jaga pola makan. Tapi godaan sarapans erba karbo sering banget dilakukan suamiku ke aku hahah

    Reply
  11. Mia Yunita says

    January 12, 2021 at 10:16 PM

    Waduh IMT ku juga kalo WHO dapet Obesitas tipe 1, kalo Asia Pacific malah Obesitas tipe 2. Baru aja juga ngebayangin oatmeal nih. Udah lamaaaa banget nggak makan oatmeal akibat kapok hahaha. Mungkin saya nggak bisa bikinnya kali yaa. Mari kita berjuang yuk supaya nggak Obesitas. Masalahnya kalo Obesitas nantinya malah mengundang penyakit ke tubuh kita, jadi bahaya deh.

    Reply
  12. Dian says

    January 13, 2021 at 9:37 AM

    wah kerwn banget mbak sudah berhasil turun beberapa kilo gitu
    aq pgn nurunin 5 kg aja susah banget…
    padahal da kurangin makan

    Reply
  13. tutyqueen says

    January 13, 2021 at 9:49 AM

    Aku juga masih masalah nih dengan kelebihan berat badan, setelah menikah aku dan suami berat badannya naik drastis huhu giliran nuruninnya susah tapi tetap semangat berusaha demi kesehatan

    Reply
  14. Ade UFi says

    January 13, 2021 at 11:59 AM

    saya langsung berhitung.. hahaha.,. saya masuk obesitas type 1, Kak. Tapi Pak suami ga suka yang kurus2 banget, paling saya berusaha di indeks kelebihan berat badan aja, bukan obesitas. kurang lebih 10kg lagi deh diturunin.

    Reply
  15. Mirna Kei Rahardjo says

    January 13, 2021 at 8:50 PM

    aku pun ini tinggi 150 tapi BB 70 kg tapi lagi hamil sih,,, ntar mentok turun di 60 kg, hiks padahal sebelum nikah bisa loh 50kg,,, tapi bener metabolisme nya udah berubah, kita pun aktivitasnya harus berubah biar tetep sehat dan menjaga berat badan, selain penampilan, berat badan penting dijaga untuk kesehatan

    Reply
  16. Suciarti Wahyuningtyas says

    January 13, 2021 at 9:23 PM

    Wah aku malah salfok ke kaktusnya, gemes-gemes banget itu. Aku pun di rumah lagi rajin main bersama anak-anak hijau biar gak mager karena kalau mager endingnya suka ngemil dan aku gak pengen itu terjadi. Heheheee

    Reply
  17. AdrianaDian says

    January 13, 2021 at 9:47 PM

    aku juga termasuk obes nih kayanyaaa.. huhu. Biar tetep sehat, emang baiknya ngejaga berat badan biar ga kelebihan banget, dengan olahraga kurangi nasi dan banyak makan buah sayur yaaa

    Reply
  18. Siti Hairul says

    January 13, 2021 at 10:27 PM

    Kalau aku ga obesitas sih bu dokter. Tapi suamiku nih perutnya enakeun untuk bantal. Pengen ngajak dia diet yang sehat nih di 2021 ini

    Reply
  19. Helena Safitri says

    January 13, 2021 at 10:28 PM

    Iya lho enggak kelihatan dengan tunik penutup lemak. *LOL
    Ternyata karena 2 macam tipe obesitas yang Android Dan Genoid.

    Aku baca ini mampir dulu ke kalkulator BMI, hahaha. Alhamdulillah hasilku sehat tapi beberapa kali tes yang pakai alat seperti timbangan dan dipegang, kurangku di massa otot. Kalau bisa lebih berotot gitu.

    Reply
  20. Tian Lustiana says

    January 13, 2021 at 10:30 PM

    Saya juga sedang alami obesitas dan PR banget harus nurunin berat badan dan semuanya huhuhuh

    Reply
  21. lendyagasshi says

    January 13, 2021 at 10:48 PM

    Diingetin lagi sama Budok ini…pentingnya makan makanan yanh sehat dan workout everyday.
    Semoga lemak-lemak yang mengganggu ini bisa enyaah…

    Reply
  22. Rahmah Chemist says

    January 13, 2021 at 11:20 PM

    Wah saya berarti Obesitas Tipe 1 dong ini
    Harus jaga pola makan
    Sementara aku sukanya yang aneh aneh

    Reply
  23. Syarifani mama twins says

    January 14, 2021 at 5:34 AM

    Sering denger komenan orang seperti itu. Seperti membenarkan bahwa gemuk itu ngga papa, gemuk itu bisa tetep sehat kok.

    Alhamdulillah berat badan saya masih masuk kategori normal. Ada yang bilang kok tambah kurus, jelek lo kekurusan. Cuma saya cengirin aja terus yang penting sehat.

    Semangat terus bu dok buat ngurangi berat badannya. Sarapan oatmeal itu ngebantu banget soalnya awet kenyang, perut ngga gampang krucuk krucuk.

    Reply
  24. peralatanbakery says

    January 18, 2021 at 9:47 AM

    stay safe and stay healthy ya kak 😀

    Reply
  25. Indah Julianti Sibarani says

    January 19, 2021 at 8:48 PM

    Aku juga obesitas, Liza. Udah kelihatan sih ya 🙂
    Makanya udah 3 tahun ini mengurangi daging merah dan makan nasi di malam hari.
    Kurangi makan nasi selain buat nurunin berat badan, juga bikin ngantuk kalau makan nasi tuh 🙂

    Reply
  26. Mayuf says

    January 27, 2021 at 3:18 PM

    Tetap semangat kak tapi berlebihan juga dietnya hehe

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d