Plesiran ke suatu tempat tentu belun lengkap kalau tidak menyantap kuliner daerah tersebut. Begitu juga dengan saya dan suami, ke Kuala Lumpur belum komplit kalau belum makan hidangan khas negeri yang memiliki lambang harimau ini. Namun, sebelum memutuskan untuk mencicipi kuliner di Kuala Lumpur, ada satu hal yang harus saya dan Bang Thunis ingat dan perhatikan betul-betul. Apakah itu? Yihaa… Kami selalu memeriksa dengan seksama harga yang tercantum di menu makanan. Maklum, kami adalah traveler kere dengan budget terbatas. Saya yang biasanya langsung kalap setiap melihat makanan yang gambarnya lezat kini mulai insaf. Jangan sampai saya harus menjadi gelandangan di KL setelah mengantar Bang Thunis kembali ke Jerman.
Nah, restoran yang kebetulan kami kunjungi selama dua kali berturut-turut untuk sarapan adalah restoran Anuja. Sebuah restoran yang terletak di Jalan Pudu Lama, tidak jauh dari penginapan kami. Di sana terdapat beragam menu makanan Malaysia dan India. Pelayannya juga berasal dari dua etnis ini. Dengan ramah, pakcik dan makcik di restoran itu menyambut kedatangan kami.
Sebenarnya, kalau dilihat dari ukuran, tata letak, dan bentuk, restoran ini seperti rumah makan biasa. Kalau di Aceh, namanya bukan restoran, tapi warung atau rumah makan. Restoran yang kami tahu adalah tempat makan yang mewah, dengan arsitektur yang menawan. Tapi, what is a name, apa arti sebuah nama.
Dari semua menu yang ditawarkan, maka roti canai adalah makanan yang paling murah. Hidangan yang terbuat dari adonan tepung terigu, garam, air, dan margarin itu terkenal sampai ke Aceh. Bedanya, kalau roti canai yang juga merupakan makanan khas India ini disantap dengan kuah kari, maka penyajian roti canai Aceh hanya dengan gula. Harga roti canai KL hanya 2.60 Ringgit.
Bagaimana dengan minuman? Ngomongin tentang minuman khas KL, apa lagi kalau bukan air yang dicampur dengan teh dan susu itu. Yup, teh tarik namanya. Minuman itu dibuat dengan cara menuangkan (tarik) teh dan susu dari satu gelas ke gelas yang lain dengan cepat secara berulang di udara. Cara ini membuat teh dan susu tercampur sama dan menimbulkan busa serta aroma yang khas. Harga teh tarik ini hanya 2.00 Ringgit.
Jadi, kalau mau mencicipi kuliner khas negeri Malaya ini dengan harga murah maka roti canai dan teh tariklah pilihannya.
lisa says
ada lagi menu yang hemat, kenyang dan enak, nasi lemak plus kopi O
klo untuk honeymoon paling enak ke genting highland, dr KL kesana bisa naik bus khusu ke genting, suasananya sejuk kayak eropa juga
Liza Fathia says
iya kak, cuma nasi lemaknnya habis karena kami kesiangan. kalau ke genting kemarin itu nggak sempat karena hujan terus di KL 🙁
Lidya says
roti canai ya mbak, siip aku ingat
Liza Fathia says
Yup…Mudah2an segera kesana.ya
Allyson J. Odom says
Mr. Anuar mesti teh tarik, Madam Aisya mesti pekena kopi kaw, Atiqah Balqis nak milo , share dengan Sang Adiputra… pastu dadih mango satu cup. Sand Adiputra selepas puas mengejar Si Kucing Meow-Meow-Meow yang montel di keliling meja.
Liza Fathia says
Lucu. Meow meow
Aulia says
terkenal makanan dan minuman ini memang luar biasa, hingga ke negeri jiran di Aceh 😀
Liza Fathia says
Iyaa… Teh tariknya saya suka
Liza Fathia says
Yup. Mencoba masakan kampung orang di tempat asalnya Emang nikmat mbak