• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Opini / Pelukan Mama; Obat Paling Mujarab

July 24, 2012

Pelukan Mama; Obat Paling Mujarab

Pagi ini udara sangat dingin. Rasanya enggan beranjak dari tempat tidur dan melepaskan selimut tebal. Tangse memang selalu dingin. Dari malam sampai pagi menjelang dinginnya udara merasuk sampai ke sumsum tulang. Ditambah lagi hujan deras mengguyur dari semalaman sampai subuh tiba. Blurrr. Selimut tebal tidak mampu menghangatkan badan. Pakaian tebal, kaus kaki, dan jilbab pun harus dikenakan untuk mendapatkan kehangatan.

Kedinginan semakin menjadi malam ini. Aku sedang tidak fit. Kemarin seharian aku diare. Diare akut cair dengan dehidrasi ringan sedang. Penyebabnya kemungkinan besar virus karena tidak ada tanda-tanda infeksi bakteri atau amoeba. Tubuhku semakin lemas karena aku memaksakan diri untuk melanjutkan puasa. Padahal mama sudah menyuruhku berbuka. Tapi aku tak mau.

Malam hari diareku berkurang. Ah, penyakitnya ngga gaul banget ya. Hehehe. Ketahuan kalau berbuka suka makan yang macam-macam. Dehidrasi juga teratasi setelah minum teh manis dan beberapa gelas air putih. Tapi tubuhku meriang dan demam. Seluruh badanku pegal-pegal. Aku takut kalau terkena tifus. Gejala yang kualami memang lebih mengarah ke sana. Gangguan sistem pencernaan sangat khas, lalu demam. Tapi demamnya baru sehari. Sedangkan demam tifoid, nama lain tifus itu baru bisa didiagnosa jika demamnya lebih seminggu. Atau jangan-jangan aku terkena DBD? Tapi demamnya subfebris. Nyeri sendi juga tidak seberapa. Mudah-mudahan bukan DBD.

Sebenarnya dibalik rasa sakit ini, aku bersyukur. Bersyukur karena dengan sakit aku bisa mengulur waktu untuk kembali ke Bireuen. Hehe. Sejak awal puasa kemarin aku memang sedang libur. Shift jagaku diganti oleh teman sampai hari ini. Jadi nanti aku yang menggantikan shift jaganya. Kalau sakit kan ada alasan aku ngga pulang lebih awal. Apalagi kalau sakit di rumah ada mama yang rawat.

Mama sudah mewanti-wantiku untuk minum obat.

“Minum antasida dulu, biar sakit perutnya berkurang. Terus itu dikotak obat ada paracetamol.” pintanya. Akupun nurut. Sebelum makan aku mengunyah dua tablet antasida.

Huekk. Langsung saja reflek muntahku mengeluarkan obat maag itu. Bukannya kasihan melihat anaknya yang sedang muntah, mama malah tertawa.

“Gimana pasiennya mau diminum obat, orang dokternya sendiri muntah waktu minum obat.”

“Hehe. Ini kan di depan mama aja. Kalau di depan pasien, dokternya sok bijak.”

Walhasil aku tidak minum obat malam itu. Aku memang jarang minum obat. Sakit sedikit aku usahakan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan. Paling minum air putih yang banyak dan minum madu. Kalau ada makanan tertentu yang menyebabkan sakit, ya dikurangi saja makannya.Sebenarnya memang demikian. Tidak semuanya penyakit perlu obat. Seperti demam yang disebabkan virus misalnya. Penyakit ini self limited disease, sembuh sendiri tanpa perlu minum obat. Tapi terkadang kita sering tidak sabaran. Demam sedikit langsung minum paracetamol atau yang lebih parah minum ibuprofen. Sembuh memang demamnya, tapi sistem imun dalam tubuh jadi malas. Jadi besok-besok kalau sakit lagi, sistem pertahanan tubuh kita udah ngga mau berkerja lagi. Terpaksa deh minum obat lagi. Ada kalanya tubuh memang perlu istirahat. Ibarat mesin yang setiap hari dipakai dan akan mengalami kerusakan, begitu juga dengan tubuh. Dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi InsyaAllah sembuh.

Alhamdulillah sekarang sakit perut, diare, dan demamku sudah berkurang. Saat bangun sahur tubuhku sudah sedikit enakan. Obatnya? Dipeluk sama mama semalaman. Jadi langsung sembuh dan ngga perlu minum obat. Pelukan mama memang obat yang paling mujarab. Bukan hanya sekali dua kali. Dulu-dulu kalau sedang sakit, obatnya juga sama. Istirahat dan dipelukan mama.

Sekarang jam sudah hampir pukul sebelas siang. Tapi udara Tangse masih sangat dingin. Matahari belum menunjukkan senyumnya. Kabut masih menutupi perbukitan di belakang rumahku. Sepertinya hari ini akan hujan lagi.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Opini Tagged With: DBD, demam tifoid, obat mujarab

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. jay boana says

    July 24, 2012 at 12:11 PM

    hemmm mau donk di peluk #eh 😀

    Reply
  2. Lidya says

    July 24, 2012 at 12:53 PM

    disana udaranya enak maish dinginya mbak

    Reply
  3. aulawiahmad says

    July 24, 2012 at 9:56 PM

    sakitnya dokter sama seperti org biasa ya hehe, Moga gak kambuh lagi sakitnya n salam buat Mama yg luarbiasa 🙂

    Reply
  4. Lia Lovaa says

    July 25, 2012 at 12:32 PM

    cepat sembuh yaa..sama nih aku juga lagi diare hehe..moga puasanya lancar terus yaa.

    Reply
  5. ceudah says

    August 3, 2012 at 3:11 AM

    Saya senyum saja lah 🙂

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d