• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Traveling / Bertandang ke Pantai Lange, si Cantik yang Tersembunyi di Aceh Besar

July 21, 2019

Bertandang ke Pantai Lange, si Cantik yang Tersembunyi di Aceh Besar

Ibarat hendak melamar gadis cantik yang tersembunyi di balik bukit nan terjal begitulah perjuangan saya bertandang ke Pantai Lange, Aceh Besar. Perjalanan yang ditempuh tidak semulus menjemput matahari terbit di Pantai Lampuuk yang terletak di sebelahnya. Agar bisa bertatap muka langsung dengan Lange, saya dan delapan orang teman harus mendaki gunung, melewati lembah, dan menempuh jalan setapak yang jika tidak hati-hati jurang di sampingnya siap menyambut para pendaki.

  • batu karang di tepi pantai
    Bertandang ke Pantai Lange, si Cantik yang Tersembunyi di Aceh Besar

Baca juga: Menikmati Pantai Lampuuk, Aceh Besar

Minggu pagi di awal Maret, penjelajahan mencari Lange pun dimulai. Setelah saya dan teman-teman berkumpul di Simpang Dodik, Lamteumen, Banda Aceh, kami pun berangkat menuju Pantai Lange yang terletak di Kecamatan Lhoknga Aceh Besar. Perjalanan ini dipandu oleh Citra Rahman yang sudah beberapa kali melihat keindahan Lange sehingga paham betul rute yang harus ditempuh. 

Langit di pagi itu tampak mendung. Kabut asap akibat kebakaran hutan di provinsi tetangga mengakibatkan pagi yang cerah seolah akan turun hujan. Namun, semua itu tidak meleburkan semangat kami yang begitu menggebu untuk segera tiba di pantai berpasir putih itu.

Rute Pantai Lange

Perjalanan pun dimulai. Semua peserta mengemudikan sepeda motor dibawah petunjuk Citra. Perkampungan penduduk di Kemukiman Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar kami lalui dengan kecepatan sedang. Pantang bagi pendatang kebut-kebutan di kampung pesisir itu. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan hamparan laut dan pegunungan tersebut berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Banda Aceh. Sawah-sawah yang baru selesai dipanen dan perkebunan pinang milik warga menjadi pemandangan yang menyenangkan. 

“Sebentar lagi kita akan tiba ke gunung Lange,” ucap Citra ketika kami tiba di jalanan yang tidak lagi beraspal. Saat bertemu jalan setapak, atas komando Citra semua motor diparkirkan di pinggir hutan. Di sana juga telah terparkir beberapa motor lain milik warga yang sedang berkebun di hutan yang terletak sekitar 1 km dari pemukiman.

Baca juga: 5 Hal Unik di Pantai Lhok Mee Aceh Besar

Lebih kurang dua jam waktu yang kami habiskan untuk mendaki pegunungan Lange. Beragam vegetasi tumbuhan tumbuh di hutan  rimbun itu. Pohon pinang, cengkeh, ketapang, melinjo, durian, dan mahoni menjadi pelindung di kala matahari semakin terik. Langit yang sebelumnya kelabu berubah menjadi biru berhiaskan awan putih yang bagaikan kapas.

rute pantai lange
Jalan ke hutan Lange yang ditanami pohon pinang, cengkeh, durian, dan beragam spesies lainnya

Lima belas menit mendaki dengan kecepatan sedang, kami pun tiba di puncak Lange. Semilir angin berhembus mampu menyejukkan diri yang mulai dahaga. Namun, perjalanan belum usai. Kami harus berjalan beberapa kilometer lagi hingga akhirnya tiba di destinasi akhir, Pantai Lange.

Turun dari puncak, kami lebih banyak melewati jalanan landai dan turunan tajam. Benar- benar harus berhati- hati. Kedua kaki saya yang sebelumnya tidak pernah berjalan sejauh itu mulai pegal. Syukurnya kami menemukan perkebunan warga dengan sebuah gubuk tak berpenghuni di tengahnya. Di sana kami kembali bersitirahat sambil membasahkan mulut dengan sedikit air. 

rute pantai lange
sepupu Citra, Avri, saya, dan pendaki lainnya (foto oleh @hijrah)

Dedaunan berguguran memenuhi jalan yang kami lewati. Aceh beberapa bulan terakhir memang jarang turun hujan sehingga tanah yang kami lalui begitu kering dan dipenuhi dedaunan. Medan pendakian pasti akan lebih sulit jika hujan turun. Setelah jauh memasuki hutan,  suara debur ombak pun mulai terdengar. 

“Itu pasti suara ombak!” teriak Hijrah, salah satu pendaki dengan riang sambil ngos-ngosan. Itu artinya kami hampir tiba di Lange. Menurut penjelasan sang pemandu, sekitar sepuluh menit lagi kami akan tiba di pantai yang sangat indah itu.

Indahnya Pantai Lange Aceh Besar

Lelah seakan sirna ketika hamparan laut biru terbentang di depan mata. Pasir putih yang bersih yang hanya ditapaki oleh kaki-kaki kepiting kecil semakin mempercantik suasana. Sekilas, Pantai Lange yang pertama sekali kami jumpai itu tidak jauh berbeda dengan pantai lain di pesisir Aceh yang memang memiliki pantai berpasir putih dan air laut yang biru. 

Pantai Lange Aceh Besar
Tidak lupa untuk foto-foto bersama sambil menunjukkan gaya masing-masing. Ada bang Thunis, saya, bang Dika, bang Hijrah, Syauqi, dan Sepupu Citra

 “Ini belum seberapa. Masih ada yang lebih indah. ” ujar Citra, “di belakang tebing itu, ada pancuran yang membuat mata tercengang.”

Kami pun semakin penasaran dengan ucapan Citra. Kaki yang pegal setelah perjalanan panjang ternyata tidak menjadi hambatan. Tebing yang tidak begitu curam pun kami daki. Saya dan Avri yang merupakan dua orang perempuan di antara tujuh lelaki itu sedikit kesusahan memanjat tebing, tetapi teman-teman yang lain tanpa keluh kesah membantu. Bahkan ketika langkah saya mulai melambat, dengan sabar Citra dan teman-teman menunggu. Kami pun tiba di pantai yang tidak hanya terdapat pasir putih tetapi juga hamparan batu karang yang ditumbuhi rumput laut dan padang rumput. Naik sedikit ke atas, ratusan pohon ketapang tumbuh dengan rindangnya.

“Itu pancurannya!” ucap saya saat melihat air laut yang bercucuran bagaikan pancuran di atas hamparan karang. Ternyata pancuran yang tinggi hampir dua meter tersebut dihasilkan dari celah besar yang terdapat di batu karang. Ketika ombak besar datang, air yang masuk lewat celah batu tersebut menghasilkan air mancur yang unik.

pantai lange
Ini dia air pancuran yang fenomenal di Pantai Ie Rah, Lange. Tak ada di pantai lain di pesisir Aceh

Sia-sia rasanya jika sudah di pantai tetapi tidak merebahkan diri ke dalam air lautnya. Apalagi ada pancuran. Hampir semua dari kami mencoba merasakan mandi ala “shower”-nya air laut. Karena keasikan bermain di pancuran, tidak terasa waktu semakin senja. Hati kami telah terikat dengan Lange dan tidak ingin kembali ke Banda Aceh. Tetapi apa daya, kami harus segera pulang karena perjalanan pulang akan lebih berat dibandingkan saat pergi. Jalanan yang ketika pergi adalah turunan akan menjadi tanjakan saat pulang.

pantai lange

Saya merasa seluruh tubuh hampir remuk ketika tiba di tempat parkiran motor. Namun, sakit yang dirasa sekarang tidak sebanding dengan pengalaman yang saya dapatkan. Rasa sakit di badan akan sembuh sehari-dua hari, tetapi bisa melihat dengan langsung keindahan Pantai Lange akan selalu terkenang sepanjang masa.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Traveling Tagged With: pantai lange, Pantai Lange Aceh Besar, rute pantai lange

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. dirantingcemara says

    July 22, 2019 at 4:09 PM

    Great, izin share di FB. 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 22, 2019 at 5:10 PM

      Silakan pak Riza

      Reply
  2. Dian E. Suryaman says

    July 25, 2019 at 9:13 AM

    wahh seru banget nih perjlanan untuk bisa ke pantai ini.. .dan emang pantainya keren abiss…

    Reply
  3. naniknara says

    July 25, 2019 at 10:58 AM

    wah, baru kali ini tahu ada pancuran di pantai. Jadi kebayang buat mandi di bawah pancurannya. Apalagi pantainya sepi gitu, bisa nyaman dan tenang berlama-lama mandi. Ditambah pula lelahnya badan setelah perjuangan untuk bisa ke sana. Buat camping asyik juga kayaknya

    Reply
  4. iChal says

    July 25, 2019 at 12:48 PM

    Dulu saya sering ke lhamlom, tapi ga pernah sampai ke pantai ini …

    Reply
  5. Lidya says

    July 25, 2019 at 1:02 PM

    Perjuangan ya mbak untuk ke pantai Lange, tapi lelahnya terbayar setelah melihat kecantikan pantainya. Di tempatku jauh ke pantai mbak, adanya Ancol tapi kurang seger menurut aku.
    Unik bangey ada air panucran gitu di Pantai le Rahnya, bisa langsung mandi ya 🙂

    Reply
  6. ameliatanti says

    July 25, 2019 at 1:43 PM

    Masya Allaaaaah indahnyaaaa Pantai Lange, dan itu kebesaran Allah swt dengan adanya shower raksasa, siapa yang ga pengen nyebur ya hahahhaha.. seger

    … bu dok ternyata penyuka hiking juga toh, sering sering blusukan kek gini yaaa, biar yang jauh dari Aceh bisa menikmati tulisannya!

    Reply
  7. Putri Unicorn suka Senja says

    July 25, 2019 at 2:03 PM

    Nggak sia-sia perjalanan menuju Pantai Lange yang harus mendaki gunung dulu dan drama lainnya, akhirnya bisa terbayarkan dengan pemandangan cantik dari Pantai Lange, yah mbak
    Apalagi ada pancurannya itu, Masyallahhh indahhh bangettt

    Reply
  8. @nurulrahma says

    July 25, 2019 at 2:04 PM

    Maaakk, cantiiikk nian pantainyaaaa
    Aku juga mauuu capek2 cuss ke pantai enih, karena emang se-worth it ituuu yak

    Reply
    • Eri Udiyawati says

      July 27, 2019 at 3:34 PM

      Ini bisa diibaratkan usaha tak menghianati hasil. Setelah perjalanan yang hampir 2 jam dengan jalan yang cukup berbahaya, bahkan sampai jalan kaki. Tapi dibayar sudah dengan pemandangan indah di Pantai Lange, belum lagi ‘shower’ alami di Pantai Ie Rah, Lange.

      Wah.. Kalau ke Aceh, sepertinya saya perlu minta panduan Mba Citra nih.

      Reply
      • Larasati Neisia says

        July 27, 2019 at 6:54 PM

        Subhanallah.. cantik banget pantainya.. bener-bener surga tersembunyi. Walau nggak mudah menuju ke sana ya mba. Aku belum pernah ke Aceh, semoga suatu hari bisa ke pantai Lange ini juga.

        Reply
  9. Dian Restu Agustina says

    July 25, 2019 at 6:05 PM

    Kecantikan Pantai Lange sepadan dengan perjuangannya ya. Apalagi ada pancuran uniknya
    Semoga nanti aksesnya makin diperbaiki sehingga memudahkan pengunjung mendatangi Pantai Lange ini

    Reply
  10. Jalan-Jalan KeNai says

    July 25, 2019 at 6:23 PM

    Seru banget perjalanan menuju pantainya. Cape, tapi terbayar dengan keindahan pantai. Kalau di sini bisa camping gak, Mbak?

    Reply
  11. Jiah says

    July 25, 2019 at 7:01 PM

    Jepara banyak pantai tapi aku belum pernah ke pantai pakai mendaki gunung dulu. Seru pastinya. Apalagi tuh air pancurannya. Unik banget ya Mbak

    Reply
  12. Widyanti Yuliandari says

    July 25, 2019 at 8:26 PM

    Pantainya emang indah. Sepadan dengan upaya mencapainya. Luar biasa, Kak.

    Reply
    • Andiyani says

      July 27, 2019 at 7:53 PM

      Saat menemukan hidden germ di suatu kota yang ternyata begitu indah pemandangannya langsung rasanya ingin bersyukur dan mengucap subhanallah berulangkali ya mba

      Reply
  13. iChal.Net says

    July 26, 2019 at 7:55 PM

    Sy paling jauh samoai lamlhom, belum pernah ke balik gunung itu. Ternyata bagus ya pantainya

    Reply
  14. iChal dot Net says

    July 26, 2019 at 8:00 PM

    Sy paling jauh sampai lamlhom, belum pernah sampai ke balik bukit itu. Rupanya ada pantai indah di sana ya

    Reply
  15. ipung says

    July 27, 2019 at 10:24 AM

    waktu gempa dan tsunami aceh, pantai ini terdampak juga ga ya mbak? keren banget ya pantainya, pengen jalan-jalan ke sana nih

    http://www.ipung.net

    Reply
  16. Hidayah Sulistyowati says

    July 27, 2019 at 7:03 PM

    Lelah nya terbayar ya dengan keindahan pantai Lange, apalagi sepi tanpa pengunjung seperti pantai umumnya.

    Itu pancuran nya seperti di Pantai Klayar Pacitan. Dinamakan Seruling samudera, karena tiap air terjebak di antara karang akan terdengar mirip suara seruling

    Reply
  17. Indah Nuria says

    July 27, 2019 at 7:22 PM

    Cantik memang pantainyaaa yaaa mba. Dan pancuran atau debutan ombak yang tinggi jadi khas yaa

    Reply
  18. akuchichie says

    July 27, 2019 at 7:46 PM

    Perjalanan menuju pantainya lumayan juga ini tapi setelah itu mendapatkan pemandangan yang cantik ya mak. Padahal harusnya weekend ini saya ada di Aceh mendampingi suami dinas tapi ternyata anak ada acara disekolahnya.

    Reply
  19. Lina W. Sasmita says

    July 27, 2019 at 8:10 PM

    Wow unik banget itu air mancurnya. Alami ya nggak dibuat – buat kayak air mancur biasanya.

    Btw, Kadang butuh perjuangan yang melelahkan untuk mencapai lokasi keren yang bahkan belum terlalu mainstream.

    Reply
  20. Rosanna Simanjuntak says

    July 27, 2019 at 8:23 PM

    Baca perjalanan ke pantai Lange, ini jadi ingat quote terkenal itu:

    “… difficult road often lead to beautiful destination!

    Memang sesuatu yang indah butuh perjuangan untuk menikmatinya

    Reply
  21. Desy Yusnita says

    July 27, 2019 at 9:40 PM

    Masyaallah bagus banget pantainya. Sepanjang perjalanan ada pohon duren? Kalo aku mah kayanya akan gagal fokus tuh hehehe.

    Reply
  22. Nurul Fitri Fatkhani says

    July 27, 2019 at 9:56 PM

    Subahanallah pantainya memang cantik sekali, apalagi di tambah ada air mancurnya. Benar-benar tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi

    Reply
  23. Aprillia Ekasari says

    July 27, 2019 at 10:07 PM

    J adi di sana masih banyak pantai yang tersembunyi ya mbak, kyk Pantai lange ini. Kere banget ada fenomena pancurannya gtu. Kalau medan menuju sana udah bagus pasti mayan tu bisa mendatangkan pendaopatan masyarakat sekitar jg utk dijadikan sektor wisata 😀

    Reply
  24. niaharyanto says

    July 27, 2019 at 11:34 PM

    Duh, pantainya adem banget ya. Gak rame kayak di pantai-pantai yang udah jadi tempat wisata. Kepengen deh main ke pantai yang sunyi syahdu kayak gini. 🙂

    Reply
  25. Ade UFi says

    July 27, 2019 at 11:41 PM

    Wah.. itu pantaunya cakep bangeeet. Putih gitu. Seru pastinya ya jalan2 ke pantainya

    Reply
  26. Millati says

    August 16, 2019 at 6:07 AM

    Wah, baru tahu ada pancuran begitu di Aceh Besar.
    Sayang ke sananya harus naik motor. Kalau naik labi-labi bisa nggak?

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d