Menjadi seorang ibu adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepadaku. Sudah menjadi kewajibanku untuk mengasihi buah hati dengan sepenuh hati. Menjadi guru pertama yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Dan dengan Momen Bonding Bermakna aku ingin ikatan emosional di antara kami semakin erat dan anak-anakku tumbuh dengan bahagia.
Daftar Isi
Dampak Negatif Media Sosial Bagi Seorang Ibu
Namun terkadang, dalam perjalanan merawat dan membesarkan buah hati, ada rasa tidak puas pada diri ketika membuka media sosial dan melihat betapa gemuknya bayi orang lain. Betapa banyaknya ASI yang ia pompa. Betapa kreatifnya sang ibu menciptakan mainan-mainan untuk anaknya. Betapa antengnya anak-anak itu mengikuti pola asuh ibunya. Dan lain-lain, dan lain-lain.
Sedangkan aku tidak seperti itu. Anak-anakku juga tidak seperti anak-anak di media sosial itu.
Tidak jarang, aku juga mengalami mom shaming. Keluarga, teman, tetangga sering mengkritik pola asuhku. Mungkin kalau aku memposting cara pengasuhan di media sosial, para netizen juga akan mempermalukanku karena caraku membesarkan anak-anak berbeda dengan cara mereka.
Hal ini membuatku menjadi cemas dan merasa tidak nyaman. Kesehatan mentalku benar-benar terganggu. Akibatnya produksi ASIku menjadi berkurang dan aku merasa tertekan.
Apalagi saat ini aku baru melahirkan anak ketiga yang kini berusia 2 bulan. Setiap kali lahiran, drama yang kualami berbeda-beda. Termasuk melahirkan yang anak ketiga dimana pengaruh postingan di media sosial begitu terasa.
Sebagai working mom, aku mendapatkan cuti melahirkan selama tiga bulan. Karena memiliki banyak waktu luang, maka ketika si kecil tidur, aku sering menghabiskan waktu dengan membuka media sosial.
Karena sering memposting tentang bayi kecilku, maka tampilan explore di media sosial seperti instagram dan tiktok kebanyakan tentang ibu-ibu lain yang juga sedang memiliki bayi atau informasi seputar parenting.
Rasa tidak percaya diri itu perlahan muncul ketika melihat bayi-bayi di instagram yang begitu menggemaskan karena tubuh mereka yang gembul. Ditambah lagi ketika ada postingan ibu-ibu yang begitu bangganya memamerkan berat badan bayinya yang naik drastis dibandingkan berat badan lahirnya.
Demikian juga saat melihat postingan hasil pumping ibu-ibu yang menyusui. Wow, sekali pumping sampai 200 cc. Freezer kulkasnya penuh dengan ASI perah. Sedangkan aku, ASI yang berhasil aku pompa hanya sedikit, kadang kosong karena habis dihisap si bayi, kadang juga malas memompa karena pegal. Hehe.
Belum lagi mendengar komentar-komentar orang tentang caraku membesarkan buah hati.
Aaarggghh… Aku jadi semakin tidak percaya diri.
Syukurnya ini bukanlah pengalaman pertamaku membesarkan buah hati. Aku juga memiliki suami yang memiliki prinsip yang sama dalam mendidik anak-anak kami. Karenanya rasa tidak PD ketika melihat anak orang lain yang gemuk, hasil pumping ASI ibu lain yang banyak, atau mom shaming yang kerap aku dapatkan dapat sedikit terbendung.
Ketika rasa iri melihat bayi-bayi di media sosial yang bertubuh gembul dan terlihat menggemaskan aku kembali membuka buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan melihat grafik pertumbuhan bayiku. Alhamdulillah pertumbuhannya berada pada garis normal.
Aku selalu mencoba meyakinkan diriku dengan afirmasi positif. Mengembalikan pola pikirku sesuai dengan ilmu pengetahuan, bukan atas apa yang dilihat. Membuka kembali referensi tentang tumbuh kembang. Ingatlah wahai diriku bahwa:
Pun demikian dengan proses mengASIhi, keberhasilan menyusui bukan dari seberapa banyak ASI yang berhasil dipompa/perah melainkan apakah bayi kita saat ini bisa menyusui secara langsung dengan lahap atau tidak. Apakah kita bisa memberikan ASI ekslusif pada buah hati atau tidak.
Dan ketika harus menghadapi orang yang menghakimi karena pola asuh aku pilih, aku mulai berani menegaskan bahwa pengasuhan anak adalah otoritas aku dan suami.
Kampanye #MomenBondingBersama Zwitsal
Beruntung beberapa waktu yang lalu bertepatan dengan peringatan hari ibu (22 Desember 2022) aku dan para mom blogger lainnya dari komunitas Kumpulan Emak-emak Blogger mengikuti kampanye #MomenBondingBermakna yang diselenggarakan oleh Zwitsal. Kampanye ini bertujuan untuk untuk mendampingi para orang tua menciptakan momen-momen kebersamaan yang bermakna bersama anak, yang akan berdampak pada pertumbuhan emosionalnya di masa depan.
Acara yang sangat menarik untuk diikuti terutama bagi ibu-ibu seperti aku yang sering galau dalam membesarkan buah hati.
Ternyata, perasaan iri dan rasa tidak percaya diri yang aku alami terhadap ibu-ibu lain di social media tidak terlepas dari keinginanku untuk menjadi sempurna sebagai ibu. Seperti yang dipaparkan oleh Samanta Elsener, M.Psi, Psikolog Anak dan Keluarga,
“Apalagi, ada begitu banyak manfaat dari momen bonding bagi pertumbuhan emosional Si Kecil, seperti membuat anak selalu merasa aman dan tenang, lebih percaya diri mengeksplorasi berbagai hal baru, membentuk rasa percaya pada orang lain, memiliki self-awareness yang baik, merasa dirinya berharga, hingga mampu berempati pada orang lain,” lanjut Samanta.
Tips Hadapi Mom Shaming ala Nikita Willy
Pada kampanye dalam rangka peringatan 50 tahun Zwitsal ini juga menghadirkan Nikita Willy, artis yang juga brand ambassador nya Zwitsal. Sebagai new mom, ternyata Nikita juga pernah mendapatkan mom shaming lho. Sebagai public figure, tidak sedikit orang yang mengkritik pola asuh yang diterapkan oleh Nikita terhadap bayi Issa. Seperti sleep training yang ia terapkan kepada buah hati, duh, kalau melihat komentar netizen, bikin gemas deh.
Di kesempatan ini, mommy dari baby Issa berbagi tentang caranya menghadapi mom shaming. Mau tau bagaimana caranya?
“Aku sangat mengerti tekanan yang sering ditemui oleh new parents sepertiku dan suami. Di saat kita sendiri masih banyak belajar menjadi orang tua, terkadang komentar dari lingkungan sekitar ataupun media sosial membuat kita merasa cemas sampai gemas sendiri, ya! Tapi aku selalu percaya bahwa aku dan suamilah yang paling tau apa yang terbaik untuk Issa, dan yang paling penting adalah bagaimana kami bertiga selalu punya waktu untuk membangun attachment secara fisik ataupun emosional. Misalnya saat memandikan Issa, momen ini jadi kesempatan buatku dan suami untuk menyentuh Issa dengan lembut dan berkomunikasi sambil bercanda. Melalui momen-momen seperti ini, aku harap Issa percaya bahwa aku dan suami selalu bisa jadi orang-orang pertama yang dapat ia andalkan hingga nanti.”
Mewujudkan Bonding Lewat Skin to Skin Contact
Salah satu cara meningkatkan bondingku dengan buah hati adalah dengan memandikan dan memijatnya. Selama cuti melahirkan, aku selalu menyempatkan diri untuk memandikan baby Kevyn dan memijatnya dengan minyak telon dari Zwitsal.
Kenapa aku memilih produk Zwitsal?
Zwitsal memahami bahwa salah satu bentuk momen bonding paling efektif adalah melalui skin to skin contact yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Hal ini sejalan dengan brand purpose Zwitsal: menjadikan momen perawatan bayi sehari-hari menjadi momen bonding yang bermakna melalui skin to skin contact antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, Zwitsal menghadirkan formula baru Zwitsal Baby Bath Hair & Body yang mengandung 4x Prebiotic Moisturizer* yang melembapkan kulit bayi sehingga tetap lembut dan sehat. Dilengkapi keharuman lembut khas Zwitsal, inovasi ini membuat momen mandi menjadi momen bonding yang bermakna. Ada pula Zwitsal Minyak Telon yang memberikan kehangatan dan kelembutan pada Si Kecil di setiap usapan dan pijatan, untuk menemani momen bonding bermakna dengan Si Kecil sebelum ia tidur.
Yang paling menarik dari Festival Zwitsal ini adalah kelas Baby Spa yang merupakan salah satu cara untuk menciptakan momen bonding bermakna. Ditemani rangkaian produk Zwitsal, kegiatan yang melibatkan 1.000 ibu secara offline maupun online ini mampu membantu menstimulasi sejumlah indera Si Kecil serta mendorong perkembangan otak dan intelegensianya. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor kelas Baby Spa dengan peserta terbanyak versi theAsianparent – selaku mitra penyelenggara festival.
Setelah mengikuti kampanye #MomenBondingBermakna ini, rasa galauku dalam pengasuhan buah hati semakin berkurang. Kelas Baby spa yang aku ikuti pada Festival Zwitsal ini juga bermanfaat sekali dalam mempererat bonding dengan si buah hati. Aku dapat ilmu baru tentang cara memijat buah hati. Ternyata tahapan memjiat bayi itu tidak perlu berurutan dari kepala ke kaki. Bisa dimulai dari bagian tubuh mana saja. Bisa dari kaki, tangan, badan, punggung. Pokoknya asal bayinya nyaman. Jangan lupa minta izin pada si kecil setiap akan memulai pemijatan.
Waah, anakku senang sekali saat aku memijatnya.
Sebagai ibu baru (baru lahiran lagi maksudnya) aku harus menjaga kesehatan mentalku dengan membatasi waktu untuk membuka medsos, memfilter informasi-informasi yang membuatku merasa semakin tidak sempurna, dan lebih banyak mengikuti acara-acara bermanfaat seperti kampanye #MomenBondingBermakna agar aku semakin percaya diri dalam membesarkan buah hati.
Wiwied Widya says
Maaak, itu babymu beneran kan? Kayak anak-anak di iklan Zwitsal asli. Sumpah gemes banget. Cakeep. Semoga sehat dan bahagia terus buat ibu dan babynya.
Nunung says
Iyaa nih baby nya cakep banget kayak baby di iklan TV . Minyak tolong Zwitsal andalan banget . Aku juga pakai buat anakku pas masih kecil.
lendyagassi says
Sebagai Ibu, acara dari Zwitsal moment bonding lebih bermakna ini menjadi sebuah bentuk dukungan yang baik agar mengurangi perasaan cemas pasca melahirkan.
Semoga acara Zwitsal seperti ini bisa rutin diadakan sehingga membuat para orangtua menjadi lebih percaya diri dan aware terhadap kebutuhan masing-masing keluarga tidaklah sama. Pun cara bonding yang dilakukan. Sesuaikan dengan kondisi yang paling ideal bersama produk Zwitsal yang ramah untuk bayi.
Jadi kangen wangi minyak telon Zwitsal.
Nurul Sufitri says
Menciptakan bonding orang tua terutama sang ibu dengan si kecil itu harus dong. Apapun suasana hati ibu dan bagaimanapun kondisi di sekitar kita, jalani saja bonding dengan anak. Terkadang omongan kanan dan kiri melelahkan hati ya 😀 Bonding bakalan lebih berwarna dengan produk Zwitsal yang sudah sejak lama dikenal baik kualitasnya. Zaman anak2ku bayi dulu juga pakai.
Larasati Neisia says
Salfok sama dedek Kevyn, ganteng bangeeet!
Kalau aku percaya tiap ibu pasti akan memberikan yang terbaik buat anaknya, termasuk melakukan bonding ya. Zwitsal ini tuh produk bayi dan anak legend banget yang udah ada dari aku kecil. Keren bisa bertahan sampai sekarang dengan produk-produk yang makin bagus kualitasnya.
Nanik Nara says
Iya Mom shaming itu nyata, saya pun pernah mengalami. Di komentari ini itu waktu punya bayi, terutama para ibu senior di kantor. “Kok….” kalau udah awalan katanya ini, kadang bikin keder juga.
Zwitsal, pokoknya kalau nemu warna kuning pasti ingatnya produk Zwitsal deh
uciggg says
Mom shaming selalu ada di mana pun ya nampaknya mba. Aku juga pernah mengalaminya tapi yaudah deh udah paham makin lama dgn orang seperti itu. Wah lucunya si dede mba, semua ibu mau yg terdebes untuk anaknya kan ya mba, seperti produknya Zwitsal, bisa bikin bonding dgn anak makin bagus karena aromanya yg bikin nyaman^^
Ophi Ziadah says
Skin to skin contact ini ga cuma di tahapan anak2 masih baby ya dek…even udah pada gede juga tetep anak2 (kitanya juga sih) butuh dan berefek besar ke kita. si bungsu ku klo sehari aku ga elus2 punggungnya juga nagih…dan minta dirapel
helenamantra says
bu dokteeeer, memang ibu pasca melahirkan itu masih sensitif, rawan baby blues dkk jadi perlu membatasi dengan segala medsos atau omongan yang buat insecure.
nah kalo aku balik lagi ke buku pink KIA atau apps tumbuh kembang anak. Udah lah stick to grafik di sana gimana. Kita yang tahu day by day si anak gimana supaya enggak overthinking lihat anak orang.
Istiana Sutanti says
Aah.. Penting banget deh ibu2 terutama ibu baru untuk ikutan acara kayak gini ya. Bisa menguatkan untuk tidak perlu membandingkan diri atau untuk tidak usah mendengarkan omongan2 yang hanya membuat kita sakit hati.
Selain itu juga bikin kita terus belajar untuk jadi ibu lebih baik.
Pijat bayi memang bisa jadi salah satu momen paling menentramkan dan momen bonding berkualitas yaa 😍
@nurulrahma says
MEmang klo lihat bayi2 di IG tuh awalnya gemessss, eh kok tau2 jadi insecure.
Alhamdulillah zwitsal temani kita semua yaaaa
Rach Alida says
Jaman sekarang besarkan anak harus kuat iman dengan cara kita yang terbaik karena kalau stres liat medsos, anak juga terkena dampaknya. Ibu harus bahagia termasuk dalam pengasuhan anak. Selamat untuk kelahiran anak ketiga, mbaa 🥰
Dawiah says
Bonding orang tua dengan anak emang sangat penting yah Mak. Membangun kedekatan dengan anak di usia emasnya adalah cara kita dekat sama anak-anak. Btw, Zwitsal itu emang produk juara deh.
Ery Udya says
Sentuhan ibu dan anak memang luar biasa efeknya. Bisa meningkatkan bonding ibu dan anak.
Btw, Zwitsal ini produknya juga bagus. Dulu anak saya pas bayi juga pakai produk Zwitsal.
Dian Kusumawardani says
Dari dulu Zwitsal emang paling baik
Kualitasnya bagus
Uda gitu bantu ibu menciptakan bonding dengan anak
Jiah Al Jafara says
Acara yang menarik. Tiap Ibu pasti punya cara mengasuh anak tersendiri yang kadang jadi perbandingan dan bikin insecure. Baiknya fokus ngasih yang terbaik buat anak, tapi tetap ala kita. Biar tetap waras ya
siti hairul says
aku sampai sekarang sabun mandinya masih pake Zwitsal lo mak. Suka wanginya, enak banget di badan
Hidayah Sulistyowati says
Memang penting ternyata dengan ikut event seperti yang diadakan Zwitsal, dengan adanya kelas Baby Spa juga. Jadi Mama bisa praktek di rumah, menjadi bonding yang bermakna besama baby. Ihhh aku gemes lihat tatapan tajam baby mba Liza, cakep masya Allah. Kayak baby di iklan sabun baby gitu, sehat sehat yaa
Uniek Kaswarganti says
Alhamdulillah sudah bisa melewati masa-masa tidak menyenangkan dalam menghadapi mom shaming yaaa… Yang penting nikmati saja kebersamaan dengan anak-anak. Kita punya cara masing-masing dalam hal pengasuhan.
Zwitsal ini punya aroma yang lembut dan menenangkan. Paling suka cium-cium si kecil kalau sudah diolesi minyak telonnya.
Momtraveler says
Para mamak tu ya knp ga bisa saling support malah saling hujat. Aku udh kenyang deh sama yg kek gitu apalagi anakku dua2nya masa balita kurus2 makannya susah ga mo minum susu wwa lengkap lah dan biasanya mamaknya yg jd kambing hitam kan? Itulah penting punya support system spy ga stres.
Btw itu ade emeshh bener sih… masyaallah tabarakallah ganteng bgt
Liza Fathia says
hehehe, itulah kak. bukannya support emak yang lain ini malah jadi mom war
Hana Aina says
Brand Zwitsal ini sudah ada sejak aku kecil. Sekarang di rumah, adikku juga pakai buat anaknya yang balita. Wanginya enak.
Dedew says
Zwitsal andalan di keluarga kami, dari mamaku sampai anakku yang SMP pakai bedaknya karena formulanya lembut dan wangi, memang bayi happy banget kalau dipjat dengan baby oil Zwitsal ya wangi dan nyaman
Liza Fathia says
sama nih mbak, anakku yang udah besar juga pakai sabun dan shampoo zwitsal
Gusti yeni says
Jadiii inget anak2 masih bayi setiap.sebelum mandi pijit pijit dulu pakai baby oil switzal baru dimandiiin.
Switzal produk baby yg aman terpercaya sejak dahulu kala yaa….
Fungsi pijit baby selain biar baby ga capek juga menjalin kedekatan ortu dan anak.
Liza Fathia says
momen memiliki bayi itu memang sangat berkesan ya mba
Aswinda Utari says
Mmg penting banget menjalin Moment Bonding Bermakna buat anak. Tak melulu ttg kuantitasnya to jg kualitas ya.. love banget sm zwitsal
Liza Fathia says
beneer, yang penting kualitasnyaa
Kaamil says
Anak montok belum tentu sehat, malah jangan jangan overweight.
Liza Fathia says
betul, dari segi kesehatan anak yang overweigh malah ga baik
dilulurke says
Sepertinya media sosial dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental seorang ibu, menyebabkan rasa tidak percaya diri dan tekanan. Penting untuk menjaga keseimbangan dan fokus pada momen-momen bermakna dengan anak. wah Dek Kevyn ganteng banget 🙂