Kalau ada yang bertanya, kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Aceh? Maka jawabannya adalah di bulan maulid. Ya selama tiga bulan perayaan maulid di Aceh, selama itu pula kesempatan kamu untuk mencoba berbagai makanan yang disajikan waktu perayaan maalid berlangsung. Yakinlah, segala jenis makanan tradisional bisa kamu cicipi, semuanya gratis, yang penting kamu rajin berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain, atau dari satu meunasah ke meunasah yang lain. Tapi syarat ini hanya berlaku jika kamu punya kerabat atau setidaknya kenalan di Aceh, kalau tidak ya tidak tahu harus berkunjung ke rumah siapa.
Bulan maulid bagi masyarakat Aceh tidak hanya waktu untuk mengenang kelahiran dan perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam, tetapi juga kesempatan yang biasa digunakan oleh masyarakat Aceh untuk berkumpul dengan keluarga besar. Karena selain saat hari Meugang, hari lebaran,atau saat ada acara keluarga, maka hari maulid yang oleh orang Aceh disebut sebagai uroe Mulod, juga merupakan hari berkumpulnya keluarga besar, ya mungkin seperti perayaan tahun baru cina bagi warga keturunan lah. Bedanya selain ada acara makan-makan, uroe mulod juga ada ceramah maulid, yang dalam bahasa Aceh disebut dengan Dakwah.
Foto: FlickrNah, Dakwah ini bisa dibilang puncak dari perayaan maulid Nabi di Aceh. Panitia maulid biasanya berusaha mendatangkan dai dai terkenal. Ya, rasionalnya, makin terkenal penceramah, makin banyak pula orang yang datang untuk mendengar ceramah waktu malamnya. Para dai terkenal ini mengaku, selama tiga bulan, mereka hampir tiap minggu dapat undangan ceramah, bahkan ada yang hampir tiap malam. Jadinya selama bulan maulid mereka mengaku menjadi Drs, eits, ini bukan gelar sarjana zaman dulu ya, tapi singkatan yang mereka artikan sebagai Dakwah rata sagoe, atau kalau diterjemahkan, dakwah di suluruh penjuru (Aceh), karena memang undangan untuk berceramah bagi mereka tidak hanya terbatas kecataman atau kabupaten, bahkan seluruh Aceh. Jadi tidak heran selama bulan maulid, mereka punya gelar baru, ya Drs Itu tadi.
Biasanya ceramah yang disampaikan hampir selalu dalam bahasa Aceh, jadinya ya hanya kami orang Aceh saja yang mengerti. Isi ceramah biasanya tentang sejarah kelahiran Nabi Muhammad, kisah perjuangan beliau menyebar luaskan agama Islam, serta pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah beliau tersebut. Jika kisah tersebut sudah sering kita dengarkan, tapi dengan gaya humor yang disampaikan oleh para dai inilah yang ditunggu, jadi tidak heran sepanjang ceramah, kita capai ketawa dengan cara dai ini menyampaikan ceramah, walau belakangan mereka berpesan yang diingat bukan lucunya, tapi pesan agamanya.
Itulah indahnya Maulid Nabi di Aceh, udah siangnya makan gratis, malamnya bisa dapat siramah rohani lagi, berminat ke Aceh? Ditunggu ya!
arief sigli says
udah ada aja si mbak yang bahas Maulid 🙂 jadi pengen dapat undangan maulid 😀 BTW ada undangan untuk saya ngak dari mbak 😀 hehe