Pelisiran kemanapun belum lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner setempat. Apalagi kalau kamu setiap hari pulang pergi ke tempat tersebut. Aih, nggak komplit banget rasanya kalau belum sekalipun mencicipi sajian lezat yang ada di sana. Harusnya tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali!
Nah, setelah dua bulan bolak-balik Banda Aceh-Jantho, akhirnya saya berhasil juga menikmati lezatnya kuliner yang ada di ibukota Kabupaten Aceh Besar itu. Tepatnya hari Sabtu (5/10) saya dan suami berkeliling-keliling mencari hidangan lezat yang kerap saya dengar dari rekan kerja di rumah sakit. Dari cerita mereka, tempat kuliner di Jantho itu adanya di Jantho Baru.
Kenapa dinamakan dengan Jantho Baru? Karena pemukiman yang disana terbentuk setelah para transmigran dari Pulau Jawa di tempatkan di areal hutan Jantho. Nah, di kompleks transmigrasi inilah beberapa tempat wisata kuliner bisa ditemukan. Ada Adem Ayem, Rata Resto, dan Riung Gunung Jantho. Sayangnya, beberapa di antaranya terpaksa gulung tikar karena minim pengunjung. Maklum saja, Jantho terletak 55km dari Banda Aceh dan butuh waktu 1,5 jam untuk tiba ke sana. Meskipun ibu kota kabupaten, wilayah ini sangat sedikit penduduknya. Para abdi negara yang bekerja di kantor pemerintahan rata-rata tinggal di Banda Aceh. otomatis, setelah jam kantor usai, mereka kembali ke rumah masing-masing. Begitu pun dengan saya.
Setelah beberapa ratus meter berjalan dengan sepeda motor, kami melihat pamflet restoran Adem Ayem. Sama seperti namanya, restoran ini sangat sepi, pintu pagarnya juga di gembok. Kami pun terus melaju memasuki Jalan Langsat dan akhirnya kami pun menemukan restoran yang pernah direkomendasikan teman-teman di RS yaitu Riung Gunung.
Bersama Keluarga di Rumah Makan Riung Gunung Jantho
Membaca papan namanya mengingatkanku pada objek wisata yang ada di Puncak, Jawa Barat. Mungkin sang pemilik restoran ini sengaja memilih nama Riung Gunung yang menunjukkan bahwa restoran ini adalah tempat berkumpul siapapun sambil menikmati pemandangan alam pegunungan Jantho. Desain restoran ini juga terlihat alami. Bambu kuning dan pohon markisa yang tumbuh subur meneduhkan siapa saja yang beranjak masuk ke dalamnya. Beberapa pondok lesehan juga dibangun di atas kolam ikan. Para pelanggan bisa memancing sendiri ikan yang akan disantapnya. Ada ikan mas, mujair, gurami, dan nila.
Karena sudah terlanjur kelaparan, saya dan suami memilih untuk memesan ikan gurami bakar yang sudah tersedia saja. Sedangkan pengunjung lain terlihat begitu asyik melemparkan kail ke dalam kolam. Nah, sambil menunggu pesanan datang, kami juga ikut memancing ikan di kolam bawah lesehan tempat kami duduk. Yiha! Hanya dengan umpan kelapa muda serut saja ikan mujair kecil dengan mudahnya terperangkap di pancingan.
Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu, pesanan pun datang. Gurami bakar dengan sambal kecap, kangkung tumis, dan sebakul kecil nasi. Dari aromanya saja hidangan di depan kami sudah menggoda begitu pun dengan rasanya. Yummy. Lapar dan dahaga langsung lenyap seketika setelah menghabiskan sebakul nasi dan setengah kilo gurami juga segelas besar kelapa muda.
Soal harga juga bisa dibilang sangat ekonomis. Misalnya saja gurami bakar pesanan kami hanya Rp 65.000/ setengah kilogram. Selain dibakar, ikan-ikan air tawar itu ada juga yang digoreng dan dimasak asam manis. Tinggal pilih saja mana yang kamu sukai.
Di sana juga terdapat kolam renang. Jadi, cocok banget kalau kita mengajak keluarga ke Riung Gunung ini. Sambil menunggu pesanan datang, kita bisa memancing atau mandi di kolam renang. Eits, tak hanya itu, di pematang yang memisahkan kolam satu dengan yang lainnya juga tumbuh pohon rambutan. Konon kabarnya kalau rambutannya sedang berbuah, pengunjung Riung Gunung Jantho bisa memetik sepuasnya rambutan tersebut dan membawa pulang. Gratis, bo! Seru banget, kan?
Pondok Makan dan Kolam Pancing Riung Gunung Jantho
Alamat : Jalan Langsat Desa Jantho Baru Kec. Jantho Kab. Aceh Besar
Akomodasi : Jarak dari Banda Aceh 60 km dapat ditempuh dengan mobil atau sepeda motor selama 1 jam. Pada hari kerja, ada bus Pemda yang bisa kita tumpangi sampai ke kota Jantho cukup dengan membayar Rp 5.000. Selain itu juga ada angkutan L300 yang bisa mengantar sampai ke tujuan dengan ongkos Rp 20.000.
hijrahpiyoh says
Omak…enak li tempatnya…kayaknya dulu belum ada kolam renangnya, mauuuuu
Liza Fathia says
Itulah. Bg hijrah piginya jajaman baholak
buzzerbeezz says
Kalau makan di Jantho aku selalu ke sini 😀
Liza Fathia says
Liza baru jadi org jantho…
Alvawan Nazmi says
Aku ngak pokus bacanya Tante, karena ada Seuramoe Liza | Liza fathia.com di setiap potonya.
apakah itu?????
Liza Fathia says
Itu agar foot kita gak sembarangan diambil orang
Emde says
Panduan yg bagus, tapi saya kesana nanti klo uda bekeluarga, hehe.
Liza Fathia says
Makanya cepat berkeluarga
Fardelyn Hacky says
wow..lihat foto-fotonya aja udah bikin ngiler…ngiler pengen ke sini
eh..eh…eh…bang tunis saya serius kali mancingnya *kata Liza* 😀
Liza Fathia says
Hahahhaha…iya oak serious Kali emang
Ihan says
Ihan pernah ke daerah situ, bikin acara di SD yang ada ngga jauh dari lokasi itu. Penasaran sama Riung Gunung ini tapi dari luar kayaknya adem, ayem, tentrem gitu yaaa. Btw paling ngga suka baca kuliner, bikin mupeng…. lihat fotonya ajaaaa…mendadak jadi laparrr…
Liza Fathia says
Yaa liza tau SD itu…serving dijadikan tempat training or ospek
Lidya says
gak kuat lihat ikan bakarnya mbak. asyik ya bisa mancing sendiri
Liza Fathia says
Yup mbak Lyd…seru
Liza Fathia says
Jiah… seru lho kejantho
Azhar Ilyas says
Di Jantho nama-nama jalannya rame, dari Kalimantan, Sulawesi … Juga udaranya masih cukup segar. Pasti banyak dapat inspirasi di sana … (promosikan Jantho Land)
yathii Meszingyouu says
kok udah masuk kota jantoo , hilang alis kesasar, gak tau keluar a kmana… 😀 😀
Liza Fathia says
Ikuti aja petunjuk arah dek… Nanti ketemu sendiri lho
Mutiara Cinta says
Wahhh nyaman sekali tempatnya… Sejuk Pula dilihat
Partus Set says
Cozy… Recomended
mawi wijna says
Dari fotonya seperti masakan Sunda ya? Kalau ada sajian menu ikan fusion Sunda + Aceh mungkin menarik ya? Pedas dan berempah, nyam!
Liza Fathia says
iya benar… wah, patut dicoba nih. perpaduan antara masakan sunda dan Aceh
Cut Inong Mutia says
Wah, tante dan om saya banyak yang tinggal di Jantho, tetapi knp gak pernah ada yg cerita tentang restoran ini ya? Masih adakah sampai sekarang? Kalo ada, wajib dicoba kalo mudik ke Jantho nih…
Liza Fathia says
Masih dong Kak. Pokoknya klo pulkam kabari yaa
Bro says
No tlpn riung gunung berapa ???
Yg bisa dhubungi
Liza Fathia says
Ga tau bro, lupa nanya