• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Uncategorized / Ketika Allah Dinomerduakan

October 2, 2009

Ketika Allah Dinomerduakan

Sore itu aku diundang tanteku untuk berbuka puasa di rumahnya. Bagi seorang anak kos, dapat tawaran seperti ini adalah hal yang luar biasa (mumpung buka gratis, bisa ngirit J). Setelah shalat Ashar, segera aku menstarter motorku menuju rumah tante yang jaraknya sekitar 500 meter.

Ketika memasuki rumahnya, aku melihat beberapa teman sepupuku sedang menunggu di depan pintu.

“Mau kemana?” sapaku kepada mereka yang juga juniorku di kampus.

“Ada buka bareng organisasi kampus, Kak!” jawab mereka.

“Ade ikut juga?” tanyaku ke sepupuku. Dan ia menjawabnya dengan anggukan.

Tak lama kemudian, tante yang sudah selesai memasak menghampiri kami seraya menyuruhku masuk.

“Udah pada shalat semua kalian?” Tanya tante ke teman-teman Ade.

“Nanti aja deh, Bu. Takutnya telat, ngga enak sama teman-teman.” Ucap salah satu dari mereka sambil menyikut siku teman di sampingnya.

Sekilas aku melihat Bunda- sapaanku untuk tante- tersenyum miris.

“Kalau sempat? Kalau terjadi apa-apa? Kalian yakin bakal oke-oke aja?”

Semuanya terdiam. Memang, tanteku sering blak-blakan kalau masalah ibadah.

“Aneh ya, kita selalu mempertimbangkan perasaan manusia. Sedangkan Tuhan yang telah mneciptakan kita sering kita nomer duakan. Padahal cuma lima menit untuk shalat.”

Lalu dengan perasaan malu aku melihat mereka masuk ke dalam dan mengambil air wudhu lalu shalat.

“Kita udah seperti orang ngga pernah shalat aja ya,”celutuk salah satu dari mereka.

“Iya, masa untuk shalat kita ogah-ogahan gini,” tambah yang lain.

Aku hanya tersenyum sendiri melihat mereka sekaligus berkaca pada diri. Aku juga sering seperti itu. Menomor duakan Zat yang Maha Kuasa, yang telah menciptakanku dengan sebaik-baik makhluk. Sering aku menunda-nunda untuk menunaikan kewajibanku sebagai seorang hamba. Seperti shalat. Tak jarang aku lebih memilih menyelesaikan pekerjaan terlebih dulu baru shalat.

“Kan masih waktunya,”dalihku.

Bahkan, karena alasan nonton acara di televisi atau sedang menerima telpon membuatku selalu telat menjalankan ibadah. Belum lagi yang lain. Padahal tidak lebih dari sepuluh menit saja waktu yang kubutuhkan untuk menunaikan kewajibanku itu. Namun sering banget aku melalaikannya. Siapa yang menang saat itu? Tentu saja setan laknatullah.

Kita biasanya memperlakukan orang lain sebagaimana orang itu bersikap kepada kita. Orang baik biasanya akan diperlakukan baik oleh teman-temannya, dan orang brengsek akan selalu dibenci oleh lingkungannya. Allah memang tidak sama dengan kita. Tapi jika kita-manusia- pun bisa cemburu, maka Allah pun lebih berhak untuk cemburu. Kalau kita renungkan, Allah tidak menuntut banyak dari hambaNya dibandingkan dengan nikmat yang telah dikaruniakanNya. Sedang kita? Kita terlalu takut dengan perasaan manusia dan melupakan Allah.

Beginilah sebuah gambaran sikap kita terhadap Allah SWT. Kita seringkali menomorduakan Allah, padahal tidak mungkin ada sesuatu pun di dunia ini yang lebih utama daripada Dia. Kita sering ‘menyuruh-Nya’ menunggu, padahal Allah tidak pernah lalai dalam menebar rahmat-Nya. Setiap pagi Allah tidak pernah lupa melimpahi kita dengan rahmat berupa udara segar dan perasaan yang nyaman. Mengapa kita berlambat-lambat dalam melaksanakan perintah-Nya yang cuma lima kali dalam sehari?

Coba kita bayangkan, kalau saja Allah marah dan mencabut segala nikmatNya dari kita? Atau Dia memerintahkan malaikat Izrail mencabut nyawa sedang kita belum menunaikan kewajiban kita? Bagaimana ketika akhirat kelak?


Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Uncategorized

  • 1 Liza Fathia
    • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Reader Interactions

Comments

  1. ngupingers says

    October 5, 2009 at 5:04 AM

    wah//////dadi wedi..end kepingin ndang2 shalat

    dadi = kjadi
    wedi = takut

    ndang2 = cepat2

    Reply
  2. kai says

    October 5, 2009 at 8:20 AM

    haduh.. jadi kesindir nih.. :((

    Reply
  3. Kang Sugeng (mantan copet) says

    October 5, 2009 at 3:40 PM

    subhanallah….. ampuni saya ya Allah… jangan sampai Engkau mencabut segala nikmat yg telah Engkau berikan untukku

    Reply
  4. liza fathiariani says

    October 5, 2009 at 10:57 PM

    @ngupingers : jangan takut euy, ngga bakal dimakan kok..tulisan ini cuma buat instropeksi diri aja sekaligus ingin menjadikan shalat sebagai suatu kebutuhan, bukan kewajiban

    @bang kai : waduh,.. ngga bermaksud menyindirmu senior

    @kang sugeng : amiin

    Reply
  5. Pasang Iklan Gratis says

    October 6, 2009 at 2:38 AM

    Bener sekali sob, pencerahan yang bagus,
    aku juga sering menunda-nunda waktu buat sholat. padahal waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 10 menit untuk wudhu dan sholat.
    jika sebelum sholat kita sudah diambil, bagaimana nanti diakhirat, padahal sholat adalah kewajiban yang harus dilakukan dalam keadaan apapun.
    makasih pencerahannya.
    semoga kita termasuk orang-orang yant tidak

    Reply
  6. liza says

    October 6, 2009 at 1:09 PM

    @pasang iklan gratis : sama2 teman. amiin.. semoga kita termasuk orang2 yang mendapatkan nikmat dari Allah dan termasuk orang2 yang beruntung

    Reply
  7. Aneuk Nanggroe says

    October 7, 2009 at 7:52 AM

    Hayooo..!!!
    Jadi teringat masa Tsunami dulu..
    Masa tu.. Udah kena musibah tetap aja kita lupa..
    apalagi di waktu sehari-hari..

    Reply
  8. NoRLaNd says

    October 11, 2009 at 8:08 AM

    ga kebayang de efek nya –_–a

    Reply
  9. Agung Suryo says

    October 11, 2009 at 9:34 AM

    Tuhan bukan untuk ditakuti liz…tp utk jadi sahabat 🙂

    Reply
  10. musziandi says

    October 11, 2009 at 11:48 AM

    tuhqn bukan untuk ditakuti..
    tapi untuk dihargai..

    Reply
  11. dasir says

    October 11, 2009 at 3:11 PM

    Assalamu'alaikum..salam kenal juga ya liza..terima kasih atas kunjunganmu dirumahku yang sederhana..baca dulu sebentar ya..

    Reply
  12. dasir says

    October 11, 2009 at 3:15 PM

    Iya liz ya..diriku juga sering begitu..maksih te ya telah mengingatkan..nice poem..

    Reply
  13. liza fathiariani says

    October 11, 2009 at 3:21 PM

    @agung : benar gung… tapi kalo kita menjauh dariNya apa yang akan terjadi?

    @Musziandi : setuju sob

    @dasir : waalaikumsalam dasir.. sama2, seneng deh. teman liza bertambah lagi… semoga kita selalu saling mengingatkan ya teman..

    Reply
  14. Pencerah says

    October 11, 2009 at 3:33 PM

    matur tengkyu.
    langsung sholat isyak ah….

    Reply
  15. liza fathiariani says

    October 11, 2009 at 3:36 PM

    sama2 pencerah, doa lebih ya 🙂

    Reply
  16. Aribicara says

    October 11, 2009 at 11:46 PM

    Itulah manusia, kita hanya menomor satukan DIA ketika kita lagi sulit doang ….

    Semoga kita bs menomor satukan_NYA dlm kondisi bagaimanapun …

    Salam 🙂

    Reply
  17. rio2000 says

    October 12, 2009 at 2:55 AM

    Marilah kita sholat, ingatlah selalu pesan – sholatlah kamu, sebelum kamu disholatkan –

    Reply
  18. liza fathiariani says

    October 12, 2009 at 4:39 PM

    @aribicara : iya ari, semoga…
    @rio : setuju bro 🙂

    Reply
  19. Elsa says

    October 13, 2009 at 7:53 AM

    astaghfirullah,,,,
    jadi kepingin cepat-cepat sholat nih

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d