The sun doesn’ lose it’s beauty when it’s covered by clouds. The same way your beauty doesn’t fade when you’re wearing a hjab.
Hijab, istilah ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita khususnya wanita muslim. Seperti dilansir dari Wikipedia, hijab merupakan kata dalam bahasa Arab yang berarti “penghalang”. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata hijab lebih sering merujuk kepada kerudung atau jilbab yang digunakan oleh wanita muslim.
Ngomongin tentang hijab, setiap tahun trend fashion hijab selalu berubah. Saya ingat jelas, waktu saya masih SMP dan SMA pada tahun 2000an, model hijab yang sedang ngetrend adalah hijab segi empat berbahan katun. Cara memakainya juga simple saja, cukup dilipat membentuk segi tiga, lalu disatukan dengan menggunakan jarum pentul ata peniti.
Maklum, waktu itu hijab belum menjadi fashion. Yang menggunakannya juga terbatas pada mereka yang sudah paham bahwa memakai kerudung adalah kewajiban dalam Islam untuk menutup aurat.
Seiring berjalan waktu, trend fashion hijab pun semakin berkembang. Memakai jilbab enggak hanya sebagai kawajiban syariat saja tetapi juga telah masuk ke dalam dunia fashion. Ditambah lagi dengan hadirnya fashion designer muslimah yang merancang hijab dan pakaian muslimah dengan model, gaya, dan warna yang ciamik sehingga membuat dunia hijab saat ini semakin berwarna.
Demikian juga di bulan Ramadhan kali ini, trend fashion hijab pun mengikuti nuansa bulan suci. Jilbab syar’i yang dipadukan dengan gamis bergo menjadi pilihan banyak muslimah.
Sah-sah saja menurut saya kalau kita mau menggunakan berbagai motif hijab dengan berbagai gaya. Yang penting dari semua itu adalah esensi berhijab harus tetap dijaga. Apakah esensi berhijab itu? Tentunya menutup aurat.
Lalu bagaimana gaya berhijab saya selama bulan Ramadhan ini? Sebenarnya gaya hijab saya di bulan ini sama aja dengan bulan-bulan yang lain. Namun, enggak ada salahnya kan kalau saya berbagi.
Hijab Saat ke Kantor atau Acara Formal
Salah satu hijab favorit saya di bulan Ramadhan adalah kerudung berbahan satin. Banyak yang mengatakan kalau bahan satin itu agak ribet karena bahannya terlalu halus dan susah dibentuk. Untuk mengatasi hal ini, sebelum menggunakan hijab, saya menggunakan ciput, bisa ciput ninja atau ciput biasa.
Gaya menggunakan hijab satin ini simpel saja, cukup dilipat segitiga, lalu dikaitkan dengan peniti atau pentul di leher, dan gunakan bros.
Selain dari bahan satin, jenis kerudung yang sering saya gunakan saat bekerja adalah hijab berbahan katun paris. Hijab ini sudah lama banget nih menghiasi deretan hijab yang saya miliki.
Sampai sekarang, jilbab paris pun masih menjadi pilihan banyak orang. Kalau dulu, warnanya hanya polos saja tanpa motif-motif tertentu, tapi sekarang jilbab paris telah hadir dengan beragam motif dan warna yang sangat menarik.
Memilih Hijab Saat Traveling
Meskipun sedang menjalani ibadah puasa, bukan berarti hobi traveling saya terhenti seketika. Pada akhir pekan, saya selalu meyempatkan diri untuk jalan-jalan dan menikmati keindahan alam ciptaan Sang Pencipta. Destinasi traveling pun enggak perlu jauh, cukup yang dekat-dekat saja.
Biasanya saat traveling, selain hijab berbahan katun paris, saya juga lagi suka-sukanya mengenakan pashmina.
Gaya memakai pashmina saya juga sederhana saja. Tidak banyak lilitan, dan enggak butuh waktu lama untuk menggunakannya.
Kalau traveling jauh dan menggunakan ransel atau koper, biasanya hijab yang saya bawa menjadi kusut sehingga enggak nyaman kalau menggunakan hijab tersebut lagi. Untuk mensiasatinya, saya membawa pashmina yang memang berbahan agak kusut sehingga kalau pun enggak disetrika, enggak bikin mati gaya.
Yang paling penting saat memadupadankan Hijab dan Pakaian
Dulu, saya sering banget pakai hijab yang warnanya nabrak dengan baju. Sampai-sampai Mamak, ibu saya protes dan mengatakan kalau saya itu kayak jemuran berjalan. Huhuhu. Mamak lalu mengajari saya bagaimana memadupadankan hijab dan baju yang saya gunakan.
“Kalau pakai baju polos, pilih jilbab yang bermotif. Kalau warna bajunya gelap, pilih jilbab yang warnanya cerah. Terus kalau bajunya bermotif pilih jilbab yang polos yang warnanya masuk dengan baju yang dipakai alias enggak nabrak.” Saran mamak memang keren banget dan membuat saya terlihat lebih elegan dengan pakaian dan hijab yang saya gunakan tersebut.
Hijab Bagus Enggak Pakai Mahal
Perlu teman-teman ketahui bahwa kerudung yang saya gunakan bukanlah hijab yang mahal yang didesain oleh designer ternama. Harga hijab saya berkisar antara Rp 10 ribu sampai dengan Rp 50 ribu saja. Biasanya saya membeli hijab-hijab tersebut di pasar. Kalau engga sempat, e-commerce yang di dalamnya terdapat beragam toko online yang menjual hijab berjibun di dunia maya. Seperti di shopee.co.id. Selain bisa memilih toko online yang menjual hijab yang berkualitas, free ongkos kirim yang ditawarkan oleh direktori toko online ini membuat saya semakin hemat saat berbelanja.
Nah, itu dia inspirasi hijab di bulan ramadhan ala saya, Liza Fathia. Jadi, mau menggunakan hijab jenis apapun yang dipadupadankan dengan pakaian manapun, yang paling penting adalah esensi berhijab yaitu menutup aurat tetap terjaga.
Fotografer says
Gak ada tribute buat fotografernya kok? Mana gk bayar lagi ongkos fotonya…
Liza says
Gpp punya suami sendiri. Hehehe
Diah Kusumastuti says
Wah, jilbab murah tapi gak kelihatan murah ya kalo dipake mbak Fathia. Hihihi.
Good luck ya, Mbak 🙂
andyhardiyanti says
Saya selama ini pakai jilbabnya yang langsung jadi aja 😀
Sadar diri banyak gerak dan gak tahu ngatur kalau jilbabnya udah berantakan. Wkwkwkwk..
BTW, itu fotografernya protes tuh di atas mbak hahahhha
Syarifah Aini says
Jadi galfok sama modelnya cantik bingiiit. Hahaha…
ranirtyas says
Gayaku berhijab malah seringnya satu mode aja kak, soalnya kata ibu udah jadi ciri khas jadi sebaiknya jangan ganti model T.T paling ganti model itu ganti motif dan corak aja. hahahha.
Nyi Penengah Dewanti says
Simple tapi kece ya mba Liz, yang hijau pupus itu cerah banget di wajah mba Liza.
Aini Aziz Beumeutuwah says
Duh, kakak, cantik-cantik banget. Kreatif banget cara pasang kerudungnya. Jadi bisa tampil beda-beda.
Tapi Aini belum pede pakai pashmina. 🙁
Ihan Sunrise says
jadi teringat gaya jilbab tahun 2000-an, dulu masih ngetren jilbab ‘lop’ yang diikat pake tali, kalau ke sekolah lebih simpel dan nggak pake ribet
Monda says
cara make jilbabnya rapi banget Liza , cocok banget pakai yang warna hijau kekuningan itu… makin cantik
afifuddin says
Subhanallah, kelihatan cantik bun, apalagi pas foto di pinggir pantai yang dilengkapi dengan keindahan alam Alllah Ta’ala…. Fotonya Kaya’ 3D bun.
afifuddin says
Subhanallah, terlihat cantik bun, apalagi pas foto di pinggir pantai, fotonya kaya’ 3D bun.
afifuddin says
Subhanallah, keliatan cantik bun, apalagi saat foto di pinggir pantai, fotonya kaya’ 3D.
Ophi Ziadah says
Klo hijab utk baju putih2 kebesarannya kayak gmn liza…hmm apa aja matching ya klo baju putih
Alaika Abdullah says
Inspirasinya keren-keren, Za. Cantik dan modis!
icha faizah says
Inspiratif mba, nice info. Tapi sayang saya udah ninggalin jilbab square atau pashmina. Lebih nyaman pake bergo panjang hihi
novaviolita says
bahan satin..banyak diminati ya mba.. lembut dan gampang dibentuk… ringan..
hidupsimpel says
semakin percaya diri nih berhijab terus. Berhijab membuat diri kita terlihat lebih anggun
faradiladputri says
Noted mbak 🙂 aku baru berhijab nih mulai awal Ramadhan kemarin. Nambah lagi ilmunya hehehe
Gigih Ronal says
jilbabjilbab hmm klo ada suplayer jilbab boleh ni di jualin hehe
Nurul Fitri Fatkhani says
Setuju, yang jadi primadona saat ini, jilbab paris sama phasmina ya, Mbak…
Myfoottrip says
cantiiiik! eh ini ngomongin hijab ya, bukan orangnya. Hihihi. Btw aku paling suka paris karena mudah dibentuk dan warnanya beragam
yellsaints says
Keren tips dari kak Liza, terlihat elegant jilbabnya. Maunya ada tutorialnya cara membuat hijab seperti yg kk pakai tu. 😀
lendyagasshi says
Iyaa…kayanya kalo melongok ke lemari, aku gak punya jilbab berbahan satin, mba….
Tapi apakah bahan satin cocok dipakai di tempat yang udaranya panas?
Aku tuuh…kalo pake jilbab, gak bisa dimodel-nodel kaya kebanyak cewe hijabers…
jadi kadang minder sendiri sama gaya old-fashion aku.
April Hamsa says
Hihihi aku jg pernah tu yang segitiga itu pas awal2 berjilbab.
Btw jilbabku jg rata2 segitu mbak harganya, yg penting nyaman dipakainya ya 😀
Nchie Hanie says
Ahh cantik2nyaa..
Aku suka yang berhijab ijoo,fresh..
Aku ga bisa pakai yang segi empat, punya nya semua pasmina niy.
Yang senyamannya di pakai aku
agen sakong says
ya ampun ,cantiknya
alihamdan says
yang harus digaris bawahi paling pertama yaitu niatnya, ya ga mbak?
klo niat udh bener pasti wajahnya adem dipandang 😀
Miranti Ridla says
Cantiknya mba Liza ? sampe skrg jilbabku masih menyesuaikan acara, belum bisa istiqomah syarii kayak temen2
Naqiyyah Syam says
Rapi banget kak makin cantik
novaviolita says
bahan..kusut untuk traveler.. emang cocok.. gak mikirin jilbab kusut walau wara wiri kemana2.. emang dasar udah kusut..kadi tetap PD saat foto2..atau ketemu orang..
dwi sari says
Masya allah, adem liatnya. Apalagi pas pakai hijab yg warna hijau, cantik mbak ^^
Selamat mbak Liza, barokallah.
Triani Retno A says
Jilbab murah atau mahal…tergantung yang makenya sih ya 😀 😀
Btw, selamat ya Liza (nggak pake Mbak ah. Tahun 2000-an masih SMP-SMA kan? 😀 ). Dapat THR nih dari Shopee 🙂
Sugeng Susanto says
cantik banget kak ^ ^
Liza Fathia says
Terima kasih