Saat melakukan perjalanan ke luar kota, entah itu sekadar traveling atau karena tujuan tertentu, tentu kita harus memilih moda transportasi yang akan kita tumpangi. Bagi yang memiliki kendaraan pribadi, terkadang mereka menggunakan kendaraan tersebut untuk bepergian. Ada juga yang menggunakan pesawat terbang, kereta api, kapal laut, atau menumpang bus. Setiap orang pasti memiliki asalan tersendiri kenapa memilih alat transportasi tersebut untuk sampai ke tujuan.
Dari semua moda transportasi tersebut, yang paling saya tumpangi adalah bus. Terlebih lagi empat tahun terakhir, saat saya masih LDRan dengan suami, maka hampir setiap minggu, bus berubah menjadi kereta kencana yang mempertemukan dua insan yang terpisahkan jarak dan waktu. Kenapa saya memilih naik bus dibandingkan dengan kendaraan yang lain? Alasan yang paling utama adalah karena hanya ada bus yang menjangkau sampai ke pelosok tempat saya bertugas. Tidak ada pesawat terbang atau kereta api di sana. Sehingga mau tidak mau, saya harus menumpangi bus untuk sampai ke rumah.
Baca juga: Mewahnya Bus di Aceh
Selain karena jangkauannya yang luas, alasan lain saya memilih naik bus (meskipun ada opsi transportasi lain) adalah karena harganya yang murah. Terlebih lagi jika ada promo pada situs-situs pemesanan tiket bus online, maka saya bisa mengirit pengeluaran untuk membeli tiket. Contohnya saja di situs Traveloka, kita bisa temukan tiket promo day trans dengan harga yang sangat irit. Bayangkan saja, tiket Jakarta-Bandung atau Bandung-Jakarta hanya Rp 80.000.
Alasan lain yang membuat saya lebih memilih naik bus adalah karena waktunya yang jelas. Sebagai pegawai kantoran yang saban Jumat malam pulang ke kampung halaman lalu Minggu malam kembali ke perantauan, saya benar-benar harus memilih bus yang bisa mengantarkan saya tepat waktu. Cepat sampai ke kampung halaman dan tidak membuat saya terlambat masuk kerja. Karena bagi pejuang LDRan seperti saya, waktu satu jam itu sangat berharga.
Selain itu, fasilitas yang ditawarkan oleh armada bus saat ini juga lengkap. Bus yang sering saya tumpangi saat weekend menyediakan fasilitas seperti TV, AC, WiFi, selimut, bantal, dan air mineral. Bangku penumpang pun didesain senyaman mungkin sehingga menjadikan perjalanan malam saya selama delapan jam tidak terasa saat menumpangi bus tersebut. Dan sudah menjadi kebiasaan saya untuk tidur di dalam bus dan esok pagi ketika sampai ke rumah atau tempat kerja saya sudah fresh kembali.
Namun, perjalanan pulang pergi setiap weekend selama 4 tahun dengan menumpangi bus bukan tidak ada hambatannya. Dulu, sebelum terdapat bus yang menyediakan fasilitas yang lengkap seperti saat ini, saya pernah menumpangi mobil pribadi yang direntalkan oleh pemiliknya. Tidak jarang, karena dianggap illegal akibat tidak ada tiket dan surat menyurat lainnya, di dalam perjalanan kami diberhentikan oleh apara keamanan. Tidak jaran juga, AC di mobil dimatikan oleh sang supir dan ia dengan leluasa merokok sambil menyetir mobil. Pernah juga saya menumpang mobil penumpang L300 yang satu baris bangku seharusnya hanya 3 orang tetapi ditempatkan 5 orang penumpang. Tidak ber AC dan orang-orang bisa merokok dengan bebas. Bayangkan saja, saya harus menempuh 8 jam perjalanan malam dengan keadaan demikian.
Saat ada satu-dua bus yang memiliki fasilitas yang bagus, maka saya dan teman-teman seperantauan harus cepat-cepat memesan bus tersebut kalau tidak ingin kehabisan tiket. Kadang, seminggu sebelum keberangkatan, kami sudah memesan tiket pergi dan tiket pulang. Konon lagi di musim mudik lebaran, tida jarang kami harus memesan dua minggu lebih awal.
Perjalanan saya dengan bus selama 4 tahun tidak selamanya mulus. Saya pernah terjebak banjir saat kembali ke perantauan sehingga tidak bisa hadir tepat waktu. Pernah juga terjebak longsor sehingga harus menunggu berjam-jam sampai jalanan berhasil dibersihkan. Pernah juga terjebak macet karena kendaraan di depan kami mengalami kecelakaan. Dan berbagai pengalaman lainnya saat menumpangi bus.
Syukurnya kini, menumpang bus tidak lagi menjadi mimpi buruk bagi saya karena semakin banyak bus-bus yang menyediakan fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan. Karena semakin banyaknya armada bus, maka masing-masing pemilik travel bersaing untuk menawarkan harga tiket yan lebih murah dengan fasilitas yang semakin lengkap. Begitu juga dengan keamanan dan perlindungan saat di perjalanan, selama kita menggunakan tiket yang sah maka perjalanan kita akan dilindungi oleh asuransi seperti Jasa Raharja atau asuransi komersial lainnya.
giftalvina says
saya juga kangen masa masa naik bus nih, apalagi sekarang kan mudah banget beli tiket bus. Tapi membayangkan bawa dua bocil di bus, kok rasanya berat ya..naik busnya dalem kota dulu aja deh. Naik bus AKAPnya bisa nanti lagi nunggu anak-anak udah gede.
Lidya says
Bus sekarang keren-keren ya interiornya mbak dan ukurannya besar & tinggi. Sudah lama aku gak naik bus nih kecuali bus dalam kota Jakarta
Lusi says
Aku buka link ini langsung wow gitu. Bagus banget busnya. Suamiku masih bolak balik kota lalin pakai bus. Katanya lebih nyaman pakai bus daripada kereta karena kereta sekarang kursinya lebih sempit sedangka suamiku besar. Kekurangannya hanya di ketepatan waktu saja karena tergantung traffic.
Mugniar says
Saya pernah ngerasain naik L300 trus dipaksa banget sama sopir berdesak-desakan. Gak nyaman banget. Mendingan naik bus deh daripada begitu ?
@nurulrahma says
Busnya kece bener Maaak 😀 😀
Auto-mupeng buat cuss ke Aceh!
Traveling naik bus, apalagi kalo rame2 bareng temen dan kluarga ini asyiiik dan seru banget
Adriana Dian says
Cakep banget bisnya mak, aku jadi penasaran sama dalemnya.. hihi. Nggak kebayang deh kalo perjalanan 8 jam duduk empet empetan plus terpapat asap rokok juga. Huhu. Untung udah ada bis cakep yang nyaman gini yaaaa
Rach Alida Bahaweres says
Halo mba LIza. Aku kayaknya udah lama nggak naik bus karena kebanyakan naik kereta. Hehhe. Tapi aku setuju kalau bus juga nyaman. Aku pernah loh naik bus dari Aceh ke Langsa seorang diri. Nyampe langsa jam 2 dini hari dan nggak ada yang jemput. Hihihi
Nanik Nara says
Alhamdulillah ya sekarang busnya keren-keren. Saya masih ingat tahun 2005 dari banda aceh ke meulaboh naik L300. Padahal udah penuh, masih juga ditambah penumpangnya. Jadi desak-desakan. Koper pun ditaruh diatas mobil. Pulangnya meulaboh – medan, pakai mobil pribadi yang dijadikan travel. Lebih nyaman dibanding L300
Erdjon says
Bis2 jaman sekarang cakep dan keren! Saya dulu pernah naik sekali perjalanan jauh, jakarta – brebes…. Samapi saat ini belum pernah lagi. Namun setelah saya baca post anda, saya jadi tertarik mencoba lagi bis2 baru ini…
Ida Raihan says
Saya dulu kalo kemana-mana juga pasti naik bus Mak. Tapi sekarang kalo deket-deket aja naik busnya. Misal Surabaya – Yogyakarta.
bundadzakiyyah says
Salut dengan mbak Liza, saya mabok kalau harus naik bis. ALhamdulillah sih ya saya enggak harus LDRan sehingga harus naik bus, hehe
eskaningrum says
Sejak menikah dan punya anak, aku jarang menggunakan bus kalau nggak kondisi terpaksa. Entahlah karena menurutku lebih nyaman naik kereta atau pesawat. Tapi jujur aja aku penasaran pingin cobain bus yang double decker deh.
hidayahsulistyowati says
Suamiku tuh lebih sering memilih naik bus kalo ke Jakarta, katanya enak dapat makan malam. Dari Semarang biasanya berangkat pukul 17.00 dan nanti mampir di rumah makan di daerah Cirebon. Pagi setelah Shubuh baru nyampe Bogor. Katanya enak naik bus karena kursinya nyaman dan fasilitasnya juga keren sekarang
lendyagasshi says
Benar-benar perjuangan yaa, kak Liza.
Aku senang juga naik bis, tapi sejak punya anak-anak…jadi jarang…
Padahal nyaman banget…santai gituu..
rina susanti says
Jd inget pas ldr sm suami di tahun pertama nikah tiap minggu saling kunjung tp waktu itu udah banyak travel sejak ada tol cipularang jd k jkt ga naik bis. Rmh sy juga cukup.jauh dr terminal bus. Jd bersyukur sekarang banyak travel d bandung
ismyama says
Dulu bus identik dengan murah, enggak nyaman. Tapi sekarang alhamdulillah udah ga ya. Aku sih kalau bepergian tanpa anak masih gapapa naik bus perjalanan panjang. Tapi kalau sama anak agak mikir2
saraneyrhiza says
Berkebalikan dengan saya mbak, saya paling nggak betah naik bus. Selain pegel, saya sering mabuk darat kalau naik bus. Jadi parno sendiri kalau harus berpergian dengan bus
Ikhwan says
Klo saya sendiri lebih prefer bis untuk perjalan yang menghabiskan waktu kurang dari 4 jam. Lebih dari itu lebih milih naik kereta atau pesawat. Bis sekarang sih udah bagus ya mbak, terakhir pakai bis jakarta cirebon dan itu nyaman.
Raven says
aku terakhir naik bus kapan yah? udah lama ngga naik bus wkwk
Liza Fathia says
Yuk ah naik bus