• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Uncategorized / I LOVE YOU, TANGSE

December 11, 2008

I LOVE YOU, TANGSE

petaDinginnya udara pagi Tangse menyusup dengan lembut ke pori-pori kulitku. Membuatku merinding dan enggan untuk beranjak keluar dari rumah. Tapi aku harus pergi. Kembali ke Banda Aceh dan say good bye untuk keluargaku. Ujian blok Childhood and Adolescent telah menantiku. Tak peduli hari-hari masih dalam suasana lebaran Idul Adha, dan tak peduli mentari masih enggan tuk tersenyum, ujian yang tianggal menghitung jam telah menantiku.

Liburan kali ini hanya kuhabiskan dengan medekam di dalam rumah (bersemedi euy!). Hujan yang tak kunjung reda membuat udara Tangse yang telah dingin semakin membuatku menggigil dan mengurungkan niatku untuk keluar rumah. Sampai-sampai tetanggaku tidak tahu kalau aku telah pulang.

“Dek Nong pajan woe?” (Dek Nong, kapan pulang) Tanya setiap orang yang kutemui.

“ Udah beberapa hari.”

“Wah, ngga kelihatan ya!”

I Love Rain….

Ya iyalah, seharian hujan terus saja mengguyur bumi. Memang seperti itulah yang kualami setiap pulang kampung. Orang-orang di seluruh desa yang kutemui akan menanyakan kapan aku pulang. Senangnya diperhatikan seperti ini. Dan tak akan kudapatkan di tempat lain. Walau terkadang lidah ini telah kelu untuk menjawab pertanyaan yang sama, tetapi aku senang.

tannnse
I love rain. Walau mbak Diah sering mengatakan, “ perasaan mbak sering ngga enak kalau hujan, Liz. Feeling blue gitu. Terbawa suasana.” Ya, di saat hujan seperti ini akan mengingatkan kita pada kenangan indah masa lalu. Suasana yang romantis yang telah terlewatkan. Yang sabar ya Mbak Diah. Semua pasti ada hikmahnya.

Hujan tetap saja menghiasi hari-hariku selama di kampung halaman. Kabut menjadi hiasan indah pegunungan di belakang rumah. Pemandangan pilu melihat petani yang dengan susah payah mengangkut padi yang baru selesai dipanen agar terhindar dari guyuran hujan.

“Kasihan para petani,” ucap mamaku, “ padi yang telah selesai dipanen telah tumbuh karena tidak ada cahaya matahari untuk menjemurnya.”

Banyak padi yang telah tumbuh karena lembab. Rumah-rumah yang tinggi dan terbuat dari kayu menjadi tumpuan. Seperti Rumoh Aceh, atau rumah panggung lainnya yang dapat digunakan untuk mengangin-anginkan padi yang basah.

padiKatika matahari telah menampakkan geliginya, maka petani itu dengan cepat langsung menjemur padi mereka. Tak peduli walau tak lama kemuadian hujan kembali membasahi bumi. Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kalau beras Tangse yang terkenal itu tak ada lagi. Naudzubillah.
hujan 
 seorang nenek sedang menelurusuri jalan dalam hujan
Driver Idol…
Rasanya enggan untuk kembali ke Banda Aceh. Membayangkan suasana ibu kota provinsi yang hiruk pikuk dan juga panas itu membuatku semakin cinta akan kampung halamanku yang masih asri. Tapi mobil L300 bang Hasan telah mengaungkan mesinnya di depan sana. Beberapa kali klakson dibunyikan.

“Oh bang Hasan, kenapa cepat sekali kau membawaku pergi.”

Bang Hasan. Siapa sih yang tidak mengenal sosok lelaki yang berperawakan gemuk, berkulit sawo matang, dan berkumis tebal itu? Seluruh penduduk Tangse mengenalnya. Mulai dari nenek-kakek, bapak-ibu, abang-kakak, adik-adik, bahkan bayi yang baru lahir pun mengenalnya (sedikit hiperbolis). Supir L300 yang setiap harinya mengantarkan penumpang dari Tangse-Banda Aceh dan sebaliknya. Dia seolah menjadi idola setiap penumpang yang berasal dari Tangse. Sosoknya yang ramah dan ngga neko-neko membuatnya memiliki nilai lebih dibanding supir-supir yang lain. Maka, jangan heran kalau aku pun ikut menjadi penumpang setianya.

Perjalanan menuju Banda Aceh cukup mengesankan. Walaupun telah sering kali aku berlalu-lalang Tangse-Banda Aceh, tapi tak membuatku bosan menikmati karunia Ilahi terhadap tanah kelahiranku. Rindangnya pepohonan menghiasi sepanjang jalan. Sayup-sayup angin pegunungan memasuki kaca mobil yang kutumpangi sehingga seluruh tubuhku menjadi dingin. Sangat segar rasanya. Walaupun di beberapa ruas jalan terdapat gundukan tanah akibat longsor tak membuat keindahan alamnya hilang. Malah semakin indah ketika bau tanah menyelinap masuk ke indra penciumanku.

Hujan belum menunjukkan rintikan airnya. Semoga saja hari ini cerah dan petani di desaku bisa menjemur padi hasil panennya. Di balik pegunungan Singgah Mata, matahari mulai menampakkan wujudnya walaupun kabut masih sedikit menutupi.

Durian, sedapnya…

Dan aku pun meninggalkan tanah kelahiranku. Ups, aku teringat sesuatu. Aku lupa mencicipi durian yang malam kemarin jatuh dari pohon. Padahal aku telah menyimpannya dengan baik biar tak ada seorangpun menjamahnya (keluar deh pelitnya). Tangse sedang musim durian. walaupun tidak banyak. Di pohon yang terletak di samping rumahku ada lima buah yang tersenyum setiap pagi ketikaku menatapnya. Yang jatuh malam itu adalah buah perdananya. Hiks. Aku ngga sempat makan durian  itu (  semoga iya tetap setia menunggu kepulanganku di liburan berikutnya).
durduren 
sedapnya durian 

Tanpa terasa aku telah meninggalkan Tangse. Udara yang panas dan menyengat telah menyambutku dengan kasarnya. Terlebih lagi ketika menginjakkan kaki ke Banda Aceh. Panas euy. Tapi, semua itu adalah karunia Ilahi yang harus disyukuri. Dingin dan Panas sama saja. tetap membuatku bernafas. Semakin banyak mengeluh hanya membuat rasa syukurku menjadi menipis.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Uncategorized

  • 1 Liza Fathia
    • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Reader Interactions

Comments

  1. LIZA says

    December 12, 2008 at 3:12 PM

    HALOOOO

    Reply
  2. Anonymous says

    December 16, 2008 at 7:05 AM

    keren kannnn???

    Reply
  3. liza fathiariani says

    December 17, 2008 at 8:17 AM

    hah? paken haan muephom? beu meupkom laju

    Reply
  4. Anonymous says

    December 17, 2008 at 8:11 AM

    Cie peugah lam bahsa nanggroe ilee haba nyoe,,,
    Uloen tuan hana muphom ngon bsa malayu nyoe,,,

    Reply
  5. Anonymous says

    December 22, 2008 at 3:40 PM

    calon dokter dari tangse nih? mudah2an ga lupa asal ya, seperti kebanyakan dokter sekarang yang pada mabuk ngejar duit.

    Reply
  6. adhari says

    December 23, 2008 at 3:11 AM

    tangse ya….
    tempat yg kemaren tu sempat menjadi tujuan wisata aq….tapi akhirnya ga jadi deh!!!
    jadi semakin kepingin ni ke tangse….

    Reply
  7. t_ardhan says

    January 20, 2009 at 6:38 AM

    wah wah…
    perjalanan yang luar biasa…

    apalagi ada duriannya….. 😀

    Reply
  8. liza fathiariani says

    January 21, 2009 at 6:18 AM

    hehhehe,..makasih t ardhan..

    Reply
  9. Anonymous says

    January 23, 2009 at 7:18 AM

    mau ke tangse jugaa

    Reply
  10. Anonymous says

    June 15, 2009 at 4:51 AM

    LIZA WATEI NA WOE U GAMPOENG BEK TUWO PUWO BOH DRIEN TANGSE BEH,,,mamad_la80@yahoo.com

    Reply
  11. http://zalmaqu.blogspot.com/ says

    July 4, 2009 at 10:54 AM

    Greats..tulisan liza tentang Tangse sangat bagus
    Jaya Selalu Tangse ku yg indah
    fahrizal zakaria

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d