“Cantik, ya?”
“Cantik dari Hong Kong?”
“Enak, ya?”
“Enak dari Hong Kong?”
“Bagus, ya?”
“Bagus dari Hong Kong?”
Sering kan kita mendengar jawaban seperti itu? Semua ucapan yang bermakna kebohongan pasti berasal dari Hong Kong. Sebenarnya apa salah dan dosa si Hong Kong, sehingga dia dicap sedemikian rupa?
Penasaran dengan istilah dari Hong Kong, saya pun bela-belain nanya ke Paman Google tentang maksud ungkapan tersebut. Ternyata istilah dari Hong Kong itu berawal dari kebohongan seorang mahasiswa UI yang mengaku memotret kuburan Tionghoa saat ia sedang berlibur ke Hongkong. Selidik punya selidik ternyata kuburan tersebut ada di Medan. Walhasil, sang mahasiswa itu disindir oleh teman-temannya dengan istilah dari Hong Kong. Dan istilah ini pun melekat untuk menyindir sesuatu kebohongan atau kepalsuan. Selain cerita si anak UI itu, ada juga versi lainnya tentang asal muasal istilah dari Hong Kong, tapi intinya sih sama saja, untuk menyindir.
Ngomongin tentang Hong Kong, sejak lama saya sudah mengetahui bahwa negara bagian Tiongkok itu adalah surga belanja, surga untuk berobat, dan surga untuk jalan-jalan bagi warga Indonesia. Bahkan pesawat dari Jakarta terbang langsung kesana setiap hari. Soal visa bukanlah suatu masalah untuk warga Indonesia karena kita mendapatkan fasilitas visa free ke Hongkong. Dengan kata lain, cukup bermodal passport saja, kita sudah bisa langsung terbang kesana.
Beberapa waktu yang lalu saya memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Hong Kong. Sebenarnya kunjungan saya ke Hong Kong waktu itu adalah karena memanfaatkan waktu transit saat pulang dari Eropa. Setelah sehari semalam berkunjung ke Riga (Baca ceritanya di sini), dan seharian pusing-pusing di Helsinki (Kisahnya ada di sini), saya terbang langsung dengan pesawat Qatar Airlines dari Helsinki ke Hongkong (tidak langsung juga sih, ada transit juga di Doha sebentar).
Ketika tiba di Hong Kong, hari sudah sore. Dengan menumpang bis umum, saya langsung menuju penginapan dan beristirahat. Baru keesokan harinya saya mengelilingi kota Hong Kong dengan berjalan kaki. Iya, serius, saya hanya berjalan kaki dan tidak menumpang angkutan umum mana pun. Seperti biasa, sambil menghitung langkah, saya memanfaatkan momen tersebut untuk memotret dan sesekali window shopping.
Setelah mengelilingi kota Hong Kong seharian dan berjibaku dalam keramaian kota metropolitan ini, saya menyimpulkan bahwa kota Hong Kong untuk sangat tepat dikunjungi khususnya untuk mereka yang:
Suka shopping
Hong Kong adalah pusat perbelanjaan sehingga sangat cocok untuk mereka yang hobi shopping. Barang-barang mewah atau bermerk dapat dengan mudah ditemukan di sana. Tidak mengherankan jika istilah dari Hong Kong juga dialamatkan untuk sesuatu kesempurnaan. Kadang banyak yang berbohong kalau barang yang ia miliki berasal dari Hong Kong agar dianggap keren dan mewah. Padahal kenyataannya dibeli di Mangga Dua.
Suka keramaian
Hongkong juga cocok buat mereka yang suka keramaian. Yang saya lihat di sana adalah orang, orang, orang dan orang. Kemana-mana mata memandang, yang ada cuma orang. Mulai orang yang berpakaian rapi sampai yang hanya menutup tubuhnya dengan kain seadanya. Jalanan yang saya lalui penuh sesak dengan orang-orang yang berlalu lalang.
Buat yang suka berbisnis
Buat para businessman, Hong Kong adalah negara yang tepat untuk menjalankan bisnisnya. Ya, Hong Kong adalah salah satu pusat bisnis Internasional yang membuat para pengusaha dari berbagai belahan dunia ingin memiliki usahanya di sana atau setidaknya sekadar memiliki koneksi.
Namun, Hong Kong itu tidak cocok untuk:
Backpacker missqueen
Buat backpacker yang ingin hemat diperjalanan apalagi yang bermental gratisan seperti saya, maka Hong Kong harus buru-buru saya hapus dari destinasi tujuan. Kalau pun penasaran, maka cukup sekali seumur hidup ke sana. Betapa tidak, barang-barang dan makanan di sana harganya sangat mahal. Enggak sesuai dengan dompet receh milik saya. Kecuali ada yang menanggung semua akomodasi saya selama di sana. Seandainya ada konferensi ilmiah ke Hong Kong…
Hong Kong tidak cocok untuk Petualang
Ya iya lah enggak cocok untuk bertualangan wong kotanya diepnuhi oleh orang, jalan dan toko doang, mau petualangan di mana? Di tengah jalan? Bisa-bisa di tabrak tram nanti.
Hong Kong juga tidak sesuai untuk mereka yang suka alam, suka kesepian dan keheningan, dan tidak suka keributan. Karena Hong Kong ributnya 24 jam. Enggak percaya? Liat saja video di bawah ini. Orang semua kan?
Well, itu saja pengalaman saya 2 hari di kota Hongkong. Gimana menurut kamu? (situnis)
Nia Nastiti says
Saya malah suka banget hiking di Hongkong Mba. Banyak trail bagus di sana. Salah satunya Dragon’s Back Trail yang pernah saya tulis di blog saya. Pantainya juga bagus2 di sekitar Shek O.
mysukmana says
Klo ke hongkong cm pengen ketemu andy lau..hahaha
Jiah says
Jadi kalau kita yang Sobat Missqueen lebih baik gak ke Hongkong kalau duitnya gak banyak. Memang ya gak seindah cerita dari Hongkong
tujuhrupa.com says
Hongkong emang gak cocok buat yang suka alam ya..
Kalo ngelancong di sana, yaa city tour gitu…
Travel Galau says
Aku pengen banget ke Hong Kong demi ke DisneyLand. Sayang belum jodoh. Malah suami yang duluan ke sana, eh enggak ke DisneyLand nya sih.
Zefy Arlinda says
ok fix, berarti untuk sekarang aku ga coock pergi ke Hongkong mbak, karena sekarang modalnya masih receh 😀
Rindang Yuliani says
Menurut saya Hongkong identik dengan kemewahan, fasilitas serba modern, dan gaya hidup yang mahal. Semua surga dunia sepertinya bisa didapat di Hongkong ya.
Ruli retno says
Wah aku suka laut, pantai, dan sepi, kayanya hongkong harus saya hapus dari list saya ya
lendyagasshi says
Candaan yang sering kami lontarkan di rumah.
“Abi…mau kue…”
“Kue apaan? Kue dari Hong Kong…”
Hahhaa…
dan kami pun tertawa sekeluarga.
Ternyata dari situ ungkapannya yaa…
Dan Hong Kong ini rudet juga yaa…hemm~
RhoshandhaR says
videonya gak muncul tuh mbak, hahaha, padahal aku penasaran
lah iya, aku juga penasaran. Hongkong kapan sepinya ya?
orang-orangnya pada pekerja keras semua. time is money banget kalau di sana
Fandhy Achmad Romadhon says
Sampai sekarang belum terpikirkan dan belum.terbayangkan untuk pergi ke luar negeri, karena untuk keliling indonesia masih belum terlaksana, pada akhirnya saya lebih suka melihat, membaca, dan mendengar pengalaman kawan2 yang sudah melalang buana ke banyak negara, salah satunya ya dengan membaca tulisan di blog seperti di blog nya mbak liza ini…
aisyahfichapucino says
Aku blm pernah ke hongkong… Bener ya ini Kota ramai banget… Wah asyiklaj berarti hidup ya.. aku sih suka Kota yg ramai.. berasa lebih Aman
Hmmm boleh lah dijadikan salah satu target travelling thn depan nih.. pengen lihat surga belanja asia
Marfa says
Wadaw baru tau tentang yg anak dari.UI itu, malah kocak juga ya. Hmm kl.kuliat Hong Kong si lebih kaya Ibukota ya? Tempat sibuk gitu buat orang pekerja dan wisatanya paling tempat belanja atau kuliner malam pinggiran jalan. Tapi kutetep penasaran sih pengin ke sana
Erwin Keren says
Hongkong memang tempatnya surga belanja, banyak mall-mall besar disana. Buat bapak-bapak, coba ajak istri ke Hongkong, pasti langsung riang gembira hahaha.
BlogDokter.ID says
Tetangganya Hongkong juga kereen mungkin .. buat pasang taruhan
Erdjon says
Sip mbak, iya betul hongkong ngga banyak hijaunya… Pernah mampir kesana juga 3 hari, yg harganya super itu parkiran disana…
Donna Imelda says
Baca ini aku jadi senyum2, Liza. Keknya aku gak cocok deh ke Hongkong. Pantesan dari dulu gak masukin ke bucket list, padahal belum pernah browsing serius soal Hongkong.
rafirajogja says
Berarti seharus bangga dong dibilang hongkong…
ainun says
hahaha ternyata mba liza juga denger soal “hongkong” gitu, aku kira cuma di jawa aja, dan baru tau juga kalau di mbah google ada history ceritanya. ealahhh