Ngomongin tentang kuliner Palembang, pasti yang muncul di pikiran adalah pempek, tekwan, dan beragam keturunannya, mi celor, serta pindang ikan. Tahukah teman, kalau ada kuliner legendaris lain yang bisa kita cicipi ketika berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini. Burgo, namanya. Olahan dari tepung beras dan tepung sagu yang disiram dengan kuah santan bercampur daging ikan gabus ini menjadi santapan pagi para Wong Kito dan kerap disajikan pula saat bulan puasa.
***
Hari masih pagi ketika saya berangkat dari penginapan di Asrama Haji Palembang menuju Cinde untuk berjumpa dengan teman saya, Kak Mita. Karena belum sarapan, kak Mita mengajak saya mencicipi kuliner khas Palembang. Saya nurut saja dengan ajakannya. Perut sudah lapar dan keroncongan minta diisi segera.
“Ayo kita makan Burgo,” ajak kak Mita, sahabat saya warga asli Palembang saat kami bertemu di kawasan Cinde, tidak jauh dari rumahnya. Menurutnya, burgo adalah makanan khas Palembang yang biasanya disajikan di waktu pagi. Ia pun memandu saya ke sebuah rumah makan di deretan toko yang terdapat di kawasan padat tersebut.
Kebetulan hari itu adalah hari kerja dan kota Palembang sangat padat merayap. Ya, layaknya di tempat-tempat lain ketika pagi hari. Jalanan akan penuh sesak oleh mereka yang bekerja atau sekolah.
“Burgo?” tanya saya sambil mengernyitkan dahi.
“Burgo. Ngucapnya seperti bo pada kata boneka,” kak Mita memperbaiki pengucapanku terhadap burgo yang seperti mengucap go untuk kata go dalam bahasa Inggris.
“Di sini sering dikunjungi oleh para wisatawan yang mau mencicipi makanan khas Palembang selain pempek,” jelasnya ketika kami memasuki toko berukuran 5×10 meter itu. Dan kami pun mengambil tempat di salah satu meja di dalamnya.
Ada beberapa menu makanan di sana seperti nasi, lontong, dan burgo. Karena kepingin makan kuliner khasnya Palembang, kami pun memesan burgo. Menurut teman saya itu, Burgo ini terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Adonan tersebut didadar, lalu digulung, dan dipotong berbentung bundar.
Burgo berwarna putih dan sedikit kenyal itu disantap dengan menggunakan kuah yang terbuat dari santan dan ikan gabus. Ya, semuanya ada ikannya. Biasanya dicampur dengan telur, lontong dan dinikmati pada pagi hari. Sekilas mirip dengan lontong sayur tetapi pakai olahan ikan.
Rasanya lumayan lezat, kenyal-kenyal gimana gitu. Sepiring burgo mampu mengganjal perut saya yang ingin menikmati kota Palembang pada hari itu.
omnduut says
Paaas bener, siang ini aku makan burgo juga haha. Aku kurang yakin, setahuku kuah burgo itu warnanya putih pucat (dari santan) tapi yg digambar kayak kuah celimpungan/lontong. Bentar, kita tunggu food blogger komen di sini hehehe *Deddy Huang, mano Deddy Huang
Liza Fathia says
Iya, kuah yang saya makan mirip kuah lontong
rita asmaraningsih says
Burgo itu sarapan pagi yg mengenyangkan Mba.. Kuah santan kental berbumbu dan dicampur dgn daging ikan giling menambah aesap citarasa burgo.. Maknyuss..
Liza Fathia says
PINGIN makan burgo lagiii
@eviindrawanto says
Nah Burgo. Saya pertama kali menikmati burgo Palembang yang ada di dekat rumah. Ketagihan. Rasanya gurih itu yang bikin nyandu
Liza Fathia says
enak banget ya uni, tapi ga boleh banyak makan, banyak kolestrolnya
Monda says
ah..iya kemarin tuh lupa pesan burgo waktu ke Bengkulu, aku pesan laksan.., mirip lontong sayur tapi pake pempek rebus..
masakan Palembang lemak galo..
Liza Fathia says
iya, lamak galo kak mondaa. ketagihan ambo
Hardy Al-Gensety says
wow. saya baru tahu nih klo ada makanan yg namnya burgo, dri bentuknya sih udh mantep kayaknya rasanya mantep juga nih
Liza Fathia says
iya, enak banget
Arina says
iih.. jadi laper nih malemmalem 😀
Liza Fathia says
hihiihh, untung laparnya malam ya mbak rina
Murtiyarini says
Aku punya kakak di Palembang tapi aku belum pernah ke sana huhuhu… mau ah makan burgo. Pengen ke Palembang …
Liza Fathia says
wah wah, ayo kak murty, ke palembang
ennylaw says
duh jadi kepengen, hihi
Rizki Maulida says
Hai salam kenal Mba.
Saya baca artikel ini malem-malem, padahal udah makan tapi pas baca ini ternyata jadi laper lagi. Gambar Burgo itu menggugah selera banget ya…
Ternyata makanan khas palembang banyak banget ya, yang saya tau cuma pempek aja hahaha.
Kalau mau nyobain Burgo ini harus langsung dateng ke Palembangnya langsung ya Mba.
rumahulin says
Makanan bersantan emang paling enak ya?. Jadi pengen coba makan burgo juga nih. hehehe