• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kuliner / Burgo, Kuliner Khas Palembang Selain Pempek

June 3, 2016

Burgo, Kuliner Khas Palembang Selain Pempek

BURGO, KULINER KHAS PALEMBANG SELAIN PEMPEK

Ngomongin tentang kuliner Palembang, pasti yang muncul di pikiran adalah pempek, tekwan, dan beragam keturunannya, mi celor, serta pindang ikan. Tahukah teman, kalau ada kuliner legendaris lain yang bisa kita cicipi ketika berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini. Burgo, namanya. Olahan dari tepung beras dan tepung sagu yang disiram dengan kuah santan bercampur daging ikan gabus ini menjadi santapan pagi para Wong Kito dan kerap disajikan pula saat bulan puasa.

***

Hari masih pagi ketika saya berangkat dari penginapan di Asrama Haji Palembang menuju Cinde untuk berjumpa dengan teman saya, Kak Mita. Karena belum sarapan, kak Mita mengajak saya mencicipi kuliner khas Palembang. Saya nurut saja dengan ajakannya. Perut sudah lapar dan keroncongan minta diisi segera.

“Ayo kita makan Burgo,” ajak kak Mita, sahabat saya warga asli Palembang saat kami bertemu di kawasan Cinde, tidak jauh dari rumahnya. Menurutnya, burgo adalah makanan khas Palembang yang biasanya disajikan di waktu pagi. Ia pun memandu saya ke sebuah rumah makan di deretan toko yang terdapat di kawasan padat tersebut.

Kebetulan hari itu adalah hari kerja dan kota Palembang sangat padat merayap. Ya, layaknya di tempat-tempat lain ketika pagi hari. Jalanan akan penuh sesak oleh mereka yang bekerja atau sekolah.

Burgo, perpaduan tepung beras, tepung sagu, kuah santan, dan ikan gabus

Burgo, perpaduan tepung beras, tepung sagu, kuah santan, dan ikan gabus

“Burgo?” tanya saya sambil mengernyitkan dahi.

“Burgo. Ngucapnya seperti bo pada kata boneka,” kak Mita memperbaiki pengucapanku terhadap burgo yang seperti mengucap go untuk kata go dalam bahasa Inggris.

“Di sini sering dikunjungi oleh para wisatawan yang mau mencicipi makanan khas Palembang selain pempek,” jelasnya ketika kami memasuki toko berukuran 5×10 meter itu. Dan kami pun mengambil tempat di salah satu meja di dalamnya.

Ada beberapa menu makanan di sana seperti nasi, lontong, dan burgo. Karena kepingin makan kuliner khasnya Palembang, kami pun memesan burgo. Menurut teman saya itu, Burgo ini terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Adonan tersebut didadar, lalu digulung, dan dipotong berbentung bundar.

BURGO PALEMBANG

Nikmatnya menyantap burgo di pagi hari

Burgo berwarna putih dan sedikit kenyal itu disantap dengan menggunakan kuah yang terbuat dari santan dan ikan gabus. Ya, semuanya ada ikannya. Biasanya dicampur dengan telur, lontong dan dinikmati pada pagi hari. Sekilas mirip dengan lontong sayur tetapi pakai olahan ikan.

Rasanya lumayan lezat, kenyal-kenyal gimana gitu. Sepiring burgo mampu mengganjal perut saya yang ingin menikmati kota Palembang pada hari itu.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kuliner, Traveling Tagged With: burgo, cara membuat burgo, makanan khas palembang

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. omnduut says

    June 3, 2016 at 4:53 PM

    Paaas bener, siang ini aku makan burgo juga haha. Aku kurang yakin, setahuku kuah burgo itu warnanya putih pucat (dari santan) tapi yg digambar kayak kuah celimpungan/lontong. Bentar, kita tunggu food blogger komen di sini hehehe *Deddy Huang, mano Deddy Huang

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 3, 2016 at 5:11 PM

      Iya, kuah yang saya makan mirip kuah lontong

      Reply
  2. rita asmaraningsih says

    June 3, 2016 at 5:34 PM

    Burgo itu sarapan pagi yg mengenyangkan Mba.. Kuah santan kental berbumbu dan dicampur dgn daging ikan giling menambah aesap citarasa burgo.. Maknyuss..

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 14, 2016 at 1:08 PM

      PINGIN makan burgo lagiii

      Reply
  3. @eviindrawanto says

    June 3, 2016 at 6:02 PM

    Nah Burgo. Saya pertama kali menikmati burgo Palembang yang ada di dekat rumah. Ketagihan. Rasanya gurih itu yang bikin nyandu

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 14, 2016 at 1:09 PM

      enak banget ya uni, tapi ga boleh banyak makan, banyak kolestrolnya

      Reply
  4. Monda says

    June 3, 2016 at 7:32 PM

    ah..iya kemarin tuh lupa pesan burgo waktu ke Bengkulu, aku pesan laksan.., mirip lontong sayur tapi pake pempek rebus..
    masakan Palembang lemak galo..

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 14, 2016 at 1:10 PM

      iya, lamak galo kak mondaa. ketagihan ambo

      Reply
  5. Hardy Al-Gensety says

    June 6, 2016 at 6:36 AM

    wow. saya baru tahu nih klo ada makanan yg namnya burgo, dri bentuknya sih udh mantep kayaknya rasanya mantep juga nih

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 14, 2016 at 1:11 PM

      iya, enak banget

      Reply
  6. Arina says

    June 10, 2016 at 11:16 PM

    iih.. jadi laper nih malemmalem 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 14, 2016 at 1:11 PM

      hihiihh, untung laparnya malam ya mbak rina

      Reply
  7. Murtiyarini says

    June 17, 2016 at 9:14 PM

    Aku punya kakak di Palembang tapi aku belum pernah ke sana huhuhu… mau ah makan burgo. Pengen ke Palembang …

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 21, 2016 at 9:50 AM

      wah wah, ayo kak murty, ke palembang

      Reply
  8. ennylaw says

    September 5, 2016 at 4:02 PM

    duh jadi kepengen, hihi

    Reply
  9. Rizki Maulida says

    April 24, 2017 at 9:43 PM

    Hai salam kenal Mba.

    Saya baca artikel ini malem-malem, padahal udah makan tapi pas baca ini ternyata jadi laper lagi. Gambar Burgo itu menggugah selera banget ya…

    Ternyata makanan khas palembang banyak banget ya, yang saya tau cuma pempek aja hahaha.

    Kalau mau nyobain Burgo ini harus langsung dateng ke Palembangnya langsung ya Mba.

    Reply
  10. rumahulin says

    April 29, 2017 at 6:25 PM

    Makanan bersantan emang paling enak ya?. Jadi pengen coba makan burgo juga nih. hehehe

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d