• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kesehatan / Cegah Anak Jadi Korban Bully

October 13, 2015

Cegah Anak Jadi Korban Bully

www.liza fathia.com

Stop Bullying! Cegah anak dari bully

Saya merasa terhenyak saat membaca berita di harian Serambi Indonesia edisi Minggu (27/09/ 2015) kemarin, tentang Nurul, seorang anak kelas 4 SD asal Keunaloe, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar  yang harus kehilangan nyawa setelah dikeroyok oleh teman sekolahnya. Kejadian ini sungguh di luar akal sehat, bagaimana mungkin anak-anak SD tersebut bisa berperilaku demikian sadis, mereka memukul teman sepermainan sehingga nyawa menjadi taruhannya.

Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Tidakkah kekerasan terhadap anak tersebut bisa dicegah? Dari mana anak-anak tersebut belajar melukai orang lain? Tidakkah orang tua dan guru  mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang sesama manusia? Menapa di usia yang begitu muda mereka nekat berbuat sekejam itu?

Berbagai pertanyaan muncul di kepala kita yang pastinya bukan unuk mencari kambing hitam alias pihak yang layak disalahkah melainkan mencari akar masalah serta solusi agar kedepan tak ada lagi Nurul-nurul kecil yang harus kehilangan nyawa akibat dikeroyok teman di sekolahnya.

Beragam praduga muncul di kepala. Apakah anak laki-laki yang memukul Nurul tersebut  terinspirasi oleh yang mereka tontoni? Entah itu tayangan televise atau game di media elektronik? Jika iya, ini adalah pertanda bahwa tayangan televise baik itu sinetron, film, iklan, atau berita yang bertema kekerasan tersebut sangat tidak layak ditonton oleh anak di bawah umur.

Harus diingat bahwa salah satu ciri anak kecil adalah suka berimitasi alias suka meniru, jika mereka menikmati adegan kekerasan di televisi atau dari permainan, bukan tidak mungkin mereka akan melakukannya di alam nyata.

Salahkah guru?

Sangat naif jika dengan kejadian ini kita menyalahkan guru atau pihak sekolah secara sepihak, karena selain para siswa hanya menghabiskan kurang dari sepetiga waktunya di sekolah, mereka juga lebih banyak berinteraksi di lingkungan keluarga dan lingkungan rumahnya. Jadi disini, peran guru, orang tua, dan kita, masyarakat umum yang tinggal di lingkungan mereka adalah sama besarnya. Menyalahkan guru saja tak akan menyelesaikan masalah, karena saya yakin, guru pasti sudah memberikan yang terbaik untuk mendidik dan mengajar siswa-siswinya.

Langkah ke depan

Dengan status daerah istimewa, pemerintah dan pengambil kebijakan di Aceh seharusnya sudah harus menyiapkan aturan khusus mengenai pendidikan anak. Mulai dari yang sederhana seperti melarang game bertema kekerasan di tempat bermain video game online di seluruh Aceh, hingga mendidik para guru untuk lebih mengenal kelainan psikologis yang dialami oleh anak-anak sekolah, untuk kemudian di konsultasikan dengan psikolog atau psikiater anak.

Orang tua juga dianjurkan tidak lepas tangan dengan hanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada pihak sekolah atau teungku (ustad), tempat anak mengaji, tetapi harus juga menjadi role model atau contoh yang baik bagi anak-anak mereka.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kesehatan, Parenting Tagged With: bully, bullying pada anak, kekerasan pada anak, stop bullying

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Liza Fathia says

    October 16, 2015 at 3:41 PM

    setujuuu

    Reply
  2. Lusi says

    October 17, 2015 at 8:45 AM

    Berita2 begitu selalu aku skip. Nggak tega.

    Reply
    • Liza Fathia says

      October 20, 2015 at 12:35 PM

      iya mbak, enggak tegaan

      Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d