Setiap pulang ke Banda Aceh dan melewati jalan menuju terminal Batoh, pandangan saya selalu tertuju pada Break Time Coffee Shop Banda Aceh. Kedai kopi berkonsep cafe dengan desain kekinian ini selalu ramai oleh pengunjung, entah itu sore atau malam hari. Warung kopi kekinian itu, tidak hanya disinggahi oleh kaum Adam atau muda mudi millenial saja, layaknya warung kopi berkonsep kafe kebanyakan, tetapi ada juga orang tua dan bahkan keluarga muda sambil memboyong buah hati yang masih bayi ikut nongkrong di kafe itu.
Ada apa sih di Break Time Coffee Shop Banda Aceh? Kenapa ramai sekali, ya? Pikirku setiap melewati jalan di depannya.
Break Time, tempat ngopi gaul yang berlokasi di Jalan Dr. H. Teuku Muhammad Hasan No. 10A, Suka Damai, Banda Aceh benar-benar membuat saya penasaran. Sayangnya sejak dibuka beberapa waktu silam, saya belum sempat ngopi di dalamnya. Walhasil, Jumat malam ini, bersama tante Amatan, teman masa koas yang kini naik jabatan menjadi tante (karena ia adalah adik dari mertua saya), kami pun memutuskan untuk singgah di kafe tersebut.
Seperti biasa, Break Time padat dengan pengunjung. Ada kelompok anak muda berusia 20an dengan gaya milenialnya yang khas sedang asyik mengobrol sambil menyuruput minumannya, ada keluarga muda dengan anak mereka yang masih balita, ada juga keluarga besar yang terdiri dari orang tua, anak, menantu, sampai cucu, ada sepasang muda mudi yang dimabuk asmara. Pokoknya rame!
Kafe berkonsep bar dengan paduan warna biru, coklat dan kuning yang mendominasi seluruh warna ruangan penuh dengan pelanggan. Seluruh meja di serambi cafe ada yang duduki. Syukurnya di dalam masih tersisa meja dengan dua kursi dan satu sofa yang bisa kami tempati.
Seorang pelayan laki-laki dengan pakaian bergaya retro menghampiri kami dengan ramah lalu memberikan daftar menu. Semua pelayan di cafe ini mengenakan oufit yang sama. Kemeja biru navy lengan panjang dengan celana jumpsuit. Keren, batinku.
Saya pun melihat-lihat daftar menu, ada chicken wings, dimsum, kentang goreng, puding, aneka olahan nasi, dan beragam makanan lainnya tertera di dalamnya. Karena sudah makan malam, maka saya dan tante Matan memesan dimsum rumput laut dan puding tiramissu. Untuk minuman, sangat banyak variasi minuman yang bisa kita pesan di Break Time Coffee Shop Banda Aceh ini. Karena konsepnya adalah kedai kopi, maka beragam turunan minuman yang berbahan dasar kopi menjadi menu andalan kafe ini. Selain itu juga ada minuman berbahan dasar coklat, teh, jus, dan lain-lain. Saya akhirnya memesan Ice Thai Tea dan tante Matan memesan Ice Lemon Tea.
Untuk dua jenis minuman ini, rasanya not bad. Jika saya harus memberikan nilai antara 1-10 maka untuk Thai Tea dan Lemon Tea dua-duanya bernilai 8.
Namun, saya merasa kecewa dengan makanan yang kami pesan. Awalnya saya memesan dimsum kepiting, tapi stoknya habis dan diganti dengan rumput laut. Dari tampilannya dimsum ini sudah kurang meyakinkan. Hanya ada 3 potongan kecil dimsum, garpu, dan saos. Tak ada sumpit. Ketika saya menggigit dimsum tersebut, daging ayamnya kurang matang dan rasanya enggak nendang. Karena saya adalah tipikal pemakan segala yang anti banget buang-buang makanan, maka walaupun rasanya kurang enak, selama masih bisa dimakan, pasti habis.
Dimsum rumput laut ala Break Time Coffee Shop Banda Aceh itu jauh sekali dari ekspektasi saya. Nilainya 5.
Pun demikian dengan pudding tiramisu. Tidak ada rasa yang spesial ketika menyantap suap demi suap pudding yang dibaluri dengan pinggiran coklat ini. Sama saja seperti pudding kebanyakan. Namun, rasanya segar dan masih lebih enak dari dimsum sehingga saya memberikan nilai 6.5 untuk pudding ini.
Jika saya membaca review dari netizens tentang menu makanan atau minuman yang ada di Break Time Coffee Shop Banda Aceh ini, chicken wings adalah salah satu menu favorit yang mungkin harus saya coba kalau ke kafe ini lagi. Juga minuman coklat panasnya yang kata seorang teman cukup recommended. Tentunya, ketika hendak ke Break Time saya harus mengosongkan perut dulu agar bisa mencicipi menu yang tersedia di salah satu kafe kekinian di Banda Aceh ini. Plus, harus nyiapin fulus yang cukup karena harga makanan di kafe ini dibanderol untuk kalangan menengah dan menengah ke atas.
ysalma says
hmm,, suasana kedainya nampak nyaman untuk nongkrong lama.
Sayang banget dimsum dan puddingnya kurang nendang ya.
Apa karena bukan menu andalan?
Mudahan aja bisa jadi bahan evaluasi dan kedai kopinya tetap rame.
De says
Sayang banget kalo kopinya udah enak, tapi cemilan kurang mendukung yaa.
karena biasanya kalo ke tempat ngopi cantik gini kan kita pingin sambil nyemil juga.
Andiyani Achmad says
aku nih baca tulisanmu mak lagi laper-lapernya pengen ngemil hahaha kalo ada rejeki bisa ke Aceh, inshaaAllah ku mampir
hariekhairiah says
Wah aku belum pernah kesini, sekali-sekali mau juga nongkrong disini untuk nyobain chicken wing
Ainhy Edelweiss says
pengen banget ke Aceh, kota yang dijuluki serambi Mekkah kak, i wish someday bisa ke sana, amiiinn
HM Zwan says
Wah, tempatnya kekinian banget ya mbk. Menu menunya juga nggak kalah kekinian. Es thai teanya seger banget
Aswinda Utari says
Kayaknya tempatnya cozy banget ya mba. Ngiler liat makanannya loh mb. Walau ternyata kurang ya. Hmm.. Maybe nanti mau icip chicken wings nya kalo kesini nih. 🙂
Yurmawita says
Dimsumnya bikin kepengen deh, tapi sayang dikit ya mba hahaha. Gak apa yang banyak pilihan lainnya.
Liza Fathia says
Dimsumnya kurang nendang mbak, aku recommended minumannya
helenamantra says
ah sayang review makanannya kurang yaa. Yang dimsum kegedean piring kali yaa jadinya isi 3 biji kek gitu aja.
Liza Fathia says
Iya, dimsumnya terlihat kecil banget. Untung lagi ga lapar pas kesana
tamasyaku.com says
Suasananya bikin betah ya mba. Menu2nya jg ga terlalu berat. Cocok buat hangout dan ngopi2 ni. Kujadi penasaran sama Banda Aceh, semoga kesampaian sampai sana ya. aamiinn
Liza Fathia says
Ayo ayo manda ke Banda Aceh, ntar aku ajak hangout deh
Liswanti says
Seger banget ini mba lihat coffeenya. Enak pasti nih
Liza Fathia says
Pastinya mbak liswanti
Ruli Retno Mawarni says
Pernah ada kafe beginian di banjarbaru sini, Minumanny enak tp makanan pendukungnya bikin ilfil. Pdhl harga juga menengah dan instagtamable. Tp Akhirny aku tetep ga balik lagi kesana
Liza Fathia says
Emak2 macam kita seringnya penasaran aja ya mbak rul, at least udah pernah masuk sekali
Keluargamulyana.com says
Sepertinya pemilik cafe lebih fokus pada menu minumannya ketimbang cemilan & makanannya. Seperti didesain untuk tempat nongkrong saja. Sayang banget ya.
Liza Fathia says
Sepertinya mba, makanannya itu hanya sebagai pelengkap. Menu utamannya tetap minuman
tutyqueen says
Ice Thai Tea nya bikin ngiler, ngeliatnya aja udah berasa khasnya Thai Tea..aku suka soalnya.
Liza Fathia says
Sama, aku juga suka kak tuti
Molly says
Padahal aku penasaran sama rasa dimsum rumput laut. Tapi sayang rasanya ternyata kurang ok ya, Liza. Memang kadang bingung juga apa ekspektasi kita yang ketinggian atau memang standar lezatnya ngga tercapai. Hehehehe.
Liza Fathia says
Benar kak Molly. Rasanya kurang dan porsinya kecil banget.
Witri Prasetyo Aji II says
Dimsum rumput lautnya menggoda, Mbak…
aku tuh paling suka kalau ada kedai kopi kayak gini, karena aku memang suka ngopi. Apalagi kalau main ke kedai bawa laptop, lupa waktu deh…
Arif says
Rame x memang ..tpi males duduk situu…gawl kali hahaha
Maira says
Sebagai pecinta kopi saya sangat menytukai tulisan artikel diatas. Semoga bermanfaat ya say 🙂
Viedyana says
Cakep warkop ala cafe nya….alhamdulillah banyak ya kemajuannya. dulu tahun 2006 – 2007 ke banda aceh belum nemu yang kayak gini heheh
Sedot WC Blitar says
Salam sukses dari kami