• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kesehatan / Bayi Alergi Makanan? Ini Dia Penyebabnya

June 21, 2015

Bayi Alergi Makanan? Ini Dia Penyebabnya

Hari-hari menjelang pemberian makanan pendamping ASI ( MPASI) untuk Naqiya adalah hari-hari yang sangat mendebarkan. Beragam informasi tentang menu MPASI dari internet saya kumpulkan. Begitu juga perlengkapan makan, tidak lupa saya siapkan. Rasanya, tidak sabaran lagi mengenalkan seralia, puree buah dan sayur untuk putri saya tersebut. 

 IMG 2637 0  
Sampai hari yang dinanti pun datang. Naqiya lulus ASIX dan sudah bisa dikenalkan MPASI. Sesuai dengan aturan, untuk 6 bulan pertama, pemberian MPASI sifatnya adalah mengenalkan makanan padat dini untuk sang buah hati. MPASI pertama Naqiya adalah karbohidrat yang berasal dari makanan pokok kita yaitu beras. Saya membuatkan serealia dari tepung beras untuknya. Tidak banyak, hanya 2 sendok. Yummy… Naqiya makan dengan lahap. Untuk masa perkenalan ini, sebaiknya diberikan 4 hari berturut-turut. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dedek bayinya alergi atau tidak. Karena tidak sabaran dan kepingin mencoba jenis makanan baru, aturan 4 days wait rule saya potong menjadi 3 hari. Lalu saya memperkenalkan puree alpukat campur ASI selama tiga hari. Sama seperti sebelumnya, Naqiya makan dengan lahap.

Hari berikutnya saya mencoba memberikan puree kentang. Masih lahap. Tapi muncul ruam merah di pipi dan punggungnya. Mungkin karena biang keringat, pikir saya waktu itu. Puree kentang berlanjut keesokan harinya, dan ruam merah di badan makin banyak. Naqiya terlihat begitu rewel dan tidak nyenyak saat tidur. Karena sudah dua hari, saya ganti lagi dengan puree wortel. Kejadiannya sama dengan kentang, tubuhnya masih merah-merah. Walhasil, saya ulangi lagi memberikan bubur beras untuknya. Perlahan, ruam merah di tubuh Naqiya mulai berkurang. Selama empat hari saya memberikan bubur saja. Setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, Naqiya sepertinya alergi terhadap kentang dan wortel. Setelah berhenti memperkenalkan kedua jenis makanan itu, ruam merah di badan perlahan hilang.

Pemberian MPASI yang seharusnya menyenangkan kini malah menimbulkan rasa was-was di hati. Takut timbul alergi lagi. Rasanya ingin memberikan ASI saja untuk Naqiya karena saat ia hanya minum ASI, alhamdulillah ia tidak pernah sakit. Tapi menunda pemberian MPASI juga tidak boleh. Akhirnya, saya mencoba makanan baru lagi. Purée Kabocha selama dua hari dan tidak alergi. Puree pisang juga tidak alergi.

Ketika usia Naqiya 7 bulan, saya memberikan MPASI kombinasi seperti bubur saring yang terdiri dari nasi, bayam, dan tahu. Naqiya sangat suka dan tidak alergi. Lalu bubur jagung dan tepung beras. Wow! Naqiya sangat suka, tapi hari kedua pemberian bubur ini, Naqiya kembali alergi. Seluruh tubuhnya kembali muncul ruam merah seperti biang keringat. Berikutnya bubur Kabocha dan tepung beras, tidak alergi. Bubur saring nasi, buncis, dan tempe, alergi 🙁 . Berikutnya bubur susu, pisang, dan apel, alergi. Whoaaaa… Pusing banget emak Naqiya. Semua makanan enak membuat Naqiya alergi. Jadi Naqiya harus makan apa? Kita coba lagi ya, Nak.

Kok bisa sih baby Naqiya alergi pada makanan tersebut?

Penyebab Alergi Makanan pada Bayi

Akibat Naqiya alergi terhadap makanan, emaknya terpaksa harus buka buku bab alergi dan imunologi kembali. Nah, berdasarkan referensi tersebut, alergi makanan merupakan suatu reaksi klinis yang tidak diinginkan terhadap makanan secara imunologis. Reaksi alergi terhadap  makanan ini dimasukkan ke dalam reaksi hipersensitivitas tipe I. Tubuh bayi maupun dewasa memiliki antibodi yang disebut IgE, yang merupakan protein pendeteksi zat makanan yang masuk ke dalam tubuh. Ketika zat makanan tertentu yang menyebabkan alergi masuk, antibodi ini akan melepaskan zat-zat seperti histamin.  Nah, inilah yang menyebabkan reaksi alergi, baik ringan maupun berat.

Nah, pada kasus Naqiya, ia memiliki resiko alergi secara genetik dari saya dan suami. Yup, emak dan ayah Naqiya suka banget alergi. Apalagi saya, mulai dari alergi terhadap cuaca, debu, obat-obatan tertentu, dan juga beberapa jenis makanan. Akibatnya, Naqiya lebih beresiko memiliki alergi dibandingkan dengan bayi yang orang tuanya sehat-sehat saja.

Biasanya, makanan yang menyebabkan alergi adalah telur, kacang-kacangan,  dan seafood. Lantas, kenapa Naqiya juga alergi buah-buahan?

Ternyata getah yang dikandung oleh kulit buah-buahan tertentu bisa menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini umumnya mudah  terjadi pada anak-anak yang memang mempunyai riwayat alergi pada garis keturunannya —  meski tidak selalu harus terhadap bahan yang sama, dalam hal ini terhadap getah.

Alergi tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dicegah

Yup, alergi memang tidak dapat disembuhkan. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menemukan terapi penyembuhan alergi termasuk terapi imunologi. Namun, alergi bisa dikurangi dengan konsumsi obat anti histamin dan juga terapi imunologi. Oleh karena itu, mencegah timbulka alergi lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara pencegahan yang terbaik agar tak timbul reaksi berulang adalah, menghindari  bahan yang bisa mencetus alergi.

Jadi, saya harus benar-benar sabar dan kreatif dalam menyajikan makanan untuk Naqiya tercinta. Kasihan sekali melihat dia yang gatal-gatal setelah makan buah-buahan.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kesehatan, Life Story, Parenting Tagged With: alergi pada bayi, makanan, MPASI

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Aini says

    June 22, 2015 at 3:28 AM

    Haloa kak Naqiya. Terima kasih sharingnya ya, Bunda. Faza sudah ke spesialis sub alergi dan ada 12 item yang diperiksa. Hasilnya Faza alergi telur, baik putih dan kuningnya, kacang, susu sapi, bulu ayam, dan coklat. Tapi selama pemberian MPASI, Faza maunya bertukar menu setiap hari, cuma. 3 hari bertahan makan dua kali sehari, selebihnya minta 3 kali. Faza lapar dan lapar terus, jadi Bunda Faza harus lebih keras memikirkan beraham menu saban hari. Labu, beras merah dan kaldu sapi sejauh ini aman, tidak ada kaldu diganti ikan lele 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 22, 2015 at 10:26 AM

      Waah, kak naqiya kayaknya harus tes alergi juga nih kak

      Reply
  2. Lidya says

    June 22, 2015 at 8:47 AM

    alergi bisa karena genetik juga ya bak. Aku baru tahu kalau kentang atau wortel bisa menyebabkan alegi juga

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 22, 2015 at 10:26 AM

      Iya mak, kentang, wortel, buncis, apel..ah entah alergi apalagi naqiyaku itu mak

      Reply
  3. handdriati says

    June 22, 2015 at 10:22 AM

    iya ya mba, kalau alergi pada si kecil itu rada sulit mengetahui penyebabnya, kudu dicoba2…tapi, buat anak kok coba2 🙁

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 22, 2015 at 10:25 AM

      Itulah mak, kalo ga dicoba, masa makannya itu2 aja kan 🙂 harus sabar memang

      Reply
  4. adeoktiviyari says

    June 22, 2015 at 3:59 PM

    Kakak belum kasih protein hewani ya?

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 22, 2015 at 4:15 PM

      Udah dek, tapi takut2 gitu… Udah kk kasih kaldu sapi

      Reply
  5. Lusi says

    June 23, 2015 at 1:06 AM

    Anakku dulu alergi apa nggak tau, tp kata dokter susu sapi krn pake sufor, bukan ibunya gengsi atau males ya, please deh, no judgment, tp krn aku sakit. Sama dokter disuruh pake susu kaleng kedelai. Tapi nggak lama krn anakku gak suka. Aku balikin lagi ke susu sapi eh kok nggak apa2. Jd blm terjawab itu alergi kenapa.

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 23, 2015 at 6:11 AM

      Eits… Tenang mak, saya pro asi dan no judgement for formula feeding mom. Hehehe… Iya juga ya mak, bisa jadi karena usus bayi yang masih harus beradaptasi kali ya. Nanti kalo udah diatas setahun mau aku coba lagi ngasih buah2an. Mudah2an ga alergi lagi

      Reply
  6. Idah Ceris says

    June 24, 2015 at 5:39 AM

    Baru tahu kalau alergi ortu bisa nurun ke anaknya. 😉

    Dede Naqiya sehat selalu, yaaa.

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 24, 2015 at 12:47 PM

      Iya idah, sifatnya genetis

      Reply
  7. konveksi seragam jaket kaos says

    July 14, 2015 at 8:32 AM

    artikelnya menarik, thanks

    Reply
  8. annesya says

    March 1, 2017 at 2:15 PM

    sekarang kak naqiya sudah umur brp mom? apa udah pernah dicoba dikasi kentang lagi? hari ini hari kedua anakku mpasi kentang, tp sepertinya juga alergi

    Reply
  9. nui says

    December 20, 2017 at 11:40 AM

    wah sama banget anakku juga gitu alergi sama bbrp sayur dan buah, sampe pusing emaknya mo ngasi makanan bergizi masa iya dikasi karbo terus. untung nemu blog ini jd langsung semangat lg ternyata aku tidak sendirian huhuhu….

    Reply
  10. Nova says

    February 25, 2018 at 5:13 AM

    Wah bru taw ada alergi wortel dan kentang..masalahnya anak q jg lg alergi makanan ini, tapi alerginya bikin sendi kaki dan tangan nyeri2 kalau malam,malah pernah sampai bengkak..periksa ke dokter sp.anak infeksi dan berbagai tes laboratorium bilangnya karena alergi dan penyebabnya belum ketemu nih makanan apaan..lagi coba eliminasi n provokasi mkanan ?..

    Reply
  11. Meymeymesy says

    May 24, 2018 at 12:15 AM

    Bun anak ku juga muncul ruam2 merah di tangan .atau bisa alergi meras merah juga ??

    Reply

Trackbacks

  1. Bayi Sering BAB Setelah Makan | Seuramoe Liza says:
    February 7, 2017 at 9:27 AM

    […] Yuk baca tulisan tentang alergi buah yang dialami putri saya saat awal MPASI di sini: Bayi Naqiya Alergi Makanan […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d