• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Advertorial / Wisata Sehari di Palembang, Kemana dan Ngapain Aja?

July 17, 2016

Wisata Sehari di Palembang, Kemana dan Ngapain Aja?

Wisata Palembang

Berkunjung ke Palembang belum lengkap rasanya kalau kita tidak mengunjungi tempat-tempat wisatanya dan mencicipi kuliner khasnya. Ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini memiliki beragam tempat wisata yang bernilai historis dan aneka kuliner yang bikin nagih. Sungguh sangat disayangkan kalau sudah memijak Bumi Sriwijaya tetapi belum sempat jalan-jalan atau incip-incip.

Bayangan untuk jalan-jalan dan makan-makan pasti memakan waktu yang enggak cukup cuma sehari. Butuh dua atau tiga hari untuk bisa singgah di objek wisata andalan Palembang atau menikmati lezatnya masakan khas kota Pempek itu. Namun, bagaimana kalau kita hanya memiliki waktu sehari saja untuk melihat dengan jelas tempat Kerajaan Sriwijaya dulu berada? Entah itu karena melakukan perjalanan dinas, mengikuti seminar, atau transit?

Yuk Baca Juga Artikel Menarik Lainnya Di Sini

Itulah yang saya alami saat melakukan perjalanan dinas ke Palembang beberapa waktu yang lalu. Waktu yang saya miliki untuk pelisiran dan menyantap pempek hanya sehari. Lantas kemana sajakah saya dan apa saja yang saya lakukan dalam waktu satu hari itu? Berikut list wisata sehari saya selama di Palembang:

  • Memilih kendaraan

Awalnya saya ingin memesan taksi untuk mengantar saya mengelilingi kota Palembang. Tapi,tahu sendirikan kalau naik taksi itu ongkosnya mahal? Belum lagi jika banyak tempat yang kita kunjungi, maka argonya pasti bakal bengkak. Nah, kebetulan saya memiliki teman di Palembang, namanya Paramita, saya memanggilnya kak Mita. Kak Mita ini punya motor dan beliau dengan senang hati mengantarkan saya keliling kota Palembang dengan sepeda motornya. Karena pagi hari Kak Mita mengajar di Sekolah Alam Palembang, maka di sela-sela beliau mengajar, saya menggunakan fasilitas ojek online untuk jalan-jalan mengelilingi Kota Palembang.

  • Sarapan Burgo

Jam delapan pagi saya bertemu kak Mita di halte dekat rumahnya yang terletak di Cinde. Karena belum sarapan, kak Mita mengajak saya ke warung yang tidak jauh dari rumahnya. Menurutnya, warung yang kami kunjungi ini sangat sering dikunjungi oleh pendatang yang ingin menyantap Burgo, salah satu kuliner khas Palembang. Penasaran dengan Burgo (go dibaca seperti bo pada kata boneka), saya pun ingin mencicipinya yang ditemani dengan teh manis hangat.

burgo, makanan khas palembang

Burgo, perpaduan tepung beras, tepung sagu, kuah santan, dan ikan gabus

  • Jembatan Ampera

Usai menghabiskan sepiring burgo, kami pun melaju ke jembatan yang menjadi landmarknya kota Palembang. Belum ke Palembang kalau belum ke jembatan yang kepanjangan namanya adalah amanat perjuangan rakyat. Setelah mengambil beberapa foto, kami pun menuju Museum Sultan Badaruddin II yang letaknya berdekatan dengan jembatan.

jembatan ampera

Jembatan Ampera, salah satu ikon Kota Palembang

  • Museum Sultan Badaruddin II

Saat memasuki gerbang museum, saya melihat puluhan arca di sekelilingnya. Ada patung ganesha, budha,dan lainya. Kak Mita menjelaskan bahwa patung-patung tersebut adalah peninggalan zaman kerajaan sriwijaya. Karena sedang direnovasi, saya pun hanya bisa berpuas diri melihat museum yang namanya juga disematkan menjadi nama bandara sumatera selatan ini dari luar

  • Benteng Kuto Besak

Tidak jauh dari jembatan Ampera dan Museum Sultan Badaruddin II juga terdapat objek wisata sejarah yang sayang untuk dilewatkan. Namanya Benteng Kuto Besak dan orang Palembang menyebutnya dengan BKB. Kuto Besak ini merupakan pusat Kesultanan Palembang pada abad XVIII. Menurut cerita kak Mita, untuk merekatkan batu bata pada benteng ini, semen yang digunakan adalah batu kapur yang dicampuri dengan putih telur. Butuh waktu 17 tahun untuk membangun benteng yang kini ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.

  • Mesjid Agung Palembang

Berjalan sekitar seratus meter dari Museum Sultan Badaruddin II, di sana kita akan menemukan mesjid raya atau yang disebut dengan mesjid agung Palembang. Sempat saya salah sebut pada suatu hari saya menumpang taksi dan minta diantar ke mesjid ini. Karena di Aceh biasanya kami menyebut mesjid besar dengan mesjid raya, maka saya pun mengatakannhal serupa ke pada supir talsi dan itu cukup membingungkannyasampai akhirnya saya sadar bahwa yang saya maksud adalah mesjid agung.

Di seberang jalan sisi kiri mesjid terdapat juga objek wisata sejarah yaitu monpera. Monumen perjuangan rakyat. Monumen itu merupakan simbol perjuangan rakyat palembang terhadap penjajahan. Sedangnya di sisi kanan mesjid terdapat monumen seag ame 2010. Yup palembang oernah menjadi tuan rumah perhelatan akbar se asia tenggara dan tahun 2018 nanti kembali akan menjadi tuan rumah untuk acara yang lebih besar dan dahsyat lagi yaitu asian games

  • Makan siang

Untuk makan siang saya memutuskan menyantap aneka kuliner khas Palembang di Pasar 26 Ilir. Di sana saya melihat beragam kerajinan tangan khas Palembang diukir dan diperjualbelikan. Tidak hanya itu, puluhan gerai pempek pun dibangun di sepanjang jalan pasar tersebut. Kalau mau mencicipi pempek dan keturunannya dengan harga yang murah meriah, disinilah tempatnya.

  • Kelenteng Dewi Kwan Im

Puas menyantap pempek, tekwan dan aneka olahan ikan tenggiri, perjalanan pun berlanjut. Kali ini menyebrangi sungai musi lewat jembatan Ampera. Tujuan saya adalah Kelenteng Dewi Kwan Im. Kelenteng yang bernama asli Tri Dharma Candra Nadi ini dibangun pada masa Kesultanan Palembang Darussalam yakmi tahun 1773. Letaknya tepat di bantaran Sungai Musi atau di Jalan Perikanan 10, Ulu Palembang.

A photo posted by Liza Fathia (@lizafathia) on Mar 2, 2016 at 3:02am PST

  • Mesjid Chengho

Menjelang magrib, saya menuju mesjid Cheng Ho. Seperti yang kita ketahui, penyebaran Islam tidak hanya dilakukan oleh bangsa Arab dan India melainkan juga oleh Bangsa Tionghoa. Begitupun dengan Palembang, agama Isla disebarkan oleh pedagang dari Arab dan Cina. Salah satu bukti Islam disebarkan oleh bangsa Cina adalah  kedatangan Cheng Ho. Ya, Kedatangan Laksamana Cheng Ho bersama armadanya ke Palembang, selain untuk membantu Kerajaan Sriwijaya dalam menumpas perompak yang sangat meresahkan warga, juga untuk menyebarkan agama Islam. Untuk mengingat jasa Cheng Ho pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang memprakarsai pembangunan mesjid yang diberinama Mesjid Muhammad Cheng Ho ini.

A photo posted by Liza Fathia (@lizafathia) on Feb 26, 2016 at 2:17am PST

  • Gelora Sri Wijaya

Sebenarnya saya ingin mengunjungi Gelora Sri Wijaya pada sore hari, tetapi karena terbatasnya waktu, saya hanya bisa melihat kemegahan arena Asian Games 2018 ini pada malam hari. Ya, bisa dibayangkan sendiri apa yang bisa saya saksikan di tengah gelapnya malam. Tapi tidak masalah, yang penting kaki saya sudah menginjak gelora ini.

  • Makan malam

Asyik jalan-jalan semalaman, perutku pun mulai keroncongan. Untuk mengganjalnya, saya membeli makanan ringan terlebih dahulu di sebuah swalayan. Banyak sekali swalayan di Kota Palembang, Alfamart yang memiliki situs www.alfamartku.com misalnya juga ada di kampunya wong kito ini. Kalau dilihat dari sejarahnya, Alfamart didirikan pada tahun 1989, sebagai perusahaan perdagangan skala kecil & bisnis distribusi, kemudian pada tahun 1999 memasuki sektor ritel melalui format minimarket dengan nama merek “Alfamart”. Saat ini Alfamart merupakan salah satu pengecer Indonesia terkemuka, melayani lebih dari 2 juta pelanggan setiap hari, dan lebih dari 5.700 toko swalayan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setelah mengganjal dengan camilan, saya menuju river side yang tidak jauh dari jembatan Ampera. Di sana saya memesan bebek garang yang terkenal dengan rasanya yang pedas. Sambil menyantap lezatnya makan malam, saya bisa menikmati indahnya sungai musi dan kerlip lampu di Jembatan Ampera.

Bebek Girang Palembang

Makan malam bersama teman-teman di Bebek Girang Palembang sambil melihat view sungai Musi dan jembatan Ampera

Hari pun mulai larut, itu artinya saya harus segera kembali ke penginapan. Lelah telah menghampiri dan rasanya ingin segera beristirahat. Tapi saya puas karena telah mengelilingi Palembang walau hanya di kotanya saja. Semoga ada kesempatan ketiga untuk berkunjung ke Bumi Sriwijaya ini, dan ada kesempatan untuk bertandang ke Pulau Kemaro.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Advertorial, Feature, Review, Traveling Tagged With: palembang, pesona sriwijaya, wisata sehari di palembang

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. IndahJuli says

    July 17, 2016 at 6:29 PM

    Ke Palembang cuma mampir saja atau hanya lewat, cuma bisa mupeng kalau ada cerita-cerita tentang Palembang 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 19, 2016 at 3:21 PM

      pasti pulang ke medan ya kak

      Reply
  2. rita Asmaraningsih says

    July 18, 2016 at 4:05 PM

    Wah…mba Liza dinas ke Palembang ya? Gak ngasih tau..ntar bisa ketemuan kita jalan2 mencicipi kuliner Palembang byk banget lho Mba..

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 18, 2016 at 4:31 PM

      iya mbak ritaa, insyaallah nanti kalo kesana laagi saya kabari yaa

      Reply
  3. Ira guslina says

    July 18, 2016 at 4:59 PM

    Wihh. Sudah lama tak main ke palembang. Pingin makan2 dan halan2 lagi seharian penuh.. rute dan pilihan halan2 mba liza oke punya nih..

    Reply
  4. Ety Abdoel says

    July 18, 2016 at 6:09 PM

    Ah, jadi kangeen pindang tulang, pindang patin, sambel caluk…

    Reply
  5. Hidayah Sulistyowati says

    July 18, 2016 at 10:11 PM

    Waahhh ceritanya bikin mupeng, mbak. Pengen bisa ke Palembang, apalagi ada sepupu suami yg udah lama tinggal di sana 🙂

    Reply
  6. ratna dewi says

    July 19, 2016 at 5:22 AM

    Seruuuu ceritanya. Ternyata Palembang bisa juga ya dikelilingi dalam satu hari. Jadi mupeng pengen ke Palembang juga.

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 20, 2016 at 10:44 AM

      iya mbak ratna, kalo ke kota palembang bisa seharian aja

      Reply
  7. Witri Prasetyo Aji says

    July 19, 2016 at 1:03 PM

    Jembatan Ampera, Palembang banget
    Aku jadi penasaran sama burgo… hehehe

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 20, 2016 at 10:43 AM

      iya mbak witri. burgo itu enaak. tapi aku lebih suka pempek sih

      Reply
  8. Titis Ayuningsih says

    July 19, 2016 at 7:04 PM

    Jembatan ampera ini ikonnya Palembang ya mbak 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 20, 2016 at 10:32 AM

      bener banget mbak titis

      Reply
  9. rusydinat says

    July 20, 2016 at 4:56 PM

    itu burgonya yang bulet bulet dari tepung semua mba? belom pernah nyobainn :3
    baru denger jugaa >.<

    Reply
  10. Nchie Hanie says

    July 20, 2016 at 6:43 PM

    aku makan pempek asli palembang..
    widih serunya yang jalan2 ke sana, suatu saat nanti pengen mampir ..

    Reply
  11. Exaudio Siregar says

    July 20, 2016 at 9:23 PM

    Wow, seruuuuu..

    Reply
  12. Gusti Indah Primadona says

    July 21, 2016 at 5:42 AM

    aku yang lama tinggal di Palembang belum pernah ke mesjid Cheng Ho hehehe, dulu anak rumahan sih, kalau main juga gak jauh-jauh dari rumah >_<

    Reply
  13. alwaysmiledc says

    July 21, 2016 at 6:09 AM

    aakkk ini harus banget jadi referensi kalau mau ke palembang. makasih mbaa 🙂

    Reply
  14. Green World Nature says

    July 23, 2016 at 2:56 PM

    Ngiler liat gambar makanan Sarapan Burgo 😀 , kira2 di kota lain ada ga yaa ?

    Reply
  15. wisatasenibudaya says

    July 25, 2016 at 10:23 PM

    burgo.. itu enak banget sepertinya ya… jadi ngiler hehehe

    Reply
  16. Ridhwan says

    September 2, 2018 at 9:17 PM

    Ke palembang paling enak nikmati sore di jembatan ampera sambik makan pempek

    Reply

Trackbacks

  1. Paylesser Indonesia | Seuramoe Liza says:
    July 28, 2016 at 2:06 PM

    […] Baca: Wisata Sehari di Palembang, Kemana Aja dan Ngapain Aja […]

    Reply
  2. Kenapa Harus ke Palembang? Simak Alasan Blogger Perempuan Aceh ini - Safariku.com says:
    June 27, 2017 at 1:39 PM

    […] mengganjal perut saya yang ingin menikmati kota Palembang pada hari itu,” tutur anggota Emak-emak Blogger asal Aceh […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d