Wisata kuliner di Aceh tepatnya di Banda Aceh dan Aceh Besar memang candu. Sekali saja mencicipinya maka kau akan ingin merasakannya lagi. Jika tidak tersampaikan maka rasa rindu akan kelezatan makanan khas Aceh akan semakin membuncah. Walhasil, pikiran pun menjadi tidak fokus dan ingin segera kembali ke Tanah Rencong untuk mengabulkan hasrat tersebut.
Daftar Isi
Wisata Kuliner di Aceh yang bikin ketagihan
Eits, jangan salah sangka dan berpikir kalau ada sesuatu yang ditambahkan ke dalam makanan khas Aceh tersebut sehingga membuatmu ketagihan. Tetapi memang murni karena kelezatannya yang meninggalkan rasa dan kerinduan untuk menyantapnya kembali.
Tidak hanya orang luar Aceh yang merindukan kelezatan kuliner di Banda Aceh dan Aceh Besar. Saya sendiri pun demikian. Meskipun tinggal di Banda Aceh, minimal seminggu sekali saya dan keluarga jalan-jalan ke tempat wisata di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, termasuk berwisata kuliner yang membuat wisata Indonesia semakin kaya pun tidak bisa ketinggalan.
Baca juga: Sie Reuboh, Kuliner Aceh Besar yang Harus Dicoba
Berikut adalah 3 tempat wisata kuliner Aceh yang sering saya dan keluarga datangi karena kelezatan rasanya yang bikin kami teu lom lom alias pingin lagi, lagi, dan lagi.
Ayam Goreng Pramugari Aditya Jaya Blang Bintang
Ayam goreng pramugari? Memangnya ayam itu mirip pramugari? Atau pramugari sering makan di situ sampai-sampai dinamakan ayam pramugari? Sebenarnya istilah ayam pramugari di warung nasi Aditya Jaya itu lahir karena paha ayam kampung goreng yang dijual di sana panjang-panjang, mirip kaki pramugari. Hehehe, entah iya pun.
Rasa ayam goreng ini sangat gurih dan lembut. Biasanya daging ayam kampung itu kan alot, agar keras gitu, tapi di warung nasi yang terletak tepat di samping Bandara Sultan Iskandar Muda ini ayam kampungnya sangat lunak dan lembut. Eits, sekarang lokasi Rumah Makan Ayan Pramugari juga sudah bertambah lho, satu lagi tidak jauh dari tempat sebelumnya. Lokasi baru ini berjarak hanya beberapa meter di sebelah kiri. Semakin strategis karena terbuka gitu dan kita bisa melihat pesawat mendarat dan lepas landas secara langsung sambil makan ayam pramugari.
Kembali lagi ke ayam pramugari, saking enaknya, Putri keduaku Queeva yang biasanya sungkan makan ayam karena malas ngunyah langsung lahap saat mencicipi ayam pramugari ini. Ditambah lagi dengan rasa rempah-rempah dan dicampur dengan dedaunan seperti daun pandan dan teumurui (daun kari), maka semakin lezatlah si ayam pramugari ini.
Ngomongin tentang pramugari tiba-tiba kok kepingin naik pesawat ya? Pingin traveling menjelajahi negeri ini terutama ke Semarang. Apalagi sekarang engga perlu khawatir untuk penginapannya karena banyak sekali Rekomendasi Murah di Semarang Barat dan murah-murah banget jadi enggak perlu takut kantong kering.
Nah, back to ayam pramugari, kali ini saya ngezoom nih fotonya. Panjang kan kakinya?
Selain itu, ukuran ayamnya juga besar, sehingga cukup sepotong udah terpuaskan hasrat untuk makan ayam goreng kampung ini. Tapi kalau lagi kepingin, saya bisa menghabiskan dua atau tiga potong ayam.
Harga ayam pramugari juga terjangkau. Hanya Rp 15.000 perpotong plus Rp 6000 kalau pakai nasi. Selain ayam goreng pramugari, ada juga kari kambing dan ayam gulai. Namun, untuk kedua menu terakhir rasanya biasa aja, enak juga, tapi ada rumah makan khas Aceh Besar lain yang menjual kari kambing dengan rasa yang super lezat.
Kalau kamu bertandang ke Aceh dan tibanya pas ketika waktu makan siang, kamu bisa langsung ke warung Aditya Jaya yang letaknya memang di samping bandara.
Mie Bardi, Mie Aceh yang Nikmat
Kuliner khas Aceh yang enggak bisa lewatkan kalau jalan-jalan ke Banda Aceh adalah mi Aceh.
Nah, weekend kemarin saya juga menyalurkan hasrat terpendam saya untuk makan mi Aceh. Kalau soal mi rebus, goreng, tumis, hampir sama rasanya untuk mi yang dijual di Banda Aceh. Bahkan mi yang dijual Rp 5000 pun udah lumayan pas di lidah. Begitu juga kalau ditanya dimana tempat mie Aceh yang enak? Banyak pilihannya dan salah satunya adalah warung mi Aceh : Mie Bardi.
Ohya kalau di Aceh itu, warung mi dinamai dengan nama penjualnya atau dengan asal penjualnya. Seperti Mie Bardi yang dijual oleh Bang Bardi dan Mi Caleu karena yang menjual mi tersebut berasal dari Caleu, Pidie.
Mie dan Nasi Goreng Bardi ini letaknya Jl. Residen Danubroto, Lam Lagang, Banda Raya Banda Aceh. Menu mie Aceh yang paling saya sukai adalah mie rebus dan mie tumis. Kuahnya yang kental terasa sampai ke hati. Ditambah lagi dengan campuran acar bawang, mentimun, dan kerupuk emping, semakin lengkaplah kelezatannya. Mi saja tanpa tambahan daging, udang, jamur, atau kepiting sudah enak apalagi kalau ditambahkan.
Konon katanya, Mie Bardi yang paling direkomendasikan di warung Mie dan Nasi Goreng Bardi ini adalah Mie Racing, konon katanya ada tambahan bumbu rahasia yang bikin kita ketagihan dan langsung mengantuk setelah makan.
Nikmatnya Bakso Riski
Ayo, siapa nih yang suka Mie Bakso? Sepertinya hampir semua kaum Hawa menyukai mie bakso, termasuk saya. Kalau enggak mikir timbangan yang semakin bergeser ke kanan, pinginnya ngebakso setiap hari. Apalagi kalau makan bakso Rizki yang ada di pasar Ulee Kareng.
Yup, salah satu warung mie bakso yang menurut saya paling enak baksonya ada di Bakso Rizki Ulee Kareng. Baksonya terbuat dari daging sapi pilihan. Saya pernah lho berpas-pasan sama si abang penjuak bakso waktu beli daging di pasar. Si abang memang memilih daging pilihan untuk membuat baksonya. Terus bakso riski ini juga kenyalnya pas ditambah dengan kuah yang segar plus tetelannya yang bikin nagih dan engga banyak micinnya.
Harga semangkok bakso atau bakso pakai mie juga murah hanya Rp 13ribu. Kalau mau nambah perkedel, telur atau bakso tahu juga bisa dan enggak mahal-mahal banget.
Kebetulan Bakso Riski ini enggak jauh dari rumah sehingga kalau kepinginan makan bakso, langsung aja starter motor dan cuss ke warungnya.
Itulah dia tiga kuliner di Aceh yang menurut saya sangat pas di lidah. Selain yang saya ulas di atas juga masih banyak tempat wisata kuliner lainnya yang enggak kalah enak, tetapi yang akhir-akhir ini baru saya cicipi ya 3 tempat itu. Lain kali kalau saya berkunjung ke tempat wisata kuliner lainnya, saya ulas juga deh di blog.
Leave a Reply