• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Serba serbi / Warung Kopi di Aceh: Bukan Sekedar Tempat Untuk Ngopi

January 9, 2016

Warung Kopi di Aceh: Bukan Sekedar Tempat Untuk Ngopi

Warung kopi adalah salah satu daya tarik kuliner di Aceh, selain mie aceh dan kuah kari ganja tentunya. Bahkan warung kopi seperti punya tempat sendiri bagi masyarakat Aceh. Seperti cerita suami saya ketika mertua beli mobil pertamanya lebih sepuluh tahun lalu, seluruh transaksinya dilakukan di warung kopi, karena agen yang jual mobil memang tidak punya kantor, jadinya warung kopi sudah jadi seperti “kantor”nya juga. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Seorang kawan suami yang bekerja sebagai arseitektur lepas selalu berjumpa dengan klien-kliennya di warung kopi, sedangkan untuk menggambar dilakukannya di rumah. Suami saya juga tidak jauh berbeda, meski punya paket internet, dan bisa browsing dari rumah, tapi tetap saja mengaku lebih enak “nge-net” di warung kopi langganannya. Iya, dengan modal lima ribu rupiah saja untuk segelas kopi atau teh, ia bisa browsing sepuasnya dengan fasilitas free wifi yang disediakan oleh warung kopi.

Kopi

kopi dan Teh

Kemarin, ketika jumpa salah satu blogger Aceh, dia juga cerita banyak sekali anak-anak muda aceh ya nge-blog, main CEO di warung kopi, hanya dengan modal laptop plus uang lima ribu. “liat tuh, masih muda, baru lulus SMA, ketawa-ketawa kita kirain ngapain sama laptopnya, padahal itu lagi pada nge-blog, perbulannya bisa ratusan dolar, apa gak cukup tuh?” jelas si kawan, yang lagi-lagi membuat saya kaget dengan manfaat warung kopi bagi orang Aceh. “ada juga yang tiap bulang ngambil uang ke kantor pos, dikirim sama google, hasil nge blog juga tuh, padahal masih mahasiswa” sambungnya lagi. Ya, Warung Kopi di Aceh memang menyimpang begitu banyak pesona.

Kalau pagi pagi kita keliling Banda Aceh, hampir semua warung kopi yang ada di sepanjang jalan bisa dipastikan penuh. Orang yang mau ke kantor, biasanya mampir dulu di warung kopi, baik untuk sekedar ngopi, sekedar jumpa kawan, atau sekedar baca koran, yang juga hampir tersedia di warung kopi. Padahal umumnya mereka juga sudah duluan sarapan di rumah tapi tetap saja mampir sebentar di warung kopi, “minum kopi pancung aja udah cukup, biar di cas kepala kita waktu kerja nanti” sebut salah seorang pegawai pemerintah yang rutin ngopi di warung dekat dengan kantornya. Sekitar jam delapan pagi, warung-warung kopi ini mulai sepi dari pengunjung berseragam, menyisakan mereka yang berbaju bebas, pekerja free lancer, agen mobil, agen tanah, professional tanpa kantor yang secara tidak langsung mentasbihkan warung kopi sebagai “kantor” bagi mereka. Itulah warung kopi di Aceh, warung yang tak hanya sekedar tempat untuk menyeruput ngopi.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Serba serbi, Uncategorized Tagged With: kopi

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. tunis says

    January 9, 2016 at 2:26 PM

    Yah, saya kok dibawa2? saya kan tak biase minum kopi. 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 9, 2016 at 4:11 PM

      Hehe…

      Reply
  2. Idah Ceris says

    January 10, 2016 at 5:58 PM

    Semacam tradisi ngopi ya, Mbak. Bisa dua kali ngopi pagi hari. 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 11, 2016 at 9:13 AM

      Iya begitulah, namanya juga kebiasaan, atau tradisi ya? 🙂

      Reply
  3. iyoskusuma says

    January 10, 2016 at 11:13 PM

    O gitu ya? Tapi ga aneh sih. Saya dua kali ke Aceh untuk urusan kerja, dan selalu sempetin diri untuk ngopi di kedai-kedai kopi yang ada di sana. Hampir tiap malam, walau sendiri. Suasananya menyenangkan, selain karena murah dan rasa kopi Aceh-nya.

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 11, 2016 at 9:13 AM

      Udah pernah coba sanget belum? 🙂

      Reply
      • iyoskusuma says

        January 11, 2016 at 9:17 AM

        Sanget apa itu? Haha.

        Reply
        • Liza Fathia says

          January 11, 2016 at 9:21 AM

          eh, Maksudnya sanger, ini ada penjelasannya 🙂 http://situnis.com/sejarah-sanger/

          Reply
          • iyoskusuma says

            January 11, 2016 at 9:44 AM

            Oh pernah! Haha. Jadi kangen kuliner Aceh nih. Tapi aku lebih suka kopi hitam yang ga pake susu, Kak Liz. Sambil makan nasi gurih pas nih buat sarapan 🙂

        • Liza Fathia says

          January 11, 2016 at 10:15 AM

          Iya, kalau perempuan biasanya teh, atau paling kuat sanger, tapi banyak juga yang minum kopi. kalau laki-laki Aceh, minum kopi itu udah kayak minum air putih saja. hehe

          ditunggu ya kedatangannya ke Aceh lagi, mumpung lagi bulan maulid..:)

          Reply
          • iyoskusuma says

            January 11, 2016 at 3:24 PM

            Haha. Iya, semoga bisa nikmatin suasana kedai kopi di Aceh tahun ini. Salam 🙂

  4. Badai says

    January 11, 2016 at 12:13 AM

    Waktu ke Aceh tempo hari pun lebih banyak kopdar di warung kopi. Bahkan ada satu malam ketika saya pikir sudah terlalu larut dan waktunya pulang, eh ternyata masih diajak mampir lagi ke warung kopi yang lain, hehehe..

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 11, 2016 at 9:13 AM

      Itulah fungsi warung kopi, tempat buat kopdar, hehe

      Reply
  5. Cut Inong Mutia says

    January 15, 2016 at 11:27 AM

    Aaa, jadi pengen minum sanger di warung kopi Aceh 🙂

    Reply
  6. pipit says

    January 21, 2016 at 3:16 PM

    kopi pancung itu apa?

    Reply
    • Liza Fathia says

      January 27, 2016 at 12:02 AM

      Itu lho mbak, kopi setengah gelas

      Reply
  7. pulaupantarablog says

    June 26, 2018 at 1:47 PM

    jadi pengen ke aceh untuk menikmati segelas kopi nikmat

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d