Vaksin Covid-19 untuk ibu menyusui itu aman. Ketika membaca surat edaran dari Kementrian Kesehatan itu saya langsung lega. Sebagai ibu menyusui dan dokter yang bertugas di IGD rumah sakit, mendapatkan vaksin Covid-19 membuat saya semakin aman dan nyaman saat bekerja.
Tanggal 12 Januari 2021 lalu saya mendapatkan sms dari 1199 yang berisi pemberitahuan bahwa saya menjadi salah satu sasaran vaksinasi covid-19 tahap pertama. Tidak hanya saya, tetapi tenaga kesehatan lainnya pun mendapatkan pesan serupa.
dr. Liza Fathiariani (NIK: 11xxx01) Anda terdaftar sbg penerima Vaksin COVID-19 tahap1. Dftr ulg di mobile app/web PeduliLindungi.id / hub. *119# sebelum 14Jan
SMS dari 1199
Sayangnya, setelah membaca isi form skrining, ternyata vaksin covid-19 untuk ibu menyusui belum bisa diberikan. Dan saat ini saya masih menyusui putri saya yang kini berusia 15 bulan.
Lalu, kalau tidak divaksin bagaimana saya dan tenaga kesehatan lainnya yang sedang menyusui bisa nyaman bekerja tanpa harus was-was apakah pasien A positif Covid-19 atau tidak? Terlebih lagi saya bertugas melayani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tidak jelas status kesehatan fisiknya.
Syukurnya dengan keluarnya surat edaran yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui,kekhawatiran itu perlahan berkurang.
Daftar Isi
Apa itu Vaksin Covid-19
Sebelum saya menuliskan lebih lanjut tentang pengalaman vaksinasi Covid-19 yang saya lakukan, saya ingin membahas sedikit apa itu vaksin Covid-19?
Kita ketahui bersama bahwa vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan kandungan. Masing-masing vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan kepada kita terhadap berbagai penyakit yang berbahaya.
Demikian juga dengan Vaksin Covid-19, vaksin ini dapat memberikan perlindungan kepada kita dari infeksi Virus Corona.
Saat ini, Vaksin Covid-19 yang dipakai di negara kita adalah Vaksin Sinovac dari Beijing, Cina. Pasti penasarankan apa sebenarnya Vaksin Sincovac itu?
Mengenal Vaksin Sinovac
Vaksin CoronaVac atau yang dikenal dengan Sinovac adalah vaksin yang diproduksi oleh Sinovac, sebuah perusahaan biofarmasi yang berlokasi di Beijing, Cina.
Vaksin ini terbuat dari dari partikel virus yang tidak aktif atau dimatikan dan bekerja dengan cara merangsang kekebalan tubuh kita tanpa efek samping yang serius.
Sedangkan vaksin yang dikembangkan di Eropa seperti Moderna dan Pfizer adalah vaksin mRNA. Vaksin mRNA terdiri dari bagian kode genetik virus corona disuntikkan ke dalam tubuh untuk meransang tubuh membentuk protein virus. Namun, tidak seluruh virus yang terbentuk, hanya proteinnya saja tapi cukup melatih sistem kekebalan tubuh kita untuk menyerang virus lain yang masuk.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa Vaksin Sinovac ini memiliki beberapa kelebihan seperti mudah dalam penyimpanannya. Vaksin ini dapat disimpan di dalam lemari pendingin standar yaitu dengan suhu 2-8 derajat Celcius.
Sedangkan vaksin Moderna harus disimpan pada suhu -20C dan vaksin Pfizer pada suhu -70C.
Karena pertimbangan suhu ini lah, kenapa negara kita lebih memilih vaksin Sinovac ini dibandingkan vaksin lainnya untuk tahap pertama vaksinasi.
Nah, sekarang yuk lanjut tentang pengalaman saya, sebagai ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksin.
Vaksin Covid-19 untuk Ibu Menyusui
Covid-19 sangat berbahaya tanpa memandang siapapun dan profesi apapun. Lalu, bagaimana dengan ibu menyusui, bolehkan diberikan vaksin covid-19 ?
Kita ketahui bersama, vaksin covid-19 adalah vaksin baru. Uji klinis yang dilakukan masih terbatas pada usia 18-59 tahun. Dan ketika surat edaran pertama dan Juknis Vaksinasi dari Kemenkes dikeluarkan, belum ada uji klinis pemberian vaksin covid-19 untuk ibu menyusui. Karena itulah pada saat itu ibu menyusui termasuk kedalam kelompok yang tidak diberikan.
Ditakutkan setelah vaksinasi, akan mempengaruhi imunitas si ibu dan juga bayi.
Syukurnya seiiring berjalannya waktu, ternyata ibu menyusui bisa diberikan vaksin covid-19. Lantas, muncul pertanyaan, amankah vaksin covid-19 untuk ibu menyusui?
Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui. Tidak ada efek samping vaksin ini untuk ibu dan bayi.
Walaupun belum ada penelitian yang menginvestigasi secara spesifik apakah vaksin tersebut akan masuk ke dalam ASI atau tidak, tetapi jika memang bisa masuk, maka asam lambung si bayi dapat menghancurkan vaksin tersebut.
Penelitian membuktikan bahwa antibodi yang mempu melawan virus terdeteksi di dalam ASI ibu yang terinfeksi Covid-19. Oleh karena itu, jika antibodi yang dirangsang oleh vaksin juga masuk ke ASI kemungkinan besar akan melindungi sang bayi dari virus Covid-19.
Dengan mendapatkan vaksinasi saat menyusui, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri dari Covid-19 tetapi juga bayi kita.
Ingat! Antibodi yang terkandung di dalam ASI mampu melindung bayi dari berbagai infeksi.
Baca juga: Semangat MengASIHI; ASI Bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa
Saya Ibu Menyusui dan Saya sudah Mendapatkan Vaksinasi Covid-19
Setelah edaran dari Kementrian Kesehatan itu dikeluarkan, saya langsung mendaftarkan diri untuk divaksinasi.
Kebetulan rumah sakit tempat saya bekerja menjadi salah satu tempat pelayanan vaksin covid-19 dan saya juga salah satu dari Tim Vaksinator.
Setelah memberikan pelayanan vaksinasi kepada tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di RS, saya kemudian mendaftarkan diri untuk divaksin juga. Tidak hanya saya, tetapi teman-teman lainnya yang sebelumnya tidak lulus skrining pun ikut divaksin.
Mereka ada yang awalnya batuk pilek dan sudah sembuh, yang pernah terkonformasi positif covid-19 tetapi sudah lebih dari 3 bulan, yang menderita hipertensi tapi dibawah 180/110 mmHg, yang sakit DM tapi tidak ada komplikasi. Semuanya ikut mendaftar untuk divaksinasi.
Mengapa Harus Divaksin Covid-19? Tidak adakah cara lainnya?
Ketika awal-awal Virus Corona mewabah dan menjangkiti seluruh dunia, semua orang sibuk mempertanyakam kapan vaksin corona diciptakan. Kapan pandemi ini akan berakhir?
Ironisnya, ketika vaksin covid-19 sudah diciptakan dan berbagai uji klinis sidah dilakukan, tidak sedikit orang yang enggan divaksin.
Alasannya beraneka ragam. Padahal ulama sudah memfatwakan jika vaksin covid-19 yang beredar di Indonesia saat ini yaitu Sinovac adalah halal. Badan POM juga sudah mengeluarkan izin edar. Dan WHO juga sudah mengizinjk
Namun, mereka yang dari sononya sudah denial tetap aja mencari-cari alasan. Bahkan sampai menyebarkan hoax. Divaksin aja belum sudah banyak kabar tidak jelas beredar.
Dear teman, kalian pasti sudah sangat familiar dengan polio, campak, cacar, difteri, dan berbagai penyakit infeksi lainnya yang pernah menjadi pandemi pada masanya. Kemana sekarang penyakit-penyakit tersebut?
Semuanya bisa dikendalikan karena imuniasi atau vaksinasi. Ilmuwan menciptakan vaksin sehingga virus tersebut tidak kita temui saat ini.
Begitu juga dengan virus corona. Pandemi ini akan berakhir jika sudah terbentuk Herd Imunity dan caranya adalah dengan vaksinasi.
Sedikitnya 80% penduduk suatu negara harus divaksin jika ingin terbentuk herd imunity. Lantas kalau masih banyak yang termakan berita hoax, yang denial, yang enggan untuk divaksin?
Sampai kapan kita harus menggunakan masker, dirundung rasa takut kalau ke tempat ramai, anak-anak harus belajar dari rumah, membiarkan lipstick dan bedak tergelat begitu saja di meja rias?
Vaksin Covid-19 saat ini gratis dari pemerintah, tidak ada biaya yang perlu kita keluarkan untuk mengakhiri pandemi ini. Jangan mudah percaya dengan berita hoax yang tidak jelas sumber informasinya. Bacalah berita dari referensi yang terpercaya dan tanyakan pada ahlinya.
KIPI setelah Mendapatkan Vaksin Covid-19
Tidak dipungkiri, setelah mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinovac, ada beberapa laporan yang menyebutka kalau setelah vaksin ia merasa pegal-pegal, mengantuk, meriang, dan lain sebagainya.
Saya sendiri juga demikian. Beberapa jam setelah divaksin, saya merasa agak sedikit nyut-nyutan di area yang disuntik. Sehari kemudian, saya badan saya pegal-pegal dan agak meriang. Namun, jika dibawa kerja, semuanya tidak terasa.
Berdasarkan paparan dari internist dr. Said Aandy Saida, SpPD, vaksin Sinovac yang disuntuikkan adalah virus yang telah dimatikan. Biasanya efek sampingnya minimal. Namun, yang membuat badan pegal-pegal dan merasa mengantuk adalah zat pelarutnya seperti alumunium chlorida, hidrogen peroxida, dll.
Tidak perlu khawatir karena keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Jika merasa kesakitan dan mengganggu aktivitas, kita bisa mengonsumsi suplemen atau obat-obatan untuk mengurangi gejala.
Alhamdulillah, setelah 2 minggu menjadi Tim Vaksinator di RS tempat saya bekerja, tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) serius yang dilaporkan.
Ingat, sebelum divaksin, pastikan diri kita benar-benar sehat. Jika kurang fit, maka vaksinasi bisa dilakukan sampai badan kembali bugar.
Jadi, tunggu apalagi. Yuk kunjungi fasilitas pelayanan vaksinasi Covid-19 terdekat, tunjukkan No. Ticket Anda, dan selamat berikhtiar untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang tercinta. Vaksin Covid-19, Aman dan Halal.
andiyani achmad says
Wah, ini yang aku liat di postingan Instagram kamu mba.. Semoga bisa merata ya pemberian vaksin covid-19 ini ke seluruh masyarakat Indonesia, aamiin
@nurulrahma says
Bu dokter, sehaaatt sehaattt selaluuu ya
yap, akan bakal banyak hoax dan kabar sumir yg beredar seputar vaksin ini
Apalagi di era serba digital gini, ye kaann
Yang jelas, aku berhadap, pihak2 paramedis seperti mb Liza dan praktisi yg lain bisa membagikan wawasan dan pengalaman dlm bentuk blogpost, ataupun content2 sarat faedah lainnya.
Semangaaattt
Lisdha says
thank you sudah sharing ini bu dokter 🙂
Soal KIPI, saya sering mikir, kalo cuma senut2 atau demam bukannya wajar? Kan kalau anak dapat vaksin, biasa kan jadi demam?
Dan mungkin pd bbrp orang memang berakibat lebih parah. Tapi untuk obat umum pun bisa jd seseorang alergi kan? Seperti anak saya tuh alergi sama ibuprofen 😀
Semoga tidak ada KIPI yang parah dan membuat orang takut utk vaksin
Mirna Kei Rahardjo says
Thank you sharingnya mba, kebetulan aku ibu bekerja dan lagi menyusui juga, membaca penjelasan mba aku jadi lebih tenang banget nanti kalau mau vaksin,,, infonya bermanfaat sekali mba,,,
Dian Restu Agustina says
Terima kasih pencerahannya Bu Dokter…Aku termasuk yang pro vaksin dan menunggu trima jadwal vaksinasi dengan sabar. Semoga dengan adanya vaksin ini akan membantu mengurangi penyebaran pandemi dan jumlah korban Covid-19. Pokoknya, kalau untuk kebaikan semua, kenapa enggak ya??
naniknara says
wah selamat mbak, sudah dapat giliran vaksin covid-19. Saya masih menunggu giliran, entah kapan kebagian, tapi saya akan setia menunggu. Beberapa hari yang lalu dapat kabar, beberapa teman guru ASN sudah dapat giliran. Saya cek di pedulilindungi, ternyata saya belum saatnya dapat giliran
nyi Penengah Dewanti says
Alhamdulillah bu Dokter udah vaksin. Yang diutamakan tenaga medis ya untuk saat ini kak.
Semoga kita semua kebagian dan Indonesia bebas corona.
Dian says
saat tahu bahwa ibu hamil dan ibu menyusui bisa di vaksin, ini menjadi kabar yg bahagia ya mbak
biar ibu hamil dan ibu menyusui tetap bisa terlindungi di masa pandemi ini
niaharyanto says
Alhamdulillah ya lancar semuanya. Aku udah didata deh dari kantor suami. Katanya masuk yang berikutnya yang akan divaksin. Tapi entahlah. Semoga nanti pada waktunya bisa lancar juga deh. Walopun agak takut-takut juga 😀
hidayahsulistyowati says
Alhamdulillah busui udah bisa dapat vaksin juga akhirnya ya. Semangat mengedukasi masyarakat dengan kisah nyata yang valid seperti ini. Semoga banyak yang membaca ya Bu dokter, sehat sehat juga untuk Liza sekeluarga
AdrianaDian says
wah ternyata untuk busui aman ya dok? Alhamdulillah kakak aku yang menyusui bisa ikut vaksin juga nih berartiiii.. Semoga distribusi vaksin bisa segera merata agar pandemi ini bisa segera teratasi yaaa
lendyagasshi says
Alhamdulillah, sudah kebagian vaksin, Bu Dokter.
Semoga vaksin menjadi jalan ikhtiar kita semua untuk bisa hidup sehat dijauhkan dari wabah.
Ibuku juga termakan isu itu, Bu Dokter.
Bahwa vaksin menyebabkan kematian. Jadi, Ibu ketakutan untuk di vaksin.
Dedew says
Alhamdulillah, aman ya vaksinnya untuk busuk dan penderita DM tanpa komplikasi ya Bu dokter..terima kasih informasinya bermanfaat sekali..moga kami juga bisa segera divaksin..
Suciarti Wahyuningtyas says
Ikutan senang deh pas tau ibu kalau ibu menyusui boleh vaksin, semoga tulisan ini juga bisa menyambungkan informasi untuk khalayak ramai ya mbak. Karena jujur masih banyak orang yang enggan vaksin nantinya.
Linimasaade says
Terima kasih dokter sudah menjelaskan perihal vaksin. Jujur saya masih kalut sama informasi diluar sana vaksin itu gini danagitu. Ternyata tidak seseram yang dibayangkan.
rina susanti says
Terima kasih mba pencerahannya tentang vaksin sinovac yang sempat bikin galau karena berita simpang siur…semoga setelah semua masyarakat Indonesia mendapat vaksin pandemi terkendali dan hilang
Dian E. Suryaman says
Alhamdulillah aklau sudah vaksin dan ternyata sekarang bumil dan busui juga bisa ya..lansia juga bisa divaksin. Semoga pandemi ini segera usai.. Sehat selalu ya…
Grandys Mawarni says
wah mba Liza sudah vaksin, semoga sehat-sehat ya. Karena vaksin ini aman sehingga tidak perlu ada rasa takut khususnya untuk para busui ya
Rosanna Simanjuntak says
Rindu ya dengan suasana sebelum pandemi.
Semoga di negara kita segera terbentuk herd community.
Aku percaya dengan tulisan ini, kita para blogger bisa mengedukasi minimal di lingkaran kita, bahwa vaksin Sinovac sudah halal, dan juga aman!
nurulfatkhani says
Alhamdulillah ya, Mbak, sekarang ibu menyusui tidak perlu khawatir saat mau divaksin covid-19. Semoga pandemi segera berakhir dan kita semua sehat-sehat selalu
Leyla Imtichanah says
Alhamdulillah vaksin covid udah bisa untuk Ibu menyusui juga ya. Semoga kita semua terlindungi dari Covid.
Eni Martini says
Alhamdullilah vaksin untuk busui akhirnya bisa. Karena berita awal.yang disoundung ke masyarakat kan busui belum bisa divaksin. Klo gini jadi lega aku sebagai busui
Uniek Kaswarganti says
Baca artikel ini makin yakin deh mba untuk antri mendapatkan vaksin. Harus mendaftar mandiri melalui pedulilindungi.id ya?
Helena says
hadiah ulang tahun dapat vaksin covid, hihi …
alhamdulillah aku juga lega busui udah bisa vaksin, yah
tinggal menunggu giliran aja nih. Semoga distribusi lancar dan menjangkau semua kalangan.
fiehime says
alhamdulillah bumil bisa di suntik juga ya. btw, mau tanya. vaksin covid ini aman gak buat yang sakit paru macem tbc gitu?
Liza Fathia says
kalau sudah sembuh, aman mak. sudah tercantum dilembaran skriningnya
Lukman Hakim says
Terima kasih bu dokter atas sharing nya… jadi lebih tenang setelah dapat penjelasan ini…