Siapakah pahlawan itu? Apakah sosok pahlawan adalah mereka yang pernah mengangkat senjata dalam perlawanan melawan penjajah dan sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 33 Tahun 1964?
Di dalam pasal itu tertulis bahwa, yang dimaksud pahlawan adalah a)warga Negara Republik Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Calon juga telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara dan telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. b)Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.c)Perjuangan yang dilakukannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.d)Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.e)Memiliki akhlak dan moral keagamaan yang tinggi.f)Tidak pernah menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangan.g)Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Sehingga dari kriteria-kriteria itu diangkatlah Cut Nyak Dhien, Pangeran Dipenogoro, Pattimura, dan lain-lain menjadi Pahlawan Nasional.
Atau pahlawan itu adalah sosok yang gagah berani yang membela kebenaran seperti yang kerap kita tonton dalam film-film laga seperti Batman, Superman, Spiderman, dan lain-lain?
Semuanya tidak salah. Karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa (1988), kata pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Jadi ada tiga aspek kepahlawanan, yakni 1) keberanian, 2) pengorbanan, 3) membela kebenaran.
Selama ini, mungkin pemahaman kita tentang pahlawan hanyalah terbatas pada mereka yang telah disebutkan di atas. Wajar saja karena dengan keberanian dan pengorbanannya, mereka telah memberikan sumbangsih yang besar untuk negeri ini. Begitu juga dengan sosok jagoan yang diperankan dalam film, mereka dianggap pahlawan karena berhasil menumpas habis musuh-musuh yang mengganggu keamanan penduduk.
Namun, seorang pahlawan tidaklah terbatas pada kriteria-kriteria di atas saja. Pahlawan juga akan lahir bila saat ini kita memiliki sikap berani dan rela berkorban untuk melakukan perubahan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Pahlawan itu mencirikan sosok yang berani dan rela berkorban. Darinya lah karya-karya besar akan terlahir ke dunia ini dan tentu saja yang bermanfaat bagi kita semua
“Tangan-tangan dingin para pahlawan; mereka mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan, kecemasan menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan krisis menjadi berkah”(M. Anis Matta, LC.dalam buku mencari pahlawan Indonesia).
Oleh karena itu, untuk menjadi sosok pahlawan tidaklah harus sama persis dengan PerPres atau jagoan dalam film. Sangat banyak pahlawan yang ada di sekeliling kita yang perjuangannya bahkan melebihi pahlawan nasional sekalipun. Contohnya saja ibu kita. Bagaimana perjuangannya saat kita di dalam kandungan, ketika ia melahirkan kita ke dunia, bahkan banyak diantara mereka yang gugur saat itu. Belum lagi tentang jerih payah dan pengorbanannya saat ia membesarkan kita. Kalau diberikan penghargaan, maka tidak hanya gelar pahlawan nasional yang ia dapatkan, tapi pahlawan dunia, layak kita sandangkan baginya.
Bahkan kita sendiri juga bisa menjadi pahlawan ketika kita berani dan rela berkorban dalam membela kebenaran. Tidak perlu jauh-jauh, kita bisa menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri. Seorang ayah atau bisa menjadi pahlawan untuk keluarganya. Seorang satpam bisa menjadi pahlawan untuk orang-orang yang dengan adanya dia mereka merasa lebih aman. Siapapun juga asalkan ia menonjol dengan keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, dalam bentuk apapun itu.
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2009
Selamat Hari Pahlawan 10 November 2009
Seti@wan Dirgant@Ra says
Mari semua dengan semangat Hari Pahlawan ini kita bersatu padu dalam keragaman,
Mari kita teladani semangat juang arek-arek Suroboyo waktu itu!
Selamat Hari Pahlawan!
Elsa says
selamat hari pahlawan juga!!!!
semoga kita bisa jadi pahlawan buat orang-orang di sekitar kita yaa.meskipun dalam skala kecil
Triunt says
Selamat Hari Pahlawan.
baru kata2 ini yang baru bisa saya lakukan untuk menghargai jasa2 pahlawan itu.
liza fathiariani says
@bang setiawan : selamat hari pahlawan juga 🙂
@teh elsa : setuju mbak, walau hanya dalam skala kecil
@triunt : setidaknya ada yang kita lakukan tri 🙂
denaihati says
Makasih sudi mampir di Denaihati. Link blog nih udah ditambah di Blogroll. Mampir lagi.
Madu Nektar says
Kita harus jd pahlawah, … dmnapun bagaimanapun, ..
abeng beng /arjopedal says
pahlawan para pejuang yang tidak kenal leleh tuk mempertahankan negara ini dari penindasan dari bangsa lain . mari kita meniru semangat para pahlawan
Bahauddin Amyasi says
Selamat hari Pahlawan!
Semoga momentum hari pahlawan ini mampu menjadi basis pijakan semangat anak bangsa dalam menapaki dinamika hidup yang kian kompleks ini.
Salam kenal…
liza fathiariani says
@denai hati : sama2 denai, makasih juga sudah sudi mampir diblog saya
@madu nektar : setuju, menjadi pahlawan kapanpun dan dimana pun
@beng : mari beng
@bahaudin : selamat hari pahlawan juga. salam kenal kembali
Zico Alviandri says
Yah, kita semua bisa jadi pahlawan dengan sekecil apa pun perbuatan baik kita pada orang lain. Tapi yang paling penting adalah perbuatan kepahlawanan, bukan gelar kepahlawanan.
Selamat hari pahlawan 🙂
cah ndueso says
CAH NDUESO adalah pahlawan tanpa tanda tangan