• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Tulisan Saya di Rubrik Perjalanan di Majalah Ummi

December 23, 2013

Tulisan Saya di Rubrik Perjalanan di Majalah Ummi

Rasanya tidak afdhal kalau kita tinggal di suatu daerah, tetapi tidak tahu asal-usul daerah tersebut. Bagaimana rasa sayang akan tumbuh jika kita hanya mengenal tempat itu dari yang tampak di mata?

Maka, siang itu, saya dan teman-teman memutuskan untuk mencari tahu tempat lahirnya Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Matahari yang kian terik tidak menjadi halangan bagi saya untuk tetap melangkah. Kampung Pande, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Kuta Raja adalah tujuan saya. Konon, di sanalah Banda Aceh lahir dan besar seperti sekarang ini. Karena tak ada angkutan umum ke sana, kami pun menyewa minibus.

 Kampung Pande berjarak kurang lebih 15 kilometer dari pusat kota Banda Aceh. Di ujung perjalanan, ketika bus berhenti tepat di bibir pantai Selat Malaka, saya melihat sebuah tugu berbentuk persegi panjang. Itulah Tugu Titik Nol, titik pertama Banda Aceh terbentuk 808 silam.

***

Tulisan saya di rubrik Perjalanan Majalah Ummi dengan judul Menapak Jejak Kelahiran Kota Banda Aceh

Tulisan saya di rubrik Perjalanan Majalah Ummi dengan judul Menapak Jejak Kelahiran Kota Banda Aceh

Paragraf di atas adalah cuplikan tulisan saya yang dimuat di rubrik perjalanan Majalah Ummi Edisi 12 Desember 2013. Ini adalah catatan perjalanan perdana yang saya kirimkan ke majalah dan Alhamdulillah dimuat. Yeay..Yeay… Senang banget rasanya. Apalagi waktu menerima email dari redaksi Ummi dua bulan silam yang mengabari kalau tulisan saya tentang Kampung Pande, Banda Aceh akan dimuat di edisi Desember ini.

Berbicara dengan Kampung Pande, teman-teman pasti sudah tahu dengan kehebohan yang terjadi di pemukiman kuno ini beberapa waktu yang lalu. Yup, berita tentang penemuan koin emas masa kerajaan dulu dan penemuan sepasang pedang emas VOC. Penemuan benda-benda purbakala tersebut semakin membuktikan bahwa Kampung Pande menyimpan banyak sejarah.

Pada tulisan di majalah Ummi, saya hanya memaparkan dengan nisan-nisan kuno dengan beragam jenis bentuk dan pahatan yang tersebar di penjuru pemukiman penduduk. Soalnya saya berkunjung ke sana beberapa bulan sebelum koin emas dan pedang tersebut ditemukan. Rasanya ingin kembali lagi ke Kampung Pande dan menyaksikan betapa hebatnya Aceh pada masa silam.

Ohya, kalau ada yang ingin mengirimkan tulisan traveling ke Majalah Ummi caranya adalah tulis laporan perjalanan sebanyak 5000 karakter (sekitar empat halaman) spasi 1,5 dilengkapi dengan foto sebanyak 4-5 buah. Foto yang dikirim hendaknya yang beresolusi tinggi. Tulisan dan foto tersebut dikirim ke email kru_ummi@yahoo.co.id []

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh, Banda Aceh, Feature Tagged With: kampung pande, sejarah aceh, sejarah Banda Aceh, titik nol banda aceh

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. moer says

    December 24, 2013 at 1:34 PM

    selamat, selamat, btw komeng komen saya yang lama pada kemana ya?

    Reply
  2. Liza Fathia says

    December 24, 2013 at 2:33 PM

    hilang semua… tulisan ini kemarin juga ngga terback up..

    Reply
  3. novia erwida says

    December 25, 2013 at 11:39 PM

    Selamat ya mbak. Boleh juga nih usulannya kirim catatann perjalanan. Mbak, honornya lumayan kan? 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      December 27, 2013 at 12:31 PM

      lumayan mbak 🙂

      Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d