“Bak budik, ka jak lom,“ (Jalan-jalan lagi?) begitu komentar teman sekantor saat saya menyampaikan bahwa saya akan traveling ke Malaysia tepatnya ke Resort World Genting. Padahal baru beberapa minggu yang lalu saya izin mengikuti konferensi di luar negeri. “Nyan bek kaja maen judi inan beh,“ (Jangan berjudi nanti kau di sana) pesannya lagi. Ya, Genting Higland memang terkenal dengan tempat bermain kasino, tapi pernyataan teman saya hanya gurauan karena ia tahu kalau saya tidak pandai berjudi, saya saya bisa hanya menyanyikan lagi Judi-nya Bang Rhoma.
Hari Rabu pagi (25/10/2017), saya berangkat ke ke Kuala Lumpur dengan menggunakan pesawat Air Air Asia. Hanya butuh satu jam setengah untuk tiba dari Bandara Sultan Iskandar Muda (BTJ) Aceh ke Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Setelah melewati antrian di imigrasi dan mengambil bagasi, saya pun berkumpul dengan teman-teman blogger lainnya yang juga diundang untuk mengikuti Fam Trip Resort World Genting. Di antara mereka ada yang berasal dari Indonesia (sebanyak 15 peserta), Thailand, dan Amerika. Lalu dengan menggunakan bus, saya dan rombongan pun menuju Genting Highland.
Tak banyak yang bisa saya ceritakan saat menempuh perjalanan dengan bus, selain pemukiman di kiri kanan yang mulai padat, ada bangunan baru, banyak juga bangunan lama yang didiami warga Malaysia. Satu yang khas dari bangunan-bangunan lama adalah banyaknya jemuran yang tergantung di jendela. Mirip orang kita juga ternyata, meski sudah pindah ke gedung, kebiasaan jemur baju dibawah matahari masih dipelihara, memanfaatkan energi alam.
Genting Highland
Butuh dua jam lebih untuk tiba ke Genting Highland. Jalan-jalan di gunung ini sangat lebar, mulus dan memiliki dua jalur. Belakangan saya diberitahu kalau semua gunung di Genting itu adalah milik perusahaan Genting Group yang telah diserahkan oleh pemerintah Malaysia sejak tahun 1965. Tidak hanya pegunungan, semua properti, jalan, hutan, hotel, dan semuanya adalah milik perusahaan yang dinahkodai oleh LimGoh Tong, orang terkaya Malaysia.
Bus pun berhenti di depan Hotel on the Park yang kini baru saja berganti nama jadi Theme Park Hotel. Ketika memasuki hotel tersebut, semua bagiannya membuat saya tertarik untuk memotretnya. Instagramable banget, mengutip istilah kids jaman now. Tidak lama kemudian saya dan rombongan diajak untuk melakukan hotel room inspection. Setelah berkeliling melihat apa saja yang dimiliki oleh hotel ini, kami pun di antar menuju kamar masing-masing.
Masuk ke kamar, saya langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan shalat. Awalnya saya mengandalkan aplikasi di smartphone untuk mencari arah kiblat, baru setelah selesai shalat saya menemukan adanya petunjuk arah kiblat di langit-langit kamar hotel. Salut juga saya, meski hotel-hotel di Genting ini ditunjukan untuk mereka yang mau bermain judi di kasino-kasino yang ada disana, mereka tetap mengakomodir kebutuhan pengunjung muslim untuk beribadat. Salut pokoke!
Buat yang mau pertama kali ke genting, ada beberapa hal yang harus jadi perhatian. Pertama tentang transportasi, kedua tentang penginapan, dan ketiga tentang makanan, khususnya makanan halal buat pelancong muslim.
Transportasi ke Genting Highland
Transportasi ke Genting itu cukup mudah kalau kita berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Keluar dari tempat pengambilan bagasi, kita dapat langsung memilih alat transportasi, bisa pakai bus, taxi, atau limousine. Kalau mau menumpang bus, kita langsung menuju ke tempat pemberhetian bus dan naik Aeorbus yang ongkosnya sekali jalan sekitar 35 RM. Kalau dari Kuala Lumpur kita juga bisa menggunakan 3 mode transportasi tersebut. Kalau naik bus tinggal ke KL Central dan dari sana naik bus ke Genting yang harganya sekitar 5 RM.
Penginapan di Genting Highland
Penginapan di Genting Highland bisa dibilang gampang-gampang sulit. Gampang buat mereka yang berkocek tebal dansulit buat backpaker yang maunya serba murah. Di Genting Highland tidak ada hostel untuk para backpacker. Penginapan yang paling terkenal di sana adalah hotel terbesar di dunia, First World Hotel. Hotel ini memiliki 7000 kamar dengan tingkat okupasinya selalu diatas 80%. Bahkan saat peak season, seperti saat libur panjang, akhir tahun, tahun baru Imlek, tingkat isian kamarnya bisa 100%. Harga kamar per malam juga sangat bervariasi, tergantung musim dan isiannya. Harga ini berkiasar antara 300 ringgit hingga 2000 ringgit, dan semua harga diatur oleh komputer, banyak peminat, harganya sepi; sepi peminat, harganya kurang. Untuk mengetahui harga kamar atau memang mau booking kamar di Genting, tinggal kunjungi websitenya saja.
Selain First World Hotel, penginapan lain yang layak dicoba adalah Theme Park Hotel. Yang menarik dari hotel ini adalah view nya yang luar biasa. Kita bisa melihat pegunungan, gondola yang bergantungan, dan tentunya taman yang asri dibelakangnya.
Makanan Halal di Genting Highland
Seperti saya ungkapkan sebelumnya kalau Resort World Genting, nama resmi dari Genting Higland yang dimiliki oleh Genting Group dari awal mendesain daerah pegunungan ini sebagai tempat liburan elit, tempat berhura-hura, dan tentunya tempat berjudi. Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan untuk wisatawan muslim untuk berkunjung ke Genting. Kita bisa menikmati keindahan alamnya dan mencicipi kelezatan kulinernya. Khusus untuk makanan, umumnya makanan yang dijual disana adalah makanan halal. Kalaupun ada yang mengandung babi, maka sudah dikhususkan kepada mereka yang non muslim. Bahkan beberapa restorant yang mengambil merek punya Eropa seperti Cafes Richard, makanan yang disajikan didalamnya semua halal. Chef yang memasaknya pun umumnya orang muslim, jadi sama sekali tak ada masalah untuk makanan halal di Genting Highland. Kalaupun masih ragu, tinggal tanya saja sama penjualnya.
Ada satu informasi menarik yang saya dapat selama berkunjung kesana bahwa kasino yang ada di Genting tidak boleh dimasuki oleh warga Malaysia yang muslim, sedangkan non-muslimnya boleh-boleh saja. Sedangkan untuk warga negara selain Malaysia, baik muslim atau non-muslim, silakan saja bergabung dan mengadu nasib lewat berjudi disana.
Well, ini dulu sedikit pengantar dari saya selama jalan-jalan ke Resort World Genting. Untuk ulasan lebih lengkapnya nantikan saja postingan berikutnya dari saya 🙂 (Situnis)
Sandra Nova says
Aku dah lama pengen kesini, blm pernah jalan2 ke Malaysia pdhl deket & tiketnya ga terlalu mahal hihihihi.. ditunggu cerita2 selanjutnya di genting resort mbaa
omnduut says
Sempat penasaran sama kasinonya, tapi sayang dono sama indronya gak ada jadi kita batal kenalan #eh hahaha.
Menyenangkan bisa jalan sama bang Thoenis. Semoga bisa jalan lagi ntar, sekalian sama mbak Lizanya. Amiiin.
leli says
Wah keren.. pegunungan ada yang punya.
Kalau di Indonesia ya milik bersama 😀
Punya gunung gimana rasanya ? HAHAHA
Nchie Hanie says
Aku pernah ke sana, ada temen kL yang memang suka ber-kasino riaa, hmm aku lebih seneng menikmati alamnya saja, sambil sesekai ngemil cantik sambil nonton Dono dan Indro aja
bloggergunung says
Kalau di Indonesia sepertinya jangan dulu warga asing, justru puas2in dulu oleh orang kita. Meski jelas agamanya hehehe…
Btw di Kasino itu jadi yg pekerja2 nya orang bukan orang malaysia ya? Apa khusus orang malaysia tapi yg non muslim?
Salam
Okti Li
Manzila says
Aku kok salah fokus sama hotelnya hehehe. Kamarnya lucu, instagram material :)) kalau ada rejeki dan kesempatan pergi ke sana kayanya pingin nyoba nginep di situ. Thanks for sharing.
Anindita Ayu says
Aku jadi kangen jalan-jalan ke Malaysia mbak >.<
April Hamsa says
Iya kalau denger kata Genting ingetnya tempat judi ternyataaaaa banyak hal yg bisa dieksplor ya mbak. Btw alhamdulilah gampang ya nemu makanan halal 😀
Noe says
Been there, suka sensasi naik cable carnya
dunia eni says
Alamnya indah bangeeet
piknikdong says
Waaah..asik nih, lengkap banget ulasanya 🙂
Rindang says
Aku fokus sama yg punya areanya, orang terkaya di Malaysia itu. Pasti kaya sekali, gunung saja bisa disulap jadi pusat hiburan. Tak masalah sepertinya ke sana bagi wisatawan muslim, selain kasino toh banyak destinasi wisata lain yang bisa dinikmati. Seperti memandang keindahan alam, merasakan naik gondola, dan bahkan ‘sekadar’ menikmati kemewahan hotelnya. Beruntungnya Mbak Liza sudah ke sana.
Miftaahul J says
Uwa seru sekali perjalanannya di Genting Highland, tapi aku penasaran ke tempat wisata dan tempat menarik lainnya yang bisa dikunjungi. Secara saya agak hipster namun dompet pas pasan. Ditunggu loh Mbak post selanjutnya!
ulyasphere says
Asik banget mbaaaak naik Gondola di pegunungan. Di Indo ada gak ya?? Hmmm
Btw, mbak Liza masuk tempat casinonya gak?
Rhoshandhayani KT says
Harga ini berkiasar antara 300 ringgit hingga 2000 ringgit, dan semua harga diatur oleh komputer, banyak peminat, harganya sepi; sepi peminat, harganya kurang –> kayaknya typo deh kak. Kata “sepi” ada dua ?
Oooh berarti sengaja banget ya genting ditujukan untuk orang2 elit. Pantesan yang datang umumnya kaum borjuis ?
Nurul Fitri Fatkhani says
Wah … gunung, jalan dan lingkungan dibeli oleh perorangan? Kebayang, berapa biaya untuk membeli semuanya itu, ya, hehehe
Di tunggu cerita selanjurnya Kak Liza, tentang genting dan sekitarnya.
Zefy Arlinda says
aku lebih tertarik dengan foot makanannya mbak, kok kayaknya enka gitu ya, pagi-pagi giin lagi. yang di bawah apalagi, pake nasi putih hangat lalap jengkol muda mantab pasti
rani yulianty says
pemandangannya keren banget ya, Mba Liza, jadi pengen ke sana
Cerita Bunda says
Hehehe..keren nih peratiurannya, muslim malaysia tidak boleh masuk kasino
Zarirah says
Mirip-mirip puncak tapi lebih kece ya hehe
Wah, pas banget keluargaku mau ke Malaysia. Bisa jadi bahan rekomendasi, thanks mbak
Farhandika Mursyid says
Alhamdulillah. Ternyata di tempat yang terkenal dengan judi seperti Genting Highlands ini masih banyak juga sasana untuk wisatawan Muslim. Seingatku, di Genting itu ada semacam Fun Park gitu kah? Macam Dufan gitu lah. Tapi, aku ingat di TV gitu kalo suasana malam di Genting itu enak banget. Sayang aja sih harus rogoh kocek dalam-dalam biar bisa ke sana.
Diah Kusumastuti says
Lho, jadi ini yang nulis bang Tunis atau Mbak Liza? Hihihi.. gagal fokus pas liat endingnya 😀
Btw penasaran, kenapa warga muslim Malaysia gak boleh masuk kasinonya, sedangkan muslim luar Malaysia boleh? Ceritain dong… 🙂
Jiah says
Malu bertanya sesat di jalan, gak perlu malu ya kalau nanya makanan halal/haram
Aku penasaran sama kasinonya Mbak. Jd walaupun asli sana kalau muslim tetep gak boleh masuk ya. Kecian
Oky Maulana says
wah pas banget mau ke Malaysia, jadi ada bahan pertimbangan destinasi nih. Dan, ternyata Genting bukan hanya terkenal dengan judinya ya kak heeheh
tukangjalanjajan says
Aku pernah nyobain ngelilingin genting highland satu hari ngga selesai hahaha…… ada useumnya juga dan menarik untuk dikunjungi. banyak juga atraksi permainan menarik dan show dipanggungnya. seru
Hilman says
Agak ironis sih yah menyebut halal tapi di tempat ini juga menyediakan perjudian, malah saya baru tau di tempat ini
Rinda Gusvita says
Aku blm peenah ke Malaysia. Kupikir Malaysia mostly muslim. Aku salah ternyata. Haha
Nur Sejati says
sangat indah suasana pegunungan yang indah ha ha
Ruli retno says
Wahhh beruntungnya dapat kesempatan kesana bareng blogger2 indonesia dan negara lainnya. Dan ternyata genting indah ya.. Saya pun taunya kasino doank
Amin says
Berharap bisa main kesana…liburan bersama keluarga, hehe..makasih infonya..untuk referensi dulu..
Bang Aswi | @bangaswi says
Sayang gak sempet ketemu Liza di sana hehehe
AnekaHotel says
Wah, gak ada hostel ya di sana. Tapi wajar sih, yang datang rata-rata golongan berduit. hehe
Btw, enak jadi First World Hotel, rame terus… 😀
senapan gejluk says
wah,, perlu di coba ini 🙂
niee says
Genting emang asyi banget. Ingat dulu bulan madu ke sana, nginepnya di First World Hotel. Saking gedenya hotelnya, kita cek in-nya pake mesin dan dapet kunci kamar kita dari mesin itu. Nanti cek outnya tinggal masukin lagi kuncinya ke mesin. Bener-bener gak dilayani sama orang, hahahaha. Tapi suka, unik banget 😛
niee says
genting emang seru ya mbak. Jadi inget dulu aku bulan madu ke Genting nginep di First World Hotel. Saking gedenya cek in pake mesin, cek out juga pake mesin. Tinggal cemplungin aja kuncinya ke mesin gitu udah selesai. Hampir gak pernah lihat petugasnya ngurusin kita, hahahaha
kontraktor kubah masjid says
ijin share ya gan 🙂
matoa says
keren teulisannnya,,,
Wahyu Blahe says
Owalah, banyak pepohonan hijau gitu ya. Pikir udah gedung sana sini menuju Genting. Keren kak, salam kenal
tokohanime says
Tempat resort yang bagus dan mewah. Alam pegunungan disekitar resort juga indah, gak nyangka kalau pegunungan tersebut milik resort Genting Highland.
tokohanime says
Alam pegunungan disekitar resort begitu indah, gak nyangka kalau pegunungan tersebut milik resort Genting Highland.
tokohanime says
Resortnya mewah dan bagus, layak untuk dikunjungi.
tokohanime says
Tempat penginapan yang bagus, apalagi dengan pemandangan pegunungannya.
tokohanime says
Harus dikunjungi nih penginapan ini, Btw gunungnya bukan milik pemerintah ya.
Asriz zam says
Senang-senang ayuh Ke Muzium Warisan Melayu UPM
– salah satu lokasi edu-Pelancongan menarik di EduPARK UPM, Serdang Selangor, Malaysia
Muzium ini ditubuhkan secara rasmi pada Januari 2013 dengan tujuan khas bagi mengumpul, memulihara dan memelihara artifak melayu silam untuk didokumentasikan dan dipamerkan kepada umum dan dikaji secara mendalam oleh para penyelidik dan juga pengkaji warisan.
Info lanjut :
Tsurayya Maknun says
Asik juga ya di genting highland.. bisa jadi referensi next trip, tanpa nginep tentunya wkwk
Lenka says
Ada yg tau ga apa wahana genting sudah buka kembali?kmaren bln 7 thn 2017 ksna msi renov…klo ada yg tau tolong infoin yah…