• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Life Story / Selamatkan Anak Indonesia

July 23, 2013

Selamatkan Anak Indonesia

Hari ini hari anak nasional ya? Ah, sejak meninggalkan bangku kuliah saya mulai lupa dengan tanggal-tanggal penting ini. Pasalnya ketika masih menyandang status sebagai mahasiswa, saya kerap terlibat dalam kepanitiaan di berbagai acara di tanggal penting seperti hari ini.

Ngomongin masalah hari anak, maka saya ingin memflash back kembali definisi anak-anak. Kapan sosok manusia itu masih dianggap anak? Menurut WHO, seseorang masih dianggap anak-anak sampai umurnya 18 tahun. Namun, PBB mengkatagorikan anak-anak bagi mereka yang berusia di bawah 21 tahun.

Lantas, saya kok merasa bingung sendiri dengan definisi anak-anak Dan realitanya dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang terlihat lugu dan polos dengan nikmatnya menghisap rokok di kios depan rumah saya di kampung. Saat dilarang, mereka malah membentak. Anak-anak yang dalam pikiran saya kerap mengenakan baju lucu dengan gambar aneka kartun kesukaan mereka malah mini berbalut kemeja ketat yang membentuk lekuk tubuh. Anak-anak yang seharusnya mendendangkan lagu fantasinya kini malah asyik bernyanyi lirik gombal. Eaaa.

Ah, sedih rasanya melihat nasib anak-anak sekarang. Saya jadi ingat ketika masih kecil dulu. Masa kecil yang sampai sekarang ingin kembali kuulang saking senangnya. Setiap hari, sepulang dari sekolah dan mengaji, aku dan teman-teman bermain masak-masakan dengan peralatan dapur terbuat dari batok kelapa dan kompor dari batu. Rerumputan kami jadikan sayur dan tanah kami ibaratkan nasi.

Kalau hari Minggu tiba, aneka film kartun kami saksikan. Mulai dari Dora emon, ninja hatori, sailor moon, sakura, dll. Serial animasi robot-robotan pun tidak ketinggalan seperti power ranger, jiban, ultraman, satria baja hitam.

Di hari lain jika saya tidak bermain masak-masakan, permainan tradisional seperti patok lele ikut saya mainkan. Kalau cuaca di luar sedang tidak mendukung, maka menonton televisi menjadi pilihan terakhir. Acara Tralala Trilili yang dibawakan Agnes Monica atau Cilukba yang pembawa acranya Maysi adalah pilihan kami.

Lagunya Enno Larian tentang aneka makanan di Indonesia sampai sekarang masih teringiang, begitu juga dengan Katanya Trio Kwek Kwek. Bolo-Bolo Tina Toon. Diobok-obok Joshua. Tri Utami. Ah, banyak sekali penyanyi cilik idolaku saat itu.

Tapi sekarang, lagu yang dinyanyikan anak-anak bukanlah lagu fantasi atau berisi ilmu pengetahuan seperti waktuku kecil dulu. Lagu anak kecil sekarang tidak lain adalah lagu orang dewasa yang dinyanyikan bocah cilik. Meski beragam ajang pencarian bakat untuk anak-anak dilakukan, tapi yang.diexplore bukanlah sisi kekanak-kanakan mereka, melainkan mereka.dituntut menyanyikan lagu orang dewasa yang kalau ditanya mereka paham maksudnya atau tidak pasti gelengan yang didapat.

Saya sering berpikir, anak-anak saja sudah bertingkah seperti orang dewasa, bagaimana ketika mereka dewasa nanti? Apakah mereka akan menjadi kekanak-kanakan kembali karena masa kecilnya tidak bahagia? Oleh karena itu, yuk kita selamatkan anak-anak Indonesia dari nyanyian yang bukan milik anak-anak. Dari tontonan yang tidak layak disaksikan oleh mereka. Caranya? Sekarang sedang digencarkan pengumpulan CD lagu anak Indonesia agar anak-anak yang selama ini tidak pernah merasakan betapa menyenangkannya mendengar lagu sesuao usia mereka dapat kembali mendengar. Ada juga kegiatan mendongeng agar anak-anak tidak terracuni pikirannya dengan sinetron orang dewasa yang sama sekali tidak layak tonton oleh mereka. Atau mungkin Anda memiliki cara tersendiri agar anak-anak kita merasakan masa kecilnya yang sebenarnya

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Life Story, Opini Tagged With: anak, hari, laguanak, nasional

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Lidya says

    July 23, 2013 at 10:13 PM

    Allhamdulillah Psacal gak mengerti lagu2 dewasa mbak, belum waktunya ya

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 23, 2013 at 10:34 PM

      Iya. Tapi anak.2 lain itu lho mbak. Ngeri liatnya

      Reply
  2. Insan Robbani says

    July 23, 2013 at 10:17 PM

    Alhamdulillah Devon dari kecil lebih suka utak-atik elektro ketimbang mendengar lagu2 dewasa yang belum layak dikonsumsinya…

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 23, 2013 at 10:35 PM

      Alhamdulillah ya mas insan. Semoga kalau liza punya anak nanti pun demikian

      Reply
  3. http://www.burselfwoman.com/ says

    July 24, 2013 at 4:42 AM

    Salah satu yg kulakukan memasukkan mereka ke sekolah negeri yang tidak ada les tambahan pelajaran. Kalau toh harus les, ya musik atau lukis. Jadi anak2 jam 1 udah nyantai2 dirumah, main. Tidak spt anak2 lain yg full day school, masih les & malamnya ngerjain PR. Alhamdulillah prestasi akademik mereka bagus2.

    Reply
    • Liza Fathia says

      July 24, 2013 at 8:02 AM

      Alhamdulillah. Iya ya kak. Anak2 sekarang terlalu full aktivitasnya di sekolah. Terus mereka tidak sempat bermain. Sedangkan kita dulu? Masih sd main aja kerjanya, tapi tetap bisa berprestasi

      Reply
  4. mysukmana says

    July 24, 2013 at 1:54 PM

    selamatkan anak indonesia sama dengan menyelamatkan masa depan bangsa 🙂

    Reply
  5. seseorang says

    July 25, 2013 at 3:26 AM

    Hmmmm… Kapan ya punya anak ..

    Reply
  6. pulau tidung says

    July 25, 2013 at 1:23 PM

    Yang memegang peran Indonesia di masa depan adalah anak-anak

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d