Tidak terasa, sudah hampir sepekan kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Ramadan, bulan suci yang penuh dengan ampunan. Karena keutamaan dan kelebihannya, ramadan menjadi bulan pilihan dari 11 bulan yang lain. Di bulan ini, kita umat Islam yang sudah akil baligh diwajibkan berpuasa. Pada bulan ini juga, kitab suci nan mulia, Alquran diturunkan Ilahi Rabbi kepada Rasulullah tercinta. Lailatur qadr, malam yang dinanti karena ia adalah malam seribu bulan juga terdapat pada bulan ramadan ini.
Subhanallah. Sungguh bahagia rasanya ketika Allah masih memberikan kesempatan pada diri ini untuk bertemu kembali dengan Ramadan, bulan yang mulia.
Namun, ada yang berbeda dengan Ramadan tahun 2020 ini. Jika biasanya kita menyambut bulan puasa dengan penuh suka cita dan menghiasi setiap malam dengan salat sunat tarawih berjamaah di mesjid atau mushalla, maka Ramadan kali ini kita diuji dengan wabah Covid-19. Pandemi Covid-19 membuat kita harus tetap berada di rumah dan menjalankan ibadah puasa di rumah saja. Namun demikian, kiranya di tengah wabah virus corona ini, kita dapat semakin meningkatkan amalan kita. Meski harus melakukan social distancing, kita tetap bisa beribadah di rumah. Shalat tarawih yang biasanya kita lakukan berjamaah di mesjid, dapat kita lakukan di rumah bersama keluarga. Buka puasa yang biasanya kita lakukan dengan buka bersama di luar, maka dapat kita lakukan di rumah saja.
Pada kondisi ini, banyak dari kita yang bertanya terkait ibadah puasa yang kita jalankan sebulan penuh dan kesehatan tubuh di bawah bayang-bayang penyakit menular yang baru dan menghancurkan ini. Bagaimanakah cara agar kita tetap sehat saat berpuasa di bawah ancaman virus corona?
Daftar Isi
Puasa tidak menurunkan imun tubuh
Tidak sedikit diantara kita yang khawatir jika berpuasa akan menjadikannya lebih mudah terinfeksi virus corona.
Tidak ada bukti bahwa orang yang berpuasa berisiko tinggi mengalami coronavirus. Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam jangka pendek. Namun, belum ada penelitian khusus tentang puasa dan virus corona.
Demikian juga dengan puasa dan penularan Covid-19. Berpuasa tidak akan menempatkan kita pada risiko yang lebih tinggi untuk tertular virus, jika kita mematuhi protokol pencegahah Covid-19. Pedoman pencegahan Covid-19 tidak hanya berlaku untuk yang berpuasa tetapi juga untuk semua. Untuk mencegah penyebaran virus ini, kita dianjurkan untuk tinggal di rumah, memakai masker, mencuci tangan selama 20 detik, hindari menyentuh wajah dengan tangan yang tidak dicuci, gunakan handsanitizer jika air tidak tersedia dan batuk / bersin ke dalam tisu lalu buang tisu ke tempat sampah.
Jika harus keluar rumah, mau kita sedang berpuasa atau tidak, risiko tertular Covid-19 tetap sama. Oleh karena itu, kita harus jaga jarak lebih kurang 2 meter dengan orang lain.
Lawan Covid-19 dengan Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Tetap terhidrasi dengan baik dan makan makanan yang meningkatkan kekebalan sering disarankan sebagai hal penting dalam perang melawan Covid-19. Lantas bagaimana cara agar kita tetap terhidrasi dengan baik dan meningkatkan kekabalan tubuh selama berpuasa?
Agar tetap terhidrasi, kita dianjurkan untuk minum air putih minimal 2 liter yang bisa kita lakukan saat sahur dan berbuka puasa. Demikian juga untuk makanan, makanlah makanan yang tinggi kalori dan protein dalam porsi biasa (ingat makan dalam porsi biasa bukan balas dendam karena siang tidak makan).
Baca juga: 7 Tips Mempersiapkan Menu Buka Puasa Saat Wabah Covid-19 Agar Tubuh Makin Sehat dan Bugar
Saat sahur, kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan mengandung energi yang cukup seperti karbohidrat kompleks dan makanan yang kaya akan serat. Karbohidrat kompleks ditemukan dalam biji-bijian dan biji-bijian, gandum, gandum, kacang-kacangan. Serat ditemukan dalam sereal, gandum, biji-bijian, sayuran seperti kacang hijau dan hampir semua buah.
Untuk menu berbuka puasa bisa terdiri dari kurma dan jus buah yang kaya akan energi. Kalau bisa hindari gorengan ganti dengan rebusan atau dipanggang.
Big No to Buka Puasa Bersama (Bukber)
Salah satu yang paling dirindukan saat Ramadhan adalah buka puasa bersama teman-teman di restoran atau mengundang ke rumah. Tapi, pandemi COVID-19 telah mengubah segalanya, membuat kita tak bisa lagi bukber. Namun, kadang terbesit tanya di pikiran, apakah kalau kita telah mengisolasi diri untuk sementara waktu, dan teman-teman dan keluarga juga telah mengisolasi diri, dapatkah kita berkumpul bersama untuk berbuka puasa?
Sesuai panduan pemerintah saat ini, semua orang harus tetap berpegang pada aturan jarak sosial yang sangat melarang pertemuan dalam bentuk apa pun, terlepas dari apakah kita terisolasi atau tidak.
Tangkal Stress saat Social Distancing
Selama social distancing ini, tidak sedikit dari kita yang merasa kesepian dan stress. Oleh karena itu, meskipun kita tidak dapat bertemu secara fisik, hendaknya kita tetap berhubungan dengan keluarga, teman, dan tetangga misalnya lewat telepon. Satu panggilan telepon saja bisa membuat seseorang menjadi bahagia. Yang memiliki akses komputer atau smart phone dapat melakukan panggilan video satu sama lain untuk berkomunikasi. Cara seperti ini juga dapat kita lakukan untuk mengaji atau berdoa bersama dengan tetap menerapkan social distancing.
Tetap aktif dengan melakukan olahraga ringan seperti yoga atau berjalan juga sangat penting selama bulan ini, tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga untuk kesehatan mental kita.
Bagi teman-teman yang sedang berjuang dengan kesehatan mental, yakinlah bahwa banyak sekali dukungan untuk kalian di luar sana, mulai dari keluarga, teman, dokter, psikolog, atau relawan kesehatan mental.
Ohya, jika ingin mengetahu lebih banyak tentang virus corona atau punya keluhan/pertanyaan seputar kesehatan terutama saat menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Covid-19, teman-teman bisa memanfaatkan aplikasi tanya jawab dengan dokter seperti Halodoc. Halodoc adalah aplikasi yang memberikan solusi lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Jika tidak sakit berat atau keluhan yang serius, lebih baik stay at home dan manfaatkan kemudahan berinteraksi dengan dokter lewat aplikasi ini.
homhai says
Mantap kali ibu ini, no place to cut 🙂
Sintia Astarina says
Selamat menunaikan ibadah puasa, Mbak. Semoga lancar-lancar, yaa. 🙂