Bulan Oktober menjadi bulan yang penting untuk para wanita karena pada bulan ini diperingati sebagai bulan Peduli Kanker Payudara atau Breast Cancer Awarness (BCA). Sebagai bentuk kepedulian terhadap pencerita carcinoma mammae ini, maka pita pink (pink ribbon) dijadikan sebagai simbolnya. Warna merah muda yang identik dengan sifat yang feminin ini dipilih karena dianggap mewakili sifat wanita yang penuh kasih sayang dan peduli terhadap sesama.
Jika kita melihat sejarah, penggunaan pita pink sebagai lambang BCA dimulai ketika Yayasan Susan G. Komen, sebuah yayasan yang sangat peduli terhadap kanker payudara di Amerika Serikat (AS) membagi-bagikan pita tersebut untuk penderita kanker payudara pada bulan Oktober 1991. Oleh karena itu, bulan peringatan kepedulian terhadap para warior dan survivor kanker payudara ini dikenal dengan Pink October.
Saat ini, kampanye kepedulian terhadap kanker payudara pun semakin gencar dan marak dilakukan di berbagai belahan dunia. Contohnya saja kampanye pink ribbon yang dilakukan oleh Gramulet, sebuah perusahaan perhiasan terkemuka di AS yang penjualan hasil produksinya telah merambah di seluruh Amerika, Eropa, dan Asia. Gramulet khusus membuat charms berbentuk pita pink yang akan dijual untuk penggalangan dana. Nah, 50% dari hasil penjualan liontin tersebut akan disumbangkan ke yayasan peduli kanker payudara.
Kenapa Harus Peduli Kanker Payudara?
Kita, para wanita, yang masih diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa, memiliki resiko terkena kanker payudara. Ya, karena memang kanker ini umumnya terjadi pada wanita dan hanya segelintir penelitian yang melaporkan kaum pria menderita penyakit yang mematikan ini. Meskipun faktor genetik (keturunan) dan hormonal diduga memiliki andil dalam perkembangan kanker, tapi penyebab pastinya sampai saat ini masih belum diketahui (idiopatik). Itu artinya, walaupun tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker, hidup sehat sampai sekarang, saya, Anda, dan kita semua memiliki resiko terkena kanker payudara. Karena kita adalah wanita.
Terkadang, banyak di antara kita yang sangat peduli terhadap penderita kanker payudara, berpartisipasi pada setiap acara charity dan penggalangan dana, tetapi kita lupa untuk memeriksa diri sendiri. Ingat, semua wanita beresiko! Lantas, apa yang harus kita lakukan? Mengetahui kalau kita menderita breast cancer lebih cepat itu lebih baik. Baik untuk proses pengobatan, penyembuhan, dan harapan hidup ke depan.
Bagaimana cara mendeteksi kanker payudara? Caranya adalah dengan SADARI, periksa payudara sendiri.
Hal penting yang harus kita ketahui bahwa 1 dari 8 wanita didiagnosa menderita kanker payudara. Ketika kanker payudara terdeteksi sejak dini (pada stadium awal), maka angka harapan hidup, the 5 years survival rate, adalah 100%. Jadi, jika saat melakukan SADARI, Anda merasakan ada benjolan atau keanehan pada payudara (bentuk, ukuran, warna, tekstur kulit, dll) segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tulisan ini disponsori oleh Brandbacker.
Lidya says
mendeteksi lebih dini lebih baik ya mbak sebelum terlanjur jauh. Aku kadang gak ped egitu mbak ini pemeriksaan sendiri sudah betul atau gak. Kalau mau periksa gitu ke dokter bisa gak sih mbak?
Liza Fathia says
Bisa aja mbak. Kalau memang curiga ada yang aneh dengan payudara mbak lya