Assalamualaikum teman-teman, apa kabar? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Pada postingan kali ini saya mau berbagi pengalaman mengelola stres ketika menyusui anak ke 3 saya. Hah? Anak udah tiga tapi masih sering down saat memberikan ASI? Yup, setiap ibu pasti punya drama tersendiri saat mengASIhi buah hatinya. Mau anak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Begitu juga dengan saya. Nah, salah satu cara saya menghadapi tekanan selama menyusui adalah dengan relaksasi menggunakan aroma terapi dari minyak kayu putih Habbie Mau tahu bagaimana cerita selengkapnya? Yuk baca terus ulasan dari saya.
Daftar Isi
Bisa Menyusui 2 Tahun; Impian Para Ibu
Bisa menyusui buah hati selama 2 tahun adalah impian para ibu. Namun, dalam perjalanannya, memberikan ASI untuk sang bayi tidaklah mudah. Perjuangan menyusui selama 2 tahun sama sulitnya dengan keinginan untuk bisa menggenapkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Terlebih jika sang ibu adalah seorang working mom yang tidak bisa setiap saat bersama anak tercinta. Beragam tantangan, cobaan, dan godaan untuk segera mengakhiri masa penyusuan pun menghadang.
Sejak hamil anak pertama, Naqiya, saya dan suami sudah bertekad untuk memberikan ASI eksklusif untuknya dan adik-adiknya kelak. While breastfeeding may not seem the right choice for every parent, it is the best choice for every baby(Amy Spangler). Ya, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Dengan segala nutrisi yang terdapat di dalamnya tidak salah jika ASI disebut sebagai food from God.
Alhamdulillah, setelah melewati berbagai drama, saya bisa menggenapkan menyusui untuk buah hati saya Naqiya dan Queeva sampai 2 tahun. Kini, giliran Kevyn, si bungsu yang berusia 11 bulan yang sedang menyusui.
Mungkin para ibu langsung berpikir, pasti anak ketiga makin lancar menyusuinya dan dramanya enggak sebanyak anak pertama-kedua. Sayangnya, kenyataan tidak seindah komentar orang-orang, Bunda. Putraku yang bungsu ini ternyata sangat rakus ASI. Benar kata orang kalau bayi laki-laki lebih banyak minum dibanding bayi perempuan. Pada usianya yang hampir setahun, sepanjang malam ia nen terus sampai badanku terasa pegal tidak karuan. Pagi hari saya harus buru-buru menyiapkan MPASI, berangkat kerja dan memompa ASI untuknya. Kemudian dirambah lagi dengan ia yang GTM karena pilek dan tumbuh gigi. Kemudian stok ASIP di kulkas semakin menipis. Pengasuh resign karena menikah. Aaargghhhhh…
Ujung-ujungnya, karena stres, hormon kortisol meningkat, produksi ASI saya pun berkurang. Biasanya saat di kantor saya bisa memerah ASI 200-300cc, ini hanya 100cc dan pernah cuma 50cc.
Apakah saya bisa menyusui Kevyn sampai 2 tahun seperti kakak-kakaknya di tengah banyaknya dilema dan pikiran yang berkecamuk seperti saat ini?
Insya Allah saya bisa. Apa pun ceritanya, sebagai ibu menyusui, saya harus semangat dan tidak boleh berlarut-larut memikirkan beban hidup. Lantas bagaimana cara saya mengelola stres agar ASI tetap deras? Berikut tips-nya
Baca juga : Drama Menyusui a la Working Mom; Antara Susu Formula dan Relaktasi
Tips Mengelola Stres Saat Menyusui
Saya akui, menyusui adalah momen paling indah dan penuh cinta kasih antara ibu dan bayinya. Bayangkan, ketika menyusui, kita bisa membelai dengan lembut tubuh bayi, mengusap kepalanya sambil saling bertatap mata. Lalu tangan mungil si kecil menyentuh wajah kita dan kadang ia masukkan jemarinya ke dalam mulut kita. Sesekali kita mengajaknya bercanda yang diikuti dengan kedipan matanya. Sambil mulut mungilnya menghisap payudara, tampak jelas senyum terukir di bibirnya. Oh, bahagia sekali rasanya.
Namun, tidak dipungkiri bahwa menyusui juga menjadi sumber stres yang tak terduga bagi banyak ibu.
Saya juga merasakan stres yang mendalam saat menyusui, baik itu anak pertama, kedua, atau ketiga. Semua momen menyusui ada drama sendiri. Lantas apa yang saya lakukan untuk mengelola stres?
Dukungan Sosial adalah Kunci
Saya belajar dengan cepat bahwa tidak perlu merasa sendirian dalam perjalanan menyusui ini. Dukungan sosial adalah kunci untuk mengatasi stres. Saya mencari dukungan dari teman-teman dan keluarga, dan juga bergabung dengan komunitas ibu menyusui setempat. Ya, di Aceh ada Komunitas Aceh Peduli ASI (APA) dan AIMI Aceh. Kedua komunitas ini bisa menjadi wadah untuk kita berkonsultasi seputar menyusui. Berbicara dengan mereka membantu saya merasa lebih tenang dan merasa bahwa saya tidak sendirian dalam perjuangan ini.
Berjuang Mengatasi Kecemasan
Ketika anak saya lahir, kecemasan tentang apakah saya akan memberikan cukup ASI dan apakah bayi saya mendapat cukup nutrisi mulai menghampiri. Kecemasan ini menjadi sumber stres yang nyata. Untuk mengatasi ini, saya mencari bantuan dari seorang konselor laktasi yang berpengalaman. Dia memberi saya bimbingan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang proses menyusui. Ini membantu mengurangi kecemasan saya dan membangun kepercayaan diri.
Membuat Perencanaan
Salah satu tantangan utama adalah mencari keseimbangan antara menyusui, bekerja, dan kehidupan sehari-hari. Saya merencanakan dengan cermat dan mendiskusikan dengan pasangan saya tentang bagaimana kami dapat mendukung satu sama lain dalam menjalani rutinitas ini. Ini membantu kami mencapai keseimbangan yang lebih baik dan mengurangi stres yang datang bersamaan dengan jadwal yang padat.
Mengurangi Ekspektasi
Kadang-kadang, tidak peduli seberapa baik kita merencanakan, rencana kita bisa berubah. Saya belajar untuk menerima kenyataan bahwa terkadang menyusui bisa menjadi tantangan, dan itu tidak selalu berjalan sesuai rencana. Menerima perubahan ini membantu saya merasa lebih tenang ketika situasi tidak sesuai rencana.
Melakukan Relaksasi
Menyusui memerlukan komitmen dan waktu yang besar, tetapi saya menyadari bahwa penting untuk merawat diri sendiri juga. Saya mencoba menjadwalkan waktu untuk diri saya sendiri setiap hari, bahkan jika itu hanya beberapa menit. Saya menggunakan waktu ini untuk merenung, berolahraga, atau melakukan hal-hal yang saya nikmati. Ini membantu meredakan stres dan memulihkan energi.
Selain itu saya juga menggunakan aroma terapi. Aroma terapi dipercaya dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Setelah menghirup aroma terapi atau mengoleskannya di badan, saya merasa lebih tenang dan rileks.
Kurangi stres dengan Aroma Terapi dari Minyak Kayu Putih Habbie
Proses menyusui tidak hanya tentang makanan, tetapi juga tentang memberikan kenyamanan dan ketenangan pada ibu dan bayi. Salah satu cara saya agar merasa tenang dan nyaman adalah dengan mendengar murattal Al-Quran sambil menghirup wangi aroma terapi.
Kita ketahui bahwa aroma terapi merupakan penggunaan minyak esensial untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental seseorang. Bagi ibu menyusui seperti saya, aroma terapi adalah teman yang berharga dalam perjalanan menyusui buah hati tercinta.
Aroma terapi menggunakan minyak atsiri yang diekstraksi dari berbagai tumbuhan, bunga, dan rempah-rempah. Minyak atsiri ini dapat dihirup atau diaplikasikan pada kulit, dan mampu memengaruhi suasana hati, kesehatan fisik, dan tingkat stres seseorang. Bagaimana aroma terapi dapat membantu ibu menyusui? Berikut adalah beberapa manfaatnya:
- Relaksasi: Menjadi ibu menyusui adalah pekerjaan yang penuh tantangan. Aroma yang menenangkan dari essensial oildapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Penelitian membuktikan bahwa minyak esensial seperti lavender, chamomile, dan alang-alang telah terbukti memiliki efek relaksasi yang kuat.
- Meningkatkan Mood: Pada saat tertentu, ibu menyusui mungkin mengalami fluktuasi suasana hati. Aroma terapi dapat membantu meningkatkan mood dan membantu mengatasi depresi postpartum atau kecemasan. Minyak esensial seperti lemon, bergamot, dan jeruk manis dikenal karena sifat penyegaran mereka.
- Mengatasi Gangguan Tidur: Ibu menyusui seringkali mengalami gangguan tidur akibat jadwal menyusui bayi yang sering. Minyak esensial seperti lavender, marjoram, dan valerian dapat membantu merangsang tidur yang lebih baik dan lebih nyenyak.
- Meningkatkan Produksi ASI: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aroma terapi dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Hal ini diduga karena aroma terapi dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin, yang berperan dalam produksi ASI.
- Mengurangi Ketegangan Otot: Masa menyusui bisa mempengaruhi postur tubuh ibu menyusui. Minyak esensial seperti peppermint dan eucalyptus dapat membantu meredakan ketegangan otot dan nyeri tubuh.
Minyak Kayu Putih dan Minyak Telon Habbie, eratkan bonding saya dan buah hati
Salah satu essensial oil yang saya gunakan adalah minyak kayu putih Habbie. Tidak hanya saya, Baby Kevyn juga menggunakan minyak telon dari Habbie.
Saya mengetahui brand Habbie saat berkunjung melihat adik yang baru lahiran. Saat menggendong dan mencium bayinya, wangi banget. Wanginya tidak seperti minyak telon yang ada dipasaran. Adik iparpun mengatakan kalau ia mengoleskan minyak telon Habbie kepada buah hatinya. Saya pun auto purchase di market place kesayangan untuk dioleskan ke Dek Kevyn.
Engga hanya wanginya yang menenangkan, tetapi minyak telon Habbie juga bisa menghangatkan dan mengatasi kolik pada bayi. Dan saya sendiri menggunakan minyak kayu putihnya selain sebagai aroma terapi juga untuk mengurangi pegal-pegal selama menyusui.
Brand UMKM dari Yogyakarta ini telah melakukan sebuah terobosan baru dalam dunia minyak telon, yang mengolaborasikan ahli aromatik dan ahli obat tradisional. Menggabungkan sisi tradisional dari minyak telon dan sisi modern aromatik dengan tetap mempertahankan fungsi utama dari minyak telon.
Minyak telon Habbie terdiri 2 pilihan: flower dan tea. Masing-masing series memiliki 15 varian aroma dengan total 30 varian aroma. Setiap aromanya memiliki karakter yang beragam diambil dari berbagai negara di dunia.
Fakta yang harus teman-teman ketahui bahwa : Telon Habbie telah memperoleh MURI pada 4 Maret 2022 sebagai “Minyak Telon dengan Varian Aroma Terbanyak”.
Minyak Kayu Putih (MKP) atau disebut Cajuput Oil memiliki 2 series aroma yaitu Saffron dan Vanilla. Masing-masing varian aroma terdiri atas 6 varian vanilla dan 6 varian saffron dengan total 12 varian aroma.
Berbeda dengan minyak kayu putih lainnya, Habbie menghasilkan varian yang paling khas aromanya. Kandungannya sendiri dari Cajuput oil 97 % dan sisanya kandungan aromanya.
Untuk minyak kayu putih Habbie sendiri ada 2 varian yakni :
- Saffron dimana ada 2 jenis Negin Saffron dan Iran Saffron.
- Vanilla yakni Vanilla Indonesia dan Vanilla Madagaskar.
Manfaat Habbie Aromatic Cajuput Oil
- Memberikan rasa hangat dan wangi pada tubuh anak
- Membantu meredakan gejala masuk angin seperti perut kembung
- Meringankan kram otot
- Mengatasi gigitan serangga
- Memberikan efek rileks pada tubuh
Kesimpulan
Aroma terapi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu ibu menyusui untuk lebih rileks, meningkatkan produksi ASI, dan mengurangi nyeri dan pegal-pegal. Namun, penting untuk memilih minyak esensial yang aman untuk ibu menyusui dan menggunakannya dengan bijak. Salah satu essensial oil yang aman digunakan oleh ibu menyusui adalah minyak kayu putih Habbie. Selain minyak kayu putih, UMKM ini juga memproduksi minyak telon yang dapat diberikan pada kulit bayi. Aroma dari minyak kayu putih dan minyak telon Habbie sangat khas karena wangi dan menenangkan.
Leave a Reply