Manfaat Belanja Online Untuk Kesehatan Mental
Hai teman-teman semua. Pada postingan kali ini saya ingin berbagi kabar baik khususnya bagi kalian yang hobi berbelanja, baik itu belanja offline maupun belanja online. Kalau berbelanja offline alias datang langsung ke toko atau mall, mungkin kalian sudah tahu manfaatnya, seperti bikin mood membaik dan bahkan bisa membakar kalori. Namun, bagaimana kalau belanjanya online? Yuk simak terus postingan saya tentang manfaat belanja online untuk kesehatan mental.
Jujur, selama pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir 2 tahun ini, saya sudah nggak pernah berbelanja pakaian secara langsung. Kalau kebutuhan sembako masih ya. Dan mungkin teman-teman juga bernasib sama. Entah karena aturan PPKM dari pemerintah yang mengharuskan kita membatasi kegiatan di luar atau karena parno sendiri takut terinfeksi virus corona ini. Walhasil, belanja online di berbagai marketplace kesayangan menjadi pilihan.
Ternyata, enggak hanya kita saja lho yang lebih sering berbelanja online di masa pandemi ini. Aktivitas berbelanja online semakin meningkat sejak tahun 2020 sampai sekarang. Bahkan menurut survey yang dirilis pada 2021, sekitar 70% orang Amerika mengemukakan bahwa saat ini mereka melakukan sering belanja online dibandingkan sebelum pandemi.
Dan walaupun saat ini saya sudah divaksin 3 kali (karena berprofesi sebagai nakes) dan insyaallah sudah terlindungi, tetapi saya tetap masih memilih berbelanja online dibandingkan dengan langsung datang ke toko atau mall. Kenyataan ini memang sudah diprediksi oleh para ahli. Meskipun banyak negara yang persentase vaksinasi sudah tinggi dan ekonomi berangsur normal, tetapi belanja online tetap terus berlanjut. Berdasarkan data dari eMarketer, penjualan e-commerce diperkirakan akan melampaui $1 triliun pada tahun 2023—naik dari sekitar $800 miliar pada tahun 2020.
Baca juga : Tips Agar Tetap Aman Saat Belanja Online Selama Pandemi Covid 19
Menariknya lagi, ternyata berbelanja online enggak hanya mempengaruhi saldo rekening kita, tetapi tetapi juga memiliki efek terhadap kesehatan mental ini. Berikut saya akan mengulas bagaimana manfaat berbelanja online terhadap kesehatan mental kita selama pandemi dan dampak buruknya.
Daftar Isi
Manfaat belanja online untuk kesehatan mental
· Belanja Online Dapat Mengurangi Kecemasan
Salah satu hal yang membuat saya merasa cemas saat pandemi mulai ditetapkan oleh WHO adalah bagaimana saya bisa berbalanja kebutuhan sehari-hari? Saya yakin, banyak orang yang merasakan yang serupa. Belanja langsung di pasar, toko, atau mall menjadi sumber utama kecemasan orang selama pandemi karena merasa tidak aman untuk melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian dari The International Food Information Council, akibat meningkatnya kekhawatiran akan bertemu dengan orang banyak dan terpapar virus corona di supermarket, hampir seperempat orang melakukan belanja bahan makanan secara online pada Mei 2020.
Oleh karena itu, berbelanja online sangat bermanfaat untuk mengatasi kecemasan selama pandemi. Selain itu, dengan berblanja online kita juga bisa dengan mudah membandingkan harga dari satu toko dengan toko lainnya dan mendapatkan harga termurah. Hal ini bisa menjadi salah satu penghilang stress terutama bagi orang-orang yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi.
Bahkan teman saya yang hobi berbelanja baik online atau offline mengatakan bahwa manfaat belanja online sangat berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya. Ia merasa nyaman meskipun harus lockdown berhari-hari. Berbelanja online membuatnya yakin, meskipun dunia sedang pandemic tetapi semuanya baik-baik saja.
· Berbelanja Online adalah Salah satu bentuk “Retail Therapy”
Selama pandemi, memanjakan diri kita dengan berbelanja (juga dikenal dengan retail therapy) juga ampuh bagi perbaikan mood kita. Kalau sudah berbelanja online, saya kemudian menjadi seperti anak-anak yang sedang menunggu hadiah. Tapi hadiahnya saya beli sendiri.
Menunggu kurir JNE datang untuk mengantarkan paket telah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Terlebih, ketika sang kurir menelpon dan menyampaikan kalau sebentar lagi ia akan tiba ke rumah dan memastikan bahwa rumah saya tidak kosong.
Sesuai dengan maskot JNE yang baru saja berulang tahun ke 31, connecting happiness, kehadiran marketplace dan JNE, menjadikan hari-hari saya selama pandemic Covid-19 tetap berwarna dan bahagia.
Penelitian juga menunjukkan bahwa terapi belanja dapat mengurangi kesedihan dan mengembalikan rasa kontrol, sesuatu yang didambakan banyak orang selama pandemi.
31 Tahun JNE, 3 Makna 1 Tujuan untuk Indonesia
Ngomongin tentang belanja online pasti enggak jauh-jauh dari perusahaan ekspedisi dan abang kurir yang mengantarkan paket kita sampai ke tempat tujuan. Tahukah teman, salah satu perusahaan ekspedisi yang menjadi langganan saya yaitu JNE baru berulang tahun tanggal 26 November kemarin.
Pada peringatan 31 Tahun JNE ini, JNE mengusung tema Maju Indonesia yang ini diambil dari 3 filosofi utama yaitu Berbagi, Memberi dan Menyantuni. Tagline Maju Indonesia sendiri diambil dari 3 MAkna 1 tuJUan untuk Indonesia, yang berarti 3 pilar didalam tubuh JNE yang memiliki kebersamaan, optimisme, visi dan misi untuk bertumbuh dan berkembang dalam mencapai 1 tujuan, Indonesia Maju.
M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE, menyampaikan, “Dalam menjalankan bisnis, JNE memiliki tagline “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan. Maknanya sangat luas, sehingga jika bicara tentang JNE, maka bukan hanya tentang pengiriman paket, namun dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat sehingga memberikan manfaat sebanyak-banyaknya. Hal ini karena empat sektor, yaitu SDM, infrastruktur, teknologi informasi, dan lingkungan sekitar, menjadi perhatian utama perusahaan”.
Hati-hati kecanduan berbelanja online Sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Termasuk berbelanja online.
Terlepas dari banyaknya manfaat belanja online untuk kesehatan terutama kesehatan mental, kita juga harus waspada akan kecanduan berbelanja online ini. Dengan adanya fitur beli sekarang, pemesanan sekali klik, dan profil yang menyimpan detail kartu kredit kita, kadang kita sering melakukan pembelian impulsif. Tentunya ini berdampak buruk terhadap anggaran keuangan kita.
Saya pernah nih di posisi seperti ini. Secara kompulsif saya membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu hanya karena harganya murah atau sedang diskon besar-besaran.
Walhasil, saya dinasehati habis-habisan oleh suami tentang kebiasaan buruk ini. Saya pun mencoba untuk berubah dengan mengurangi waktu membuka aplikasi belanja online dan menetapkan anggaran yang ketat untuk masalah ini. Saya juga membuat daftar barang apa saja yang saya butuhkan sebelum membeli barang apapun itu.
Alhamdulillah, saya berhasil mengatasi kecanduan berbelanja online ini.
Penutup
Berbelanja online memiliki manfaat untuk kesehatan mental. Belanja online memberikan kita kenyamanan, mengurangi kecemasan, dan menjadikan mood kita menjadi lebih baik terutama selama pandemi Covid-19 ini. Tidak sedikit penelitian yang membuktikan bahwa terapi belanja dapat mengembalikan rasa kontrol dan memberikan dorongan kebahagiaan. Jadi tidak masalah kalau kita memanjakan diri dengan berbelanja online dan menunggu abang Kurir JNE datang mengantar paket. Tentu saja, sesuai dengan anggaran yang kita miliki.
Rindang Yuliani says
Belanja online memang praktis. Hemat waktu dan tenaga juga selain lebih aman untuk kesehatan. Btw, saya agak lama baru mampir lagi nih di blog Mbak Liza. Hehe, keep contact ya mbak.
Rudi G. Aswan says
Setuju, Kak. Belanja bisa jadi sarana healing hehe. Menghibur banget bahkan cuma masukin ke wishlist atau keranjang walau ga jadi transaksi. Apalagi kalau paketnya dikirim kurir JNE, “Pakeeet!” wah makin hepi deh bisa dapat barang sesuai kebutuhan dengan cepat.
Diah Kusumastuti says
Iya Mbak, kalau dipikir-pikir memang belanja online itu bermanfaat ya untuk kesehatan mental. Saya pun juga merasakannya. Apalagi saya tipe orang introvert, jadi belanja online tuh lebih asyik daripada belanja offline, hehe..
tukang jalan jajan says
JNE sahabat tukang belanja online seperti kita kita ini ya kak, Terpercaya menghantar belanjaan dari toko online sampai kedepan rumah dengan aman dan pasti baik
Susindra says
Belanja online memang menyenangkan sekali. Bikin bahagianya dobel. Memang harus lebih menahan diri apalagi kalau punya aplikasi perbankan di ponsel pintar. Hehehhe.
Tapi sejauh ini sih saya ga boros, malah lebih hemat belanja online
April Hamsa says
Hehehe belanja online emang nyenengin. Kalau ada duitnya langsung cek out kalau gak ada ya simpan aja di chart haha 😛
Bener banget tetep usahakan berpikir saat belanja online, jgn sampai bablas, apalagi pakai berutang ya mbak, tp sesekali buat self rreward oke lha yaa
lendyagassi says
Ketika sesuatu sudah berlebihan, itu menjadi gak sehat lagi yaa..Budok.
Kalau masih wajar, beneran belanja online bisa menjadi stress release tersendiri, terutama bagi kaum wanita yang ranah bekerjanya di rumah.
Kurnia amelia says
Belanja online sama offline emang bagus untuk kesehatan mental ya kak asal ada duite hehe. Btw keren banget ya JNE sekarang udah 31 tahun semoga makin sukses.
Ruziana says
Bener banget ni belanja online bikin happy.
tapi sebaiknya harus bisa kontrol diri juga berbelanja saat sedih itu kadang bikin kalap jg.
Kan sayang jika barangnya mubazir ga dipake.