“Yaya… Yaya mau liburan kemana? Jalan-jalan di Banda Aceh aja atau pulang ke Tangse,” tanyaku kepada putriku, Naqiya, 23 bulan setelah pengajuan cuti bekerjaku selama 3 hari disetujui oleh atasan.
“Alan-alan di Anda Ceh,” jawabnya sambil terus memainkan boneka beruang kesayangannya.
“Terus?”
“Pulang ampung Angce.”
Naqiya lalu menceritakan apa saja yang ingin dilakukan ketika sampai di rumah Nyak Syik (nenek). Ia ingin memberi umpan bebek angsa yang kerap ia sebut bebek syasya, ayam, dan burung merpati. Lalu memancing bersama ayah di kolam ikan yang terletak di belakang rumah dan bermain di sungai.
Liburan ke kampung adalah momen yang saya yakin paling ditunggu-tunggu oleh siapapun. Entah itu orang tua atau anak-anak. Menikmati kembali kenangan indah masa kecil di tanah kelahiran sambil mengajak sang buah hati tentu sangat menyenangkan. Apalagi jika selama ini kita menetap di kota yang penuh dengan hiruk pikuk dan penuh dengan polusi. Belum lagi dengan rutinitas harian yang membuat kebersamaan bersama keluarga menjadi tersita. Oleh karena itu, menghabiskan masa cuti dengan meningkatkan quality time bersama keluarga adalah pilihan yang tepat. Dan kami memilih kampung halaman saya sebagai destinasi liburan kali ini.
Kampung saya terletak di Tangse, Kabupaten Pidie – Aceh. Jarak tempuh dari Banda Aceh ke Tangse hanya 5 jam. Perjalanan darat tersebut sama sekali tidak melelahkan karena sepanjang jalan kami bisa menikmati panorama alam pegunungan dan menghirup udara yang fresh serta bebas polusi. Selain itu, berlibur di kampung halaman juga murah meriah, kami tidak perlu menyewa penginapan, membeli makanan, dan semua tempat wisata yang kami kunjungi pun tidak ada pungutan biaya masuknya. Kami hanya perlu menyiapkan dana untuk membeli tiket bus yang tidak sampai Rp 500 ribu rupiah pulang-pergi.
Sebenarnya ada timbul sedikit rasa khawatir kalau kami pulang ke Tangse. Perbedaan cuaca antara Banda Aceh yang panas dengan Tangse yang dingin dan sering turun hujan terkadang bisa membuat anak-anak menjadi demam dan pilek. Karenanya, saya tidak lupa membawakan minyak telon, termometer, dan obat-obatan seperti obat penurun panas. Setidaknya kalau Naqiya demam, saya bisa melakukan pertolongan awal sebelum memutuskan untuk membawanya ke dokter.
Ketika hari yang ditunggu tiba, Naqiya terlihat senang sekali. “Ayo naik bus, Ma. Naik bus,” ucapnya ketika minibus yang kami jumpai menjemput. Putri kecil kami itu memang sangat suka berpergian dengan mobil baik itu mobil pribadi, bus, atau angkutan umum lainnya.
Saya dan suami memilih berangkat siang dari Banda Aceh karena waktu itu adalah jam tidur putri kami. Jadi, selama tiga jam di dalam perjalanan ia tertidur pulas di dalam mobil. Baru ketika memasuki Kecamatan Tangse, Naqiya terjaga. Sapi dan kerbau yang sedang mengembala di sawah menjadi pemandangan yang sangat menarik perhatiannya.
Lalu apa saja yang dilakukan oleh Naqiya selama liburan di Tangse?
-
Daftar Isi
Memberi umpan ayam, bebek, dan merpati
Sesampai di Tangse, ia langsung mengajak nenek ke kandang yang terletak di belakang rumah untuk melihat bebek, ayam, dan merpati. Tetapi, hari sudah senja ketika kami tiba dan unggas tersebut sudah diberikan umpannya oleh ibu saya. Walhasil, keesokan hari, pagi-pagi, Naqiya sudah bangun dan langsung membantu nenek. Begitu juga ketika sore hari, ia juga tidak mau ketinggalan saat neneknya memasukkan binatang-binatang tersebut ke dalam kandang.
Saat melihat anak-anak ayam, Naqiya langsung girang. “Ma, itu anak-anaknya.” Tunjuknya kepada saya. Selama ini, Naqiya hanya melihat ayam dan binatang lainnya lewat buku atau video. Pun demikian ketika berinteraksi langsung dengan merpati. “Ma, melpati. Ini sayapnya. Alna putih,” jelasnya kepada saya tentang merpati berwarna putih yang ada di kandang.
-
Memancing ikan di kolam
Di belakang rumah kami terdapat kolam yang di dalamnya hidup beraneka jenis ikan air tawar. Ada mujair, nila, mas koki, bawal, dan lele. Ikan-ikan tersebut juga sangat jinak sehingga ketika kami melempar umpan, mereka langsung berebutan. Naqiya sangat senang ketika melihat ikan-ikan tersebut dan ingin melompat ke dalam kolam untuk menangkap ikan tersebut. Tapi kolamnya dalam dan airnya tidak bersih. Maka sayapun melarangnya.
Penasaran dengan ikan-ikan yang bermunculan di atas air, Naqiya dan ayah memutuskan untuk memancing. Pancing yang digunakan bukannlah pancing profesional ala acara mancing di TV, tapi hanya kayu panjang yang diikat dengan benang dan kail diujungnya. Kebetulan ada udang di kulkas nenek, jadilah udang tersebut sebagai umpan.
“Strike!” belum lima menit memancing, Naqiya dan ayah berhasil menangkap mujair besar yang ada di kolam. Begitu juga seterusnya, ikan-ikan tersebut dengan mudah mereka pancing. Asyik, mujair tersebut kami jadikan sebagai lauk untuk makan siang dengan digoreng atau dibakar.
-
Bermain di sungai
Bagi kami, nikmatnya pulang kampung adalah bisa bermain di tempat-tempat yang menarik tanpa harus mengeluarkan rupiah dan dekat dengan rumah. Misalnya mau ke sungai, tinggal berjalan kaki beberapa langkah maka kami langsung tiba di aliran sungai yang jernih dan bebatuan yang bersih. Tidak hanya itu, sungai tersebut bagaikan sungai pribadi saja karena tidak ada orang yang mandi di sana. Maklum, kami kesana pada hari libur, anak-anak yang suka bermain di sungai sedang sekolah.
Naqiya senang sekali ketika kakinya memasuki air sungai yang dingin. “Dingin…” ucapnya sambil terus menarik tangan ayahnya untuk ikut serta. Tanpa takut dengan riak sungai yang lumayan deras, ia langsung menceburkan tubuhnya ke dalam air. Eits, tentunya didampingi oleh ayahnya. Setengah jam tidak cukup baginya untuk bermain air, batu, dan pasir di sungai. Satu jam lebih ia sanggup dan kalau saya tidak mengajaknya pulang, ia akan betah berlama-lama lagi bermain di sungai tersebut.
Pernah, setelah lelah bermain di sungai, pada malam harinya badan Naqiya hangat. Setelah saya cek dengan menggunakan termometer, ternyata suhu tubuh Naqiya 38’ Celcius. Sedikit tinggi dari suhu normal. Saya agak panik apalagi saat itu kami sedang di kampung yang jauh dari fasilitas kesehatan. Namun, berdasarkan pengalaman ketika Naqiya bayi yang sering demam terutama waktu mau tumbuh gigi, saya sudah tidak panik lagi ketika menghadapi anak demam saat ini. Salah satu cara meredam kepanikan saat anak demam adalah dengan membawa obat penurun panas Tempra setiap bepergian.
Tempra Cepat Menurunkan Demam
Tempra adalah obat yang dipercaya menurunkan panas secara cepat karena bekerja langsung di pusat otak. Obat ini mengandung paracetamol yang bersifat antipiretik yaitu mampu menurunkan panas dan analgetik untuk mengurangi nyeri. Jadi, Tempra tidak hanya bisa digunakan saat anak demam tetapi juga saat anak mengalami nyeri seperti saat tumbuh gigi. Meskipun bisa mengurangi nyeri, tetapi obat ini tidak menimbulkan iritasi lambung. Tempra merupakan obat yang aman dan bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Namun demikian, kita harus mengikuti aturan pakainya.
Dulu waktu Naqiya masih berusia di bawah 1 tahun, saya memberikannya Tempra Drop yang memang dikhususkan untuk anak <1 tahun. Setiap 0,8 ml obat ini mengandung 80mg paracetamol. Rasa anggurnya sangat disukai oleh Naqiya. Kini, ketika buah hati saya beranjak 2 tahun, Tempra yang saya berikan berbentuk syrup dengan rasa yang sama yaitu anggur dan setiap 5 ml mengandung 160 mg paracetamol. Lalu berapa dosis yang kita berikan untuk anak? Dosis paracetamol adalah 10-15 mg per kilogram berat badan per kali kasih. Jadi, karena Naqiya beratnya 13kg, maka dosis yang saya berikan adalah 130 – 175mg, lebih kurang satu sendok berukuran 5 ml.
Eits, tunggu dulu, meskipun obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi kita tetap harus memperhatikan dosis dan durasi pemberiannya. Dosisnya jangan sampai lebih dari dosis anjuran karena jika overdosis bisa menyebabkan gangguan pada hati. Durasi pemberian obat penurun panas ini adalah 3 kali sehari dan bisa diberikan 4 sampai 5 kali jika suhu anak belum juga turun. Kalau sampai 2 hari anak masih demam setelah pemberian Tempra, segera kunjungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Bagi teman-teman yang ingin tahu lebih dalam tentang perlindungan yang diberikan Tempra atau mau sharing seputar demam pada anak, langsung saja kunjungi fan page One Thousand Smile
Selain memberikan obat penurun panas, saya juga melakukan hal-hal berikut ini saat Naqiya demam:
- Tetap menyusui. Karena Naqiya masih menyusui, maka saya langsung memberikan ASI untuknya.
- Jaga asupan cairan. Saya harus memastikan Naqiya tidak kekurangan cairan. Demam ringan seperti itu bisa juga disebabkan karena dehidrasi. Oleh karena itu, selain ASI saya juga memberikannya minuman dan makanan berkuah.
- Kompres hangat. Mengompres dengan air hangat juga bisa menurunkan suhu tubuh. Caranya adalah dengan membasahi handuk kecil dengan air hangat-hangat kuku, lalu menempelkannya pada ketiak, leher, dan dahi selama 5-10 menit.
- Pakaikan baju yang tipis
- Memeluk sang buah hati karena pelukan ibu juga bisa memberikan kenyamanan kepada sang buah hati.
- Jika suhu tubuh anak semakin tinggi dan mencapai 39’C atau lebih, segera kunjungi dokter.
Tiga hari liburan di kampung halaman benar-benar sangat menyenangkan terutama bagi putri kami Naqiya. Ia dengan bebas bisa mengeksplorasi alam dan melihat langsung binatang-binatang yang selama ini hanya ia tahu lewat foto, gambar, atau video. Begitu juga ketika bermain air di sungai, ia jadi tahu bagaimana riak air, bebatuan, dan lumut yang terdapat di sana. Liburan itu memang tidak perlu mahal asalkan ada esensi yang bisa kita dapatkan dan kebersamaan keluarga selalu tercipta.[]
“Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho.”
fadhil asqar says
Saya suka jawaban naqiya di awal tulisan, jawaban pinter. Dapat semua hehehe.
Btw, itu obat legend ya, dr saya kecil udah dikenal.
Liza Fathia says
iya bang sayed, waktu kecil liza juga pake itu
Situnis says
Kayaknya saya kenal yg jadi model diatas tu… 🙂
Yudi Randa says
Ckckckc suami.yang aneh.. Jadi model salah.. Nggak.jadi model apalagi hehehe
#kaboor
rita asmaraningsih says
Selalu senang aku mampir di blog ini.. sering menyajikan ceita seputar tempat menatik di Aceh.. Secara aku penasaran banget sama Aceh dan pengen juga suatu saat berlabuh di sana..
adriana says
Asyik banget kampungnya, gede2 ikan mujairnya. Liburan yang menyenangkan sekali 😀
Ina says
Seru ya liburan meski di kampung..jd ingat masa kecil dulu
helenamantra says
Seneng tiap mampir ke sini isinya jalan-jalan ke Aceh, suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi.
olen says
Kalau dokter yang nulis bedaaaa. Lengkap banget info obatnya. Naqiya udah gede aja
Liza Fathia says
Hihihi, sekalian nyalurin ilmu mbok. Iya, ga terasa ya. ola juga makin lucu
Dini Zaki DNZ says
Duh, si kecil lucu bangeeet. Gemess. Smoga sehat selalu ya Mba…
dewaayuinda says
mba panas panas gini lihat air di sungai bikin saya gagal fokus nih hihi
Lingga says
Adek naqiya asyik bgt liburannya..tante ikut dong..hihi
Noni Rosliyani says
lucu banget sih Naqiya.. :* Anakku juga paling suka ke rumah neneknya. Disana bs bebas bermain di alam, juga bebas diomelin ibunya. Hahaha..
Uwien Budi says
Itu sungainya jernih banget yaaaa. pengen ikut main di sungai deh. hihi
Sama kayak Naqiya, Akram kalau liburan di kampung halaman juga mainannya di alam.
Inna Riana says
wah anak cantik naqiya jalan2nya seruu
ranirtyas says
Seumuran Naqiya udah lancar ngomongnya, duh seneng ya mbak jadi komunikasinya jadi 2 arah. Kampung halamannya menyenangkan buat liburan nih, pasti kelak akan selalu diingat oleh Naqiya..
ophi ziadah says
adek Naqi lucu bangeet…semua anak2 kayaknya seneng banget yak klo diajak pulang kampung orang tuanya. mesti pada betah hahah
Shona Vitrilia says
Main di sungai.. waa serunyaaa.. anak2 sy pasti suka deh
turiscantik says
senengnya si bocah ke kampung halaman mbak, sayang saya ngak punya kampung halaman heheheh ( kesian ya )
Arifah Wulansari says
Rumah utinya Tayo juga deket sungai. Kalau pas mudik dia juga seneng bgt klo diajak main ke sungai
tempat wisata says
meskipun di kampung halaman tapi tetap seru
Foottrip says
Asyiknya main di sungai. Belajar dari alam memang seru!
zata ligouw says
Aaaa..sumpah jadi ngiler pengen liburan abis baca artikel ini, foto2nya juga kereeen mba Lizaaa..
Btw, emang penting banget liburan bawa paracetamol ya mba, namanya anak2, liburan pasti gak jauh2 dari air trus jadinta kadang gak enak badan dan demam 🙁
Lina W. Sasmita says
Duh bahagianya Naqiya punya kampung sebersih itu. Sungainya enak banget buat mandi-mandi.
Yesi says
yaampun Naqiya lucu banget, mancing pake kayu tapi bisa dapet ikan gede yah hehe..
Ira guslina says
Waa si kaka seneng banget main sama bebek. Bintang juga kalau pulang kampung juga antusias banget bisa eksplore banyak hal. Kampung halaman memang selalu memberi banyak hal ya mba..
Nunu Halimi says
Liburan di kampung halaman, ngga ada duanya deh, happy terus..lucunya Naqiya, gemes lihatnya..
andyhardiyanti says
Aihhh…asyiknya yang main-main di sungai bening itu :))
Lombok lagi panas-panasnya nih..nyebur di sungai pasti asyik banget
Ekha Nurul says
Kalau pulkam saya paling tdk bisa liat sungai. Maunya main air terus haha. Liat ikan tangkapan Naqiya dan ayahnya bikin laper *eh
http://ekhahidayy.blogspot.co.id
Heni Puspita says
Semoga anak2 selalu sehat
Hafidzah Cumlaude says
Liburan ke kampung halaman memang selalu menyenangkan ya, Mbak Liza. Apalagi nyemplung-nyemplung ke sungai gitu ^^
upo says
seru x adek naqiya jalan-jalan sama mamak nonong
Riva says
Kak liza. Ajak laj kami kapan2 ke tangse. Keren kali tempatnya. Dulu sering leway tangse wakti habis tsunami. Sekarang ga pernah lagi
Rani Ayuna says
Bermain menyatu dengan alam menyenangkan sekali. Salam kenal sesama keluarga tempra 🙂
Rotun DF says
Aih, cerita liburan Naqiya mirip sama cerita Kakak Wafa nih, sama-sama ke kampung Nenek :D.
Herlina says
asyik banget kampungnya,, sy yg di jawa aja blm bs menikmati krn sdh padat dg gedung2.. salam dah untuk wrga aceh semua, salam jg buat naqiya dari dedek uni (14 bulan)..
Fania surya says
Asyik banget ya liburan di kampung. Kampung emang menyenangkan dan bikin kangen.
Ajen Angelina says
Eahh seru banget liburan sama yaya..
Nah emangg mbak selalu setia menyiapkan obat demam tokcer saat liburann
Rach Alida Bahaweres says
Naqiya semangat sekali memancing ikan ya. Hihii
Ceria sekali liburannyaa
rini says
Naqiya lucu banget mbak 🙂
Wah sungainya bersih, bagus. Ini kayak sungai daerahku yang memang masih desa. Hehe
@kakdidik13 says
Masa anak-anak itu emang mengasyikkan dan seru banget ya hehehe
Tarry KittyHolic says
Wow peliharaannya komplit ya, kalau butuh lauk tinggal ambil ya Mbak. 🙂
Itu sungainya jernih banget, jadi ga khawatir ya kalau main2. Disini sungai Kotor banget, banyak sampah pula
Dian Ravi says
Buat yang sehari-hari di kota besar, liburan ke kampung halaman itu emang menyenangkan ya. Bisa dapat suasana berbeda.
Jadi inget masa kecil tiap lebaran pasti diajak ke kampunga halaman papa di Tasik, selalu terpesona sama bak mandi yang ada ikan nya ?
Rindang says
Seru ya kegiatan Naqiya di kampung halaman ibunya. Saya jadi penasaran dengan Aceh, terutama daerah Tangse.
Terima kasih atas ulasan ttg obat Tempranya. Bisa jadi rekomendasi kalau ada keponakan sakit nanti.
rinasusanti says
sungainya jernih dan bersih banget…
Nining says
Naqiyaaa, lucu bangeeet itu mba yang dia duduk di sungai. Cantiiik.
Banyak banget emang obat2an yang bs dibeli tanpa resep, karnanya penggunaannya harus ssi anjuran yg tertera di obatnya ya Mba.
Nice share 🙂
Fandhy says
Bagi mereka yg terbiasa menghabiskan waktunya di perkotaan, memang sangat dianjurkan untuk berwisata ke kampung-kampung halaman, wisata ke pedesaan. Untuk mengenalkan keindahan dan keasrian alam yang tidak ditemui di perkotaan :)))
Menyenangkan sekali liburan ke kampung halaman 😀
Dikki Cantona Putra says
wah kampung halamannya masih indah yaa. blm tercemar. apalagi enak itu bisa main main di sungai ama ada tempat mancing lagi asik tuh
nonirosliyani.com says
Satu lagi tambahan untuk tipsnya. Ketika anak panas, jangan bungkus dia dengan selimut rapat. Biar panasnya keluar dan untuk mencegah kejang. Aku dapat tips ini dari dsa anakku. Jadi kalau panas gitu, aku tetep nyalain AC kamar dengan suhu ruangan yang enggak terlalu dingin, tapi enggak panas. 🙂
Cindraprasasti says
Tampaknya tradisi pulang kampung cuma terputus di aku. Anak ku nggak ngalamin.. Karena saudara semua sudah di jakarta
jakup ginting sinusinga says
Wah, naik mobil ke aceh ya.
Mbak liza tinggal di mana mbak?
Baca post mbak liza, kayak baca cerpen2 di majalah bobo dulu.
Senang membacanya sambil membayangkannya 🙂
Atanasia Rian says
Wah seneng banget Naqiya main di sungai. Aku juga paling seneng main air, makanya kalau renang juga seneng. Besok renang aahhhhh jadi pengen
Lingga says
Naqiya jalan2nya seru bangeet
irwin andriyanto says
Jadi kangen kampung halaman, mandi disungai, lomba balapan burung dara sampai jailin biduan dangdut #ehhh salah
Hidayah Sulistyowati says
Naqiya lucu banget wajahnya, ada daun nempel di bahunya itu loh. Kalo deket aku uyel-uyel deh Yaya 😀
widyaherma23 says
Paling asik kalau menurut widya pas bagian main – main di sungainya hihihi ngmong -ngmong ya mbak. Naqiya lucuuu bangeeet bikin gemes hihihi
Kang Ryan says
Artikelnya bener-bener enak dibaca,
Liburan di kampung emang bener asik, jauh dari hiruk pikuk perkotaan lagi, ditambah liburan kampung punya kesan tersendiri.
Oh iya Naqiya lucu banget mba n udah pinter di umur 🙂
tukangjalanjajan says
Yang namanya buat jaga jaga mesti beneran di siapkan di awal sebelum liburan ya mbak. apalagi kalau liburan ama si kecil. walaupun balik kampung, tetap jaga jaga bawa obat demam.
ednadus says
wih sepertinya asik tuh…
liburannya terasa menyenangkan
Mohammad Agustiar says
Wah wajar aja Naqiya nya betah main di sungai toh air sungainya jernih gitu pasti asik banget buat main air disitu
Eko prasetyo says
Hmmmm.. si naqiyah main di sungai ceria bgt..
Jadi ke inget wkt dikampung mainn disungai..
*begini nhi klw orang perantau.
Nurul Fitri Fatkhani says
Sungainya masih jernih, mirip dengan sungai yang ada di rumah nenek saya. Tapi sekarang sungainya udah gak seindah dulu. Udah jadi galian pasir hiks..
Kebayang serunya liburan di kampung halaman, hasil pancingannya juga gede-gede ya…
Lendyagasshi says
Mashaallah..
Cantiknya Naqiyya.
Alamnya juga segeer ngliatnya.
retno says
Lengkap sekali di rumah Nyak Syik, pantesan Naqiya betah… memang selalu menyenangkan pulang ke kampung ya mbak…
Wulan says
Family time, family trip menyenangkan y mba. Itu sungai nya masih jernih banget hehee…
Wah iya, kalo family trip harus siap obat2an ya apalagi kalau bawa Anak kecil ?
Mia Fajarani says
Aihhh dede nya lucuuukkk.
Itu sungai? Serius?? Brning banget????? kalau di jakarta dan sekitarannya, sungai belakang rumah gak sebening itu mbaaaak. Hih pengen nyobain haha
Kalau untuk usia 11th, apa masih bisa diberi obat penurun panas yang berbentuk cair gitu mbak? Karena kalau obat warung utk usia segitu jarang ditemuin, solusinya langsung ke dokter anak heu
udafanz says
Sungainya bersih banget ya mbak. Masih alami gitu suasananya.
Natalia Bulan says
Dedek Naqiya nya lucu banget, Mbak. Nggak rewel juga malah seneng diajak liburan kayak gitu. Gemes. ?
andhikamppp says
Naqiya 23 bulan. Sudah mulai bisa ngomong ya. Berarti aku juga harus bersiap-siap nih, anakku sekarang usia 18 bulan.
Lucuu jawabannya yaya. Tangse asik yaa, sungainya jernih banget. Batu di tengah aliran sungai itu bikin pengen naek kesana terus nyanyi teriak-teriak.
cutdekayi says
Kami belum pernah ke Tangse, cuma lewat aja, kak. Sesekali maulah main ke sana. Kizain perlu dikenalkan dengan alam yang sesungguhnya. Jangan asik main di kamar sama playgrup sebelah rumah aja :’D
Btw, Tempra juga obat yang harus ada di rumah. Tiap Kizain abis imunisasi yang bikin demam, pasti ayi jg ngasih Tempra. Karena kalo ngga, malamnya dia jd rewel dan susah tidur.
Thanks atas penjelasan dosisnya, kak. Smg anak kita selalu sehat, cerdas dan ceria. Aaamiin.
achmadmuttohara says
Bening banget air sungainya. Liat gambarnya aj udah seger kayaknya. Ikan mujairnya enak tuh kalau dibakar terus dibumbuin kecap. Hihi.
mahadewishaleh says
Ya Tuhan, Yaya haha mainan tanah… ini Alma entar gini juga gak ya heuheu
April Hamsa says
Aku ngiriiii sama Naqiya. Bisa main di ksungai kayak gitu hehe. Jadi keinget rumah nenekku di Pacitan Tapi skrng dah jarang ke sana…
Anak2ku juga kalau demam minumnya Tempra, suka yg rasa anggur hehe
April Hamsa says
tes
Elisa says
Wih.. modelnya lucuuu <3
Liburan di kampung halaman itu emang seru mbak.. apalagi kalau kampung halamannya di desa-desa gitu, bisa main di sawah atau kalau beruntung kampung halamannya ada sungai/kali bisa main cebur-ceburan.. btw asik kalau mau bakar-bakar ikan tinggal mancing aja..
hanif says
Asik banget baca cerita pulang kampungnya 🙂
Yulia says
Lizaaa… ko aku jadi inget zaman waktu masih kecil, dimana Bandung masih begitu rindang, dengan sungai Ciduriannya yang jernih.. persis seperti naqiya main air.. ?
Susindra says
Naqiya cantik sekali Mbak.
Duh, kalo pulkam memang benar2 liburan yg asyik ya. Suasana, alam, permainan…
Jiah says
Waaa asyiknya main di alam….
Tapi emang kudu waspada demam kalau habis main2 air dg cuaca yg gak nentu. Goodluck buat lombanya
Adi Setiadi says
Yang namanya pulang ke kampung halaman sangat menyenangkan baik bagi saya maupun anak anak. Banyak hal menarik di sana. Melalui blog ini saya jadi tahu beberapa tempat di aceh. Sangat menjadikan ya.. lengkap juga tulisannya ada tips yang bisa kita aplikasikan saat mudik .. ??
Rinrin Rinjaniah says
Enaknya bisa mandi-mandi di sungai apalagi santai nya itu loh bening amat yah. Salam untuk Naqiya cantik
Wanda syafii says
Aku punya beberapa temen di tangse, Kak. Tetangga di aceh juga di tangse. Tapi aku belom pernah ke tangse sih. hahah. dan memang sungai nya jernih banget kata orang2. Seruuu ya liat naqiya mancing sama ayahnya. Hehehe. Saleum beh 🙂
Liza Fathia says
Ohya wanda? Waaah ayo ke tangse, nanti kabari kakak 6a
Admin AlatBisnis.Com says
Sepertinya menyenangkan sekali ya mbak liburan di kampungnya… btw salam kenal buat mbak & semua pengunjung blog ini. Semoga sukses slalu !
Anita Makarame says
Pas banget baca ini pas habis pulang mudik. Pulang ke kampung emang paling ditunggu-tunggu. Tapi sayang, suasana sudah banyak berubah, sekarang pembangunan merata dimana-mana, sawah dan pohon udah mulai berkurang. Ditebangi berubah jadi rumah dan jalan besar.
Semoga suatu saat anak-anak masih bisa menikmati masa kecil seperti Naqiya. Bermain di alam. Terutama sungainya itu lho, jernih banget ?
Liza Fathia says
iya mbak nita, seru banget kalo pulang kampung.
Anita, Skm says
kalau kampungnya seperti itu memang menyenangkan
minyak kemiri says
kereen, sayangnya kampung halaman saya tidak se asri itu -_-
Keke Naima says
Asik banget main di kampung halaman. Apalagi yang main di sungai 🙂
Cut Inong Mutia says
Dulu waktu kecil, salah satu hal yang diikangenin kalo pulang ke Seulimum adalah mandi dan nyuci di kali 🙂 Tapi sayangnya sekarang udah gak ada lagi saudara yang mandi dan nyuci di kali…Dan kalinya pun sekarang udah kotor 🙁
Kinesio Tape says
Kalo udah liburan ke kampung halaman itu rasanya seneng banget.. jadi teringat waktu dlu masih kecil..
Ahmad says
saya pun ada family di aceh ,…tepatnya di langsa…aceh timur