• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Karena Bermain Adalah Hak Anak-Anak

September 25, 2015

Karena Bermain Adalah Hak Anak-Anak

Naqiya dan ayah sedang bermain di sungai

Naqiya dan ayah sedang bermain di sungai

Sebagai orang tua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Kita ingin mereka menjadi insinyur, dokter, guru dan sebagainya. Mereka yang berlatar belakang bisnis juga ingin anaknya kelak juga bisa melanjutkan bisnis yang sudah dimiliki oleh orang tuanya. Keinginan kita tersebut terkadang secara tak sadar membuat kita mengontrol anak secara berlebihan dan mengabaikan masa kanak-kanak mereka untuk bermain.

Cukup sering kita mendengar cerita orang tua tentang anaknya yang penuh dengan kegiatan belajar, les bahasa, les matematik, dan sebagiannya. Semakin banyak les, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk belajar, maka semakin dibanggakan oleh orang tuanya. Seolah semua les yang dilakukan oleh anak-anak mereka akan menjamin masa depan yang lebih baik, begitu asumsi mereka.

Padahal kalau kita flash back ke masa kecil kita dulu, terutama yang tinggal di kampung atau di pelosok desa, kita hampir tak pernah mendengar istilah les ini itu. Mau sekolah dari Senin sampai Sabtu saja sudah syukur, sisanya lebih banyak waktu yang kita habiskan untuk bermain, ya bermain karena memang gurunya tidak ada. Masih belum puas di sekolah, pulang ke rumah dan ganti baju, makan dan langsung keluar lagi, bermain.

Bandingkan kedua kenyataan itu sekarang, apa yang kita lakukan dulu dan apa yang kita terapkan untuk anak kita, secara kasat mata saja, apakah itu cukup adil? Kita memaksa anak untuk meninggalkan fitrah mereka untuk bermain, diganti dengan kegiatan belajar, demi kebanggaan dan keinginan kita yang belum tentu diingini oleh anak-anak kita. Adilkah?

Dan bagi kita yang mungkin waktu kecil dulu diminta oleh orang tua untuk ikut les ini itu, berapa banyak pelajaran yang kita dapatkan saat itu dan masih kita ingat hingga sekarang? Saya tidak yakin kalau kita masih ingat semua. Begitu juga dengan anak kita yang kita paksa untuk les ini itu, belum tentu semua pelajaran tersebut membuat dia lebih baik dimasanya nanti

Kenapa bermain penting untuk anak? 

Karena dengan bermain, anak bisa memperoleh haknya sebagai seorang anak-anak. Selain itu, tentu dengan bermain, dia belajar berinteraksi, berteman, belajar percaya diri, belajar menganalisa hidup dan kehidupan, yang bermanfaat untuk membentuk karakter sianak itu sendiri. Sebagai orang tua, baiknya kita menuntun keinginan anak, memberi penjelasan baik buruknya sebuah permainan, mengajak mereka diskusi dan mendengarkan pendapat serta keinginan mereka, tidak hanya semata-mata memaksa keinginan kita ke mereka.

Dengan bermain pula, aktivitas fisik mereka bisa dipertahankan, mencegah kegemukan dan sebagainya. Permainan yang saya maksud disini adalah bermain yang melibatkan aktivitas fisik, bukan main game atau permainan elektronik seperti PS, video game dan sebagainya, yang kalau boleh jujur lebih banyak ruginya dibandingkan untungnya.

Semoga sebagai orang tua, kita bisa memberikan hak anak-anak kita, tidak mengambil hak mereka demi kebanggaan dan keinginan kita dimasa depan mereka, semoga!

Oh iya, saya jadi punya ide untuk menulis tentang hal ini setelah nonton lagu karya Liza Aulia berikut. Liza Aulia ya, bukan Liza fathia :p Judul lagunya makmeugang, tapi di dalam video klip lagu tersebut ada adegan anak-anak bermain engklek, suatu permainan yang hampir tiap hari saya mainkan dengan kawan-kawan waktu kecil dulu. Sayangnya, saat ini saya jarang melihat anak-anak sekarang memainkannya.

Ini lagunya

https://www.youtube.com/watch?v=xgJ5nb8Cdzo

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Fahmi (catperku.com) says

    September 25, 2015 at 7:57 PM

    Jadi nostalgia jaman SD, yang gak pernah berhenti main sampe dimarahin ibuk 🙂

    Reply
  2. myra anastasia says

    September 25, 2015 at 10:53 PM

    setuju. Bermain adalah hak semua anak 🙂

    Reply
  3. Mugniar says

    September 25, 2015 at 11:08 PM

    Anak-anak pun belajarnya melalui bermain, ya Liza

    Reply
  4. echaimutenan says

    September 26, 2015 at 12:39 AM

    kirain yang nyanyi mak liza sendiri hihih

    mariii ibermainnnn

    Reply
  5. Lidya says

    September 27, 2015 at 12:08 PM

    main game di gadget cum aboleh hari sabtu minggu mbak kalau di rumah, nonton tv juga jarang banget

    Reply
  6. Jefry Dewangga says

    October 1, 2015 at 3:52 PM

    Bermain juga sebagai sarana belajar bagi anak untuk lebih mengenal dunia dan lingkungannya. Sayang banget kalau dari kecil anak lebih suka main gadget daripada bermain permainan tradisional lain.

    Reply

Trackbacks

  1. Cegah Anak Jadi Korban Bully | Seuramoe Liza says:
    October 13, 2015 at 8:30 AM

    […] bagaimana mungkin anak-anak SD tersebut bisa berperilaku demikian sadis, mereka memukul teman sepermainan sehingga nyawa menjadi […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d