• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Life Story / Kang Maman ILK, No Tulen yang Bijak dan Filosofis

June 7, 2014

Kang Maman ILK, No Tulen yang Bijak dan Filosofis

Gaya Kang Maman saat membacakan kesimpulan di ILK (sumber: mytrans.com)

Gaya Kang Maman saat membacakan kesimpulan di ILK (sumber: mytrans.com)

Malam itu,  ketika Indonesia Lawak Klub (ILK) Trans 7 membahas tentang Wanita Karir Vs Ibu Rumah Tangga Spesial Hari Kartini, saya begitu terhenyak mendengarkan kesimpulan yang dibacakan oleh Kang Maman, No Tolen di acara yang ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pada pukul 20.45 WIB.

Please remember, my life is in your hand (John Lenon, Woman, 1981)

Kehidupan laki-laki itu ada di tangan perempuan, tapi perdebatan ini di Indonesia seharusnya sudah selesai sejak 105 tahun yang lalu, begitu Kang Maman membuka kesimpulannya.  Ada seorang perempuan yang meninggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang. Perempuan itu, Cut Nyak Dhien. Ketika Teuku Umar meninggal, anak perempuannya, Cut Gambang mau menangis. Sebagai ibu, dia cuma mengatakan satu,

“Perempuan Aceh dilarang meneteskan air mata untuk seorang yang mati syahid.”

Sebagai perempuan di ranah publik, di medan pertempuran, dia mengatakan,  “kami memang hancur, tapi tidak pernah ada kata menyerah.”

Perjuangan dia (Cut Nyak Dhien) kemudian digambarkan oleh penulis laki-laki dari Belanda yang menggambarkan kekuatan perempuan Indonesia. Wanita Aceh gagah dan berani merupakan perwujudan lahiriah yang tak kenal menyerah yang setinggi-tingginya. Dan apabila mereka ikut bertempur, maka akan dilakukannya dengan energi dan semangat berani mati yang kebanyakan lebih dari kaum lelaki. Bahwa tidak ada bangsa yang lebih pemberani dan fanatik seperti bangsa Aceh dan kaum wanita Aceh melebihi kaum wanita di bangsa manapun. Tidak ada sebuah roman pun yang bisa menggambarkan kekuatan dan keberanian kaum perempuan Indonesia.

Seperti yang dikatakan Cak Lontong dan Mbak Rossi, “Siapa yang bilang di dalam rumah tangga perempuan tidak punya nilai bahkan nilai ekonomis?”

Selain itu, Kang Maman juga mengutip puisi Wiji Thukul yang sangat menarik:

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah, tetapi menangis ketika aku susah

Ibu tak bisa memejamkan mata bila adikku tidak bisa tidur karena lapar

Ibu akan marah besar bila kami merebut jatah makan yang bukan hak kami

Ibuku memberi pelajaran keadilan dengan kasih sayang, ketabahan

Ibuku mengubah rasa sayur murah menjadi sedap

Ibu menangir ketika aku mendapat susah, ibu menangis ketika aku bahagia

Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda, Ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Ibu adalah hati yang rela menerima, selalu disakiti oleh anak-anaknya, penuh maaf dan ampun

Kasih sayang ibu adalah kilau sinar kegaiban Tuhan, membangkitkan haru insan dengan kebajikan

Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan

Selain terpukau dengan survey Cak Lontong, Kang Maman adalah sosok lain yang menjadi magnet dan membuat saya selalu menanti tayangan ILK setiap malamnya. Lelaki bertampang GUNAWAN (gundul tapi menawan)  itu menjadi  No Tulen (bukan notulen, red) yang bertugas membacakan kesimpulan pada akhir acara. Ia tidak hanya membacakan konklusi dari apa yang didiskusikan dalam forum lawak tersebut, tetapi juga memasukkan beberapa kutipan bijak yang membuat saya merenung bahkan menitikkan air mata. (Baca: Kumpulan kata-kata bijak Kang Maman di ILK)

Contohnya saja ketika lelaki yang memiliki nama asli Maman Suherman itu membacakan kutipan tentang kehebatan Cut Nyak Dhien dan puisi Wiji Thukul tentang ibu tepat pada Hari Kartini, bulan April silam. Kecintaan dan rasa bangga saya terhadap Cut Nyak Dhien semakin menggebu ketika mendengar Kang Maman mengungkapkan tentang keberanian dan semangat pantang menyerahnya. Lalu tanpa saya sadari, air mata ini mengalir ketika ia membacakan puisi Wiji Thukul tentang Ibu. Betapa hebatnya seorang ibu, sungguh saya tidak akan menjadi Liza yang sekarang tanpa ibu saya.

Sama seperti Cak Lontong, saya juga baru mengenal Kang Maman pada acara ILK. Sebelumnya, saya tidak tahu sama sekali kalau lelaki lulusan Jurusan Kriminologi FISP- UI ini adalah seorang wartawan senior yang menjadi pemimpin redaksi pada salah satu media Kelompok Kompas-Gramedia pada tahun 1998-2003. Selain sebagai jurnalis senior, ia juga pernah menuliskan beberapa buku seperti Matahati, Bokis I: Kisah Gelap Dunia Seleb, Bokis 2: Potret Para Pesohor, Dari Yang Getir Sampai Yang Kotor’, dan beliau juga baru-baru ini meluncurkan novel berjudul: Re.

Dan yang membuat saya terbelalak ketika membaca profil Kang Maman adalah bahwa laki-laki yang juga aktif menulis di Kompasiana ini merupakan salah satu penggagas acara Panasonic Gobel Award, mentor “Stand Up Comedy Indonesia” di Kompas TV dan konseptor acara Indonesia Lawak KLub (ILK).

Wah, ternyata Kang Maman sudah seterkenal itu ya? Tapi saya baru mengenalnya di ILK. Eits, meskipun sudah terkenal, ternyata Kang Maman adalah sosok yang low profile. Ia tidak pernah menciptakan jarak dengan penonton setia ILK yang memberikan kritik dan saran terhadap acara yang ia konsepkan itu. Bahkan, setiap kali ada yang memention beliau lewat akun twitternya @maman1965, dengan ramahnya ia membalas tweet  tersebut. Engga percaya? Buktikan saja sendiri 🙂

Semoga Kang Maman tetap seperti Kang Maman yang sekarang  dan acara ILK semakin menarik dengan konsep-konsep ciamik yang Anda tawarkan. Begitu pula dengan kesimpulan yang Anda bacakan, semoga semakin membuat kami, para penonton setia ILK, tidak hanya mendapatkan hiburan saja, tetapi juga mampu merenung dengan fenomena yang ada.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Life Story, Opini Tagged With: kang maman ILK, kata bijak, profil kang maman, puisi, trans 7, wiji thukul

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. tunis says

    June 7, 2014 at 11:01 PM

    Wow, bereh that nyan buk 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 8, 2014 at 7:19 AM

      Hehehhehe…makasih beh

      Reply
  2. Aulia Fitri says

    June 8, 2014 at 3:04 AM

    Dek, tulisan notulen sambungkan alias resminya sering disebut notula 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 8, 2014 at 7:14 AM

      Ini istilah di ILK bang, no tulen yang artinya tidak tulen. Bukan notulen sesuai dengan EYD 🙂

      Reply
  3. SITI FATIMAH AHMAD says

    June 8, 2014 at 10:11 AM

    Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Liza-Fathia…

    Hadir menyapa untuk memaklumkan ada hadiah award (4) LIEBSTER AWARD buat mbak di laman saya.

    http://webctfatimah.wordpress.com/2014/06/06/ct255-meraikan-award-2/

    Semoga sudi menerimanya sebagai tanda penghargaan dan persahabatan di dunia maya.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 🙂
    SITI FATIMAH AHMAD

    Reply
  4. nonni says

    June 8, 2014 at 5:34 PM

    ILK jauh lebih asik ketimbang ILC. hahaha. ya bedaaaaa kan ya.. salam kenal mba.

    Reply
  5. Lidya says

    June 9, 2014 at 9:25 AM

    kayanya cuma kang maman yang sirus di ILK 🙂

    Reply
  6. sundhe says

    June 9, 2014 at 2:52 PM

    Gunawan.. kwkwkwkkwkwk *asli ngakak*
    Terharu baca puisinya Wiji Tukul :(, seharu kisah hidupnya.

    Reply
  7. Idah Ceris says

    June 9, 2014 at 8:02 PM

    Saya suka nonton ILK juga, mba. Refreshing bgtt nonton Kang Maman. Dodooh, belum follow twitternya. 😀

    Reply
  8. aulawiahmad says

    June 11, 2014 at 11:19 AM

    itu bukti kesederhanaan yg patut kita contoh ya Liza, btw pa kabarnya hehehe

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 11, 2014 at 7:01 PM

      Hei awiiii….long time no see. I am fine, and how are you?

      Reply
  9. Jhon S. Keloko says

    June 13, 2014 at 1:12 PM

    Smoga acara ILK tetap dipertahankan dan ditingkatkan trus, krn sangat mendukung untuk menginspirasi kita kedepan.

    Reply
  10. annehardianty says

    June 15, 2014 at 6:09 PM

    aku juga suka kang maman…kelihatan orangnya cerdas

    Reply
  11. poinweb ku says

    July 22, 2014 at 2:33 PM

    Sutuju sist http://poin-web.co.id/start/tps-usinv

    Reply
  12. syafiq0213 says

    February 14, 2015 at 4:59 AM

    momen yang saya tunggu adalah saatno tulen ilk berbicara

    Reply
  13. widahouse says

    May 9, 2015 at 6:40 AM

    bener banget, kata-katanya begitu menyentuh dan bikin lumer 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      May 20, 2015 at 6:42 AM

      Yup, menyentuh sekali

      Reply
  14. konveksi seragam jaket kaos says

    July 14, 2015 at 9:59 AM

    kang maman memang top..hehe

    Reply
  15. Mugniar says

    February 4, 2016 at 10:44 AM

    iya benar. Kalo disapa via twitter, Kang Maman akan ramah membalasnya. Saya bahkan suka tidak tahu diri DM ke beliau 😀
    Puisi di atas bikin saya menitikkan air mata. Liza ….
    TFS

    Reply
  16. Komedo123 says

    March 15, 2016 at 2:23 PM

    motivator baru bagi saya mbk

    Reply
  17. Ira Guslina says

    June 7, 2016 at 9:01 AM

    Mbak Liza keren, dalam acara Lawak masih sempat2nya merenung… terimakasih telah berbagi mbak…

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d