• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kuliner / Jengkol oh Jengkol

February 5, 2017

Jengkol oh Jengkol

wp 1486252778467

Jengkol? Ya, kali ini saya mau menulis tentang jengkol. Yang suka jengkol ayo merapat dan gimana kalau kita buat komunitas penyuka jengkol? Hihihi. Yang enggak suka jengkol, jangan kabur dulu dong, yuk lanjutin baca curhatanku tentang jengkol berikut ini, siapa tahu setelah membaca tulisanku ini kalian malah jatuh cinta sama jengkol dan semakin cinta sama pecandu jengkol. 

Kalau mau tahu resep rendang jengkol, baca aja postingan lawas ini : Rendang Jengkol yang Menggugah Selera

Aih kenapa pula si Liza ini curhat tentang jengkol? Mau tau aja apa mau tau banget? Jadi ceritanya, dalam beberapa minggu ini saya asyik makan jengkol aja. Bisa dibilang sudah kecanduan jengkol, manteman. Alhamdulillah enggak sampai keracunan. Soalnya habis makan jengkol, saya banyak minum air putih. Jadi paling banyak pipis. Tahu sendiri kan bagaiamana aroma air seni orang yang makan jengkol? Khas dan ngangenin, enggak? Hahaha. Apa-apaan sih. Belum lagi bau mulutnya. Ok, jangan minta saya stop ya. Habisnya lagi candu nih. Gubrakk.

wp 1486251963533

Yang paling enggak mengenakkan setelah makan jengkol emang 2 hal ini, bau mulut dan pipis bau pesing. Ibaratnya, kalau makan jengkol cuma butuh waktu 5 menit, maka bau yang ditinggalkan bisa 3 hari 3 malam. Yang makan jengkol seorang, yang jadi korban seisi rumah. Sampai-sampai para haters sering bilang, yang suka makan jengkol itu jengekelin banget. #maafkan #hiks

Baiklah, kembali ke cerita kecanduan jengkol. Sejak awal tahun kemarin, Aceh Barat Daya lagi banjir jengkol. Harga jengkol pun murah banget, hanya Rp 7.000 perkilo. Sebagai penyuka jengkol, tentu saya tidak menyia-siakan kesempatan ini. Langsung beli dua kilo buat direndang.

Eits, kebanyakan makan jengkol enggak takut kejengkolan? Tenang, kejengkolan atah keracunan asam jengkolat bisa diatasi kok, saya pernah nulis disini: Doyan Makan Jengkol, Hati-hati Bisa Keracunan Asam Jengkolat

Setelah habis stok  yang 2 kilo itu, kekalapanku makan jengkol belum berakhir. Kebetulan lagi tidak jauh dari rumahku, ada rumah makan yang baru buka. Konon menurut temanku, rendang jengkol disana enak pake banget. Sekali beli pun murah, cuma Rp 5.000 bisa dapat sepuluh potong jengkol. 

wp 1486251683179

Pas banget nih, batinku. Soalnya malas juga kan kalau harus masak jengkol tiap hari. Mending beli yang sudah jadi. Maka saya pun mampir ke rumah makan tersebut ketika istirahat siang dari kantor dan membeli si rendang jengkol.

Sesampai di rumah, saya langsung melahap jengkol tersebut. Enggak pakai nasi. Cuma jengkol tok. Rasanya itu, enak banget. Jengkolnya pulen banget. Sekejap sepuluh jengkol tersebut ludes dan saya kepingin lagi. Keesokannya, beli lagi, tapi porsinya nambah menjadi sepuluh ribu. Dan, langsung ludes juga.

Ya Allah, kenapa jengkol itu lezat sekali?

Kalau mau bernostalgia, kegemaranku makan jengkol itu dimulai waktu aku duduk di bangku sekolah dasar. Mamakku bukan penyuka jengkol, jadi di rumah beliau enggak pernah mau masak jengkol. Lalu kok bisa saya doyan jengkol? 

Ceritanya waktu itu saya dan keluarga besar jalan-jalan ke rumah saudara di Sigli, tepatnya di Keramat Luar. Nah, tetangga saudara saya itu jualan nasi dan rendang jengkol. Jengkolnya ditusuk sate. Jadi, saya dan saudara yang lain pun penasaran dengan rasa jengkol. Selama ini kan jengkol jadi bahan ejekan. Nah, dari pada terus mengejek tapi enggak tahu gimana rasa sebenarnya, mending dirasa. Kalau enggak enak, lanjut deh ngejekin yang suka makan jengkol. 

Mau tahu gimana rasa jengkol yang pertama kali saya makan waktu itu? Wow, enak banget. Habis satu tusuk, beli lagi sampai uang jajan kami habis.

Setelah itu, saya enggak pernah makan jengkol lagi. Kalau pun ada, itu kebetulan karena makan di warung Padang. Soalnya keluarga saya enggak ada yang suka jengkol. Sampai akhirnya saya pindah ke Aceh Barat Daya dan teman saya menawarkan jengkol rendang kepada saya. Langsung saja saya mau. Udah lama juga enggak makan jengkol.

Dan setelah itu, lanjutkan sendiri ya teman-teman ceritanya karena saya mau makan jengkol dulu.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kuliner, Life Story Tagged With: harga jengkol, jengkol, keutamaan jengkol, rendang jengkol

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. fernanindhita says

    February 5, 2017 at 8:24 AM

    Mamakku jg pecinta jengkol tp entah kenapa smpe skrg cobain belum nemu enaknya jengkol gimana. Msh suka pete aku, itu pun hrs dicampur hati/udang biar maknyuus. Hehehhe

    Reply
  2. Rach Alida Bahaweres says

    February 5, 2017 at 10:40 AM

    Aku nggak pernah makan jengkol mba :p
    Kalau pete suka aromanya aja, tapi nggak pernah gigit. Hihii

    Reply
  3. iska says

    February 5, 2017 at 3:53 PM

    Gak gitu suka jengkol tp mertua suka banget untung anaknya gak suka juga 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      February 8, 2017 at 10:43 AM

      enaak lho

      Reply
  4. Helena says

    February 8, 2017 at 2:08 AM

    Oops…ga mau makan jengkol *tutup mulut

    Reply
    • Liza Fathia says

      February 8, 2017 at 10:31 AM

      enaaak mbak heleeen

      Reply
  5. tas murah says

    February 9, 2017 at 9:15 AM

    kalo kejongkolan abis makan jengkol itu tergantung orangnya juga, kadang ada orang yang makan jengkol dikit aja udah kejongkolan. ada juga yang banyak banyak tapi gak kenapa-kenapa. Ya begitulah, yang jelas saya suka dengan jengkol, apa lagi rendang jengkol. Jengkol Oh Jengkol haha

    Reply
  6. Nusantara Adhiyaksa says

    February 13, 2017 at 2:14 PM

    Gerakan Ayo Makan Jengkol dan Petai ….
    wkwkwkwkk
    Mantab tuh, banyak WNA yang suka juga sama Jengkol

    Reply
  7. Ilham says

    February 13, 2017 at 7:51 PM

    jengkol oh jengkol …. kalau udh makan jengkol nggak tahan sm baunya pas lagi buang air

    Reply
  8. Deddy Huang says

    February 14, 2017 at 6:53 AM

    aku termasuk pencinta makan jengkol :p sama nasi putih anget aja udah seneng.

    Reply
  9. jaya says

    February 14, 2017 at 2:57 PM

    kebanyakan makan jengkol bisa kejengkolan lohhh wkwkwk maboknya mirip sama mabok miras katanya haha

    Reply
  10. tarjiem says

    February 17, 2017 at 9:54 AM

    Wah ternyata Ibu suka jengkol. Saya enggak deh. Sempat juga coba jengkol, rasanya mirip makan coklat, lembut-lembut dimana gitu di mulut.

    Reply
  11. Ratu SYA says

    February 17, 2017 at 11:21 PM

    wah jengkol 😀

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d