Halo semua, saya Naqiya. Pasti sudah kenal, kan? Naqiya anak emak Liza, yang punya blog ini. Hobi Naqiya jalan-jalan, bobok, dan mimik susu. Kata mama, Naqiya adalah traveler sejati. Soalnya sejak masih dalam kandungan dan masih berstatus bayi, Naqiya sudah diajak traveling ke berbagai tempat.
Bayangin aja, waktu masih di dalam perut mama, Naqiya sudah dibawa hiking ke Gunung Lange, Aceh Besar oleh mama dan ayah. Beneran lho… Tapi waktu itu mama belum tahu kalau ada Naqiya di dalam perutnya. Tidak hanya itu, waktu umur Naqiya tujuh bulan dalam kandungan, Naqiya diajak pulang kampung ke Tangse untuk acara tujuh bulanan. Jarak Banda Aceh ke Tangse sama dengan 6 jam perjalanan naik mobil penumpang L300. Dua hari di kampung, mama dan Naqiya pulang lagi ke Banda Aceh karena mama ikut tes untuk jadi pegawai.
Terus waktu Naqiya berstatus bayi merah alias bayi baru lahir, mama kembali membawa Naqiya jalan-jalan. Pertama jalan-jalan naik mobil dari rumah sakit ke rumah kontrakan kami. Eumm, jaraknya enggak jauh sih, cuma 15 kilo meter. Lalu, ketika umur Naqiya satu bulan, mama mendapat tugas pelatihan di Medan dari kantornya. Naqiya waktu itu kan masih menyusui. Enggak mau dong ditinggalin sama mama, apalagi baru satu bulan Naqiya melihat wajah mama. Jadi, Naqiya ikut juga ke Medan.
Awalnya mama diberikan tiket pesawat gratis oleh kantor, tapi maskapainya enggak menginzinkan bayi satu bulan naik pesawat. Akhirnya, mama memutuskan naik bus. Nyaksyik (nenek) juga ikut biar nanti ada yang menjaga Naqiya waktu mama pelatihan.
Naik bus itu seru, lho! Sepanjang perjalanan Naqiya asyik bobok dan mimik susu. Habis, berangkatnya malam. Itu kan jam tidur Naqiya. Di Medan, kami menginap di hotel bintang lima secara gratis, tis, tis. Kata nyaksyik, kami tidur di lantai tujuh. Dari jendela kamar, seluruh kota Medan terlihat jelas. Tapi waktu itu Naqiya belum bisa melihat.
Jalan-jalan ke Abdya
Umur dua bulan, Naqiya jalan-jalan lagi. Tepatnya pindah dari Banda Aceh ke Aceh Barat Daya (Abdya). Soalnya mama dipindahkan ke rumah sakit di kabupaten ini. Kami menyewa mobil untuk ke Abdya. Lama banget sampai kesana. Tujuh jam lebih. Tapi di perjalanan, Naqiya bisa melihat laut dengan pasir putih, gunung yang hijau, sungai yang airnya jernih dengan batu-batu besar, pasar, perkebunan sawit, banyak pokoknya.
Seminggu di Abdya, Naqiya dan mama pulang lagi ke Banda Aceh untuk mengantar ayah. Ayah harus kembali ke Jerman untuk sekolah. Satu bulan sebelum mama melahirkan, ayah mendapat izin pulang ke Aceh dari profesornya selama tiga bulan. Jadi, waktu Naqiya udah dua bulan, ayah harus kembali lagi ke Jerman. Semoga sekolahnya cepat selesai ya, Ayah.
Waktu umur Naqiya tiga bulan, mama harus pergi dinas ke Palembang. Awalnya Naqiya dan Nyaksyik mau diajak juga, tapi ternyata mama nginapnya bukan di hotel, tapi di asrama haji. Waktu itu, kata mama ada peraturan presiden yang melarang adanya pelatihan di hotel. Syukur juga Naqiya enggak ikut, soalnya mama bilang, di sana mama tidur sekamar berempat dengan pegawai yang lain. Kalau Naqiya ikut, mau tidur dimana?
Selama tinggal di Abdya, setiap hari Sabtu atau Minggu, mama selalu membawa Naqiya jalan-jalan. Seperti keBendungan sungai Ie Dikila, ke sungai Pucok Krueng Alur Sungai Pinang, ke Pantai Jilbab, ke pasar pagi untuk beli sayur, atau jalan-jalan di seputaran rumah. Senang sekali rasanya. Naqiya terus tersenyum dan tertawa sepanjang jalan. Kalau jalan kaki di seputaran rumah, mama menggendong Naqiya dan kami berjalan kaki sambil menyapa setiap orang yang lewat. Kalau jauh, mama mengajak kak Aisyah, asisten mama yang menjaga Naqiya, atau pergi bersama Bunda Meri, teman sekantor mama. Kami perginya dengan motor atau mobil.
Dari semua tempat yang pernah Naqiya kunjungi, Naqiya paling senang waktu mama, ngajakin Naqiya ke sungai di Pucok Krueng Alur Sungai Pinang, Abdya. Sungainya jernih sekali, terus banyak bebatuan besar. Di pinggir jalan, pohon pala tumbuh dengan subur. Mama bilang, salah satu alasan Belanda menjajah negara kita karena pala. Tempatnya adem sekali. Nanti kalau sudah besar Naqiya pingin berenang di sungai itu.
Rencana Jalan-jalan Bareng Ayah
Kata mama, kalau ayah pulang nanti, ayah akan mengajak kami jalan-jalan ke luar negeri. Bukan ke Jerman, sih. Soalnya mama cuma bisa cuti kerja paling lama satu minggu. Rencananya kami akan berliburan ke Malaysia, Singapura, dan Thailand. Asyik… Naqiya bisa naik pesawat, naik bus, dan naik kereta api.
Duh enggak sabaran lagi nungguin ayah pulang dan kami bisa segera jalan-jalan.
Lidya says
Asyik ya Naqiya bisa ikut mama jalan-jalan terus, bisa dekat terus mama.gemes banget lihat Naqiya yang lucu
Liza Fathia says
Iya mbak… Maunya dekat terus
Fardelyn Hacky says
Waduh, lagi enak-enak baca, ternyataaaa…. iklaaaaaan, bhahahaa…
Liza Fathia says
Ikuut kak, lomba blog nih. Bukan iklan
nurdiana26 says
wahhhh lucunya naqiya mba..
Beby says
Waaaah Naqiya hebat euy, uda traveling sejak dalam perut Mama.. Semoga selalu sehat yah, trus pas besar bisa jadi travel blogger 😀
Liza Fathia says
Amiin. Iya nih, hobi banget jalan2 si baby
yuliantilia51 says
wahhhh emess ihh emess sama naqiya
nurdiana26 says
hallo naqia.. kamu lucu sekali..
Liza Fathia says
Terima kasih bunda
Liza Fathia says
Halo tante nana
Airsoft gun murah says
Naqiya diperkenalkan dengan alam, kalau Naqiya gede mungkin dia bakal hobi adventure 😀
Liza Fathia says
Amiin. Insyaallah
Cicha says
Hai Naqiyaa.. iih kamu cantik banget deh 🙂 Selamat ber-adventure dan jalan-jalan yaahhh.. Seru deh pastiiii..
Sarah says
Lucu dan menggemaskan ya Naqiya… seneng banget di ajak jalan-jalan. Naqiya kalau jalan-jalan ke Jogja, coba sewa mobil dengan Semberani Rental Mobil Jogja ya? Murah lo…