Berikut ini adalah beberapa kebiasaan kurang baik kebanyakan orang Indonesia ketika bepergian dengan pesawat udara, khususnya dengan maskapai full service seperti Garuda Indonesia. Bukan bermaksud pukul rata, tapi ini adalah ‘kelakuan’ tak elok sebagian besar penumpang kita, yang pada gilirannya tentu akan membawa citra buruk bagi kita bersama, bangsa Indonesia tercinta ini.
1. Bagasi bejibunSaya sering takjub melihat barang bawaan penumpang yang seabrek – mengingatkan saya akan peristiwa pengungsian atau orang pindah rumah. Semua barang bawaan diangkut ke dalam kabin: koper besar, koper kecil, ransel, tas jinjing, tas belanjaan, kantong plastik, kardus oleh-oleh. Bahkan ada satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak membawa masing-masing satu koper, ransel, dan tas jinjing sekaligus!
2. Mengambil koran/majalah lebih dari satu
Jika Anda penumpang kelas bisnis ke atas, hal ini tentu masih bisa dimaklumi, tapi bagi penumpang kelas ekonomi ‘keserakahan kecil’ seperti ini tak layak dipelihara. Oke Anda hobi membawa dan ingin memperbarui informasi, tapi bukan berarti Anda harus mengambil jatah orang lain. Sering kejadian bahwa penumpang yang masuk belakangan tak kebagian bahan bacaan.
3. Maruk meraup permen
Selain koran dan majalah, maskapai full service biasanya juga memberikan permen secara cuma-cuma sebagai take-off issue. Nah, kebanyakan orang kita malah menganggap ini sebagai ‘peluang emas’ untuk mengambil permen sebanyak mungkin untuk dibawa pulang. Ada beberapa penumpang yang bahkan telah siap dengan kantong muntahan atau tas tangan untuk menyimpan permen yang mereka raup dengan sangat serakah dari tray yang dihidangkan oleh awak kabin. What a shame! Beberapa kota tujuan penerbangan yang para penumpangnya sering ‘norak’ dalam mengambil permen (dan juga bagasi) ini terkenal dengan julukan 3 P dan 3 M (tiga kota dengan huruf awal P dan M. Silakan Anda cari tahu sendiri).
4. Tidak mengindahkan aturan keselamatan penerbangan
Berkutat dengan hape, sibuk dengan komputer jinjing, main games, tetap memakai headset saat pesawat akan lepas landas – adalah beberapa kebiasaan buruk penumpang kita yang susah dihilangkan. Anda mempunya waktu yang cukup banyak di perjalanan menuju bandara ataupun di ruang tunggu terminal untuk sekadar menelfon keluarga, pacar, kenalan, kolega, dsb. Tapi mengapa baru kepikiran pada saat sudah di dalam pesawat? Aneh.
5. OKB yang norak
Pelanggan maskapai full service biasanya kelas menengah ke atas. Banyak dari mereka yang memang udah dari orok hidup dalam kemewahan, namun tak sedikit pula di antaranya adalah para social climber yang (sayangnya) banyak yang norak. Para Orang Kaya Baru (OKB) ini akan sangat terlihat jelas ketika berada di pesawat full service: suka memerintah, barang bawaan segudang, dan tak tahu aturan penerbangan. Pernah OKB yang duduk di exit row seat (jendela darurat) dan marah-marah ketika pramugari memintanya memindahkan tas jinjing yang ia taruh di depan kursi. Ia bersikeras untuk tidak memindahkan barang bawaannya tsb ke kompartemen. Padahal peraturan penerbangan mewajibkan daerah di seputar exit row harus klir dari obstacle (halangan) apapun. Malunya lagi, ia malah didamprat oleh penumpang lain karena merasa terganggu dan bilang begini: “Ibu ya dari tadi saya dengar berisik terus. Menyalah-nyalahkan pramugari! Ibu yang gak tahu aturan!”. Dan dia hanya bisa diam, menahan malu.
Itulah 5 Kebiasaan Buruk Penumpang Saat Naik Pesawat Terbang, semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan penumpang tersebut.| Afri Meldam, Flight Attendants Garuda Indonesia Airline dan Penulis Kumcer Hikayat Bujang Jelatang.
lon tuan says
Kayaknya seseorang juga gitu deh…hehe
Liza Fathia says
Saya kenal seseorang itu
Zulfan Helmi says
Yg no 4 memang pernah jumpai pas perjalanan dr jogja ke jkt. Aku kak pernah marahin abg2 disamping kiri yang masih mainin Path utk check in padahal pesawat udah keluar apron
Liza Fathia says
Hahaha.mantap zulvan
Anis Hidayah says
Hahahaha,,, iya ya mbak, yang no.3 itu, kayaknya nggak mau rugi mbak, kan lumayan ambil permen 10 kalau diuangkan ya 3 ribu,,, terus ambil koran lebih dari satu, ya sama aja, kalau beli 2 koran ya 6 ribuan lah,,, dan point no. 4 dan 5 itu memang bikin gemes,, kan bahaya kalau dalam pesawat HP pun masih dinyalakan,,, Bukan yang menghidupkan HP aja ew yang celaka kalau ada apa – apa, tapi orang lain pun ikut ew,,, hehehe….
Liza Fathia says
Iya, orang2 seperti itu bikin kita ketakutan naik pesawat
Lidya says
aku pernah nih mbak ketemu orangyg begini ,menyuruh2 pramugari ngangkat koper
Liza Fathia says
Kasian ya pramugarinya
kholis says
OKB yg norak, itu dia paling nyebelin wkwk
Liza Fathia says
Itulah…nyebelin banget kan
Azmi Clay says
Yang no 3 kayaknya aku deh 🙂
Dewi says
Untuk yang nomor 1, udah jadi kebiasaan saya, setiap mau naik pesawat, pasti ngirit2 barang banget.. Selain berat dan ribet, saya males juga bawa barang banyak2.. Hwehehe.e
Liza Fathia says
Mantap mbak dewi
evrinasp says
aku enggak lho ya mbak, malah nervous pas mau takeoffkoran jarang ku ambil, milih tidur aja di pesawat
Khair says
syukur deh, kriteria diatas gak ada pada diri syaa, hehe
Liza Fathia says
alhamdulillah
Penjual Genset says
Suka Gedeg sama orang yang tetep ngeyel main HP, padahal udah mau take off :/
Endangermanto says
Kalau itu sih laporing aja Gan.
Kalau emang udah beneran take off dan hpnya masih gak diganti modenya
alfatih.prince21 says
OKB emang norak yaa,, :v