• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Uncategorized / INDONESIA, MARI KITA MEROKOK

June 2, 2008

INDONESIA, MARI KITA MEROKOK

Mungkin inilah pesan yang tersirat dari setiap iklan rokok yang kerap kita lihat di rumah melalui media elektronik seperti televisi, kita dengar melalui radio, ataupun di jalan–jalan protokol yang sering kita lewati melalui media reklame. Pesan–pesan tersebut dengan mudah kita temukan dan jelas terpampang di mana–mana.
Sebut saja iklan dari salah satu merek rokok terkenal yang sering menyajikan pesan–pesan yang menggelitik seperti, “ Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat”, “Jalan Pintas Dianggap Pantas”, “Gali Lubang Tutup Lupa”, “Kalo Masih Banyak Celah Kenapa Harus Nyerah”, “Terus Terang, Terang Ga Bisa Terus–terusan”, “Mau Pintar Ko’ Mahal?”, “Susah Ngeliat Orang Seneng, Seneng Ngeliat Orang Susah” atau pesan berbau religius ketika di bulan Ramadhan, seperti “Ngobrol Jangan Cuma Setahun Sekali!” atau “Malu Sama Yang di Atas!”, dan semua kalimat tersebut diakhiri dengan “Tanya Kenapa?”
Pesan–pesan yang ringan namun memiliki makna yang dalam dan tajam. Berisikan kritikan moral terhadap kebijakan–kebijakan pemerintah dan sikap kita sehari–hari. Menggugat hal–hal yang sering kita anggap sebagai sesuatu yang “ biasa” tetapi harus diubah. Menyadarkan kita untuk berinstorpeksi diri dengan pertanyaan akhir “ Tanya Kenapa?”.
Tidak dipungkiri bahwa pesan moral yang disampaikan melalui iklan produk rokok tersebut cukup menggelitik. Tetapi tanpa kita sadari ternyata semua itu hanyalah tak tik dari perusahaan rokok dengan tim kreatif dan marketingnya yang tidak pernah kehilangan akal terhadap kebijakan pemerintah yang membatasi kesempatan dalam memasarkan/ mengiklankan produknya. Seperti pelarangan memasarkan produk rokok serta tidak boleh menjadi sponsor kegiatan pada institusi pendidikan. Tidak menampilkan wujud rokok serta aktivitas merokok baik itu dalam visualisasi berupa gambar atau film pada media televisi, internet, reklame, ataupun suara pada media radio. Pembatasan waktu pemasaran di atas jam setengah sepuluh malam sampai jam lima pagi, dengan asumsi bahwa anak–anak tidak menggunakan media elektronik pada waktu tersebut (PP No.38 Tahun 2000). Dalam pemasarannya juga “ wajib” menyertakan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat merusak kesehatan.
Selain itu, sosialisasi yang dilakukan oleh para pakar, praktisi, dan akitivis kesehatan pada masyarakat umum tentang bahaya rokok bagi kesehatan, seperti pemaparan informasi atau pengetahuan tentang asap rokok yang mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia dengan tiga komponen utama, yaitu: nikotin yang menyebabkan ketergantungan/ adiksi, tar (benzo-a-piren, piren) yang bersifat karsinogenik dan karbon monoksida yang afinitasnya sangat kuat terhadap hemoglobin sehingga kadar oksigen dalam darah. Jika hal tersebut terakumulasi akan menimbulkan penyakit kanker, impotent, atau merusak jantung, paru–paru, janin, dan lain-lain.
Jelas saja, sosialisasi tersebut akan membuat para perokok atau orang yang hendak merokok akan berpikir dua kali untuk merokok. Karena merokok dapat merusak kesehatan dan menyebabkan kematian. Dan semua itu akan merugikan perusahaan–perusahaan rokok
Namun, perusahaan rokok tidak tinggal diam begitu saja. Sebagai respon dari peraturan pemerintah dan sosialisasi dari berbagai pihak tersebut di atas membuat perusahaan rokok mencari ide kreatif dalam hal pempromosian produk rokoknya untuk tetap menarik perhatian masyarakat. Selain pesan–pesan moral berupa kritik yang telah penulis sebutkan di atas, masih banyak lagi pesan yang disampaikan oleh berbagai perusahaan rokok di negri ini. Sebut saja pesan, “Apa Obsesimu?” disertai dengan slogan “Bikin Hidup Lebih Hidup” , “U are U !” (baca: kamu adalah kamu), “X-presikan Aksimu!” dan masih banyak lagi yang lain. Pesan–pesan tersebut merupakan pesan–pesan hidup yang juga mencerahkan, bermakna, berguna dan bermanfaat.
Dan dengan iklan yang sangat kreatif dan sama sekali tidak menampilkan kesan negative dari rokok, perusahaan rokok berhasil menjerat hati rakyat Indonesia. Rokok hadir di masyarakat sebagai teman yang siap menolong kapan dibutuhkan. Rokok hadir sebagai sahabat yang mampu menasehati kita di saat teman–teman kita hilang entah kemana. Padahal semua itu tidak telepas dari propaganda yang dilakukan perusahaan rokok agar kita, masyarakat umum bisa menerimanya. Lihat saja berapa banyak beasiswa yang ditawarkan untuk institusi pendidikan, sumbangan–sumbangan yang mereka berikan untuk masyarakat miskin dan korban bencana alam, serta menjadi sponsor dalam berbagai kegiatan?
Semua itu dilakukan agar kita persimif/mentolerir rokok yang notabene merusak kesehatan dan mematikan tetap berkembang di negara ini. Agar kita bimbang terhadap untuk menilai yang baik dan yang buruk. Sebuah marketing yang sangat baik untuk menarik konsumen. Hingga pada akhirnya kita semua menerima rokok dan tergantung padanya.
Ada sebuah lelucon yang menarik tentang marketing, “ Marketing adalah bagaimana cara kita menjual sate babi, di kampung Arab dan laku!”. Maksudnya, babi mungkin bisa enak, mengenyangkan dan laku dijual. Namun, tetap saja babi haram di konsumsi (salah satunya adalah merusak kesehatan) bagi orang Arab (Islam.red). Begitu juga dengan merokok, ia bisa menjadi teman dikala kita sedang sendiri atau dalam keadaan stress, tetapi rokok dapat merusak kesehatan dan dapat mematikan.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Uncategorized

  • 1 Liza Fathia
    • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Reader Interactions

Comments

  1. edsaunmuha says

    June 9, 2008 at 10:37 AM

    wah, keren banget isinya…he… luar biasa ya,….ne anak suka karya banget he.,..
    boleh donk diajarin

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d