• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Uncategorized / Indahnya Sunset dan Kelezatan Mie Leupung

April 24, 2014

Indahnya Sunset dan Kelezatan Mie Leupung

“When I admire the wonder of a sunset, or the beauty of the moon, my soul expands in worship of the Creator.” – Mahatma Gandhi

Senja itu, saya kembali bisa melihat matahari tenggelam yang begitu memukau. Menyaksikan dengan mata telanjang bagaimana pusat tata surya itu terbenam di ufuk barat sungguh membuatku takjub akan kebesaran Yang Maha Kuasa. Ia yang pada siang terlihat putih berubah menjadi kuning dan bulat serta memancarkan cahaya merah saga. Lautan yang sebelumnya memantulkan warna langit yang biru kini berubah menjadi jingga. Indah sekali.

R2 eUFTwhtwcFAdczhzp3lT ggvn8s1lpq YuU1tck=w1044 h497 no

Salah satu tempat melihat sunset di Aceh itu adalah pantai. Pantai Leupung atau Pantai Lhoknga dapat menjadi salah satu alternatif untuk melihat matahari tenggelam

Sebenarnya, saya tidak memiliki rencana khusus untuk melihat sunset. Hanya saja sore itu, Bang Thunis mengajak saya yang beberapa hari ini hanya berkativitas di rumah untuk mencari jagung rebus di Pantai Ulee Lheu, salah satu pantai yang teletak di Kota Banda Aceh. Selain merupakan salah satu pelabuhan yang ada di Aceh, pantai Ulee Lhe juga menjadi tempat rekreasi keluarga. Sore hari adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu di sana sambil makan jagung, menyeruput air kelapa muda, dan menanti matahari tenggelam.

Sayangnya, semua lapak pedagang di trotoar Ulee Lheu hanya menjual jagung bakar. Tidak ada jagung rebus di sana. Para penjual jagung dan kacang rebus yang menggunakan gerobak juga tidak terlihat sore itu. Akhirnya, kami pun berbalik arah. Bukan ke jalan pulang melainkan jalur yang tembus ke Lhok Nga, Aceh Besar. Tujuannya masih sama, mencari jagung rebus. Tapi tak ada jagung rebus di sepanjang jalan menuju pesisir pantai itu.

Baca Juga: 6 Jenis Mie Aceh yang harus kamu tahu

Hari semakin gelap dan perjalanan kami telah jauh meninggalkan Banda Aceh.

“Bagaimana kalau kita makan mie Luepung saja?” usulku di tengah perjalanan.

Bang Thunis setuju. Sudah lama kami tidak menyantap Mie Leupung yang terkenal dengan kelezatannya. Dengan mengendarai sepeda motor, kami terus melaju melewati Lhoknga. Pabrik Semen Lafarge  kami lalui dan di sela-sela cemara yang tumbuh di sepanjang pantai terlihat matahari mulai tenggelam. Tidak terasa kami sampai ke Luepung dengan menempuh jarak sejauh 40 km.

3GO EiolX1q4K5AF86KOkp wdJaUD05cKa90JMARF9A=w957 h569 no

Mesjid Leupung, Aceh Besar ketika senja

Melihat sunset langsung di tepi pantai sungguh sangat berbeda dengan sunset di tengah pemukiman. Hamparan laut yang luas seakan menjadi cermin yang merefleksikan cahaya matahari senja. Ditambah lagi dengan camar yang berterbangan dan nyiur yang melambai menjadikan suasana sunset di pantai Leupung sungguh memesona.

Ketika adzan magrib berkumandang, kami pun tiba di warung Mie Aceh yang terletak di pinggir jalan raya. Sangat mudah menemukan warung yang terletak tidak jauh dari mesjid dan Kantor Polisi Leupung yang pernah dihebohkan dengan penembakan teroris beberapa tahun silam. Namun, warung ditutup sementara waktu sampai magrib selesai. Pelayan warung mempersilakan kami untuk shalat di mushalla yang terletak di belakang. Baru setelah shalat, kami disuguhi mie Aceh yang sangat nikmat.

Mie Aceh Luepung

Mie Aceh Luepung

Ada keinginan untuk memesan Mie Kepiting ketika melihat kepiting ukuran besar di dalam kaca berbentuk balok di samping rak mie. Tapi saya urungkan karena mengingat bayi di kandungan. Ya, ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi seafood karena ditakutkan bisa menimbulkan alergi. Begitu pun dengan Bang Thunis, ia hanya memesan mie tumis karena kakinya sedang diserang asam urat akut.

Meskipun hanya menyantap mie tanpa sea food, tapi rasanya sungguh nikmat. Jika tidak memikirkan jarak yang hampir 40 km dari Banda Aceh, sudah setiap minggu saya ingin makan mie di sana sambil melihat sunset.[]

Oh ya, Upadate diikit, buat yang mau masak sendiri mie Aceh, sila baca di link ini: Cara Masak Mie Aceh. 

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Uncategorized Tagged With: Leupung, Mie Leupung, pantai aceh, sunset Aceh

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. cumilebay.com says

    April 24, 2014 at 11:07 PM

    Sunsetnya keren dan mie aceh nya bikin ngilerrrrr. Mie kepiting pasti makin juara 😉

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 24, 2014 at 11:10 PM

      Asam urat kak 🙂

      Reply
  2. Aulia Fitri says

    April 25, 2014 at 1:37 AM

    mie leupung memang terkenal versi kuah ‘meuleuhop’ apalagi jika jalanan sepi jelang maghrib bisa mendengarkan bunyi suara makhluk yg senada, darud kleng, cicem, dan lainnya 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 25, 2014 at 2:22 PM

      Kabeutoi nyan bang aulia, cukop mamgat dan lee that suu darut

      Reply
  3. niaharyanto says

    April 25, 2014 at 9:32 AM

    Sunset dan mienya bener-bener menggoda. Aceh memang eksotik. Pengen ke Aceeeeh. 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 25, 2014 at 2:21 PM

      Ayoo ke Aceh

      Reply
  4. sundhe says

    April 25, 2014 at 10:19 AM

    Subhanallah, indahnya.. teringat terakhir x ke pantai lhoknga adalah 2 minggu sebelum tsunami, dan setelah itu belum pernah lagi sama sx. Jadi.. bisa dikatakan baca tulisan Liza x ini adalah salah 1 cara menghilangkan rindu akan pantai tersebut 😉

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 25, 2014 at 2:19 PM

      Dhe kapan pulang ke aceh?

      Reply
      • sundhe says

        April 25, 2014 at 2:40 PM

        Insya Allah secepatnya 😀

        Reply
  5. Liza Fathia says

    April 25, 2014 at 2:20 PM

    Sama aja mbak Lydia. Tapi di Aceh mana ada mie aceh sama seperti Jakarta mana ada nasi goreng Jakarta 🙂 disini nama mie Acehnya berdasarkan nama pembuat atau nama tempat

    Reply
  6. sundhe says

    April 25, 2014 at 2:23 PM

    Iya za, itu komentar yg di blog Dhe tadi dah 6 tahun yang lalu, hehehe 😀 dan sekarang dah ga pernah ketemu *di dumay* lagi sama bang Alex itu, Blognya sekarang apa za? Liza tau??

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 25, 2014 at 2:24 PM

      Lupa liza nama blognya. Dulu pernah beberapa kali berkunjung waktu di tintamerah. Sekarang udah ganti, entah apa

      Reply
  7. Makmur Dimila says

    April 26, 2014 at 12:17 AM

    Saya sering lewat depan warung mi itu, tapi tak pernah singgah. 🙁 Ke depan harus coba nih.

    Reply
  8. Fardelyn Hacky says

    April 26, 2014 at 2:51 AM

    Omaaaaaaaann….bikin hawa. tijoh ie babah teuh

    Reply
    • Liza Fathia says

      April 26, 2014 at 8:30 AM

      Woe laju, pakat ayah abel

      Reply
  9. Idah Ceris says

    April 26, 2014 at 6:00 AM

    Cantik bgtt jingganya, Mba.
    Saya pernah icip mie aceh, tapi gak di Aceh. Pingin yg langsung di Aceh.

    Reply
  10. konveksi seragam jaket kaos says

    July 14, 2015 at 10:07 AM

    aceh memang indah..

    Reply
  11. Anis Hidayah says

    December 5, 2015 at 7:39 PM

    Mie nya kelihatannya enak, kayaknya ada kecapnya dan rasanya gimana gitu (edisi sok tau), hehe

    Reply
  12. servis airgun says

    January 29, 2016 at 4:49 PM

    pengen hunting kuliner yg unik

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d