• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Life Story / Cerita Lucu Dokter dan Pasien Rumah Sakit Jiwa

February 21, 2022

Cerita Lucu Dokter dan Pasien Rumah Sakit Jiwa

cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa

Assalamualaikum. Halo teman-teman semua? Apa kabar? Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pengalaman selama menjadi dokter di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Ya, selama 3 tahun mengabdi sebagai ASN di RSJ, banyak sekali cerita lucu dokter dan pasien Rumah Sakit Jiwa yang sayang kalau dilewatkan. Tidak hanya cerita lucu, cerita sedih yang menyayat hati juga ada. Pun cerita saat menghadapi keluarga yang tidak peduli dengan kondisi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang bikin tensi naik.

Ketika mendengar RSJ, pasti teman-teman langsung membayangkan bagaimana tempat saya bekerja, kan? Karena saya bertugas Instalasi Gawat Darurat alias IGD, maka setiap hari berbagai jenis pasien dengan gangguan jiwa yang datang. Ada yang mengamuk, teriak-teriak, bicara kacau, tertawa sendiri, dan lain-lain. Ada juga yang menangis histeris, tidak mau diajak berkomunikasi. Pokoknya banyak sekali cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa.

Kali ini saya ingin berbagi tentang cerita lucu dokter dan pasien di RSJ. Kenapa lucu? Karen kalau mengingat kejadian itu membuat saya tertawa sendiri. Sampai-sampai suami saya heran, ini istriku kok suka sekali tertawa sendiri.

Ohya, saya tidak menggunakan istilah orang gila dan tidak menggunakan judul cerita lucu orang gila postingan ini. Karena menyebut mereka yang menderita gangguan jiwa dengan orang gila justru akan menimbulkan stigma dan berdampak buruk terhadap proses penyembuhan penyakitnya. Jadi, mari kita biasakan menyebut para penderita gangguan jiwa dengan ODGJ.

Cerita Lucu Dokter dan Pasien Rumah Sakit Jiwa

Bisa dibilang, Jumat adalah hari yang bikin deg-degan bagi saya dan dokter-dokter IGD lainnya. Soalnya kalau kena shift pagi IGD di hari itu, maka siap-siaplah kedatangan tamu yang tidak memiliki identitas alias gelandangan. Biasanya kalau hari Jumat, aparat kepolisian dan Satpol PP melakukan penertiban di jalanan termasuk ODGJ gelandangan. Kalau gelandangan dan pengemis (Gepeng) biasanya dibawa ke Dinas Sosial, maka yang ODGJ di bawa ke RSJ.

cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa

Benar saja, hari itu, mendekati waktu shalat Jumat, datanglah polisi dengan mobil patrolinya membawa seorang gelandangan.

“Izin Bu Dokter, ini ada ODGJ gelandangan yang meresahkan warga di seputaran Neusu. Makanya kami membawanya kesini.” Jelas pak Polisi tersebut.

“Ada identitasnya tidak, Pak? KK atau KTP?” tanyaku sambil melihat kondisi ODGJ tersebut.

Seorang laki-laki berbaju lusuh dan kotor, dengan rambut yang acak-acakan, berusia sekitar 30 tahunan. Ia tampak lemas dan tampak pasrah saja ketika polisi dan perawat menurunkannya dari mobil patroli lalu memasukkannya ke ruang triase.

“Enggak ada, Bu. Dia enggak bawa apa-apa. Cuma tadi pas kami lagi melakukan penertiban, dia lagi mondar-mandir di depan toko. Pemilik tokonya takut dan meminta tolong kepada kami.”

Aha! Bertambah lagi pasien tanpa identitas di RSJ, batinku.

“Mengamuk enggak tadi dia, Pak? Ada melawan waktu dibawa kesini? Bicara atau tertawa sendiri?” tanyaku kemudian.

“Seperti ibu lihat tadi, enggak ada respon apa-apa waktu dibawa masuk. Pasrah gitulah sepanjang perjalanan. Ditanya apapun enggak jawab. Lemas gitu.”

Setelah membuat berita acara serah terima pasien gelandangan, polisi itu pun pamit melanjutkan patroli.

Saya lalu menginstruksikan perawat untuk melakukan pemeriksaat vital termasuk tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh.

Saya juga mencoba mewawancarai pasien itu. Sayangnya dia tidak kooperatif sama sekali. Dari penampilan yang lusuh dan acak-acakan tampak kalau ia sudah berhari-hari tidak mandi.

“Kak, kalau vital signnya bagus, injeksi halo aja ya. Observasi 30 menit kalau aman, masukkan ke dalam ruang akut,” kataku kemudian kepada perawat.

Setelah disuntikkan obat, pasien gelandangan yang kami namai Mr. X Neusu itu pun didorong ke ruang akut.

Keesokan harinya, perawat di ruangan akut menemuiku dan menyampaikan jika pasien tersebut orang normal, bukan ODGJ. Penasaran saya pun ikut ke ruangan itu.

Disana tampak pasien yang apatis saat saya wawancara, kini segar kembali. Bajunya yang lusuh dan penuh debu pun sudah berganti dengan seragam pasien RSJ.

“Bu, saya enggak sakit, Bu.” Ucapnya.

Saya kemudian memeriksa tatapan matanya, normal. Tidak kosong seperti layaknya pasien jiwa kebanyakan.

“Siapa nama kamu?” tanyaku kemudian.

Lalu ia menyebutkan namanya dan menceritakan kalau ia sebenarnya berasal dari Binjai Sumatera Utara. Ia sudah menikah dengan orang Aceh Tamiang, memiliki anak satu, dan kini berdomisili  di tempat istrinya. Ia juga menyebutkan dengan lengkap alamat rumahnya saat ini.

“Siapa nama kepala desamu?” tanya perawat yang ternyata mengetahui alamat tempat tinggalnya.

Ia lalu menyebutkan nama kepala desa tersebut.

“Benar itu, nama kadesnya, Dok. Saya pernah menghubungi bapak itu beberapa kali waktu mengantar pasien.” Jelas perawat ruang akut itu.

 Sang perawat kemudian menghubungi kepala desa dan mengkonfirmasi apakah benar Mr. X Neusu ini adalah warganya. Dan ternyata benar. Tempat tinggal si Mr. X tidak jauh dari rumah pak kades.

“Coba Abang minta kirimkan foto KK Mr. X ini, biar kita crosscheck,” saranku.

“Bu, aku tidak dirawat di sini lagi kan, Bu. Aku tidak sakit jiwa, Bu. Aku baik-baiik aja.” Ucap Mr. X dengan suara memelas dan logat Medannya yang khas.

Saya kemudian melakukan penilaian status mentalnya untuk memastikan kembali apakah benar ia sehat atau tidak.

“Dalam seminggu terakhir apakah kamu pernah mendengar bisikan-bisikan atau merasa curiga sama orang-orang?”

“Enggak ada lah, Bu Dokter. Apa pula Ibu ini, dengar bisikan-bisikan.”

“Hari ini hari apa? Jam berapa? Kamu sekolah tamat apa? 5×7 berapa? Tong kosong nyaring bunyinya apa artinya?

Semuanya dijawab dengan benar oleh Mr. X.

“Lalu kenapa kamu dibawa polisi ke RSJ?”

Si Mr. X Neusu itu tersenyum saat menceritakan kronologis sampai ia dibawa oleh polisi ke RSJ.

Orang yang Berpenampilan Dekil dan Lusuh = Orang Dengan Gangguan Jiwa?

Menurut cerita Mr. X,  ia merantau ke Banda Aceh untuk mencari kerja. Sesampainya di sini, ia bekerja di pabrik pembuatan batu bata. Sayangnya, setelah seminggu bekerja, ia tidak juga mendapatkan upah dari pemilik pabrik. Uang dikantongnya juga sudah habis.

Walhasil, ia pun mencoba mencari pekerjaan lain tetapi tidak kunjung dapat. Tas ransel yang berisi baju yang ia gunakan sehari-hari juga hilang entah kemana sehingga sudah berhari-hari ia tidak mandi dan ganti baju.

Pada hari Jumat yang naas itu, sebelum diangkut oleh polisi patroli Mr. X sedang lalu lalang di depan toko kue. Saat itu ia merasa sangat lapar karena sudah dua hari tidak makan.

“Aku pingin minta kue disitu tapi enggak berani karena aku enggak punya uang,”jelasnya kemudian.

Karena penampilannya yang kotor dan mirip ODGJ, pemilik toko ketakutan dan menghubungi polisi yang sedang melakukan penertiban.

“Nah, tiba-tiba aja aku ditangkap polisi. Aku pikir mau dibawa ke kantor polisi, takut aku. Mana belum makan juga, makin lemas lah aku.” Ceritanya.

“Terus waktu di wawancara di IGD, kenapa kamu dia aja?”

“Aku lemas kali waktu itu. Enggak ada lagi tenaga. Jadi, mau dibuat apa terserah aja. Habis itu aku tidur dan enggak sadar apa-apa lagi.”

Saat terbangun keesokan harinya, Mr. X ia sangat terkejut.

“Waktu itu aku pikir tempat apa ini? Kenapa ada orang tertawa sendiri, ada yang nyanyi-nyanyi tidak jelas, ketawa besar-besar, maki-maki,  terus ada yang telanjang juga. Terkejut kali aku bu. Aku pikir apa aku sudah mati. Apa ini kuburan tempat aku dimakamkan.”

cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa

Mendengar kisahnya, saya dan perawat di ruang itu tidak bisa menahan tawa.

“Baru aku tahu ini rumah sakit jiwa habis tanya ke perawat.” Jelasnya berapi-api. “Bah, kenapa pula aku dibawa ke RSJ.”

“Makanya, besok-besok kau harus rajin mandi dan ganti baju biar enggak dikira orang gangguna jiwa,” kata perawat jaga.

“Iya nya. Itu baju udah seminggu aku pake. Baju kerja di pabrik bata. Makanya kotor kali.”

Mr. X itu ikut tertawa membayangkan kisahnya.

“Aku bisa pulang kan, Bang? Tapi aku tidak punya uang.”

Perawat ruangan itu mengangguk dan mengatakan kalau ia bisa pulang ke rumahnya. Untuk biaya transportasi di tanggung oleh pihak rumah sakit.

Bagaimana? Bikin tertawa sendiri kan cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa? Kalau iya, jangan lupa komentarnya. Kalau kurang lucu, berikan juga komentar dalam bentuk kritik dan saran. Terima kasih.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Life Story, Kesehatan Tagged With: cerita lucu dokter dan pasien rumah sakit jiwa

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Nchie Hanie says

    February 21, 2022 at 2:52 PM

    ahhaaa,lucu banget kisahnya atulah, kasian si Mr X orang normal berada di RSJ dengan melihat segala kelakuaknnya berasa di kuburan ya, duh saking pasrahnya kemana pun dia ngikut.
    Tapi miris juga ya, moga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya yaa.

    Reply
  2. dennisesihombing says

    February 21, 2022 at 9:40 PM

    Lucu dan penuh drama haru ceritanya ya dok. Terkadang orang melihat casingnya dan menarik kesimpulan. Padahal kumuhnya karena gak ada baju, linglung karena kelaparan. jadi pembelajaraan bersama ya dok untuk kita semua

    Reply
  3. omnduut says

    February 22, 2022 at 9:08 AM

    Lucu dan kasihan. Jadinya prihatin saking lemesnya gak makan jadi blank saat diajak ngomong. Bagusnya beliau nggak mencuri. Semoga si abang rezekinya dilancarkan Tuhan, amin.

    Reply
  4. ameliatanti says

    February 22, 2022 at 9:18 AM

    yaa Allaah “terkutuk” tuh pemilik pabrik bata tempat dia bekerja 🙁
    kasian ya, dia modnar mandir kelaparan

    Reply
  5. Katerina says

    February 22, 2022 at 2:03 PM

    Ya Allah, aku pengen ketawa, tapi gak jadi. Bagaimana pun, kisah ini sesungguhnya sebenarnya kan sedih. Gak bisa bicara saking lemahnya karena beberapa hari gak makan. Yang ada, aku prihatin dengan kondisinya. Nasibnya sedang susah. Semoga Allah mudahkan rejekinya, dapat pekerjaan yang baik, dan dapat bayaran yang sesuai dan tepat waktu.

    AKu pun mungkin akan takut kalau ada orang bertampang gelandangan dan pengemis mondar-mandir dekat rumah, tapi dari cerita ini aku jadi punya sudut pandang lain.

    Reply
  6. Naqiyyah Syam says

    February 22, 2022 at 5:47 PM

    Ya Allah sedih plus senyum2 kenapa bisa terjadi ya salah tangkap gitu jadi ingat orang yang gangguan jiwa di sekitar rumahku, namanya Ujang dan suka pakai baju kumal.

    Reply
  7. Vicky Laurentina says

    February 22, 2022 at 8:08 PM

    Pasien nyasar, hadoooh..!

    Ya memang kasihan juga sih dia, telantar nggak jelas karena nggak dapat penghasilan.
    Untung nggak langsung difiksasi waktu datang ya, Liz. Eh, kalau masuk ruang akut itu diapain, Liz?

    Reply
  8. Indah Savitri says

    February 23, 2022 at 4:01 AM

    kerapkali penampilan memang menjadi penilaian pertama ya mbaaa.. dan kalau sudah begini, kita harus extra hati – hati dan tidak mengambil asumsi ya

    Reply
  9. Emak2blogger says

    February 23, 2022 at 8:42 AM

    fix, kalau dekil, kumal, kotor banget memang mirip IDGJ ya.
    Ku geli membayangkan dia bangun tidur tiba-tiba dengar ketawa~tawa nggak jelas

    Reply
  10. Rosanna Simanjuntak says

    February 23, 2022 at 12:53 PM

    Bisa aku bayangkan logat Medannya yang kental itu!

    Btw,
    Kalau ada orang mondar-mondir di depan rumahku dengan pakaian lusuh, kumal dan kotor, aku rasa pastilah aku punya praduga yang sama juga.

    … plus pucat-pasi juga akutu.

    Nah,sama kayak ibu dokter Vicky, ada apa di ruang akut itu Dok?
    Kek horor kali perasaanku.

    Reply
  11. Rach alida says

    February 23, 2022 at 1:55 PM

    ya ampun mba entah sedih apa ketawa ya. Kalo aku yang nerima ya pasti ketawa karna kagak kebayang orang tak ada gangguan tapi dkira ada gangguan karena penampilan. Tapi perjalanan hidupnya ya bikin sedih 🙁 . Semangat ya mba Liza

    Reply
  12. lendyagassi says

    February 23, 2022 at 3:52 PM

    Agak sedih pas bacanya, Bu Dokter.
    Rasanya lika-liku perjalanan hidup manusia tuh yaa.. Tapi beneran kalau sampai ketangkep satpol PP berarti rejekinya ya…pulkam itu ya..
    Gaji yang tertunda, diikhlaskan.

    Reply
  13. Gusti yeni says

    February 23, 2022 at 4:39 PM

    Ya Allah saking penasarannya sampai baca pelan-pelan aku maaak, lucu yaa orang sehat di kira gila, kasian sekali Mr X.

    Semoga segera mendapatkan pekerjaan buat Mr X

    Reply
  14. nurulfatkhani says

    February 23, 2022 at 6:19 PM

    Jadi sedih baca latar belakangnya ya, Mbak. Kasihan dia gak dapat upah dari tempatnya bekerja, jadi dia seperti gelandangan bahkan sampe disangka ODGJ.
    Syukurlah bapak itu bisa pulang kembali ke rumahnya. Terima kasih pada pihak RS yang sudah memfasilitasi bapak itu untuk pulang kembali.

    Reply
  15. Hani S. says

    February 23, 2022 at 7:16 PM

    Lucuuuu, haha. Aku bacanya sambil bayangin gimana kalau cerita ini dibikin Sitkom? kocak sih pasti 😀
    Meskipun ada part yang bikin sedih dan hati rasanya nyess waktu Mr. X ceritain kenapa bisa sampai diangkut ke RSJ, huhu. Semoga Mr. X sehat2 selalu ya dan mendapatkan pekerjaan yang layak, Amiiiin

    Reply
  16. Jiah Al Jafara says

    February 23, 2022 at 8:27 PM

    Hahaha, ya ampun! Emang lucu ini

    Kupikir kisah kaya gini cuma cerita. Eh ternyata betulan ada ya, Mbak. Semoga Mr. X habis ini rajin mandi dan dapat kerjaan. Duh jadi kita juga jangan sampai salah sangka kaya Satpol PP ya

    Reply
  17. Utie Adnu says

    February 23, 2022 at 9:04 PM

    Jadi jatuhnya kasihan ya mba.. banyak disini Juga kayak gitu pada akhirnya stress karena memang gk punya siapa2, gk punya kerjaan, mudah2an bnyak yg tertolong yakkk utk org Bernasib kayak igni

    Reply
  18. Nia Haryanto says

    February 23, 2022 at 9:08 PM

    Hehehe, ada-ada aja ya kelakuannya. Pasti banyak deh kisah kayak gini di RSJ. Dari yang salah tangkap kayak di cerita ini, ada yang ngamuk, dan mungkin bikin takut. Kebayang deh kerja di sana kayak gimana. Kalo aku kayaknya ketakutan deh 😆

    Reply
  19. Milda Ini says

    February 23, 2022 at 9:31 PM

    Menarik sekali cerita dan pengalaman Mak, saya juga dulu pernah magang di RSJ Palembang dan Bengkulu. Di sana banyak bersyukur, ada rasa kasihan dan juga kadang dapat hiburan. Seiring waktu imej RSJ sekarang kan sudah berubah jadi lebih comport aja sih kalo ke RSJ

    Reply
  20. echaimutenan says

    February 23, 2022 at 9:40 PM

    wkwkkwkw maain tangkap aja itu pakpol
    tapi ya kenapa ga ditanya dulu pelan2 kasih minum makan gitu dll ya biar rada ngerti ini odgj apa bukaaan

    Reply
  21. Sri Widiyastuti says

    February 23, 2022 at 9:51 PM

    Ya ampun,beneran ya kadang penampilan itu menipu hehe untung aja gak dikasih suntikan orgil yang ngamukan ya mbak, bisa salah masukin orang normal ke RS Jiwa ini yaa.

    Reply
  22. Ira Hamid says

    February 24, 2022 at 12:07 AM

    Orang dengan penampilan kumal memang rentan dikira odgj yaa, padahal ada juga loh odgj dengan tampilan bersih. Tapi apapun itu semoga Mr X dapat mengambil pelajaran dari kisahnya tersebut yaa

    Reply
  23. Nathalia DP says

    February 24, 2022 at 6:05 AM

    Antara lucu tapi sedih juga ya… Saking lemesnya sampai engga sadar dibawa ke rsj…

    Reply
  24. Okta says

    February 24, 2022 at 10:07 AM

    Ya ampun, ko jadi lucu + kasian bacanya. Cuma karna dekil dibilang odgj. Tapi emang bener sih, pasti pada takut klw ada yg penampilan kaya gitu. Ya begitulah klw udh ga punya kerjaan + ga punya duit, berasa jadi gelandangan apalagi ga punya siapa”.

    Reply
    • Ulfah Aulia says

      February 24, 2022 at 9:00 PM

      Oalahh Bapaknya pasrah aja dibawa ke RSJ karna udah kelaparan plus semua barang2nya hilang yaa mba.. Duh semoga rezeki bapaknya lancar selalu…

      Reply
  25. lendyagassi says

    February 24, 2022 at 10:20 PM

    Pas banget, kak Liza.
    Aku lagi baca buku yang penulisnya juga seorang psikiater.
    Aku jadi auto inget kak Liza.

    Kebijaksanaan seseorang bisa datang dari mana saja yaa..
    Tak terkecuali saat menghadapi kasus pada hari itu.

    Hiihi…kalau diingat-ingat, lucu.

    Reply
  26. Andrie Kristianto says

    February 25, 2022 at 2:01 AM

    Wahhh membaca ini harus rajin mandi dan ganti model baju deh, soalnya rata-rata model baju saya sama semua. Dikira gak ganti baju, padahal modelannnya emang gitu semua (mirip-mirip) hha

    Reply
  27. Diah Kusumastuti says

    February 25, 2022 at 3:56 AM

    Ya Allah.. jadi saking lemesnya sampai dia gak kuat ngomong apalagi jelasin statusnya ya waktu diangkut mobil patroli dan saat di RSJ. Duh.. kasian banget.. tapi jadi ketawa sendiri pas udah sadar posisi, hahaha..
    Pelajaran nih buat diri sendiri atau keluarga, kalau pakai baju yang pantes, jangan lusuh-lusuh amat 😀
    Makasih sharing ceritanya, Mbak Liza 🙂

    Reply
  28. ayanapunya says

    February 25, 2022 at 7:36 AM

    hihi lucu banget mbak cerita dia pas bangun dari tidur. memang kalau orang yang bajunya sudah gembel banget trus suka berkeliaran nggak jelas itu suka dikira sebagai ODGJ ya. mana kadang juga bau karena lama nggak mandi

    Reply
  29. Faradila Putri says

    February 25, 2022 at 8:05 AM

    Geli sih tapi kok sedih pas baca tentang pengalaman dia mencari kerja dan kehilangan tasnya huhuhuhu. Coba kalau kondisi sesuai harapan, pasti ga akan “nyasar” sampai RSJ seperti ini hehehe

    Reply
  30. Eni Martini says

    February 26, 2022 at 7:32 PM

    Ya ampun, aku ketawa dan sedih, karena bayangin dia kerja seminggu gak digaji, lapar, penampilan hancur-hancuran, barang hilang. Bangun-bangun di rumah sakit jiwa, tapi karena ini jadi dapat tiket pulang gratis ya

    Reply
  31. Azhar Ilyas says

    August 21, 2022 at 2:48 PM

    Ya ampun, kasihannya bapak itu ya, mudah-mudahan dia dan keluarganya segera dimudahkan. Sedihlah hatinya sudah bekerja tidak dibayar, ada saja masih kelakuan majikan yang semacam itu, mudah-mudahan disadarkan dan dibukakan hidayah buat mereka..

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d