• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Life Story / Buka Puasa yang Tertunda

June 28, 2015

Buka Puasa yang Tertunda

Buka+PuasaJika biasanya kita sering mendengar orang bilang “cinta yag tertunda”, atau “keberhasilan yang tertunda” maka suami saya punya pengalaman “buka puasa yang tertunda”. Penyebabnya sangat sepele. Mau tahu bagaimana ceritanya?

Hari itu, saat sang suami hendak kembali ke tanah air, dia sudah siap dengan perbekalan berbuka seadanya, sebotol air mineral dan beberapa kue kering. Tetapi ketika selesai check in dan mau menuju ke gate untuk boarding pesawat, minuman yang dibawanya harus dikeluarkan, karena memang peraturannya tidak boleh membawa minuman dari luar ke dalam pesawat. Namun, minuman yang dibeli di bandara boleh-boleh saja (aneh ya peraturannya?). Nah, meski bisa beli minuman di bandara, suami saya memutuskan untuk minta minuman saja untuk berbuka saat dalam pesawat nanti.

Jadwal buka puasa hari itu adalah jam 21.37 malam. Kata suami, itulah puasa paling lama dalam beberapa tahun ini, karena mereka sudah sahur sejam jam setengah 3 pagi, suami saya biasanya sahur jam 12 malam, pulang dari tarawih di mesjid, jadi bisa dikatakan kalau ia puasa sekitar 20 jam lebih. Nah, hari itu, pesawat yang ia tumpangi take offnya jam 21. 25. jadi ketika waktunya berbuka puasa, pesawat baru saja take off. Tepat pukul 21.37, suami saya melongo keluar jendela pesawat, dan dengan jelas ia melihat cahaya matahari yang memang belum terbenam dari angkasa, jadinya, waktu untuk berbuka juga jadi lebih lama dibandingkan kita yang masih di bumi, kenapa begitu? Karena memang berbuasa itu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Ketika kita berada dalam pesawat dan masih bisa melihat matahari, maka belum waktunya berbuka bagi kita, meski tempat dimana pesawat melintas sudah waktunya berbuka. Bagaimana dengan astronot yang terus menerus melihat matahari? Kapan waktunya mereka berpuasa dan berbuka, tanya ke pak ustaz saja deh, jangan kesaya 🙂

Balik lagi ke cerita suami saya, baru sekitar jam 11 malam, ketika pesawatnya sudah melewati eropa timur, sang pilot maskapai dari timur tengah ini membuat pengumuman,” buat mereka yang berpuasa, kini sudah saatnya berbukan”. Untuk memastikan, suami saya coba melihat keluar jendela pesawat, dan kali ini dia tidak lagi menemukan matahari, hanya sisa cahaya yang makin meredup yang bisa dilihatnya. Beberapa saat kemudian, seorang pramugari juga mendekat, dan memberikan sepaket makanan untuk buka puasa, isinya kurma yang telah dikeluarkan bijinya, setengah gelas air putih, beberapa kue dan itu saja. “alhamdulillah lah, dari pada harus minum white water saja” pikir suami saya.

Benar memang, kenikmatan yang paling nikmat bagi orang yang berpuasa adalah saat berbuka puasa. Meski hanya berbuka dengan segelas air dan sebiji kurma, rasa haus dan lapar sirna dengan segera, apalagi bagi mereka yang tinggal di eropa dan berpuasa hampir 20 jam dalam sehari, berbuka memang selalu nikmat, sekali lagi, meski harus tertunda karena pesawat take off.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Life Story Tagged With: buka puasa, menu berbuka, ucapan berbuka puasa

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. jaklom says

    November 17, 2015 at 2:28 AM

    wah, kesian banget suaminya ya?

    Reply
    • Thoenis Private says

      August 15, 2020 at 2:26 PM

      Tulisan lama sangat 🙂

      Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d